A. Risky Moh husyn Ainul Y Siti Zahrotul Munawwaroh Iska Maulita Andita Ayu Pengertian
Ansietas adalah perasaan takut yang tidak jelas dan
tidak didukung oleh siuasi. Ketika merasa cemas, individu merasa tidak nyaman atau takut atau mungkin memiliki firasat akan ditimpa malapetaka padahal ia tidak mengerti mengapa emosi yang mengancam tersebut terjadi.(Sheila L. Videbeck, 2001) Insiden/Epidemiologi Gangguan ansietas merupakan gangguan emosional yang paling sering terjadi di Amerika Serikat. Setidaknya 17% individu dewasa di Amerika Serikat menunjukkan satu gangguan ansietas atau lebih dalam satu tahun. Gangguan ansietas lebih sering dialami oleh wanita, individu berusia kurang dari 45 tahun, individu yang bercerai atau berpisah, dan individu yang berasal dari status sosioekonomi rendah, kecuali untuk OCD, tidak ada perbedaan gender pada gangguan ini. Delapan persen penduduk mengalami gangguan ansietas yang menimbulkan gangguan signifikan dalam fungsi interpersonal, okupasional, dan sosial.(Buku Ajar Keperawatan Jiwa Sheila L.Videbeck, 2001) klasifikasi Ansietas ringan berhubungang denga ketegangan dalam kehidupan sehari hari dan menyebabkan seseorang menjadi waspada dan meningkatkan lahan persepsinya. Ansietas dapat memotivasi belajar dan menghasilkan pertumbuhan dan kreatifitas. Ansietas sedang memungkinkan seseorang untuk memusatkan pada hal yang penting dan mengesampingkan yang lain. Sehingga seseorang mengalami perhatian yang selektif namun dapat melakukan sesuatu yang lebih terarah. Ansietas berat sangat mengurangi lahan persepsi seseorang. Seseorang cenderung memusatkan pada sesuatu yang terinci dan spesifik dan tidak dapat berfikir hal lain.semua perilaku ditujukan untuk mengurangi ketegangan. Orang tersebut memerlukan banyak pengarahan untuk dapat memusatkan pada suatu area yang lain. Tingkat panic dari ansietas berhubungan dengan terpengarah, ketakutan dan terror. Rincian terpecah dari proporsinya. Karena mengalami kendali, orang yang mengalami panic tidak mampu melakukan sesuatu walaupun dengan pengarahan. Etiologi Dalam pandangan psikoanalitik ansietas adalah konflik emosional yang terjadi antara dua elemen kepribadian-id dan superego. Id mewakili dorongan insting dan impuls primitive seseorang, sedangkan superego mencerminkan hati nurani seseorang dan dikendalikan oleh norma – norma budaya seseorang. Menurut pandangan interpersonal ansietas timbul dari perasaan takut terhadap tidak adanya penerimaan dan penolakan interpersonal. Asnietas juga berhubungan dengan perkembangan trauma, seperti perpisahan dan kehilangan, yang menimbulkan kelemahan spesifik Menurut pandangan perilaku ansietas merupakan produk frustasi yaitu segala sesuatu yang mengganggu kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Pakar perilaku lain menganggap ansietas seagai suatu dorongan untuk belajar berdasarkan keinginan dari dalam untuk menghindari kepedihan. Kajian keluarga menunjukkan bahwa gangguan merupakah hal yang basa ditemui dalam suatu keluarga. Ada tumpang tindih dalam gangguan ansietas dan antara gangguan ansietas dan depresi. Kajian biologis menunjukkan bahwa otak mengandung reseptor khusus untuk benzodiazepines. Reseptor ini mungkin membantu mengatur ansietas. Penghambat asam aminobutirik-gamma neroregulator (GABA) juga mungkin memainkan peran utama dalam mekanisme biologis berhubungan dengan ansietas. Manifestasi Klinis Jantung berdebar Berkeringan (sweating) Mual – mual atau pusing Peningkatan frekuensi BAB atau diare Sesak napas, tremors, dan kejang (twitches) Ketegangan otot Sakit kepala (headchest) Kelelahan, insomnia patofisiologi Ketika individu dewasa menjadi cemas mereka menggunakan mekanisme pertahanan untuk mengurangi rasa cemas. Mekanisme pertahanan merupakan distorsi kognitif yang di gunakan oleh seseorang untuk mempertahankan rasa kendali terhadap situasi, mengurangi rasa tidak nyaman, dan menghadapi situasi yang menimbulkan stress. Proses ini mencakup muslihat diri, kesadaran yang terbatas terhadap situasi, atau komitmen emosional yang kurang. Kebanyakan mekanisme pertahanan timbul dari alam bawa sadar sehingga individu tidak sadar menggunakannya. Ketika pasien tidak dapat menjelaskan kecelakaan yang baru saja dialaminya, fikirannya sedang menggunakan mekanisme pertahanan depresi (melupakan peristiwa yang menakutkan secara tidak sadar). Seorang penyalahguna zat yang sedang menjalani pemulihan, yang dulu suka memukuli anak – anak nya ketika ia berada dibawah pengaruh zat, mencoba memperbaiki perilaku sebelumnya yang tidak dapat di terima dengan menemani anak – anaknya setelah menyelasaikan program rehabilitasi obat. Pemeriksaan Penunjang Cek Hb, Ht, leukosit, keratin, gula darah, urin lengkap, analisa gas darah, EEG. Foto thorax Penatalaksanaan Farmakologi : Klordizepoksid, Klorazepat, Diazepam, Halazepam, Klonezepam, Lorazepam, Alprazolam, Buspiron. Non farmakologi : Ketika mengalami ansietas, individu menggunakan berbagai mekanisme koping untuk mencoba mengatasinya, dan ketidakmampuan mengatasi ansietas secara konstruktif merupakan penyabab utamanya terjadinya perilaku patologis. Pola yang cenderung digunakan seseorang untuk mengatasi ansietas ringan cenderung tetap dominan ketika ansietas menghebat Komplikasi Gangguan panik Fobia Ganguan obsesif-kompulsif