Vous êtes sur la page 1sur 15

AKUNTANSI SALAM

Kelompok 3

1. Heksi Kinasih
14.0102.0111
2. Eviana Radika Putri
14.0102.0124
3. Siti Andaria
14.0102.0135
4. Cindia Nisa
14.0102.0154
PENGERTIAN AKAD SALAM

Akad Salam merupakan salah satu akan Jual beli di mana dalam kondisi tertentu
pembeli membayar terlebih dahulu (Uang Muka) atas barang yang akan dibeli.
Sehingga membantu penjual (produsen) untuk penyediaan modal sehingga dapat
menyerahkan prodk sesuai dengan yang telah dipesan sebelumnya.
Contoh: Pembelian produk hasil pertanian.

Salam berasal dari kata “As salaf” yang artinya pendahuluan karena pemesan
barang menyerahkan uangnya di muka.
Salam dapat didefinisikan sebagai transaksi atau akad jual beli dimana barang
yang diperjualbelikan belum ada ketika transaksi dilakukan dan pembeli melakukan
pembayaran dimuka sedangkan penyerahan barang baru dilakukan dikemudiaan hari.

DEFINISI (PSAK 103)


Salam sebagai akad jual beli barang pesanan (muslam fiih) dengan pengiriman di
kemudian hari oleh penjual (muslam illaihi) dan pelunasannya dilakukan oleh pembeli
(al muslam) pada saat akad disepakati sesuai dengan syarat-syarat tertentu.
KARAKTERISTIK AKAD SALAM

• Lembaga keuangan syariah dapat bertindak sebagai pembeli atau


penjual dalam suatu transaksi salam. Jika lembaga keuangan
Parallel syariah bertindak sebagai penjual kemudian memesan kepada
pihak lain untuk menyediakan barang pesanan dengan cara salam.

• Dalam akad salam, harga barang pesanan yang sudah disepakati


tidak dapat berubah selama jangka waktu akad. Apabila barang
Komitmen yang dikirim tidak sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati
sebelumnya, maka pembeli boleh melakukan khiar yaitu memilih
apakah transaksi dilanjutkan atau dibatalkan.

• Manfaat transaksi salam bagi pembeli adalah adanya jaminan


memperoleh barang dalam jumlah dan kualitas tertentu pada saat
ia membutuhkan dengan harga yang disepakatinya di awal.
Hikmah Sementara manfaat bagi penjual adalah diperolehnya dana untuk
melakukan aktivitas produksi dan memenuhi sebagian kebutuhan
hidupnya.
• Harga, spesifikasi, karakteristik, kualitas, kuantitas
Unsur Kesepakatan dan waktu penyerahan aset yang dipesan sudah
ditentukan dan disepakati ketika akad terjadi.

• Dalam akad salam, harga barang pesanan yang


sudah disepakati tidak dapat berubah selama jangka
waktu akad. Apabila barang yang dikirim tidak sesuai
Komitmen dengan ketentuan yang telah disepakati sebelumnya,
maka pembeli boleh melakukan khiar yaitu memilih
apakah transaksi dilanjutkan atau dibatalkan.
Karakteristik Akad Salam

Jika barang pesanan/cacat, maka penjual harus bertanggung


Tanggung Jawab
jawab atas kesalahannya

Alat pembayaran harus diketahui jumlah dan bentuk, baik berupa


Pelunasan kas, barang atau manfaat. Pelunasan harus dilakukan pada saat
akad disepakati dan tidak boleh dalam bentuk pembebasan
hutang penjual atau penyerahan piutang pembeli dari pihak lain

Transaksi salam dilakukan karena pmbeli berniat memberikan


modal kerja terlebih dahulu untuk memungkinkan penjual
Motivasi (produsen) memproduksi barangnya, barang yang dipesan
memiliki spesifikasi khusus, atau pembeli ingin mendapatkan
kepastian dari penjual. Transaksi salam diselesaikan pada saat
penjual menyerahkan barang kepada pembeli

Manfaat transaksi salam bagi pembeli adalah adanya jaminan


Hikmah memperoleh barang dalam jumlah dan kualitas tertentu pada saat
ia membutuhkan dengan harga yang disepakati di awal. Manfaat
bagi penjual adalah diperolehnya dana untuk melakukan aktivitas
produksi dan memenuhi sebagian kebutuhan hidupnya
JENIS AKAD SALAM

Transaksi jual beli dimana barang yang


Salam diperjualbelikan belum ada ketika transaksi
dilakukan, pembeli melakukan pembayaran
dimuka sedangkan penyerahan barang baru
dilakukan di kemudian hari
Skema
Salam

Keterangan:
1. Pembeli dan penjual menyepakati akad salam.
2. Pembeli membayar kepada penjual.
3. Penjual menyerahkan barang.
Melaksanakan dua transaksi salam yaitu
Salam Paralel antara pemesan pembeli dan penjual serta
penjual dengan pemasok atau pihak ketiga
lainnya
Skema Salam
Paralel

Syarat:
a. Salam Parallel terjadi karena penjual tidak memiliki barang sehingga
harus membeli dari suplier.
b. Akad salam pertama (a) terpisah atau tidak tergantung dengan akad
salam pertama.

Keterangan:
1. Pembeli dan penjual menyepakati akad salam.
2. Pembeli membayar kepada penjual.
3. Penjual menyerahkan barang.
Perbedaan antara Salam, Forward dan
Future
Salam Forward Future
Penentuan harga dan Saat kontrak dibuat Saat kontrak dibuat Saat kontrak dibuat
kuantitas produk
yang akan dikirimkan
Pengiriman barang Di masa depan sesuai Di masa depan Tidak harus ada
dengan kontrak sesuai dengan pengiriman karena
kontrak pembeli atau penjual
dapat menutup
kewajibannya
dengan bertukar
posisi
Pembayaran oleh Saat kontrak dibuat, Saat barang Saat melakukan
pembeli pembeli harus diterima di masa pembelian atau
melunasi seluruh nilai depan sesuai penjualan, investor
kontrak yang disetujui dengan kontrak harus menyimpan
uang di clearing
house dan setiap hari
akan proses mark-to-
the market
Barang yang menjual Barang yang halal dan Sesuai dengan Barang yang
objek kontrak harus mudah ditemui kehendak pembeli ditransaksikan
di pasar. Umumnya dan penjual yang distandarisasi.
salam digunakan membuat kontrak Umumnya future
dalam kontrak jual forward memperjualbelikan
beli produk pertanian komoditas dan aset
keuangan
Tujuan dibuatnya Memberikan modal Lindung nilai dan Lindung nilai dan
kontrak kerja kepada penjual spekulasi spekulasi
Dasar Syariah

“Hai orang-orang yang beriman, apabila


kamu bermuamalah tidak secara tunai untuk
Al-Quran waktu yang ditentukan, hendaknya kamu
menuliskannya dengan benar...” (QS 2:282)
1. Sumber Hukum
Akad Salam
Al-Hadis “Barang siapa melakukan salam, hendaknya
ia melakukannya dengan takaran yang jelas
dan timbangan yang jelas pula, untuk jangka
waktu yang diketahui.” (HR Bukhari Muslim).
Tiga hal yang didalamnya terdapat
keberkahan: jual beli secara tangguh
muqaradhah (mudharabah) dan mencampur
gandum dengan tepung untuk keperluan
rumah, bukan untuk dijual.’ (HR Ibnu Majah).
Pelaku Terdiri atas penjual dan pembeli

1. Ketentuan syariah yang terkait dengan modal


salam
a. Modal salam harus diketahui jenis dan jumlahnya
b. Berbentuk uang tunai
c. Diserahkan ketika akad berlangsung.
2. Ketentuan Syariah barang salam :
d. Barang harus dapat dibedakan/ diidentifikasi
e. Barang dapat dikuantifikasi/ditakar/ditimbang
2. Rukun dan Ketentuan
Objek Akad f. Waktu penyerahan harus jelas
Akad Salam
g. Barang harus ada pada waktu yang ditentukam
h. Jika barang tidak ada pada waktu yang tepat maka
akad menjadi rusak.
i. Apabila barang cacat pembeli dapat memilih
j. Apabila kualitas barang lebih baik maka pembeli
tidak boleh meminta tambahan
k. Apabila kualitas lebih rendah pembeli boleh memilih,
menolak, atau menerimanya.

Ijab Pernyataan dan ekspresi saling rida/rela di antara pihak


Kabul/Serah pelaku akad yang dilakukan secara verbal, tertulis,
Terima melalui korespondensi atau menguanakn cara-cara
komunikasi modern.
PERLAKUAN AKUNTANSI (PSAK 103)
Akuntansi untuk
Pembeli Piutang Salam
Pengakuan piutang xxx
salam Kas
Kas
Pengukuran modal usaha xxx
salam Piutang Salam xxx
Nonkas Kerugian xxx
Piutang Salam xxx Aset Nonkas
Aset Nonkas xxx
xxx Barang pesanan sesuai
Keuntungan dengan akad
xxx Aset Salam xxx
Penerimaan barang Puitang Salam
pesanan xxx
Barang pesanan berbeda
Barang pesanan berbeda
kualitasnyaKas xxx
Aset Salam xxx Piutang Lain-lain Penjual kualitasnya
Puitang Salam Aset Salam xxx
xxx Puitang Salam
xxx
Piutang Lain-lain Penjual Puitang Salam
Kas xxx xxx
Persediaan-Aset Salam xxx
xxx xxx
Utang Penjual Kerugian Salam xxx
Puitang Salam
xxx Piutang Salam
xxx
Puitang Salam xxx
Denda yang diterima dan diberlakukan oleh
pembeli
Dana Kebajikan-Kas xxx
Dana Kebajikan-Pendapatan Denda
xxx

Penyajian Pengungkapan

a. Besarnya modal usaha


a. Pembelian menyajikan modal salam, baik yang dibiayai
usaha salam yang diberikan sendiri maupun yang
sebagai piutang salam. dibiayai secara bersama-
b. Piutang yang harus dilunasi oleh sama dengan pihak lain.
penjual karena tidak dapat b. Jenis dan kuantitas barang
memenuhi kewajibannya dalam pesanan
transaksi salam disajikan secara c. Pengungkapan lain sesuai
terpisah dari piutang salam. dengan PSAK No 101
c. Persediaan yang diperoleh tentang Penyajian Laporan
melalui transaksi salam diukur Keuangan Syariah.
sebesar nilai terendah biaya
perolehan atau nilai bersih yang
dapat direalisasi.
PERLAKUAN AKUNTANSI (PSAK 103)
Akuntansi untuk
Penjual
Pengakuan kewajiban Kas xxx
salam Utang Salam xxx
Kas
Pengukuran modal usaha
Aset Nonkas (nilai wajar) xxx
salam
Nonkas Utang Salam
xxx
Kewajiban salam dihentikan Utang Salam xxx
pengakuannya Penjualan
xxx
Jika penjual melakukan transaksi
salam paralel Aset Salam xxx
Kas xxx
Akhir periode pelaporan
keuangan Utang Salam xxx
Kerugian Salam xxx
Penyajian Aset Salam xxx
Utang Salam xxx
Aset Salam xxx
Pengungkapan
Keuntungan Salam
Penjual Pembeli
Salam Kas 100.000 Piutag Salam 100.000
Utang Salam Kas
dalam 100.000 100.000
Bentuk Utang Salam
Penjualan
100.000 Aset Salam
Piutang Salam
100.000

Uang 100.000 100.000

Tunai Utang Salam


Penjualan
100.000 Aset Salam
Piutang Salam
100.000

100.000 100.000
Utang Salam 100.000 Aset Salam 95.000
Penjualan Kerugian 5.000
100.000 Piutang Salam
Penjual Pembeli 100.000
Aset 110.000 Piutag Salam 110.000
Utang Salam Aset Nonkas Penyerah
110.000 80.000
Keuntungan an Aset
30.000
Aset 70.000 Piutag Salam 70.000
Nonkas
Utang Salam Kerugian 10.000
70.000 Aset Nonkas
TERIMA
Referensi Internet:
Referensi Buku: Fatah, Abdul.
Nurhayati, Siti dan http://www.academia.

KASIH
Wasilah. Akuntansi edu/6756185/Bab_8_AK
Syariah Di Indonesia. UNTANSI_SALAM
Jakarta: Salemba . Diakses pada tanggal
Empat. 10 November 2017.

Vous aimerez peut-être aussi