Vous êtes sur la page 1sur 25

Laporan Kasus Puskesmas Ngesrep

Ketuban Pecah Dini


Disusun oleh :
Gerry Risangdiptya
Nugraha Adiyasa
Nizar Arif Lazuardi
Identitas Pasien
Nama Ny. R
Umur 23 tahun
Alamat Jl. Gang Gisiksari III Kalipancur
Pekerjaan -
Suku bangsa Papua
Agama Kristen
Daftar Masalah
No. Masalah aktif Tanggal
1. G1P0A0, 23 tahun, hamil 40 minggu 5 hari 31 Oktober
Janin I hidup intrauterin 2017
Presentasi kepala (sudah masuk PAP)
punggung kanan
Inpartu kala I fase laten
KPD 11 jam (05.00)
Fetal distress (DJJ= 164x/menit)
Data Dasar
Autoanamnesis pada tanggal 31/09/2017 pukul 15.30 WIB
• Keluhan utama : kenceng-kenceng
• Riwayat penyakit sekarang : Pada tanggal 30 Oktober 2017 pukul 15.15
pasien datang dengan keluhan kenceng-kenceng, kenceng-kenceng
dirasakan sejak tadi siang. Keluar lendir darah dan air dari jalan lahir
disangkal. Setelah diobservasi di Ruang Bersalin selama 4 jam, pasien
diperbolehkan pulang dengan pesan. Pada tanggal 31 Oktober 2117
pukul 15.30, pasien datang kembali ke Puskesmas dengan keluhan
kenceng kenceng yang dirasakan bertambah kuat dan lama. Keluar air
dari jalan lahir (+) sejak jam 05.00, lendir darah disangkal. BAB dan
BAK tidak ada keluhan.
Data Dasar
Riwayat haid HPHT 19 Januari 2017 ~ HPL 26 Oktober 2017
Riwayat nikah Belum menikah
Riwayat obstetri G1P0A0
1. Hamil ini
Riwayat ANC 2x di Rumah Sakit
Riwayat KB (-)
Riwayat Peny. Dahulu Asma (-), tekanan darah tinggi (-), kencing manis (-),
sakit jantung (-), riwayat operasi (-), alergi (-)
Data Dasar
Riwayat Peny. Keluarga Asma (-), tekanan darah tinggi (-), kencing manis (-),
sakit jantung (-), riwayat operasi (-), alergi (-), riwayat
operasi (-)

Riwayat sosial Pembiayaan pengobatan umum. Pasien seorang


ekonomi mahasiswa. Kesan: cukup
Pemeriksaan Fisik
Status internus
Keadaan umum Baik
Kesadaran Composmentis
Tanda vital TD 120/80 mmHg RR 22 kali/menit
N 120 kali/menit T 37,40C
Kepala Mesosefal
Mata Konjungtiva palpebra pucat (-)
Thorax Cor dan pulmo dalam batas normal
Abdomen Membuncit, membujur
Ekstremitas Edema (-/-), pucat (-/-)
Pemeriksaan Fisik
Status obstetrikus
Pemeriksaan Luar
Tinggi fundus uteri 32 cm ~ TBJ : 3255 gram
Leopold I-IV Janin I intrauterin
Presentasi kepala (sudah masuk PAP) puka
DJJ 164 kali/menit, reguler
His 5-6’ (20-40”)
PPV Air ketuban (+)
Pemeriksaan dalam
VT Pembukaan 2 cm, eff. 50, bagian bawah kepala ↓
di Hodge II
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Lakmus: (+)
Diagnosis
• G1P0A0, 23 tahun, hamil 40 minggu 5 hari
• Janin I hidup intrauterin
• Presentasi kepala (sudah masuk PAP) punggung kanan
• Inpartu kala I fase laten
• KPD 11 jam (05.00)
• Fetal distress (DJJ= 164x/menit)
Sikap
Infus RL 20 tpm
O2 4 lpm
Inj Ampicillin 2g iv
Pengawasan KU, TV, his, DJJ, PPV, tanda inpartu
Persiapan Rujuk
15.30
16.40
Pasien datang dan mulai dilakukan
Sampai di RSND, serah terima
pemeriksaan

15.40 16.20
Menyampaikan hasil pemeriksaan dan - Berangkat merujuk ke RSND
tindak lanjutnya kepada pasien dan
keluarga, bahwa pasien akan Dx: G1P0A0 23 th hamil 40mgg+5hr,
diberikan antibiotik, pasang infus dan J1HIU, preskep sudah masuk PAP
harus segera rujuk puka, inpartu kala 1 fase laten,

15.45 16.05
Pasang RL 20 tpm  tes alergi - Konfirmasi RSND bisa merujuk
ampicillin (-)  masuk ampicillin 2
gram (16.00)  O2 4 lpm
Analisis kasus
Ketuban Pecah Dini
(KPD)
Manajemen Umum KPD
• Nilai kesejahteraan ibu dan bayi
• Pastikan diagnosis
• Nilai keadaan servik dengan pemeriksaan spekulum
(steril)
• Cegah pemeriksaan servik digital
• Nilai adanya indikasi untuk segera memulai persalinan
• Tentukan ada infeksi atau tidak (ibu: panas, takikardi, uterus
lembek – Vagina: discharge purulen dan busuk – Janin : takikardi)

• Nilai kondisi yang memerlukan manajemen lanjutan


misalnya; kenaikan suhu atau takikardi pada fetus dan
ibu
Definisi;
Yaitu pecahnya kulit ketuban sebelum mulainya
persalinan

1. PPROM : preterm premature rupture of the membrane


 terjadi pada kehamilan kurang 37 minggu

2. PROM : premature rupture of the membrane


 terjadi pada kehamilan 37 minggu atau lebih
Manajemen Umum KPD
• Nilai kesejahteraan ibu dan bayi
• Pastikan diagnosis
• Nilai keadaan servik dengan pemeriksaan spekulum
(steril)
• Cegah pemeriksaan servik digital
• Nilai adanya indikasi untuk segera memulai persalinan
• Tentukan ada infeksi atau tidak (ibu: panas, takikardi, uterus
lembek – Vagina: discharge purulen dan busuk – Janin : takikardi)

• Nilai kondisi yang memerlukan manajemen lanjutan


misalnya; kenaikan suhu atau takikardi pada fetus dan
ibu
PENGELOLAAN KPD

Aterm ( kehamilan 37 mg atau lebih):

• Konservatif  menunggu sampai 6 - 24 jam


 jika belum inpartu dilakukan induksi
persalinan
• Aktif  segera dilakukan induksi persalinan
PENGELOLAAN KPD
• Preterm :
• UK 34 – 37 mg :
• Hindari px dalam
• Pertimbangkan pemberian steroid
• Profilaksis antibiotik intrapartum
• Pemantauan tanda-tanda infeksi scr klinis
• Diakhiri kehamilan ?  36 minggu
• UK < 34 mg :
• Hindari px dalam
• Steroid
• Profilaksis antibiotik ante dan intrapartum
• Tokolitik ?
• Perawatan ekspektatif
PENGELOLAAN KPD

• Umur kehamilan < 28 mg


Pro – kontra konservatif atau diakhiri kehamilannya

 Keuntungan dan kerugian pada ibu dan janin


 Risiko pada ibu dan janin
PENGELOLAAN KPD

• Antibiotika profilaksis

• Penisilin G : 4 – 6 x 5 juta U/hari


• Ampisillin : loading dose 2 gr i.v
• Clindamisin : 3 x 600 mg i.v
• Erithromisin: 4 x 500 mg p.o  lebih dipilih
PENGELOLAAN KPD

• Pematangan Paru
• terutama diberikan pd usia kehamilan
sampai dengan 34 minggu

• Pilihan obat :
1. Betamethason 2 x 12 mg/hari I.M
2. Dexamethason 2 x 6 mg/hari I.V (2 hari)
Fetal Distress
Tatalaksana Umum
• Bila sedang dalam infus oksitosin: segera hentikan infus.
• Posisikan ibu berbaring miring ke kiri.
• Berikan oksigen.
• Rujuk ibu ke rumah sakit.
• Jika sebab dari ibu diketahui (seperti demam, obat-obatan) mulailah penanganan yang sesuai.
• Jika sebab dari ibu tidak diketahui dan DJJ tetap abnormal sepanjang paling sedikit 3 kontraksi, lakukan
pemeriksaan dalam untuk mencari penyebab gawat janin:
o Jika terdapat perdarahan dengan nyeri hilang timbul atau menetap, pikirkan kemungkinan solusio
plasenta .
o Jika terdapat tanda-tanda infeksi (demam, sekret vagina berbau tajam) berikan antibiotika untuk
amnionitis.
o Jika tali pusat terletak di bagian bawah janin atau dalam vagina, lakukan penanganan prolaps tali pusat.
• Jika DJJ tetap abnormal atau jika terdapat tanda-tanda lain gawat janin (mekonium kental pada cairan
amnion) rencanakan persalinan dengan ekstraksi vakum atau cunam, ATAU seksio sesarea.
• Siapkan segera resusitasi neonatus.
TERIMA KASIH

Vous aimerez peut-être aussi