Vous êtes sur la page 1sur 22

IM UNOTERAPI PADA ASM A

Oleh :
Victoria Husadani Permatasari G99162016
Arifah Qudsiyah G99171007
Anton Giri Mahendra G99161019
Dwitia Ayu Iswari G99162100
Pembimbing:
dr. Ismiranti Andarini, Sp.A, M.Kes

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK


FAKULTAS KEDOKTERAN UNS / RSUD Dr. MOEWARDI
SURAKARTA
2018
PENGERTIAN
Asma adalah inflamasi saluran napas kronik
yang didefinisikan dengan adanya riwayat gejala
gangguan napas seperti bersin, napas pendek,
sesak napas, dan batuk dengan intensitas yang
bervariasi sepanjang waktu bersamaan dengan
keterbatasan expiratory airflow (GINA, 2016)
A Diderita1-18% orang di berbagai negara

Ditandai dengan bersin, napas pendek, sesak


S napas, dan batuk

Faktor pemicu : paparan alergen, perubahan


M cuaca, olah raga, atau infeksi pernapasan

A Dapat terjadi serangan episodik (eksaserbasi)


DERAJAT ASMA
• Intermiten

• Persisten ringan

• Persisten sedang

• Peristen berat
TERAPI

Controller Reliever

Imunoterapi
IMUNOTERAPI
Gejala asma sering kali tidak cukup dikendalikan dengan
kortikosteroid nasal dan antihistamin. Imunoterapi oral dianggap
dapat berperan sebagai pengobatan tambahan (Kapen, 2017)
IMUNOTERAPI

Imunoterapi subkutan Imunoterapi sublingual Imunoterapi alergen Antibodi


termodifikasi monoklonal
IMUNOTERAPI
Menggunakan ekstrak alergen cair yang diendapkan
Diberikan dengan interval tertentu dan dengan jumlah
alergen yang terus ditingkatkan

Contoh :
Imunoterapi subkutan • Ekstrak serbuk sari atau ekstrak gulma.
• Ekstrak tungau debu rumah
• Ekstrak jamur
IMUNOTERAPI
Mekanisme

• Mengubah respon alergen spesifik Th2


menjadi Th1
• Menghambat peningkatan IL-5 dan IL-9
• Menghambat respon kutaneus lambat
Imunoterapi subkutan
melalui peningkatan IL- 12
• Peningkatan IgG menghambat
degranulasi sel mast
IMUNOTERAPI
Diberikan pada pasien yang menolak
imunoterapi subkutan.
Terkadang diberikan pada anak – anak

Imunoterapi sublingual
IMUNOTERAPI
Mekanisme
Berbeda rute dengan imunoterapi subkutan

Sel Langerhans pada mukosa oral menangkap


alergen –> migrasi ke nodus limfatikus –>
Imunoterapi sublingual menghambat IgG1 dan 4 dan Sel T untuk
sekresi IFN – γ dan IL – 10
IMUNOTERAPI
Rekombinan

Merupakan alergen yang diproduksi secara massal dan memiliki


Jumlah dan komposisi yang sudah terstandar

Allergoid
Imunoterapi alergen
termodifikasi
Terdiri dari ekstrak alergen yang dipisahkan dari ikatan polimer
yang besar dengan pengurangan alergenitas namun
mempertahankan imunogenitasnya
Contoh : Gutaraldehyde dan polyethane glycol
IMUNOTERAPI
Adjuvan

Digunakan untuk menurunkan resiko anafilaksis


Contoh : aluminum hydroxide (yang sudah dikurangi tingkat
Alergenitasnya )
Imunoterapi alergen Atau dengan cara memasukkan allergen ke dalam liposom
termodifikasi supaya alergen terlepas secara lambat dan menurunkan
efek sistemik
IMUNOTERAPI
Peptida

Peptida alergen merupakan potongan protein yang terlalu kecil


untuk berikatan dengan IgE maupun sel mast namun dapat
menstiumlasi respon Sel T, pada beberapa penelitian
Imunoterapi alergen didapatkan bahwa sintesa peptida dapat menimbukan anergi
termodifikasi sel T sehingga terjadi toleransi imunologi
IMUNOTERAPI
Vaksin DNA

DNA berbasis vaksin dapat digunakan untuk


menstimulasi respon imun melawan protein asing
Contoh : DNA dari jamur Alternaria dapat
Imunoterapi alergen menunjukkan berkurangnya IgE spesifik dan produksi
termodifikasi IL - 13
IMUNOTERAPI
Konjugat Cytosine phosphorothioate guanosine
Dan Toll – like receptor

Bergabung dengan TLR –9 dan menghasilkan sitokin


seperti IFN –α, IFN –β, IL – 10 dan IL – 12
Imunoterapi alergen DNA CpG mengurangi inflamasi eosinofil dan sekresi mukus
termodifikasi
IMUNOTERAPI
Terdiri dari antibodi yang melawan sitokin yang
berperan pada proliferasi dan diferensiasi sel
dan antibodi yang melawan sitokin pro inflamasi

Antibodi
monoklonal
Antibodi yang melawan sitokin yang berperan pada proses
proliferasi dan diferensiasi

IL9

Anti-CD25
IL-12
& anti-IL2

Anti-IL4
antibodi yang melawan sitokin pro inflamasi

IL-18

Anti-IgE IL-5

Anti-TNF IL-17

IL-25
KESIMPULAN
Selain Imunoterapi subkutan ada beberapa terapi baru
yang sedang dikembangkan dan telah ditunjukkan
efikasi dan kegunaannya di masa depan

Imunoterapi sublingual telah terbukti efektif secara


klinis untuk menangani asma sedangkan terapi yang
lain mulai digunakan pada asma tertentu
TERIMA KASIH

Vous aimerez peut-être aussi