Vous êtes sur la page 1sur 45

BAB I

PENDAHULUAN

◉ Liken simplek kronik adalah peradangan kulit kronis,


disertai rasa gatal, yang khas ditandai dengan kulit yang
tebal dan likenifikasi.
◉ Likenifikasi pada kasus ini terjadi akibat garukan atau
gosokan yang berulang-ulang, karena berbagai
rangsangan pruritogenik.
◉ Bagian tubuh yang paling sering terkena meliputi kulit
kepala, tengkuk, ekstremitas, pergelangan kaki dan
daerah anogenital.
BAB II
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
◉ Nama : Tn. H
◉ Jenis Kelain : Laki-laki
◉ Umur : 63 tahun
◉ Pekerjaan : Petani
◉ Alamat : Kec. Sungai Bengkal, Kab. Tebo
◉ Status Pernikahan : Menikah
◉ Suku Bangsa : Melayu
◉ Hobi : Bercocok Tanam
◉ Tanggal Berobat : 9 Januari 2018
ANAMNESIS

Keluhan Utama :
Pasien datang dengan keluhan terdapat bentol
kemerahan dan sangat gatal pada kedua punggung
tangan, tengkuk, kulit kepala dan lengan kiri atas yang
dirasa ±1 bulan yang lalu.

Keluhan Tambahan :-
Riwayat Penyakit Sekarang :
±5 tahun yang lalu pasien merasa mulai muncul
bercak kemerahan pada kedua punggung tangan. Awalnya
bercak kemerahan hanya satu dan dirasa gatal seperti
bekas gigitan serangga, pasien mulai menggaruk bercak
tersebut dan lama-kelamaan bertambah banyak, menyebar
hingga ke tengkuk dan kulit kepala, menebal dan meninggi
membentuk seperti benjolan, karena garukan tersebut kulit
diatasnya terkelupas.
±1 bulan yang lalu pasien mulai mengeluh muncul
bercak kemerahan pada lengan kiri atas, bercak terasa
gatal. Lama kelamaan bercak bertambah banyak, menebal
dan meninggi menyerupai bercak sebelumnya sehingga
membentuk seperti benjolan. Pasien mengatakan rasa
gatal bertambah saat berkeringat, malam hari dan saat
beristirahat. Keluhan tidak disertai dengan rasa seperti
terbakar, mati rasa, benjolan tidak berisi cairan maupun
nanah. Keluhan gatal dirasa mengganggu aktivitas sehari-
hari pasien terutama saat beristirahat.
Riwayat Pengobatan :
Sejak awal keluhan pasien sudah berobat ke
puskesmas dan praktek dokter, namun keluhan berkurang
hanya saat pasien minum obat.

Riwayat Penyakit Dahulu :


Sebelumnya penderita tidak pernah mengalami
keluhan yang sama. Pasien memiliki riwayat alergi
terhadap makanan laut. Riwayat penyakit lain seperti
kencing manis disangkal.

Riwayat Penyakit dalam Keluarga :


Tidak ada keluarga yang mengalami keluhan yang
sama dengan pasien.
Riwayat Sosial :
Pasien merupakan seorang petani dengan 6 orang
anak, aktivitas sehari-hari banyak diluar rumah, aktivitas
berkebun ±6jam sehari, penggunaan pestisida (-). Riwayat
merokok dan konsumsi alkohol disangkal.
PEMERIKSAAN FISIK

◉ Status Generalis Kepala


Keadaan Umum : Tampak sakit Bentuk : Normocephal
ringan Mata : isokor, konjungtiva
Kesadaran : Kompos Mentis anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Tanda Vital Hidung : deformitas (-),
Tekanan Darah : 110/80 mmHg deviasi septum (-/-), sekret (-/-)
Nadi : 88x/m Mulut : Bibir kering (-),
dinding faring hiperemis (-)
Pernafasan : 22x/menit
Telinga : nyeri tarik (-/-),
Suhu : 36,5oC
nyeri tekan tragus (-/-), sekret (-/-)
Leher : Pembesaran KGB (-) Ekstremitas superior : Akral
hangat, CRT <2 detik
Thoraks Ekstremitas inferior : Akral
hangat, CRT <2 detik
Paru
Inspeksi: Bentuk normal,
simetris, spider naevi (-)
Palpasi : Fremitus taktil (+/+)
simetris
Auskultasi
Paru : Vesikuler (+/+), rhonki
(-/-), wheezing (-/-).
Jantung: BJ I-II Reguler, Mur-
mur (-), gallop (-)
A. Status Dermatologis

Pada regio dorsum


manus dextra dan
sinistra terdapat lesi
berupa papul hingga
nodul
hiperpigmentasi,
multiple, sirkumskrip,
diskret, pada
permukaannya
ditutupi oleh skuama
halus.

Gambar 1. Regio Dorsum Manus Dextra & Sinistra


Gambar 2. Regio Trunkus Posterior

Pada regio trunkus posterior terdapat lesi berupa nodul


hingga plak, multiple, sirkumskrip dengan tepi eritem,
diskret, pada permukaannya ditutupi oleh skuama halus.
Pada regio scalp terdapat
lesi berupa plak eritem
berdiameter 2cm,
berjumlah 3, sirkumskrip,
diskret, ditutupi oleh
skuama halus diatasnya.

Gambar 3. Regio Scalp


Gambar 4. Regio Brachii Sinistra

Pada regio brachii sinistra terdapat lesi berupa papul hingga nodul,
multipel, sirkumskrip dengan tepi eritem, diskret.
2. Palpasi : Padat, nyeri tekan (-),
Fluktuasi (-)
3. Auskultasi : tidak dilakukan

B. Status Venerelogi
1. Inspeksi : tidak dilakukan pemeriksaan
Inspekulo : tidak dilakukan pemeriksaan
2. Palpasi : tidak dilakukan pemeriksaan

Pemeriksaan Penunjang :
Fenomena tetesan lilin (-)
Diagnosis Banding

 Liken Simpleks Kronis (Neurodermatitis)


 Psoriasis Vulgaris
 Dermatitis Atopik
Diagnosis Kerja

 Liken Simpleks Kronis (Neurodermatitis)


Penatalaksanaan

KIE : Pengobatan Medikamentosa


 Menjelaskan kepada 1.Topikal
pasien mengenai a. asam salisilat 5% + vaselin
penyakitnya. album 60 gr + Desoximetasone
 Mencegah garukan dan 0,05% salep oles 1x1 pagi hari
gosokan pada daerah
yang gatal
 Istirahat yang cukup 2.Sistemik
 Hindari stres psikologis a. Antihistamin  Cetirizine 10
 Menjaga kebersihan mg tablet 2x1
kulit dengan mandi b. Kortikosteroid 
methylprednison 8 mg 3x1.
Prognosis

Quo Ad Vitam : Bonam


Quo Ad Functional : Bonam
Quo Ad Sanationam : Bonam
Pemeriksaan Anjuran

◉ Pemeriksaan Hematologi(darah rutin, pemeriksaan


hitung darah lengkap dan hitung jenis) tes fungsi ginjal
dan hati.
◉ Histopatologi
◉ Uji tempel
TINJAUAN
PUSTAKA
“LIKEN SIMPLEKS KRONIS =
NEURODERMATITIS”

Liken simplek kronik adalah Liken simpleks kronis biasa terjadi
peradangan kulit kronis, disertai rasa gatal, pada usia dewasa antara 30 hingga 50
yang khas ditandai dengan kulit yang tebal tahun dan jarang terjadi pada anak-anak.
dan likenifikasi. Wanita lebih sering terkena
Bagian tubuh yang paling sering dibandingkan dengan pria.
terkena meliputi kulit kepala, tengkuk, Penderita dengan koeksistensi
ekstremitas, pergelangan kaki dan daerah dermatitis atopik cenderung memiliki onset
anogenital. umur yang lebih muda (rata-rata 19 tahun)
dibandingkan dengan penderita tanpa
atopi (rata-rata 48 tahun).
ETIOPATOGENESIS

Penyebab neurodermatitis sirkumskripta belum


diketahui secara pasti.

Faktor eksterna Faktor Interna


 Lingkungan  Dermatitis Atopik
 Gigitan Serangga  Psikologis
Stimulus untuk Adanya garukan yang terus-
perkembangan neurodermatitis menerus diduga karena adanya
sirkumskripta adalah pruritus. pelepasan mediator dan aktivitas
Pruritus yang memegang enzim proteolitik.
peranan penting dapat dibagi
dalam dua kategori besar, yaitu
pruritus tanpa lesi dan pruritus
dengan lesi. Pasien dengan
neurodermatitis mempunyai
gangguan metabolik atau
gangguan hematologik.
Pada pasien yang memiliki
faktor predisposisi, garukan kronik
dapat menimbulkan penebalan dan
likenifikasi.
GEJALA KLINIS

Penderita penyakit ini akan


mengeluh rasa gatal yang sangat
mengganggu aktivitas, dan
dirasakan terutama ketika
penderita tidak sedang beraktivitas.
Gatal dapat bersifat
paroksismal, terus menerus atau
sporadik.
Rasa gatal akan diperberat
pada keadaan berkeringat, panas,
atau iritasi dari bahan pakaian dan
juga pada saat tekanan psikologis.1
Diagnosis Banding
Plak psoriasis Liken planus Dermatitis atopi
• penyakit ini bersifat • warna kemerahan • berhubungan dengan
autoimun, dan residif, berbentuk polygonal, dan peningkatan kadar IgE
• peradangan kulit yang kadang berbatas tegas. dalam serum dan riwayat
kronik : plak eritematous, • Ditemukan pada fleksor atopi pada keluarga atau
berbatas tegas, berwarna dari ekstremital, genitalia penderita
putih keperakan,skuama dan membrane mukus. • Peradangan kulit kronis
yang kasar, berlapis-lapis, • Mirip dengan reaksi yang residif disertai gatal,
transparan, disertai mediasi imunologis. yang umumnya sering
fenomena tetesan lilin, • Liken planus ditandai terjadi selama masa bayi
auspitz dan kobner. dengan papul-papul yang dan anak-anak. Sering.
• Lokasi terbanyak mempunyai warna dan • Kelainan kulit berupa papul
ditemukan didaerah konfigurasi yang khas. gatal, yang kemudian
ekstensor. Papul-papul berwarna mengalami ekskoriasi dan
merah biru, berskuama, likenifikasi, distribusinya di
dan berbentuk siku-siku lipatan. Gambaran lesi kulit
pada remaja dan dewasa
dapat berupa plak papuler,
eritematosa, dan
berskuama atau plak
likenifikasi yang gatal
A. papul prurigo pada
atopik eksema, B.
likenifikasi pada atopik
eksema, C. papul
eritematous pada fase
subakut atopik
eksema, D. likenifikasi
berat dan
hiperpigmentasi yang
disertai papul prurigo
pada fase atopik
eksema kronis.
PENEGAKAN DIAGNOSIS

Anamnesis Pemeriksaan fisik Pemeriksaan penunjang


 Gatal yang berat, kulit Pemeriksaan
gatal dapat bersifat  Garukan berulang Laboratorium
paroksismal, kontinus →penebalan plak  Tidak ada tes yang
atau sporadik. dengan ekskoriasi. spesifik untuk
 Gatal diperberat oleh  Hiperpigmentasi neurodermatitis
keringat, panas atau dan hipopigmentasi sirkumskripta
iritasi dari pakaian. dapat dijumpai pada  Patch test → riw. Atopi
 Bercak kemerahan kasus kronis.
 Darah lengkap →
yang akan menebal  Pada tahap awal → gangguan metabolik &
dan bersisik putih plak berwarna hematologi
akibat garukan kemerahan →
berulang. edema → proses
 Predileksi daerah penggarukan →
kepala, leher, skuama dan
pergelangan kaki, menebal.
ekstremitas
ekstensor, genital
(labia mayor dan
skrotum).
PENEGAKAN DIAGNOSIS

Histopatologi
 Ortokeratosis dan
hipergranulosis.
 Sel radang seperti
limfosit dan histiosit
disekitar pembuluh
darah dermis bagian
atas, fibroblast
bertambah dan
kolagen menebal.3

Gambar 10. Gambaran Histopatologi Liken Simpleks Kronis3


PENATALAKSANAAN

antipruritus

memotong produk-produk
kuku tar

Pengobatan
Primer :
Menghindarkan
pasien dari
kebiasaan
menggaruk

glukokortikoid konsultasi
topikal atau psikiatrik
intralesional

cryoterapi,
cyproheptadine,
atau capsaicin
PENATALAKSANAAN

Steroid topikal Obat oral anti anxietas dan


Pengobatan pilihan karena sedasi
dapat mengurangi peradangan dan Obat oral dan anti anxietas
gatal serta perlahan-lahan dapat dipertimbangkan pada beberapa
menghaluskan hiperkeratosisnya. pasien.
 Clobetasol
 Betamethasone dipropionate cream Agen anti pruritus
0,05%.6,9
 Dipenhidramin,
 Triamcinolone 0,025 %, 0.1%, 0.5 %
or ointment  Cholorpheniramine
 Fluocinolone cream 0.1 % or 0.05%  Hidroxyzine
 Klonazepam
PENATALAKSANAAN

Agen imunosupresor
Ex : Tacrolimus

Immunodilator
Bahan yang berasal dari
ascomycin
PROGNOSIS

Penyakit ini bersifat kronik dengan persistensi dan


rekurensi lesi. Eksaserbasi dapat terjadi sebagai respon
stres emosional.
Prognosis bergantung pada penyebab pruritus
(penyakit yang mendasari) dan status psikologik penderita.
ANALISA KASUS
• Anamnesis→ kulit terasa menebal dan disertai gatal pada kedua punggung
tangan , tengkuk, kulit kepala dan lengan kiri atas.
• Pada awalnya→ muncul bintik-bintik kecil berwarna merah dan gatal seperti

Kasu bekas gigitan serangga, namun lama-lama akibat garukan lesi semakin
banyak dan meluas permukaan kulit diatas bentolan mengelupas.
• Gatal semakin hebat dirasa saat berkeringat banyak, malam hari dan saat
s beristirahat.

• Pada liken simpleks kronik lesi awal berupa papul-papul eritem konfluen
yang selanjutnya karena garukan berulang membentuk plak
hiperpigmentasi disertai likenifikasi dan sering terdapat ekskoriasi dengan
skuama yang minimal.
• Bentuk lesi biasanya bulat, lonjong atau linier sesuai pola garukan.
• Gejala gatal pada pasien dapat diakibatkan oleh proses imunologik. Pada
Teori proses imonologik sel mast berperan penting dalam timbulnya rasa gatal
dan tersebar diseluruh bagian tubuh. Biasanya terdapat jumlah sel mast
terbanyak pada bagian ektremitas. Hal ini dapat kita kaitkan dengan
predileksi liken simpleks kronik tersering pada bagian ektremitas. 3
Kasus
Pasien merupakan seorang laki-
Teori
laki dengan usia 63 tahun dan
bekerja sebagai petani perkebunan Insiden liken simpleks kronis
sawit berlangsung secara kronis dan
secara epidemiologi lebih banyak
menyerang kelompok dewasa yang
berusia antara 30-50 tahun.
Liken simpleks kronik terjadi lebih
sering pada wanita dibanding laki-
laki dengan insidensi lebih banyak
pada kelompok ras Asia dan
kelompok ras Amerika.3
• Pasien memiliki riwayat • Liken simpleks kronik

Teori
Kasus

alergi terhadap makanan memiliki penyakit dasar


laut seperti kelainan sistemik
• Pasien juga bekerja yang menyebabkan
sebagai petani pruritus seperti gagal
perkebunan sawit dengan ginjal kronis, obstruksi
jam kerja ±6 jam sehingga saluran empedu, limfoma
kemungkinan untuk hodgkin, hipertiroidisme,
terpapar gigitan serangga hipotiroidisme, AIDS,
lebih besar. hepaitis B dan C,
dermatitis atopik,
dermatitis kontak, serta
gigitan serangga.3
Pada pemeriksaan Bagian tubuh yang paling

Teori
Kasus dermatologis →lesi terdapat
didaerah dorsalis manus
sering terkena meliputi kulit
kepala, tengkuk, ekstremitas,
pergelangan kaki dan daerah
dextra dan sinistra, trunkus
posterior, scalp, dan brachii anogenital.
sinistra. Kelainan kulit yang terjadi
Terdapat lesi berupa papul dapat berupa eritema, edema
hingga plak, padat, multiple, dan timbul sekelompok
papul, →garukan
sirkumskrip dengan tepi berulang→bagian tengah lesi
eritem, diskret, permukaan menebal, kering, berskuama,
squama halus, kulit sekitar ekskoriasi dan
tidak ada kelainan. hiperpigmentasi → likenifikasi
Ukuran lesi lentikular sampai
plakat, bentuk umum lonjong
atau tidak beraturan.

Berdasarkan hasil anamnesis dan
pemeriksaan fisik pada pasien kami
mengambil diagnosis banding yaitu
 Liken simpleks kronik
 Psoriasis vulgaris
 Dermatitis atopik.
Diagnosis Definisi Manifestasi klinis Gambaran Lesi
banding
Psoriasis Penyakit Sedikit gatal dan panas.
vulgaris peradangan kulit Tempat predileksi adalah
yang kronik seditif, daerah siku, lutut, sacrum,
ditandai dengan kepala dan genitalia.
adanya plak Lesi biasanya berupa plak
eritematosa, eritematous dengan ukuran
diatasnya terdapat bervariasi dari gutata,
skuama kasar, numular sampai plakat
transparan, yang tertutup skuama tebal,
berlapis-lapis dan kasar, kering, transparan
berwarna putih dan berlapis yang
keperakan. (11) berwarna putih keperakan.
(11)

Dermatitis Inflamasi pada kulit Rasa gatal yang kronik dan


atopik yang menahun, residif. Gambaran berupa
residif, umumnya papul dan vesikel, pada lesi
muncul pada bayi, kronik dapat timbul erosi,
anak-anak, eksoriasi dan terjadinya
ataupun dewasa likenifikasi. Lokalisasi lesi di
yang mempunyai lipatan siku/lutut, samping
riwayat atopik pada leher, dahi sekitar. (11)
dirinya sendiri
taupun
keluarganya. (11)
Kasus Teori
Cetirizin →metabolik karboksilat dari
antihistamin generasi pertama
hidroksizin, mekanisme kerja nya →
Terapi sistemik berupa menghambat fungsi eosinophil,
antihistamin oral yaitu pelepasan histamin dan prostaglandin
D2. → mengurangi gejala pruritus
Cetirizine tablet 10 mg 2x1
Methylprednison 8 mg 3x1.

Kortikosteroid mempunyai efek anti


Terapi topikal inflamasi spektrum luas → berdampak
pada berkurangnya infiltrat atau
(asam salisilat 5% + vaselin aktivasi inflamasi, stabilisasi kebocoran
album 60 gr + vaskular, penururunan produksi mukus
Desoximetasone) dioles pada dan peningkatan respon ß adrenergik.
lesi pagi hari. 10

Asam salisilat dalam terapi topikal yang


mempunyai efek sebagai keratolitik
dan desmolitik. Efek desmolitik asam
salisilat terbukti meningkatkan
penetrasi kortikosteroid topikal
KESIMPULAN
DAN SARAN
Liken simplek kronik adalah peradangan kulit kronis, disertai rasa gatal,
yang khas ditandai dengan kulit yang tebal dan likenifikasi.
Bagian tubuh yang paling sering terkena meliputi kulit kepala, tengkuk,
ekstremitas, pergelangan kaki dan daerah anogenital.

Penyakit ini bersifat kronik dengan persistensi dan rekurensi lesi.


Eksaserbasi dapat terjadi sebagai respon stres emosional.
Prognosis bergantung pada penyebab pruritus (penyakit yang mendasari)
dan status psikologik penderita.

Dalam pengobatan liken simpleks kronis, selain pengobatan secara


farmakologis, juga penting adanya KIE terhadap penderita mengenai
penyakitnya sehingga penderita dapat selalu menjaga kesehatan fisik
agar memperhatikan kelembaban kulit, kebersihan pakaian dan
menghindari faktor-faktor pencetus yang dapat memperparah keadaan
penyakitnya tersebut.
TERIMA KASIH

Vous aimerez peut-être aussi