Vous êtes sur la page 1sur 12

ASKEP KESEHATAN JIWA

RESIKO PERILAKU KEKERASAN (RPK)

Kelompok VI :
WAHYUNI.M DINA GHUFRIANA
USMAN FATTA SARINA
BUDIAWAN AKBAR HARTINA MASRI
NURUL HIDAYAT MAWARDI ALAKSA
BACKGROUND
World Health Organization (WHO, 2007 dalam Yosep, 2009),
telah memperkirakan ada sekitar 450 juta orang didunia yang
mengalami gangguan kesehatan jiwa, sekitar 1 juta orang
diantaranya meninggal karena bunuh diri setiap tahunnya. Di
Indonesia, menurut data riset kesehatan dasar (Riskesdas)
tahun 2007, prevalensi gangguan mental emosional berjumlah
11,6% dari poulasi orang dewasa. Bila dihitung menurut
jumlah populasi orang dewasa indonesia saat ini sebanyak
kurang lebih 150.000.000 berarti terdapat 1.740.000 orang
yang mengalami gangguan mental emosional (Depkes RI,
2010).
SKIZOFRENIA
 Pengertian
Skizofrenia merupakan bentuk gangguan jiwa
berat yang berdampak bagi penderita,
keluarga, masyarakat. Prevalensi skizofrenia di
dunia yaitu tujuh dari 10.000 populasi dewasa,
dengan angka kejadian terbesar berada pada
kelompok umur 25-35 tahun (WHO, 2001).
DEFENISI
 perilaku kekerasan adalah suatu bentuk
perilaku yang bertujuan untuk melukai
seseorang baik secara fisik maupun
psikologis yang dapat dilakukan secara
verbal, diarahkan pada diri sendiri, orang
lain ataupun lingkungan. ( Damayanti
2008 dalam jurnal Suparman 2012 ).
 perilaku kekerasan yaitu dimana suatu
keadaan yang membuat seseorang
melakukan suatu tindakan yang dapat
mencederai dirinya sendiri orang lain
maupun lingkungannya baik secara fisik
maupun secara verbal dengan disertai
amuk dan gaduh gelisah yang tidak
terkontrol.
ETIOLOGI
1. Faktor Predisposisi
a. Faktor Psikologis
b. Faktor Sosial Budaya
c. Faktor biologis
2. Faktor Presipitasi
a. Klien : adanya ancaman, kelemahan fisik, keputus asaan,
ketiak berdayaan, kurang percaya diri.
b. Lingkungan : ribut, kehilangan orang atau objek yang
berharga.
Manifestasi Klinis
Yosep (2009) mengemukakan bahwa tanda dan gejala
perilaku kekerasan adalah sebagai berikut :
Fisik : Verbal :
1. Muka merah 1. Bicara kasar, Suara
dan tegang. keras (membentak
atau berteriak).
2. Mata melotot
2. Mengancam secara
3. Tangan verbal atau fisik.
mengepal. 3. Mengumpat
4. Postur tubuh dengan kata-kata
kaku. kotor
5. Jalan mondar-
mandir
Next,,,,
Emosi : Perilaku :
dendam dan Melempar atau
jengkel, tidak memukul
berdaya, benda/orang lain
bermusuhan, Menyerang orang
lain
mengamuk, ingin
Melukai diri
berkelahi,
sendiri/orang lain
menyalahkan dan Merusak
menuntut. lingkungan
mengamuk/agresif
PENATALAKSANAAN
Menurut yosep (2007) obat-obatan yang diberikan pada pasien
dengan marah atau perilaku kekerasan adalah:
 Antianxiety dan sedative hipnotics yaitu obat yang dapat
mengendalikan agitasi yang akut.
 Buspirone obat antianxiety, efektif dalam mengendalikan
perilaku kekerasan yang berkaitan dengan kecemasan dan
depresi.
 Antidepressants, penggunaan obat ini mampu mengontrol
impulsif dan perilaku agresif klien yang berkaitan
denganperubahan mood.
 Lithium efektif untuk agresif karena panik.
 Antipsychotic di pergunakan untuk perawatan perilaku
kekerasan.
MASALAH KEPERAWATAN YANG
MUNGKIN MUNCUL
 Perilaku kekerasan
 Resiko mencederai diri sendiri, orang lain, dan
lingkungan
 Gangguan Konsep Diri: Harga diri rendah
 Ketidak efektifan koping keluarga: ketidak mampuan
keluarga merawat klien di rumah
 Ketidak efektifan penatalaksanaan rogram terapeutik
 Defisit perawatan diri mandi & berhias
 Gangguan pemeliharaan kesehatan
KONSEP KEPERAWATAN

Ada dimicrosoft word,,,,


Tinjauan kasus
TERIMA KASIH

Vous aimerez peut-être aussi