Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
► UU Nomor 8 Tahun 1974 tentang
PokokPokok Kepegawaian
sebagaimana telah diubah dengan
UU No.43 Tahun 1999.
► PP Nomor 97 Tahun 2000 tentang
Formasi PNS sebagaimana telah
diubah dengan PP No.54 Tahun 2003.
► PERKA BKN NO : 12 TAHUN 2011
tentang Pedoman Pelaksanaan
Analisis Jabatan
► PER MENNEG PAN DAN RB NO : 33
TAHUN 2011 tentang Pedoman
Analisis Jabatan
UU NO.43 TAHUN 1999 Pasal 17
Analisis Jabatan adalah
proses pengumpulan,
pencatatan, pengolahan
dan penyusunan data
jabatan menjadi informasi
jabatan
Proses, metode, dan teknik untuk
mendapatkan data jabatan,
mengolahnya menjadi informasi
jabatan, dan menyajikannya untuk
program-program kelembagaan,
kepegawaian serta ketatalaksanaan,
dan memberikan layanan
pemanfaannya bagi pihak-pihak yang
menggunakannya.
(LAN, 1990 : 2)
Kegiatan proses, metoda, dan teknik
untuk mengumpulkan data jabatan
dan menyajikannya untuk berbagai
kepentingan program. Jadi analisis
jabatan terdiri atas tiga kegiatan
pokok, yaitu : pengumpulan data
jabatan, pengolahan data
jabatan, dan penyajian informasi
jabatan untuk berbagai program
( Tim Widyaiswara Depnaker, 2003 : 5 )
ASPEK YANG DIANALISIS
HASIL ANALISIS JABATAN
TAHAP PELAKSANAAN ANJAB
A. PERSIAPAN
1. Pembentukan Tim Analis
2. Pemberitahuan Kepada Pimpinan Unit
B. PELAKSANAAN LAPANGAN
1. Pengumpulan Data
2. Pengolahan Data
3. Verifikasi Data
4. Penyempurnaan Hasil Olahan
C. PENETAPAN HASIL
1. Presentasi Hasil
2. Pengesahan Hasil
HASIL AKHIR ANALISIS
JABATAN
INFORMASI JABATAN
INFORMASI JABATAN
1 Nama Jabatan 10. Tanggung Jawab Jabatan
2. Kode Jabatan 11. Wewenang Jabatan
3. Unit Kerja
4. Letak Jabatan 12. Korelasi Jabatan
5. Ikhtisar Jabatan 13. Kondisi Lingkungan Kerja
6. Uraian Tugas 14. Kemungkinan Resiko Bahaya
7. Hasil Kerja 15 Syarat Jabatan
8. Bahan Kerja 16. Fungsi Pekerja
9. Peralatan Kerja 17. Butir Informasi Lain
Nama Jabatan adalah sebutan untuk memberi ciri dan
gambaran atas isi jabatan, yang berupa sekelompok tugas
yang melembaga atau menyatu dalam suatu wadah
jabatan.
Dengan kata lain nama jabatan dimaksudkan bisa
memberikan gambaran pengertian pada pembaca atas
jabatan tsb dan dapat membedakan dengan jabatan lain.
CARA MEMBERIKAN
NAMA JABATAN
a. Untuk Jabatan Struktural, diberi
nama sebagaimana bunyi dalam
Surat Keputusan misalnya : Kepala,
Direktur, Ketua, dll
b. Untuk Jabatan Non Struktural,
bila sudah ada nama yang melembaga
atau membaku/standard digunakan
nama tsb. Misalnya : Pengagenda,
Pengarsip, Pengetik, Peneliti,
Instruktur, Penyuluh, Widyaiswara
dll
c. Bila belum ada nama yang
melembaga,
Untuk jabatan keahlian (melakukan fungsi
penemuan dan pengembangan/profesional)
Tingkat tinggi : AHLI ……
Tingkat menengah : TEKNISI ……..
Untuk jabatan yang berhubungan dengan
mesin apabila yang berperan dominan
orangnya OPERATOR MESIN…….
Apabila yang berperan dominan pelayanan
mesin
PELAYAN MESIN foto copi, giling……
Apabila memperbaiki mesin : MONTIR..
MEKANIK..
Untuk jabatan yang membuat
sesuatu dengan seperangkat alat
dan dengan keterampilan tertentu :
TUKANG….
Selain itu dapat menggunakan
awalan PE……. Dirumuskan dari
bahan kerja : PENGOLAH
DATA…... Dirumuskan dari hasil
kerja : PENGUMPUL DATA…..
Dirumuskan dari tugas pokok :
PENGAGENDA SURAT dll
Hal ini dimaksudkan sebagai pembeda dengan jabatan
lain, dan untuk memudahkan dalam
pengadministrasiannya.
Pemberian kode jabatan untuk suatu instansi, biasanya
penyusunannya didasarkan atas letak jabatan tsb dalam
unit kerja.
Yaitu Unit Kerja dimana PNS itu
bekerja saat sekarang.
Misalnya Unit Organisasi Dinas…..,
Biro…., Kantor…. Dst.
4. IKHTISAR JABATAN
Merupakan uraian singkat yang
menggambarkan ruang lingkup
tugas jabatan yang disusun dalam
satu kalimat, jelas dan tuntas
mengenai APA yang dikerjakan
karyawan dalam jabatan tsb,
BAGAIMANA dikerjakan dan
TUJUAN/MAKSUD APA
dilaksanakan
Ikhtisar jabatan biasa disebut
dengan JOB SUMMARY atau
ringkasan Uraian Tugas.
CONTOH : 1
NAMA JABATAN : JAKSA PERKARA
PIDANA
Ikhtisar Jabatan :
Mengusut suatu perkara pidana, mengajukan,
menuduh dan menuntut terdakwa (APA)
berdasarkan buktibukti dan saksisaksi yang
syah di depan sidang pengadilan
(BAGAIMANA) agar dilakukan tindakan
hukum terdakwa (TUJUAN).
CONTOH : 2
NAMA JABATAN : KEPALA
SUBBAG.TU
Ikhtisar Jabatan :
Melakukan tata usaha Biro/Dinas…(APA)
dengan cara membuat rencana kegiatan,
membagi tugas, memberi petunjuk, membimbing,
menyelia dan mengkoordinasikan pelaksanaan
suratsurat administrasi, kebutuhan ATK pada
Biro/Dinas … (BAGAIMANA) agar pelaksanaan
tugas dapat berjalan dengan lancar (TUJUAN).
Adalah paparan atau
bentangan atas semua
tugas jabatan yang
merupakan upaya pokok
yang dilakukan pemegang URAIAN
jabatan dalam memproses TUGAS
bahan kerja menjadi hasil
kerja dengan
menggunakan perangkat
kerja dan dalam kondisi
pelaksanaan tertentu
( LAN, 1990 : 5 )
URAIAN TUGAS
YANG BAIK HARUS
Sistematis, bahwa uraian tugas
tsb harus memenuhi aturan,
bentuk, syaratsyarat tertentu
Ringkas, artinya perlu
menggunakan katakata dan
kalimat yang singkat dan benar
sehingga pembacanya tidak perlu
waktu yang lama untuk
memahaminya
Jelas, artinya harus dapat
memberi isi dan maksud
yang jelas dan dapat
dipahami oleh pembacanya
Tepat, maksudnya harus
menyajikan uraian yang
sesuai dan cocok seperti
apa yang dimaksudkan oleh
isi jabatan
Syarat isi, dimaksudkan agar uraian tugas
dapat mencerminkan secara tersurat dan
atau tersirat akan obyek, cara dan
tujuannya. Salah satu cara yang digunakan
adalah diuji dengan kalimat :
What ? Apa yg dikerjakan sipemegang
Jabatan
How ? Bagaimana cara tugas itu dilakukan
Why ? Mengapa/untuk tujuan apa tugas
itu dilakukan
CONTOH 1
Mencatat pengeluaran uang
dalam buku kas untuk bukti
pertanggungjawaban
Pola susunan kalimat pada tugas
yang fungsi pekerjanya erat
dengan data, maka polanya :
predikat – obyek bersifat data dan
keterangan cara serta tujuan.
Namun cara dan tujuan sering
tidak tersurat tetapi hanya tersirat
CONTOH 2
Mewancarai pencari kerja
dengan menanyakan nama,
pendidikan, pengalaman
yang dimiliki untuk
mengetahui identitasnya
(Pola susunan kalimat pada
tugas yang fungsi
pekerjaannya erat dengan
orang, polanya adalah :
predikat – obyek berujud orang
dan kata keterangan cara serta
tujuan
CONTOH 3
Mengasah gergaji
menggunakan kikir agar
gergaji menjadi tajam
(Pola susunan kalimat pada tugas yang
fungsi pekerjaannya erat dengan
benda, polanya adalah : Predikat –
obyek berujud benda dan kata
keterangan cara serta tujuan)
BAHAN KERJA
adalah masukan yang
diproses dengan
tindak kerja (tugas)
menjadi hasil kerja.
Bahan kerja akan
menyatu atau
menjadi bagian dari
hasil kerja.
Bahan kerja dapat BAHAN KERJA
berupa BENDA
BERUJUD misalnya
KAYU merupakan
bahan kerja tukang
kayu untuk
menghasilkan mebel.
BENDA TAK
BERUJUD misalnya
DATA merupakan
bahan kerja Pengolah
Data, INFORMASI
merupakan bahan
kerja pramu informasi.
7. ALAT
KERJA
biasanya
digunakan
berulangulang
dan tidak menjadi
bagian hasil kerja.
ALAT KERJA BERUPA
1. Mesin, misalnya mesin ketik
bagi pengetik, mesin bubut
logam bagi operator mesin
bubut dll
2. Perkakas tangan, misalnya
pahat bagi tukang kayu, martil
bagi teknisi pengolahan
mineral dll
3. Perlengkapan, alat yang tidak
langsung digunakan untuk
memproses bahan menjadi
hasil kerja, tetapi diperlukan
untuk menunjang
pemrosesan tsb. Misalnya
sarung tangan bagi analis
kimia dll
4. Alatalat lain yang tidak
dikatagorikan sebagai mesin,
perkakas tangan dan
perlengkapan. Misalnya
Bagan, Lembaran UU dll
HASIL KERJA adalah produk
yang harus dicapai oleh jabatan,
hasil ini dapat berupa :
BENDA misalnya : ketikan surat,
hasil kerja jabatan juru ketik.
JASA misalnya : layanan tamu,
hasil kerja jabatan pramu tamu.
HASIL KERJA
INFORMASI misalnya : kumpulan
data, hasil kerja pengumpul data.
Untuk Jabatan Struktural,
disamping hasil yang sifatnya teknik
yang dihasilkan oleh tugastugas
teknik, juga hasil dari tugas
manajerial.
Hasil kerja dihasilkan dari bahan
kerja.
Rincian atas segala
sesuatu yang
dipertanggungjawa
bkan kepada
pemegang jabatan
beserta segi
seginya.
Wujud obyek tanggung
jawab meliputi : bahan kerja,
perangkat kerja, hasil kerja,
orang, proses, metode dan
teknik, hubungan kerja,
kerahasiaannya, pelaksanaan
kerja.
Segisegi tanggung jawab
meliputi : kualitas, kuantitas,
keselamatan, kelancaran,
ketetapan, keberanian.
Wewenang adalah hak
dan kekuasaan
pemegang jabatan untuk
mengambil sikap atau
tindakan tertentu.
Wewenang berfungsi
untuk mendukung hasil
pelaksanaan tugas.
Wewenang dibedakan menjadi
WEWENANG FORMAL
ciricirinya bersifat mutlak, tidak bisa
diganggu gugat, dan dilindungi
peraturan perundangundangan
.WEWENANG INFORMAL
ciricirinya bersifat tidak mutlak dan
biasanya tidak dilindungi oleh
peraturan perundangundangan
Disebutkan nama Jabatan yang berada dibawah
Jabatan ybs. Sesuai dalam Struktur Organisasi
Untuk jabatan non struktural tidak perlu
mencantumkan nama jabatan yang ada
dibawahnya.
Dalam melaksanakan
tugas pemegang jabatan
selalu berhubungan
dengan jabatan lain,
baik timbal balik
maupun searah,
vertikal,
horizontal maupun
diagonal.
KORELASI JABATAN
Dapat juga korelasi
jabatan yang berupa
hubungan jabatan yang
satu dengan unit dan
jabatan lain, baik
didalam maupun diluar
lingkungan unit kerja.
Keadaan lingkungan pemegang jabatan
dalam melakukan tugasnya meliputi
keadaan tempat kerja,
keadaan udara, sinar
cahaya, suara, getaran
dan letak.
KONDISI LINGKUNGAN KERJA
Adalah kondisi didalam dan
disekitar pemangku jabatan
dalam melaksanakan tugas
tugas jabatan dalam
mengolah bahan kerja
dengan perangkat kerja
menjadi hasil kerja.
KONDISI LINGKUNGAN KERJA
Kondisi lingkungan kerja
meliputi aspek keadaan
tempat kerja, udara,
suhu, cahaya, suara,
getaran dan letak.
Dalam bekerja,
pemegang jabatan
mungkin
menghadapi bahaya
pisik, baik yang
berupa kecelakaan
maupun yang
berupa penyakit.
RESIKO BAHAYA
Bahaya tsb dapat
disebabkan karena bahan
kerja yang diproses,
perangkat kerja yang
digunakan dalam bekerja,
proses kerja, hasil kerja
atau karena keadaan
tempat kerja.
UPAYA FISIK
DAN
RESIKO BAHAYA
Upaya fisik adalah penggunaan
bahan kerja menjadi hasil kerja
dengan menggunakan
perangkat kerja. Penggunaan
organ fisik untuk melakukan
upaya fisik tersebut meliputi
bagian tubuh.
UPAYA FISIK DAN RESIKO BAHAYA
Penggunaan organ tubuh
untuk melakukan upaya
fisik dapat menimbulkan
resiko bahaya, misalnya
jatuh, terkilir atau patah
kaki.
Syarat jabatan
adalah kualifikasi yang
harus dipenuhi pemegang
jabatan untuk dapat
melaksanakan pekerjaan
atau memangku jabatan.
SYARAT JABATAN
Syarat utama bagi pemegang
jabatan untuk dapat
melaksanakan pekerjaannya
secara wajar ialah
kemampuan kerja.
Kemampuan kerja dapat
dimiliki jika ia menguasai
pengetahuan kerja,
sedangkan pengetahuan kerja
dapat diperoleh dari
pengalaman kerja, pendidikan
formal kursus atau pelatihan.
SYARAT JABATAN
SYARAT KETERAMPILAN KERJA
KOMPETENSI KERJA
PENGETAHUAN KERJA
LATIHAN KERJA
PENDIDIKAN
PENGALAMAN KERJA
BAKAT KERJA
TEMPERAMEN KERJA
MINAT
KONDISI FISIK DAN UPAYA FISIK
Disamping syaratsyarat
yang sifatnya material,
analisis jabatan, dalam
praktek dikenal pula
syaratsyarat yang non
teknis analisis jabatan
misalnya pangkat,
kelakuan baik dari pihak
yang berwajib dll
Seseorang dapat
berhasil dalam
pendidikan, kursus atau
pelatihan dan dapat
berhasil mendapatkan
pengalaman kerja yang
disyaratkan jika ia
memiliki bakat kerja,
temperamen kerja dan
syarat pisik.
KETERAMPILAN
KERJA
Tingkat kemampuan untuk
melakukan suatu pekerjaan atau
suatu bagian pekerjaan yang hanya
dapat diperoleh dari praktek, baik
melalui latihan praktek maupun
melalui pengalaman.
Tanpa melalui praktek, orang tidak
dapat mempunyai keterampilan,
suatu keterampilan dapat mencakup
aspek2 mental, fisik dan sosial.
ASPEK MENTAL-
SOSIAL DAN FISIK
Aspek Mental yaitu kecakapan
kerja fikiran seperti menganalisa
data, membuat keputusan,
menghitung, hafal dsb.
Aspek Sosial yaitu kecakapan
berhubungan dengan orang lain,
seperti mempengaruhi pendapat,
berpidato, menawarkan barang dsb.
Aspek Fisik yaitu kecakapan
melakukan gerakan fisik seperti,lari
mencangkul, duduk lama, mengayuh
dayung sampan dsb.
CONTOH
SALAH SATU SYARAT UNTUK
PENGETIK ADALAH :
Duduk lama dalam sikap tubuh
tertentu, 10 jari tangan menghentak
hentak tombol mesin ketik dan mata
melihat pada konsep surat.
Surat/tanda KOMPETENSI KERJA
kompetensi kerja
merupakan
pernyataan yang
dikeluarkan oleh
Pemerintah atau
badanbadan tertentu,
bahwa pemilik
surat/tanda tersebut
telah memiliki
standar keterampilan
untuk mampu
melaksanakan
pekerjaan tertentu.
KOMPETENSI KERJA
Biasanya dijadikan
persyaratan bagi
pekerjaan yang
mempunyai dampak
keselamatan bagi
manusia atau
kerugian materiil
yang besar jika salah
menerapkannya
misalnya penerbang,
dokter, pengemudi,
apoteker dsb.
PENGETAHUAN KERJA
yaitu pengetahuan
yang harus dimiliki
seseorang agar
dapat
melaksanakan
pekerjaan dengan
wajar.
PENGETAHUAN KERJA Pengetahuan kerja
merupakan dasar
bagi seseorang
untuk memperoleh
keterampilan
kerja, karena
tanpa memiliki
pengetahuan kerja
yang diperlukan
orang tidak
mungkin memilki
keterampilan kerja
yang disyaratkan.
PENDIDIKAN
Dalam menentukan syarat pendidikan perlu
dipertimbangkan :
Pendidikan yang seharusnya, yaitu
pendidikan yang sebaiknya dijadikan syarat.
Pendidikan Alternatif, Jika tidak didapat
pendidikan yang seharusnya, maka dicari
tenaga dengan pendidikan lain.
LATIHAN KERJA
Latihan adalah pembinaan
dan penciptaan keterampilan
dan pengetahuan kerja
peserta latihan.
Latihan kerja yang menjadi
syarat jabatan dapat
dinyatakan menurut macam
serta tingkatan latihan,
menurut phase pelakasanaan
apakah Prapenempatan
atau Latihan Peningkatan
Keterampilan.
PENGALAMAN KERJA
Pengalaman kerja akan
memantapkan dan
mengembangkan
keterampilan dan
pengetahuan kerja, sikap
mental dan fisik yang tidak
diperoleh dari latihan.
PENGALAMAN KERJA
Syarat pengalaman
kerja dinyatakan
menurut pekerjaan
yang harus dan pernah
dilakukan serta lama
melaksanakan
pekerjaan tersebut.
BAKAT KERJA
Bakat adalah kapasitas khusus atau kemampuan
potensial yang disyaratkan bagi seseorang untuk dapat
mempelajari beberapa tugas atau pekerjaan
TOT
BAKAT KERJA
Persyaratan bakat merupakan salah satu kriteria
dasar untuk menilai kesesuaian potensi seseorang
dengan jabatan tertentu.
V = BAKAT VERBAL (Verbal Aptitude)
Yaitu kemampuan untuk memahami arti kata
kata dan menggunakannya secara effektif
Kemampuan memahami bahasa, memahami
hubungan antara katakata dan memahami arti
keseluruhan kalimat dan paragraf.
N = BAKAT NUMERIK (Numerical Aptitude)
Kemampuan untuk melakukan operasi
ARTHEMETIK secara cepat dan akurat
S = BAKAT PANDANG RUANG ( Spatial Aptitude)
Kemampuan berfikir secara visual mengenai
bentukbentuk geometris, untuk memahami
gambargambar dari bendabenda 3 dimensional
Kemampuan untuk mengingat kaitan dari
gerakangerakan benda dalam ruangan.
P = BAKAT PENYERAPAN BENTUK
( Form Perception)
Kemampuan mencerap perincian
perincian yang berkaitan dengan obyek
atau dalam gambar atau dalam bahan
grafik.
Kemampuan mengingat perbedaan
perbedaan yang kecil dalam bentuk dan
bayangan benda, panjang dan lebar garis
garis
Q = BAKAT KETELITIAN (Clerical Perception)
Kemampuan mencerap perincian yang berkaitan
dalam bahan verbal atau dalam tabel
Kemampuan mengetahui adanya perbedaan
hurufhuruf dan angkaangka dalam copy, dalam
percobaan percetakan dan lainlainnya.
K = BAKAT KORDINASI MOTOR (Motor
Coordination)
Kemampuan untuk mengkoordinir mata dan
tangan dan jari secara cepat dan cermat dalam
membuat gerakan yang tepat
Kemampuan untuk membuat gerak balasan
secara cermat dan tangkas
F = BAKAT KECEKATAN JARI (Finger
Dexterity)
Kemampuan menggerakkan jari dan
menggerakkan obyekobyek kecil dengan jari
secara cepat, cermat dan tepat
M = BAKAT KECEPATAN TANGAN (Manual
Dexterity)
Kemampuan menggerakkan tangan dengan
mudah dan penuh keterampilan
Bekerja dengan tangan dalam gerakangerakan
menempatkan dan memutar
E = BAKAT KORDINASI MATATANGAN KAKI
(EyeHandFoot Coordination)
Kemampuan menggerakkan tangan dan kaki
secara kordinatif satu sama lain sesuai dengan
rangsangan penglihatan
C = BAKAT MEMBEDAKAN WARNA
(Color Discrimination)
Kemampuan memadukan atau
membedakan berbagai warna, yang asli,
yang gemerlapan.
Mengenal warna khusus atau kombinasi
warna dengan mengingatnya dan mampu
memahami kombinasi warna yang selaras
atau kontras.
TEMPERAMEN KERJA
Dalam Anjab, temperamen
kerja diartikan sebagai
syarat kemampuan
penyesuaian diri yang
harus dipenuhi pekerja
untuk bekerja sesuai
dengan kharakteristik
jabatan.
TEMPERAMEN KERJA
Temperamen kerja
yang disyaratkan bagi
suatu jabatan
dipertimbangkan dari
hasil, bahan,
peralatan, kegiatan
kerja, tempat kerja,
resiko bahaya dll.
MINAT
Minat ialah kecenderungan untuk
terserap dalam suatu pengalaman dan
mengembangkannya, sedangkan “Ke
engganan” adalah kecenderungan
untuk menghindari sesuatu.
Minat merupakan komponen yang
penting dalam Anjab
FUNGSI PEKERJA
Dalam bekerja, pemegang jabatan
berhubungan dengan data, orang dan benda.
Fungsi pekerja adalah fungsi yang
menunjukkan intensitas hubungan pemegang
jabatan terhadap data, orang dan benda.
FUNGSI PEKERJA
Intensitas hubungan ini
ditingkattingkatkan,
setiap tingkat diberi
kode penunjuk dengan
angka, angka yang kecil
menunjukkan tingkat
yang tinggi dan angka
yang besar menunjukkan
tingkat yang rendah.
CONTOH
URAIAN JABATAN
UNTUK PEMEGANG JABATAN FUNGSIONAL
TERTENTU
KAPUSDIKLAT
KEPALA BAGIAN
UMUM
KaSubbag KaSubbag
Tata Usaha Keuangan
Operator
Komputer
WIDYAISWARA
5. IKHTISAR JABATAN
Melaksanakan proses kegiatan
belajar dan mengajar pada
lembaga diklat pemerintah dengan
melakukan tatap muka dengan
peserta diklat baik diruang terbuka
maupun tertutup sesuai dengan
waktu dan materi yang telah
ditentukan oleh panitia
penyelenggara diklat.
6. URAIAN TUGAS
1. Menerima undangan mengajar dari panitia penyelenggara
diklat untuk mengajar materi tertentu.
2. Menyiapkan materi diklat dengan cara membuat ringkasan
dalam bentuk power point untuk disampaikan kepada
peserta diklat
3. Melakukan konfirmasi jadwal dan tempat penyelenggaraan
diklat kepada panitia penyelenggara dengan mengadakan
kontak person untuk memastikan pelaksanaan diklat
4. Menyiapkan GBPP dan SAP materi diklat berdasarkan
kurikulum dan durasi waktu yang disediakan untuk
memudahkan penyampaian materi didepan kelas
5. Melakukan pelaksanaan pengembangan diklat dengan
mengadakan tatap muka didepan kelas sesuai jadwal yang
telah ditentukan
6. Meminta surat keterangan mengajar kepada penanggung
jawab kegiatan diklat sebagai bukti fisik telah melakukan
kegiatan mengajar
7. Meminta surat pernyataan melakukan kegiatan
pengembangan dan pelaksanaan diklat berdasarkan
Keputusan bersama Kepala LAN dan Kepala BKN kepada
penyelenggara sebagai bukti fisik untuk bahan pengumpulan
angka kredit
8. Membuat modul materi diklat berdasarkan kurikulum jenis
diklat yang akan diselenggarakan sebagai bahan pegangan
peserta diklat
9. Membuat buku panduan penyelenggaraan diklat sesuai
dengan jenis kegiatan diklat untuk pedoman bagi
peserta,penyelenggara dan pengajar diklat
10. Mengikuti seminar berdasarkan undangan atau disposisi
Kapusdiklat sebagai bukti mengikuti kegiatan menunjang
pengembangan diklat
11. Menjadi fasilitator pada kegiatan seminar para peserta diklat
untuk ditugaskan sebagai nara sumber
12. Menjadi panitia penyelenggara diklat baik intern maupun
ekstern untuk ditugaskan sebagai assisten bidang akademis
13. Melaksanakan tugas lain untuk mengikuti rapat koordinasi
penyelenggaraan diklat dengan instansi terkait agar rencana
pelaksanaan diklat berjalan sesuai dengan rencana
7. BAHAN KERJA
NO BAHAN KERJA PENGGUNAAN DALAM TUGAS
NO TANGGUNG JAWAB
3 Udara Kering
5 Penerangan Terang
Jakarta, 13 MARET 2012
Mengetahui Atasan Langsung Yang membuat
………………………………. …………………
NIP. NIP.
CONTOH
URAIAN JABATAN
UNTUK PEMEGANG JABATAN
FUNGSIONAL UMUM
1. NAMA JABATAN : SEKRETARIS
2. KODE JABATAN :
3. UNIT KERJA :
Eselon I : Deputi Bidang Dalpeg
Eselon II : Direktur Dalpeg I
Eselon III : Kasubdit Pengendalian A
Eselon IV : Kasubbag TU
4. KEDUDUKAN DALAM
ORGANISASI
DIREKTUR
DALPEG I
KASUBDIT
PENGENDALIAN A
KaSubbag
Tata Usaha
Sekretaris
5. IKHTISAR JABATAN
Menerima, menagendakan surat masuk
dan keluar, menyerahkan kepada
pimpinan dan mendistribusikan surat
surat ke unit kerja terkait, menyimpan
arsip surat, menerima dan
mengararahkan tamu direktur,
menyampaikan berita telepon dan faxs
untuk kelencaraan tugas Direktur
Pengendalian Kepegwaian I.
6. URAIAN TUGAS
1. Menerima, mencatat surat masuk dan keluar
dari unit lain maupun dari instansi lain ke
dalam agenda , lembar disposisi berdasarkan
ketentuan yang berlaku untuk diteruskan
kepada Direktur sebagai bahan kerja
Direktur Pengendalian Kepegawaian I
2. Menyerahkan surat masuk kepada Direktur
untuk mendapatkan disposisi pimpinan.
3. Mendistribusikan surat ke masingmasing
kerja terkait.
4. Menyimpan arsip surat agar mudah
ditemukan kembali.
5. Menerima dan mengarahkan tamu
Direktur dengan cara menanyakan dari mana
dan keperluannya.
6. Menyusun Jadwal kegiatan Direktur
dengan cara menulis di papan jadwal agenda
agar dapat mengingatkan Direktur.
7. Mengoreksi hasil ketikan surat yang ke
Direktur.
8. Menerima dan menyampaikan berita
telepon dan faxs agar informasi dapat diterima
kepada yang berkepentingan, dan
9. Melaksanaka tugas kedinasan lain yang
diperintahkan oleh atasan baik lisan maupun
tertulis.
7. BAHAN KERJA
NO BAHAN KERJA PENGGUNAAN DALAM TUGAS
NO TANGGUNG JAWAB
NO WEWENANG
1 Menolak tamu yang tidak berkepentingan
3 Mendistribusikan surat-surat
4 Menanyakan dan mengatur Tamu yang akan
bertemu pimpinan
5
12. KORELASI JABATAN
NO JABATAN UNIT KERJA/ HUBUNGAN
INSTANSI TUGAS
1. Atasan Unit Kerja ybs Sebagai atasan
Langsung
2. Semua Unit Kerja ybs Untuk kelancaran
Kasubdit pada pelaksanaan tugas
Direktorat
Pengendalian I
3. Direktur Unit Kerja ybs Untuk kelancaran
Pengendalian I pelaksanaan tugas
4. dst
13. KONDISI LINGKUNGAN KERJA
NO Kondisi Lingkungan Keterangan
Kerja
1 Tempat Kerja Dalam ruangan tertutup
3 Udara Kering
5 Penerangan Terang
14. RESIKO BAHAYA
NO NAMA PENYAKIT/JENIS PENYEBAB
KECELAKAAN FISIK
15. SYARAT JABATAN
15.1. Pangkat/Golongan Ruang : Pengatur Muda II/a
15.2. Pendidikan : SLTA
15.3. Kursus / Diklat : Kesekretarisan
15.4. Pengelaman Kerja : 2 Th di bidangnya
15.5. Upaya Jasmani : Duduk,berdiri,jalan
15.6. Syarat Kondisi Fisik : Pria/Wanita
15.7. Bakat yang perlu dimiliki : G (Inteligensia), V
(Verbal), Q (Ketelitian)
15.8. Temperamen Kerja yang dimiliki : F
(Perasaan/gagasan)
15.9. Minat kerja yang perlu dimiliki : 3a = Rutin,
konkrit, dan teratur, 4a = baik untuk orang lain, 5a =
prestise
15.10 Fungsi Pekerja : DOB
16. PRESTASI KERJA YANG DIHARAPKAN
MAKASAR13 MARET 2012
Mengetahui Atasan Langsung Yang membuat
………………………………. …………………
NIP. NIP.
CONTOH
DAFTAR ISIAN ANALISIS JABATAN
UNTUK PEMEGANG
JABATAN STRUKTURAL
1.NAMA JABATAN : KASUBAG TATA USAHA
2.KODE JABATAN :
3.UNIT KERJA :
Eselon I : DEPUTI BIDANG BANGPEG
Eselon II : KAPUSDIKLAT KEPEGAWAIAN
Eselon III : KEPALA BAGIAN UMUM
Eselon IV :
4. KEDUDUKAN DALAM
ORGANISASI
DEPUTI BID.
BANGPEG
KAPUSDIKLAT
KEPEGAWAIAN
Kepala
Bagian Umum
Kasubbag TU
5. IKHTISAR JABATAN
Melakukan tata usaha Pusdiklat
Kepegawaian dengan cara membuat
rencana kegiatan, membagi tugas,
memberi petunjuk, membimbing,
menyelia dan mengkoordinasikan
pelaksanaan suratsurat administrasi,
kebutuhan ATK pada Pusdiklat
Kepegawaian agar pelaksanaan tugas
berjalan dengan lancar.
6. URAIAN TUGAS
1. Membuat rencana kegiatan Subbagian TU
berdasarkan rencana operasional Bagian
Umum Kepegawaian sebagai pedoman
pelaksanaan tugas
2. Membagi tugas pekerjaan kepada bawahan
sesuai dengan tugas pokok dan tanggung
jawab masingmasing untuk kelancaran
pelaksanaan tugas.
3. Memberi petunjuk pelaksanaan tugas
kepada bawahan sesuai peraturan dan
prosedur yang berlaku agar terhindar dari
kesalahan.
4. Membimbing bawahan dalam rangka
pelaksanaan tugas sesuai permasalahan yang
timbul untuk mencapai profesionalisme.
5. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas
bawahan sesuai peraturan dan prosedur yang
berlaku agar diperoleh hasil kerja yang benar
dan akurat.
6. Menyelia bawahan setiap saat agar tercapai tingkat
kinerja yang diharapkan.
7. Mengkoordinsikan pelaksanaan administrasi pada
Pusdiklat Kepegawaian serta kebutuhan ATK agar
setiap Bagian di Pusdiklat Kepegawaian dapat
berjalan dengan lancar.
8. Mengevaluasi hasil kerja bawahan sebagai masukan
untuk penyempurnaan program selanjutnya
9. Melaporkan kegiatan Subbagian TU sebagai
tanggung jawab pelaksanaan tugas.
10. Melaksanakan tugastugas kedinasan lain yang
diperintahkan oleh atasan.
7. BAHAN KERJA
NO BAHAN KERJA PENGGUNAAN DALAM TUGAS
NO TANGGUNG JAWAB
NO WEWENANG
3 Udara Kering
5 Penerangan Terang
14. RESIKO BAHAYA
NO NAMA PENYAKIT/JENIS PENYEBAB
KECELAKAAN FISIK
15. SYARAT JABATAN
15.1. Pangkat/Golongan Ruang : Penata Tk.I, III/d
15.2. Pendidikan : S1
15.3. Kursus / Diklat : Kepegawaian/
Diklatpim IV
15.4. Pengelaman Kerja : 4Th di bidangnya
15.5. Upaya Jasmani :
Duduk,berdiri,jalan
15.6. Syarat Kondisi Fisik : Pria/Wanita
15.7. Bakat yang perlu dimiliki : G, N, Q
15.8. Temperamen Kerja yang dimiliki : D, M, P, R, T
15.9. Minat kerja yang perlu dimilik : 1b, 3a, 5b
15.10 Fungsi Pekerja : DOB
16. PRESTASI KERJA YANG DIHARAPKAN
Majalengka 29 maret 2012
Mengetahui Atasan Langsung Yang membuat
………………………………. …………………
NIP. NIP.
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT