Vous êtes sur la page 1sur 41

PERSPEKTIF KEPERAWATAN

MEDIKAL BEDAH

Syaputra Artama S.Kep, Ns, M.Kep


Lingkup Praktik KMB

Lingkup praktek KMB  bentuk asuhan keperawatan pada


klien DEWASA yang mengalami gangguan fisiologis baik yang
sudah nyata atau terprediksi mengalami gangguan baik karena
adanya penyakit, trauma atau kecacatan.
Asuhan keperawatan KMB, Meliputi :
 Perlakuan terhadap individu untuk memperoleh
kenyamanan
 Membantu individu dalam meningkatkan dan
mempertahankan kondisi sehatnya
 Melakukan pencegahan
 Deteksi dan mengatasi kondisi berkaitan dengan penyakit
 Mengupayakan pemulihan sampai kliendapat mencapai
kapasitas produktif
Aspek Legal Etik Perawat

1. Accountability
Perawat bertanggung jawab dan bertanggung gugat terhadap
segala tindakan yang dilakukan.

2. Confidentiality
Perawat selelu menjaga kerahasiaan info yang berkaitan
dengankesehatan pasien termasuk info yang tertulis, verbal dsb.
3. Respect for autonomi (penentuan pilihan)
Dengan menghargai hak autonomi berarti perawat menyadari keunikan
induvidu secara holistik. Setiap individu harus memiliki kebebasan untuk
memilih rencana mereka sendiri

4. Beneficience (do good)


Beneficence berarti melakukan yang baik. Perawat memiliki kewajiban
untuk melakukan dengan baik, yaitu, mengimplemtasikan tindakan yang
mengutungkan kliendan keluarga
5. Non-malefisience (tidak membahayakan klien)

Tugas yang dilakukan perawat tidak menyebabkanbahaya bagi kliennya.


Prinsip ini adalah prinsip dasar sebagaian besar kode etik keperawatan

6. Justice (perlakuan adil)


Prinsip keadilan menuntut perlakuan terhadap orang lain yang adil
danmemberikan apa yang menjadi kebutuhanan klien
7. Fidelity (Setia/Menepati Janji)
Prinsip kesetiaan menyatakan bahwa perawat harus memegang janji
yang dibuatnya kepada klien

8. Veracity (Kebenaran)
Veracity mengacu pada mengatakan kebenaran. Prinsip mengatakan
yangsebenarnya mengarahkan praktisi untuk menghindari melakukan
kebohongan pada klienatau menipu klien
Praktik Keperawatan

Tindakan mandiri perawat professional melalui kerja


sama bersifat kolaboratif dengan pasien/klien dan
tenaga kesehatan lainnya dalam memberikan asuhan
keperawatan sesuai lingkup wewenang dan tanggung
jawabnya.
ASPEK LEGAL PRAKTIK KEPERAWATAN

Aspek Legal
Dasar hukum praktik keperawatan
mengacu pada hukum nasional yang
berlaku di suatu negara.

UU KEPERAWATAN
NO.38
TAHUN 2014
UNDANG-UNDANG KEPERAWATAN NO. 38
TAHUN 2014
• PASAL 32 Ayat 2 :
Tentang pelimpahan wewenang yang dilakukan secara
DELEGATIF dan MANDAT

• Delegatif : tindakan yang biasa dilakukan dimana tanggung jawab


ada pada perawat yang melakukan tindakan.
• Mandat : tindakan profesional /tindakan medis dimana tanggung
jawab berada pada pemberi mandat bukan pada yang melakukan
tindakan.
Area Liabilitas Perawat
Pendelegasian

Suatu penyelesaian suatu perkaryaan melalui orang lain


atau juga dapat diartikan sebagai pelimpahan tugas
kepada seseorang atau kelompok dalam menyelesaikan
tugas berorganisasi (Marquis dan Huston (2013) dalam
Nursalam (2008) ).
PERLINDUNGAN HUKUM TENAGA KESEHATAN

Pasal 53 UU 23 TH 92
• AYAT 1 : TENAGA KESEHATAN BERHAK MENDAPAT
PERLINDUNGAN HUKUM DALAM MELAKSANAKAN
TUGAS SESUAI PROFESINYA
• AYAT 2 : TENAGA KESEHATAN DALAM
MELAKSANAKAN TUGASNYA BERKEWAJIBAN UNTUK
MEMATUHI STANDART PROFESI DAN MENGHORMATI
HAK PASIEN
Informed Consent

Hak atas informasi dari perawat


dan persetujuan oleh klien pasien
(Indar, 2014)
Tujuan Informed Consent

• Memberikan perlindungan hukum kepada klien


terhadap tindakan perawat
• Memberi perlindungan hukum kepada perawat
terhadap suatu kegagalan dan bersifat negatif

Vous aimerez peut-être aussi