Vous êtes sur la page 1sur 21

ASKEP PADA PADIEN DENGAN

GANGGUAN PSIKOSOSIAL

Oleh :
1. I DEWA AYU DWI WIDIARI (P07120016005)
2. PUTU EKA SRI WAHYUNI D.P (P07120016040)
KONSEP PSIKOSOSIAL
• Psikososial adalah suatu kondisi yang terjadi
pada individu yang mencakup aspek psikis dan
sosial atau sebaliknya.
• Kata psiko mengacu pada aspek psikologis dari
individu (pikiran, perasaan dan perilaku)
sedangkan sosial mengacu pada hubungan
eksternal individu dengan orang-orang di
sekitarnya (Pusat Krisis Fakultas Psikologi UI).
• Masalah-masalah
psikososial menurut
(Nanda, 2012) yaitu :
a. Berduka
b. Keputusasaan
c. Ansietas
d. Ketidakberdayaan
e. Risiko penyimpangan
perilaku sehat
f. Gangguan citra tubuh
g. Koping tidak efektif
h. Koping keluarga tidak
efektif
i. Sindroma post trauma
1. Status Emosi

• Setiap individu mempunyai


kebutuhan emosi dasar, termasuk
kebutuhan akan cinta,
kepercayaan, otonomi, identitas,
harga diri, penghargaan dan rasa
aman. Schultz (1966) Merangkum
kebutuhan tersebut sebagai
kebutuhan interpersonal untuk
inklusi, control dan afeksi. Bila
kebutuhan tersebut tidak
terpenuhi, akibatnya dapt berupa
perasaan atau prilaku yang tidak
diharapkan, seperti ansietas,
kemarahan, kesepian dan rasa
tidak pasti.
2. Konsep Diri
• Konsep diri adalah semua
perasaan kepercayaan dan
nilai yang diketahui
tentang dirinya dan
memengaruhi individu
dalam bersosialisasi
dengan orang lain.
• Komponen konsep diri
 Citra diri
Ideal diri
 Harga diri
 Peran diri
 Identitas diri
KECEMASAN
• Kecemasan adalah kekhawatiran yang tidak jelas
dan menyebar, yang berkaitan dengan perasaan
tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini
tidak memiliki objek yang spesifik.
• Ansietas adalah respon emosional terhadap
penilaian tersebut yang penyebabnya tidak
diketahui. Sedangkan rasa takut mempunyai
penyebab yang jelas dan dapat dipahami (Stuart,
2007).
• Penyebab kecemasan menurut (Nurarif & Kusuma,
2013)
1) Perubahan dalam (status ekonomi, lingkungan, status
kesehatan, pola interaksi, fungsi peran, status peran)
2) Pemajanan toksin
3) Terkait keluarga
4) Herediter
5) Infeksi/kontaminan interpersonal
6) Penularan penyakit interpersonal
7) Krisis maturasi, krisis situasional
8) Stres, ancaman kematian
9) Penyalahgunaan zat
10) Ancaman pada (status ekonomi, lingkungan, status
kesehatan, pola interaksi, fungsi peran, status peran,
konsep diri)
11) Konflik tidak disadari mengenai tujuan penting hidup
12) Konflik tidak disadari menenai nilai yang
esensial/penting
13) Kebutuhan tidak dipenuhi
• Gejala-gejala kecemasan
menurut (Nurarif &
Kusuma,2013)
1)Gejala perilaku dari kecemasan yaitu :
penurunan produktivitas, gerakan
yang ireleven, gelisah, melihat
sepintas, insomnia, kontak mata yang
buruk, mengekspresikan kekawatiran
karena perubahan dalam peristiwa
hidup, agitasi, mengintai dan tampak
waspada.
2)Gejala afektif dari kecemasan yaitu :
gelisah, distres, kesedihan yang
mendalam, ketakutan, perasaan tidak
adekuat, berfokus pada diri sendiri,
peningkatan kewaspadaan, iritabilitas,
gugup senang berlebihan, rasa nyeri
yang meningkatkan ketidakberdayaan,
peningkatan rasa ketidakberdayaan
yang persisten, bingung, menyesal,
ragu/tidak percaya diri dan khawatir.
3)Gejala fisiologis dari kecemasan yaitu : wajah
tenang, tremor tangan, peningkatan
keringat, peningkatan ketegangan, gemetar,
tremor, suara bergetar.
4)Gejala simpatik dari kecemasan yaitu :
anoreksia, eksitasi kardiovaskular, diare,
mulut kering, wajah merah, jantung
berdebar-debar, peningkatan tekanan darah,
peningkatan denyut nadi, peningkatan
reflek, peningkatan frekuensi pernapasan,
pupil melebar, kesulitan bernafas,
vasokontriksi superfisial, lemah dan kedutan
pada otot. Gejala parasimpatik dari
kecemasan yaitu : nyeri abdomen,
penurunan tekanan darah, penurunan
denyut nadi, diare, mual, vertigo, letih,
gangguan tidur, kesemutan pada extremitas,
sering berkemih, anyang-anyangan,
dorongan segera berkemih
5) Gejala kognitif dari kecemasan yaitu :
menyadari gejala fisiologis, bloking fikiran,
konfusi, penurunan lapang persepsi,
kesulitan berkonsentrasi, penurunan
kemampuan untuk belajar, penurunan
kemampuan untuk memecahkan masalah,
ketakutan terhadap konsekuensi yang tidak
spesifik, lupa, gangguan perhatian, khawatir,
melamun, cenderung menyalahkan orang
lain.
• Tingkat cemas menurut (Stuart, 2007)
Ansietas ringan berhubungan dengan ketegangan dalam
kehidupan sehari-hari; ansietas ini menyebabkan
individu menjadi waspada dan meningkatkan lapang
persepsinya. Ansietas ini dapat memotivasi belajar
Ansietas sedang memungkinkan individu untuk berfokus
pada hal yang penting dan mengesampingkan yang lain.
Ansietas ini mempersempit lapang persepsi individu.
Ansietas berat sangat mengurangi lapang persepsi
individu. Individu cenderung berfokus pada sesuatu
yang rinci dan spesifik serta tidak berpikir tentang hal
lain. Semua perilaku ditujukan untuk mengurangi
ketegangan.
Tingkat panik dari ansietas berhubungan dengan
terperangah, ketakutan dan teror. Hal yang rinci
terpecah dari proporsinya. Karena mengalami
kehilangan kendali, individu yang mengalami panik
tidak mampu melakukan sesuatu walaupun dengan
arahan.
KETIDAKBERDAYAAN
• Ketidakberdayaan adalah persepsi
seseorang bahwa tindakannya
tidak akan memengaruhi hasil
secara bermakna, kurang
pengendalian yang dirasakan
terhadap situasi terakhir atau yang
baru saja terjadi. Pada
ketidakberdayaan, pasien mungkin
mengetahui solusi terhadap
masalahnya, tetapi percaya bahwa
hal tersebut diluar kendalinya
untuk mencapai solusi tersebut
(Wilkinson, 2007).
• Ketidakberdayaan adalah kondisi
ketika individu atau kelompok
merasa tidak memiliki kendali
personal atas peristiwa atau situasi
tertentu yang memengaruhi cara
pandang, tujuan dan gaya hidup.
• Faktor yang berhubungan dengan
ketidakberdayaan menurut Walkinson
(2007) yaitu :
1) Lingkungan perawatan kesehatan
2) Program yang terkait dengan penyakit
(misalnya, jangka panjang, sulit dan
kompleks)
3) Interaksi interpersonal
4) Gaya hidup keputusasaan
5) Penyakit kronis atau terminal
6) Komplikasi yang mengancam kehamilan
• Batasan karakteristik menurut NANDA
(2017)
1) Bergantung pada orang lain.
2) Depresi.
3) Frustasi tentang ketidakmampuan untuk
melakukan aktivitas sebelumnya.
4) Kurang berpartisipasi dalam perawatan.
5) Kurang rasa kendali
6) Malu
7) Merasa asing
8) Ragu tentangpenampilanperan.
• Tindakan keperawatan menurut
(Nurarif & Kusuma, 2013)
• Self-eficacy enhancement :
1) Bantu pasien untuk
mengidentifikasi faktor-faktor
yang dapat menimbulkan
ketidakberdayaan
2) Diskusikan dengan pasien
tentang pilihan yang realistis
dalam perawatan
3) Libatkan pasien dalam
pengambilan keputusan
tentang perawatan
4) Jelaskan alasan setiap perubahan
perencanaan terhadap pasien
5) Dukung pengambilan keputusan
6) Kaji kemampuan untuk
pengambilan keputusan
7) Beri penjelasan kepada pasien
tentang proses penyakit
•Self Esteem Enhancement
1) Tunjukkan rasa percaya diri
terhadap kemampuan pasien untuk
mengatasi situasi
2) Dorong pasien mengidentifikasi
kekuatan dirinya
3) Ajarkan keterampilan perilaku
yang positif melalui bermain peran,
model peran, diskusi
4) Dukung peningkatan tanggung
jawab diri, jika diperlukan
5) Buat statement positif terhadap
pasien
6) Monitor frekuensi komunikasi
verbal pasien yang negatif
7) Dukung pasien untuk menerima
tantangan
8) Kaji alasan untuk mengkritik atau
menyalahkan diri sendiri
9) Lakukan kolaborasi dengan
sumber-sumber lain (petugas dinas
sosial, perawat spesialis klinis dan
layanan keagamaan).
KEPUTUSASAAN
• Keputusasaan adalah keadaan
emosional subjektif yang
berkepanjangan ketika individu tidak
menemukan alternatif atau pilihan
pribadi guna memecahkan masalah
yang dihadapi atau mencapai hal yang
diinginkan dan tidak dapat
mengerahkan energi demi
kepentingannya sendiri guna
menetapkan sejumlah tujuan.
• Keputusasaan adalah kondisi subjektif
yang ditandai dengan individu
memandang hanya ada sedikit bahkan
tidak ada alternatif atau pilihan
pribadi dan tidak mampu
memobilisasi energi demi kepentingan
sendiri (NANDA, 2012).
• Penyebab Keputusasaan menurut SDKI
1) Stress jangka panjang
2) Penurunan kondisi fisiologis
3) Kehilangan kepercayaan pada kekuatan
spiritual
4) Kehilangan kepercayaan pada nilai-nilai
penting
5) Pembatasanaktivitasjangkapanjang
6) Pengasingan
• Tindakan keperawatan menurut
Carpenito-Moyet (2013)
1) Tunjukkan empati untuk mendorong
klien menyampaikan keraguan,
ketakutan dan kekhawatirannya
2) Tentukan adanya risiko bunuh diri
3) Dorong klien untuk mengungkapkan
mengapa dan bagaimana harapan
menjadi hal yang penting dalam
kehidupannya
4) Dorong klien mengungkapkan
bagaimana harapan menjadi
sesuatu yang tidak pasti dan
harapannya yang tidak terwujud
5) Ajarkan cara mengatasi aspek-aspek
keputusasaan dengan
memisahkannya dari aspek-aspek
harapan
6) Kaji dan mengerahkan sumber daya
dalam diri individu (otonomi,
kemandirian, rasionalitas,
pemikiran kognitif, fleksibilitas,
spiritualitas)
Contoh kasus
yang
berkaitan
dengan
psikososial

Vous aimerez peut-être aussi