Vous êtes sur la page 1sur 13

Anamnesis Dan Pemeriksaan Fisik

Abdomen, Pada Daerah Kelamin


Pria Serta Wanita
Kelompok 4
• Syswati
• Sa’adah
• Nafila antasari
• Yuliatin
• Merina HZ
• Yuliana Ningsih
• Alfiati
• Sulaiman baihaki
• Zainal arifin
• Lisa sintiya
Anamnesis Dan Pemeriksaan Fisik
Abdomen
Teknik pemeriksaan fisik pada daerah
abdomen meliputi:
• Inspeksi
• Palpasi
• Auskultasi
• Dan perkusi
A. Inspeksi
• Perhatikan keadaan kulit dan permukaan perut. Normalnya: datar,
tidak tegang, tidak ada lesi
• Perhatikan bentuk perut. Normalnya: simetris
• Perhatikan gerakan dinding perut. Normal: mengempis saat
espirasi dan mengembung saat inspirasi, gerakan peristaltik pada
orang kurus
• Perhatiakan umbilicus tanda radang dan hernia
B. Auskultasi
• Lakukan auskultasi pada kwandran kanan bawah catat bising dan
pemeruristaltik usus.
• Merubah posisi atau menggerakkan abdomen, catat gerakan
air(tanda ascites). Normalnya tidak ada
• Letakkan stetoskop pada daerah ephigasatrik, catat bisisng aorta
C. Perkusi
• Lakukan perkusi dari kwadran kanan atas memutar searah
jarum jam, catat adanya suara perkusi. Normalnya:
tympani, redup bila ada organ di bawahnya(hati)
• Lakukan perkusi di daerah hepar untuk menentukan batas
dan tanda pembesaran hepar dengan cara:
1. Lakukan perkusi pada MCL kanan bawah umbilicus ke atas
sampai terdengar bunyi redup untuk menentukan batas
bawah hepar
2. Lakukan perkusi daerah paru ke bawah untuk menentukan
batas atas
3. Lakukan perkusi di sekitar daerah 1 dan 2 untuk
menentukan batas hepar yang lain
D. Palpasi
• Bernafas dengan mulut
• Lutut sedikit fleksi
• Tentukan ketegangan adanya nyeri tekan, adanya masa superfician atau masa feces yang
mengeras
1. Hati
 Letakkan kanan kiri menyangga belakang penderita pada koste 11 dan 12
 Tempatkan ujung jari kanan di daerah tepat redup hepar bawah/di bawah koste
 Tekan ringan untuk menentukan pembesaran hepar
 Pasien bernafas dalam, tekan dengan jari kanan. Saat pasien menekan nafas rasakan
adanya masa hepar, pembesaran dan bentuk permukaan
2. Hepar
Letakkan tangan pemeriksa dengan posisi ujung jari keatas pada bagian hipokondria kanan,
kira;kira pada interkosta ke 11-12. Tekan saat pasien inhalasi kira-kira sedalam 4-5 cm,
rasakan adanya organ hepar. Kaji hepatomegali.
3. Limpa:
Metode yang digunakkan seperti pada pemeriksaan hapar. Anjurkan pasien miring kanan dan
letakkan tangan pada bawah interkosta kiri dan minta pasien mengambil nafas dalam
kemudian tekan saat inhalasi tenntukkan adanya limpa. Pada orang dewasa normal tidak
teraba
Kelainan abdomen
• Raba hepar saat pasien menghirup nafas, bila
ujung teraba keras, menandakan sirosis.
• Ukur jaraknya dari margin costae pada garis
midclavicular, bila jarak meningkat kemungkinan
terjadi hepatomegali.
• Raba ginjal, apabila terjadi pembesaran
kemungkinan terjadi hidronefrosis, kanker, kista.
• Periksa nyeri tekan terhadap sudut kostovertebra
kemungkinan bila terjadi nyeri tekan pada infeksi
ginjal.
• Adanya kekauan otot pada daerah yang nyeri
Anamnesis dan pemeriksaan pada
daerah kelamin pria dan wanita
1. Teknik pemeriksaan fisik pada genetalia pria
a. Penis
Inspeksi: melihat perkembangan penis, warna kulit serta rambut pada bagian
dasarnya, adanya lesi, ukuran dan bentuk penis, amati adanya kutu, ruam.
Normalnya kulit tampak bersih tanpa lesi
Palpasi: adanya nodul, adanya nyeri tekan,

b. Skrotum dan isinya


Inspeksi: adanya ruam, kesimetrisan, adanya lesi dan warna, ukuran, bentuk, amati
adanya lesi atau edema.
Palpasi: adanya benjolan, nyeri tekan, epididimis (terasa kenyal ) dan benjolan
pada skrotum
c. Hernia adalah penyakit yang terjadi ketika organ dalam tubuh yang menekan dan
mencuat melalui jaringan otot (Teknik dilakukan dengan berdiri)
Inspeksi: area inguinal dan femoral ketika pasien mengenjan yang
berkemungkinan hernia ingunalis dan femuralis.
2. Teknik pemeriksaan pada genetalia wanita
a. Genetalia eksterna
Inspeksi: Amati rambut pubis untuk mengkaji kematangan seksual
untuk mengetahui pubertas normal atau mengalami keterlambatan,
Labia untuk mengetahui kemungkinan inflamasi, klitoris untuk
mengetahui kemungkinan membesarnya maskulinisasi, orifisium
uretra,introitus
Palpasi: adanya pembesaran atau nyeri tekan.
b. Genetalia interna
inspeksi: Pemeriksaan ini menggunakan speculum plastic/metal
yang terdiri atas dua mata dan alat penyesuaian.pemeriksa
memasukkan speculum ke dalam vagina untuk melihat lesi kanker
atau kelainan di genitalia internal.
Kelainan pada daerah kelamin pria
dan wanita
• Amenore primer:tidak terjadi mentruasi sampai usia 17 tahun
dengan atau tanpa perkembangan seksual
• Amenore sekunder: tidak terjadi menteruasi selama 3-6 bulan atau
lebih pada orang yang tengan mengalami siklus mentruasi
• Kanker vagina
• Kanker serviks
• Kanker ovarium
• Hipogonadisme : penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh
gangguan interasi hormone seperti hormone androgen dan
gangguan testoteron dan ganggaun yang disebabkan infertilitas dan
impotensi dan tidak adanya dapat kepriaan
• Urethritis : peradangan pada utera dangan gejala rasa gatal pada
penis
Riwayat kesehatan
 Riwayat operasi: waktu, indikasi, dan jenis
operasi
 Riwayat ginekologis: riwayat menstruasi,
keluarga berencana, dan fungsi seksual
 Riwayat psikiatrik: waktu, diagnosa,
riwayat opname, dan pengobatan yang
dijalani

Vous aimerez peut-être aussi