KEPERAWATAN Ns. Imaningtyas Ridar, S.Kep Definisi Mutu
Mutu adalah kesempurnaan dari produk / jasa yang
memenuhi standar yang telah ditetapkan. Mutu adalah kondisi dimana hasil dari produk sesuai dengan kebutuhan konsumen, standar yang berlaku dan tercapainya tujuan. Definisi Mutu Pelayanan Keperawatan
Mutu pelayanan keperawatan adalah pelayanan pada pasien
yang sesuai standar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pasien. Sehingga pasien dapat memperoleh kepuasan dan meningkatkan kepercayaan kepada RS. Definisi mutu pelayanan keperawatan dari berbagai sudut pandang
Sudut pandang pasien
Mutu sebagai adanya perawat yang memberikan perawatan yang terampil dan mampu dalam memberikan asuhan keperawatan. Sudut pandang perawat Mutu berarti bebas melakukan perawatan secara profesional dengan tujuan meningkatkan derajat kesehatan pasien sesuai dengan ilmu dan standar yang baik. Sudut pandang institusi pelayanan Mutu adalah saat terlaksananya efektifitas dan efisiensi pelayanan yang didukung peningkatan mutu staf. Dimensi Mutu Pelayanan Keperawatan
Tangible (bukti langsung)
Merupakan hal yang dapat dilihat dan dapat dirasakan langsung oleh pasien meliputi fasilitas secara fisik, peralatan dan penampilan staf perawat Reliability (keandalan) Prosedur penerimaan pasien yang cepat dan tepat, perawatan yang cepat, jadwal pelayanan yang diberikan secara cepat dan tepat Responsiveness (ketanggapan) Perawat memberikan informasi yang jelas dan dapat dimengerti oleh pasien, kesediaan perawat membantu pasien dan kecepatan perawat menyelesaikan keluhan pasien. Assurance (jaminan kepastian) Perawat dapat menjamin pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien berkualitas sehingga pasien menjadi yakin akan pelayanan keperawatan yang diterimanya. Emphaty (empati) Perhatian yang diberikan perawat kepada pasien Ciri mutu asuhan keperawatan
Memenuhi standar profesi yang diterapkan
Sumber daya untuk pelayanan asuhan keperawatan dimanfaatkan secara wajar, efisien dan efektif Aman bagi pasien dan tenaga keperawatan sebagai pemberi jasa pelayanan Memuaskan bagi pasien Menghormati dan memperhatikan aspek sosial, ekonomi, budaya, agama dan etika Pengertian standar
Standar adalah pedoman kerja agar pekerjaan yang dihasilkan bermutu
Standar adalah pedoman yang dipergunakan sebagai petunjuk dalam menjalankan profesi secara baik
Standar asuhan keperawatan diatur dalam SK Direktur Jenderal Pelayanan
Medik No YM.00.03.2.6.7637/1993) tahun 1993 Seluruh tenaga keperawatan harus berpedoman kepada asuhan keperawatan yang dimaksud Tujuan SAK (Standar Asuhan Keperawatan)
Memberi bantuan yang paripurna dan efektif kepada semua orang
yang memerlukan pelayanan kesehatan Menjamin bahwa semua bantuan diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pasien Mengembangkan standar asuhan keperawatan yang ada Memberi kesempatan kepada semua tenaga keperawatan untuk mengembangkan tingkat kemampuan profesionalnya. Memelihara hubungan kerja yang efektif dengan semua anggota timkesehatan. Melibatkan pasien dalam perencanaan dan pelaksanaan pelayanan kesehatan. Menciptakan iklim yang menunjang proses belajar mengajar dalamkegiatan pendidikan bagi perkembangan tenaga keperawatan. Menunjang program pendidikan berkelanjutan bagi pertumbuhan danperkembangan pribadi tenaga keperawatan Komponen SAK (Standar I – VI)
Standar I : Pengkajian Keperawatan
Standar II : Diagnosa Keperawatan Standar III : Perencanaan Keperawatan Standar IV : Implementasi Keperawatan Standar V : Evaluasi Keperawatan Standar VI : Catatan Asuhan Keperawatan Pelaksanaan Evaluasi Penerapan SAK ; Instrumen A, B dan C
Depkes RI mengatur petunjuk evaluasi penerapan Standar
Asuhan Keperawatan yang terdiri dari : Instrumen A (Instrumen studi dokumentasi penerapan SAK) Instrumen B (Instrumen evaluasi persepsi pasien terhadap mutu asuhan keperawatan di rumah sakit) Instrumen C (Instrumen observasi pelaksanaan tindakan keperawatan di RS) Instrumen A (Instrumen studi dokumentasi penerapan SAK)
Petunjuk penggunaan instrumen A :
a. Aspek yang dinilai adalah pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, evaluasi, catatan asuhan keperawatan b. Pengisian instrumen dilakukan oleh perawat dengan kriteria : - Perawat terpilih dari ruangan yang akan di evaluasi - Perawat yang telah menguasai dan memahami proses perawatan - Telah mengikuti pelatihan penerapan SAK di rumah sakit c. Rekam medik pasien yang dinilai harus memenuhi kriteria : - Rekam medik pasien yang telah pulang dan telah dirawat minimal 3 hari di ruangan yang bersangkutan - Data dikumpulkan sebelum RM dikembalikan ke bagian medical record - Khusus untuk IGD dan kamar operasi penilaian dilakukan sebelum pasien dipindahkan / pulang - RM pasien yang memenuhi kriteria selama periode evaluasi berjumlah 20 untuk setiap ruangan Instrumen B (Instrumen evaluasi persepsi pasien terhadap mutu asuhan keperawatan di rumah sakit)
Intrumen yang berisi persepsi pasien terhadap asuhan
keperawatan di rumah sakit Instrumen C (Instrumen observasi pelaksanaan tindakan keperawatan di RS)
Instrumen observasi pelaksanaan tindakan keperawatan yang dinilai sesuai
ruangan - Instrumen observasi pelaksanaan tindakan keperawatan di ruang penyakit dalam / bedah - Instrumen observasi pelaksanaan tindakan keperawatan di ruang kebidanan - Instrumen observasi pelaksanaan tindakan keperawatan di kamar operasi - Instrumen observasi pelaksanaan tindakan keperawatan di instalasi gawat darurat - Instrumen observasi pelaksanaan tindakan keperawatan di ICU