1. Secara etimologis berarti “terikat” artinya perjanjian
yang teguh dan kuat, terpatri dan tertanam di dalam lubuk hati yang paling dalam. 2. Secara terminologis berarti “Credo,Creed”= pernyataan kepercayaan atau sahadat, yakni pengikraran yang bertolak dari hati. Aqidah berkaitan dengan “Aqad”, dalam aqad tersebut terdapat dua orang yang saling menyepakati sesuatu yang apabila tidak dipatuhi akan menimbulkan sesuatu yang membahayakan. Misalnya akad jual beli, kredit dan akad nikah. LANJUTAN PENGERTIAN AQIDAH 3. Istilah aqidah sering juga disebut tauhid, yang berasal dari bahasa arab, artinya mengesakan; yaitu mengesakan Allah = pengakuan bahwa di dunia ini tidak ada Tuhan kecuali Allah. 4. Dalam perkembangan sejarah, tauhid telah berkembang menjadi salah satu cabang ilmu Islam, yaitu ilmu tauhid yang mempelajari dan membahas masalah yang berhubungan dengan keimanan, terutama yang menyangkut kemahaesaan Allah. KOMPONEN AQIDAH ATAU IMAN Iman harus mencakup empat komponen, yaitu:ucapan, perbuatan, niat (Keyakinan), dam sesuai dengan sunnah Rasul. Kafir berarti menutup dan dalam hubungannya dengan keimanan,istilah ini kemudian berarti orang yang menolak mengakui Allah sebagai tuhannya atau menolak kebenaran Islam. Musyrik berarti orang yang bertuhan selain Allah, artinya orang yang mengakui adanya Tuhan lain selain Allah. Munafik adalah orang yang ucapannya tidak sejalan dengan kata hatinya. ULUHIAH DAN RUBUBIAH 1. Iman Kepada Allah 2. Iman kepada malaikat-Nya 3. Iman kepada kitab-Nya 4. Iman kepada Rasul-Nya 5. Iman kepada Hari akhir-Nya. 6. Iman kepada qada dan qadar-Nya FUNGSI DAN PERANAN AQIDAH 1. Menuntun dan mengemban dasar ketuhanan yang dimiliki manusia sejak lahir. 2. Memberikan ketenangan dan ketenteraman jiwa. 3. Memberikan pedoman hidup yang pasti. 4. Membentuk pendirian yang teguh,kesabaran, ketabahan dan optimisme. 5. Membentuk manusia menjadi jujur. 6. Menjauhkan manusia dari pandangan yang sempit dan picik. 7. Membantu manusia menjadi patuh, taat dan disiplin. TINGKATAN AQIDAH 1. Taklid, yaitu tingkat keyakinan yang didasarkan atas pendapat orang yang diikutinya tanpa dipikirkan. 2. Yakin, yaitu tingkat keyakinan yang didasarkan atas bukti dan dalil yang jelas, tetapi belum menemukan hubungan yang kuat antara objek keyakinan dengan dalil yang diperolehnya. 3. Ainul yakin, yaitu tingkat keyakinan yang didasarkan dalil- dalil serta mampu memberikan argumentasi yang rasional terhadap sanggahan-sanggahan yang datang. 4. Haqqul yakin, yaitu tingkat keyakinan yang didasarkan atas dalil-dalil rasional ilmiah, mendalam, juga membuktikan hubungan antara objek keyakinan dengan dalil-dalil serta mampu menemukan dan merasakan keyakinan tersebut melalui pengalaman agamanya. GARIS BESAR MATERI AQIDAH Pada umumnya, inti materi pembahasan mengenai aqidah adalah mengenai rukun iman. Dan pokok dari segala pokok keimanan adalah beriman kepada Allah yang terpusat pada pengakuan terhadap eksisitensi dan kemahaesaan-Nya, dengan pembuktian naqli dan aqli. Pembuktian dengan aqli, berarti : 1. Dalil kosmologi, artinya segala sesuatu yang ada,pasti ada yang menciptakan, sebab seluruh kejadian dan perwujudan di alam ini, selamanya tergantung kepada perwujudan yang lain. 2. Dalil teleologis, artinya segala perwujudan di alam raya ini tersusun dalam sistem yang amat teratur. Sumber keteraturan itu adalah Allah Swt. 3. Dalil ontologis, artinya manusia memiliki konsep tentang sesuatu yang sempurna. Dan Allah adalah zat Yang Maha Sempurna. 4. Dalil moral, artinya dikalangan manusia di dunia ini berlaku nilai moral, seperti kebenaran, keadilan, kejujuran dan kebahagiaan. Dan Allah sebagai sumber dari semua itu secara hakiki. METODE PEMBELAJARAN AQIDAH 1. Ceramah. 2. Riyadlah, yaitu metode dengan cara menyisihkan waktu untuk melakukan zikir/mengingat Allah dengan membaca Al-Qur’an dan Kalimat thayibah. 3. Muhasabah, yaitu metode untuk menggugah atau membangunkan hati yang biasanya terlena atau hanyut dengan kesenangan dan lupa akan keimanan. Muhasabah adalah menghitung amal dan mengingat dosa. 4. Taghrib dan tahrib, yaitu metode menggembirakan dan menaku-nakuti dalam sebuah cerita yang menggambarkan akhirat, antara syurga dan neraka. 5. Tadabbur alam, metode untuk melihat bukti-bukti kekuasaan Allah. 6. Dialektika atau dialogis, yaitu metode menciptakan siasana yang menyenangkan, memberikan kebebasan berfikir dan berpendapat mengenai keimanan. B. AKHLAK Secara bahasa, akhlak diambil dari bahasa arab yang berarti: perangai,tabiat,adat (Khuluqun); kejadian, buatan,ciptaan (khalqun). Secara terminologi, akhlak adalah jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa terlebih dahulu melalui pemikiran dan pertimbangan. Perbuatan/sikap itu dapat dikategorikan akhlak apabila : 1. Telah tertanam kuat dalam jiwa seseorang. 2. Dilakukan dengan mudah tanpa pemikiran. 3. Timbul dari dalam diri tanpa ada paksaan dari luar. 4. Perbuatan yang dilakukan dengan sesungguhnya bukan main-main, pura- pura atau sandiwara. RUANG LINGKUP MATERI AKHLAK Akhlak kepada Allah, ada empat alasan : 1. Sebagai rasa berterima kasih atas penciptaan manusia kepada yang menciptakannya. 2. Bersyukur atas berbagai instrumen yang diberikan kepada manusia. 3. Bersyukur atas persediaan yang diberikan Allah kepada manusia berupa alam. 4. Bersyukur atas amana-Nya sebagai Khalifah. NILAI-NILAI AKHLAK KEPADA ALLAH 1. Iman, yaitu sikap bathin yang penuh kepercayaan kepada Allah. 2. Ihsan, yaitu sikap kesadaran yang sedalam-dalamnya bahwa Allah senantiasa hadir dimanapun berada. 3. Taqwa, yaitu sikap yang sadar penuh bahwa Allah selalu mengawasi manusia, kemudian manusia berusaha berbuat sesuatu yang diridlai Allah. 4. Ikhlas, yaitu sikap murni dalam tingkah laku dan perbuatan semata-mata demi memperoleh keredlaan Allah. 5. Tawakkal, yaitu sikap senantiasa bersandar kepada Allah dengan penuh harapan kepada-Nya. 6. Syukur, yaitu sikap penuh rasa terima kasih dan penghargaan atas segala nikmat dan karunia-Nya. 7. Sabar, yaitu sikap tabah menghadapi segala cobaan hidup. AKHLAK TERHADAP SESAMA MANUSIA Nilai-nilai akhlak terhadap sesama manusia meliputi : 1. Sillaturrahim. 2. Persaudaraan. 3. Persamaan/Musawah. 4. Adil. 5. Baik sangka. 6. Rendah hati. 7. Tepat janji. 8. Lapang dada. 9. Dapat dipercaya. 10. Hemat. 11. Dermawan. AKHLAK TERHADAP LINGKUNGAN • Yang dimaksud dengan lingkungan adalah segala yang ada disekitar manusia, baik binatang, tumbuh-tumbuhan, maupun benda-benda tak bernyawa. • Akhlak terhadap lingkungan lebih menegaskan fungsi manusia sebagai khalifah agar manusia menjaga keseimbangan alam sekitarnya. METODE PEMBELAJARAN AKHLAK Beberapa metode yang digunakan antara lain: 1. Ceramah. 2. Keteladanan. 3. Pembiasaan, artinya bertindak sesuai Islam. 4. Kisah, artinya menuturkan secara kronologis terjadi suatu hal yang baik. 5. Latihan, artinya melatih suatu perbuatan. 6. Role playing, artinya cara gutu menyampaikan pesan moral dengan mendramatisasikan tingkah laku dalam hubungannya dengan masalah sosial. PERTIMBANGAN MENERAPKAN DAN MEMILIH METODE • Tujuan yang hendak dicapai. • Kemampuan guru. • Peserta didik. • Situasi dan kondisi pembelajaran berlangsung. • Fasilitas yang tersedia. • Waktu yang tersedia. • Kebaikan dan kekurangan metode.