Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
erythematosus)
Kelompok 9:
1. Anisah Robiyatun
2. Erniawati
3. Nadia Nurlatifa
4. Siti Marwah
P SLE atau LES (lupus eritematosus
sistemik) adalah penyakit radang atau
E imflamasi multisystem yang penyebabnya
N diduga karena adanya perubahan system
imun (Albar, 2003).
G
E
R SLE (Sistemics lupus erythematosus)
T adalah penyakit radang multisistem yang
sebabnya belum diketahui, dengan
I perjalanan penyakit yang mungkin akut
dan fulminan atau kronik remisi dan
A eksaserbasi disertai oleh terdapatnya
berbagai macam autoimun dalam tubuh.
N
Penyakit Sistemik Lupus Erythematosus (SLE) ini lebih
kerap ditemui di kalangan kaum wanita. Ini
menunjukkan bahwa hormon yang terdapat pada wanita
mempunyai peranan besar, walau bagaimanapun
perkaitan antara Sistemik Lupus Erythematosus (SLE)
dan hormon wanita saat ini masih dalam kajian.
Klasifikasi SLE (Sistemisc Lupus
Erythematosus)
• Ada 3 jenis penyakit Lupus yang dikenal yaitu:
1. Discoid Lupus, yang juga dikenal sebagai Cutaneus
Lupus, yaitu penyakit Lupus yang menyerang kulit.
3. Kardiovaskuler
Friction rub perikardium yang menyertai miokarditis dan efusi pleura.
Lesi eritematous papuler dan purpura yang menjadi nekrosis
menunjukkan gangguan vaskuler terjadi di ujung jari tangan, siku, jari
kaki dan permukaan ekstensor lengan bawah atau sisi lateral tanga.
4. Sistem muskuloskeletal
Pembengkakan sendi, nyeri tekan dan rasa nyeri ketika bergerak, rasa
kaku pada pagi hari.
5. Sistem integumen
Lesi akut pada kulit yang terdiri atas ruam berbentuk kupu-
kupu yang melintang pangkal hidung serta pipi.
Ulkus oral dapat mengenai mukosa pipi atau palatum durum.
6. Sistem pernafasan
Pleuritis atau efusi pleura.
7. Sistem vaskuler
Inflamasi pada arteriole terminalis yang menimbulkan lesi
papuler, eritematous dan purpura di ujung jari kaki, tangan, siku
serta permukaan ekstensor lengan bawah atau sisi lateral tangan dan
berlanjut nekrosis.
8. Sistem renal
Edema dan hematuria.
9. Sistem saraf
Sering terjadi depresi dan psikosis, juga serangan kejang-
kejang, korea ataupun manifestasi SSP lainnya.
Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri
2. Keletihan
3. Gangguan integritas kulit
4. Kerusakan mobilitas fisik
5. Gangguan citra tubuh
Intervensi
DX Tujuan Intervensi
1. Nyeri berhubungan dengan Tujuan : perbaikan dalam a. Laksanakan sejumlah
inflamasi dan kerusakan tingkat kennyamanan tindakan yang memberikan
jaringan kenyamanan (kompres hangat;
masase, perubahan posisi,
istirahat; kasur busa, bantal
penyangga, bidai; teknik
relaksasi, aktivitas yang
mengalihkan perhatian)
b. Berikan preparat
antiinflamasi, analgesik seperti
yang dianjurkan.
c. Sesuaikan jadwal
pengobatan untuk memenuhi
kebutuhan pasien terhadap
penatalaksanaan nyeri.
d. Dorong pasien untuk
mengutarakan perasaannya
tentang rasa nyeri serta sifat
kronik penyakitnya.
e. Jelaskan patofisiologik nyeri
dan membantu pasien untuk
menyadari bahwa rasa nyeri
sering membawanya kepada
metode terapi yang belum
terbukti manfaatnya.
f. Bantu dalam mengenali
nyeri kehidupan seseorang
yang membawa pasien untuk
memakai metode terapi yang
belum terbukti manfaatnya.
g. Lakukan penilaian terhadap
perubahan subjektif pada rasa
nyeri.