Vous êtes sur la page 1sur 25

MODULE 2

COMMON MENTAL
DISORDERS
KELOMPOK 3

1
Ny.Tina, 45 datang ke tempat praktek dokter dengan
keluhan sakit perut kronik yang dialaminya sejak 5 tahun
yang lalu.
Ny. Tina adalah pewaris tunggal perusahaan
pertambangan terkemuka di Indonesia dan memiliki beban
pekerjaan yang sangat membuatnya stress karena
perusahaannya diambang kebangkrutan. Kadang-kadang dia
merasa cemas dan jantungnya berdetak sangat kencang. Dia
sangat takut kalau menderita penyakit jantung. Sudah sering
diobati dan Ny. Tina berobat ke beberapa dokter ahli namun
dinyatakan baik-bak saja.
Pada pemeriksaan fisik 180/100 mmHg dan tidak ada
kelainan pada tes laboratorium, eektrokardiografi atau
ekokardiografi.
pada saat anamnesis juga dia mengungkapkan bahwa ia
mengalami sulit tidur, disamping karena faktor tekanan dan
beban dari pekerjaannya dia juga memikirkan anaknya yang
kecanduan obat-obatan. Setelah konseling beberapa kali
dengan dokter, tekanan darahnya berubah normal dan dia
tidak merasa sakit kepala dan sakit perut lagi.
2
STEP 1
1. Stress ; Suatu keadaan dimana terjadi suatu ketegangan psikis, fisik, maupun
mental karena ada sesuatu yang menekan/adanya tujuan yang tidak tercapai
2. Ekokardiografi ; pemeriksaan USG jantung untuk mengetahui kondisi katup dan
bilik jantung
3. Cemas : respon emosional yang menggambarkan perasaan khawatir dan
perasaaan tidak tentram
4. Sulit tidur : tidak tercapainya REM karena gangguan psikis maupun organik
5. Konseling : interaksi antar 2 individu (konselor dan klien). Konselor membantu
klien untuk mengatasi masalahnya
6. Mental disorder : suatu bentuk kekacauan / gangguan kesehatan mental

3
STEP 2
1. Klasifikasi gangguan mental?
2. Apakah ada hubungan hipertensi yang dialami pasien dengan kejadian
sekarang? Mekanismenya?
3. Jelaskan SKDI tentang gangguan mental!
4. Pengobatan secara umum untuk gangguan mental ?
5. Mekanisme stress menjadi gangguan mental?
6. Sumber dan jenis-jenis stressor?
7. Diagnosis kerja dan DD pada skenario? Serta prinsip manajemennya
8. Deteksi dini gangguan mental?
9. Edukasi yang diberikan pada pasien yang dicurigai gangguan mental?
10. Prinsip diagnostik gangguan mental?
11. Faktor-faktor pencetus gangguan mental?

4
1. Sebutkan klasifikasi gangguan mental?
F0 Gangguan mental organik ,
Gangguan organik dan simtomatik termasuk gangguan mental
simtomatik
Gangguan Mental Organik
F1 gangguan mental dan perilaku
Gangguan akibat alkohol dan obat/zat akibat penggunaan alkohol dan zat
psikoaktif lainnya
F2 Skizofrenia, gangguan skizotipal
Skizofrenia dan gangguan terkait dan gangguan waham
Gangguan Mental psikotik
F3 gangguan suasana perasaan (mood
Gangguan afektif [afektif])
F4 gangguan neurotik, gangguan
Gangguan neurotik somatoform, dan gangguan terkait
stress
Gangguan neurotik dan F5 sindrom perilaku yang
gangguan kepribadian berhubungan dengan gangguan
Gangguan kepribadian dan perilaku masa
fisiologis dan faktor fisik
dewasa
F6 gangguan kepribadian dan perilaku
masa dewasa
Retardasi mental F7 Retardasi mental
F8 gangguan perkembangan psikologis
Gangguan masa kanak-kanak,
Gangguan masa kanak-kanak, remaja dan F9 gangguan perilaku dan emosional
remaja dan perkembangan
perkembangan dengan onset biasanya pada masa
6 kanak dan remaja
2. Apakah ada hubungan hipertensi yang dialami
pasien dengan kejadian sekarang? Mekanismenya?

Stres dan tingginya tekanan darah pasien pada skenario


saling berhubungan. Dimana jika terjadi stres/cemas akan
merangsang pengeluaran kortisol. Kortisol akan
merangsang pengeluaran neurotransmitter lain seperti
epinefrin, yang menyebabkan peningkatan aktifitas simpatis
dan berpengaruh pada peningkatan tekanan darah.

7
3. Jelaskan SKDI tentang gangguan mental!
 Tingkat Kemampuan 1: mengenali dan menjelaskan
 Tingkat Kemampuan 2: mendiagnosis dan merujuk
 Tingkat Kemampuan 3: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal,
danmerujuk
 3A. Bukan gawat darurat ; Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan
memberikan terapi pendahuluan pada keadaan yang bukan gawat darurat, menentukan
rujukan yang paling tepat dan juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
 3B. Gawat darurat ; Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan
memberikan terapi pendahuluan pada keadaan gawat darurat demi menyelamatkan
nyawa atau mencegah keparahan dan/atau kecacatan pada pasien.
 Tingkat Kemampuan 4: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan secara
mandiri dan tuntas
 4A. Kompetensi yang dicapai pada saat lulus dokter
 4B. Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai internsip dan/atau
 Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB)

8
9
4.Pengobatan secara umum untuk gangguan mental?
- Terapi psikofarmaka :
a. Anti depresan ; trisiklik compound, monoamin oksidase inhibitor, atipikal antidepresan
b. Antiinsomnia ; non benzodiazepin
c. Antipsikosis ; phenotiazin, butirophenon
d. Antiansietas ; benzodiazepin
e. Antimania ; halloperidol (mania akut)

- Terapi modalitas :
a. Terapi individual ; ditangani oleh dokter
b. Terapi lingkungan ; sosialisasi dengan lingkungan
c. Terapi kognitif ; mengubah sesuatu yang buruk – baik
d. Terapi keluarga ; sosialisasi dengan keluarga
e. Terapi kelompok ; sharing dengan kelompok

10
5. Mekanisme stress menjadi gangguan
mental?
Jika seseorang mengalami stres terus menerus , dan sudah
tidak mampu lagi mengatasi stressor , maka akan terjadi
distress yang akan menyebabkan gangguan mental

11
6. Sumber dan jenis-jenis stressor?
Sumber –sumber stressor:
a. Konflik : pertentangan antara 2 dorongan
b. Krisis : perubahan mendadak yang mengancam (krisis dalam keluarga)
c. Tekanan : berhubungan dengan tanggung jawab
d. Frustasi

Jenis – jenis stressor :


a. Eustress : hasil dari respon positif dari stressor yang bersifat membangun
b. Distress : dapat menyebabkan gangguan mental

12
STEP 5 (LEARNING OBJECTIVES)
1. Diagnosis kerja dan DD pada skenario? Serta prinsip
manajemennya
2. Deteksi dini gangguan mental?
3. Edukasi yang diberikan pada pasien yang dicurigai
gangguan mental?
4. Prinsip diagnostik gangguan mental?
5. Faktor-faktor pencetus gangguan mental?

13
1.Diagnosis kerja dan DD pada skenario? Serta prinsip
manajemennya

15
- Diagnosis kerja : Gangguan Hipokondriasis
- Prinsip manajemen
 Etiologi / Penyebab
- Gangguan Kognitif / Persepsi
- Penyakit lebih banyak dalam keluarga
- Penyakit lebih banyak berkaitan dengan keluarga
- Perhatian berlebihan pada “Perilaku Sakit”
 Epidemiologi
- 4%-6% pada populasi medik umum
- Semua usia, paling sering umur 20-30 tahun
 Gambaran Klinik ; Pasien terus merasa dirinya menderita penyakit
serius yang belum bisa dideteksi walaupun hasil laboratorium
sudah menyatakan negatif dan dokter sudah meyakinkan bahwa
pasien tidak mengidap sakit yang serius.
16
 Pedoman diagnostik:
- Keyakinan yang menetap adanya sekurang-kurangnya satu penyakit fisik yang serius
yang melandasi keluhan – keluhannya, meskipun pemeriksaan yang berulang tidak
menunjang adanya alasan fisik yang memadai, ataupun adanya preokupasi yang
menetapkemungkinan deformitas atau perubahan bentuk penampakan fisiknya
- Tidak mau menerima nasehat atau dukungan penjelasan dari beberapa dokter
bahwa tidak ditemukan penyakit atau abnormalitas fisik yang melandasi keluhan-
keluhannya

 Prognosis
- Baik – sedang
- Anak-anak dapat sembuh pada masa remaja awal

17 4A HEMIPARESIS 2/19/2018
2. Deteksi dini gangguan mental
 Untuk deteksi dini adanya gangguan mental pada seseorang, harus diketahui konsep
dasar gangguan jiwa, yakni
a. Adanya gejala klinis yang bermakna, berupa:
- sindrom/pola perilaku
- sindrom/pola psikologik
b. gejala klinis itu mengakibatkan distress
c. gejala klinis itu mengakibatkan disability

Tujuan deteksi dini ialah untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman serta
perhatian terhadap kondisi psikologis, yakni kondisi mental dan jiwa spiritual yang
ada dalam diri individu untuk menghindari dan menanggulangi akan terjadinya
gangguan-gangguan jiwa (mental). Deteksi dini juga sebagai bentuk preventive
(pencegahan) sejak awal terhadap indikasi-indikasi akan terjadinya gangguan mental
dan kejiwaan.

18
3. Edukasi yang diberikan pada pasien yang
dicurigai gangguan mental?
 Dapat diberikan melalui proses konseling

19
20
4. Prinsip diagnostik gangguan mental?
Anamnesis - Alasan berobat
- Riwayat gangguan sekarang
- Riwayat gangguan dahulu
- Riwayat perkembangan diri
-Latar belakang sosial, keluarga, pendidikan, pekerjaan,
perkawinan
Pemeriksaan - Fisik – diagnostik
- Status mentalis
- Laboratorium
- Radiologik
- Evaluasi psikologik
Diagnosis - Aksis I = Klinis
- Aksis II = Kepribadian
- Aksis III = Kondisi medik
- Aksis IV = Psiko-sosial
- Aksis V = Taraf Fungsi
Terapi - Farmakoterapi
- Psikoterapi
- Terapi sosial
- Terapi okupasional
Tindak lanjut - Evaluasi Terapi
21 - Evaluasi diagnostik
5. Faktor pencetus gangguan mental?

22
Deteksi Dini

Klasifikasi
G. Cemas Prinsip
Menyeluruh SKDI
Diagnostik
G. Penyesuaian
Episode
Depresi
Prinsip
G. Hipokondriak Manajemen

(Etiologi –
Prognosis)
REFERENSI
 Maslim, R., 2013. BUKU SAKU DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA,
RUJUKAN RINGKAS dari PPDGJ-III dan DSM-5. Bagian Ilmu
Kedokteran Jiwa, FK Unika Atmajaya, Jakarta
 Yates, WR. 2015. Anxiety Disorders. Diakses pada 11
November 2015 dari
<http://emedicine.medscape.com/article/286227>
 WHO. 2012. RISKS TO MENTAL HEALTH: AN OVERVIEW OF
VULNERABILITIES AND RISK FACTORS, World Health
Organization, diakses pada 11 November 2015 dari
<http://www.who.int/mental_health/mhgap/risks_to_mental
_health_EN_27_08_12.pdf>

25

Vous aimerez peut-être aussi