Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Disusun oleh
AHMAD MUHAJIRIN,S.Ked
PINIEL FRIMANTAMA,S.Ked
RUCHYYIH DIAN PALUPI,S.Ked
Pembimbing
dr. Yulinar N.S, M.Sc, Sp.KJ
disorganized/excited
paranoid psychosis
psychosis
Depressive psychosis
Schizophrenia is more than a psychosis..
•Kekurangan hormon
dopamine menyebabkan
gangguan pada anggota
gerak, termasuk penyakit
Parkinson yang ditandai
dengan kekakuan, akinesia /
bradykincsia dan tremor
JALUR DOPAMIN
TUBEROINFUNDIBULAR
Neuron dopamine
diproyeksikan dari
hipotalamus ke
hipofisis anterior.
JALUR DOPAMINE PADA multiple site
• Penelitian pada primata mengenai jalur dopamine yang
menginervasi thalamus di dapatkan dopamine muncul
dari beberapa area, termasuk Substansia nigra
periaqueductal, mesencephalon ventral, inti
hipotalamus, dan inti parabrachial lateral.
• Fungsinya masih dalam tahap penelitian.
• Tetapi fungsi jalur ini diperkirakan berpengaruh
terhadap mekanisme tidur dan informasi yang
melewati thalamus ke korteks dan daerah otak lainnya.
Namun, tidak ada bukti yang mengenai jalur ini dengan
skizofrenia
GLUTAMAT
• Dalam beberapa tahun terakhir, neurotransmitter
glutamat secara teoritis menjadi sasaran dalam
patofisiologi skizofrenia dan saat ini glutamat menjadi
target utama dari agen psyhopharmacological untuk
perawatan skizofrenia.
• Glutamat neurotransmitter utama dalam sistem saraf
pusat dan kadang-kadang dianggap sebagai "master
switch" dari otak, karena dapat membangkitkan dan
mengaktifkan hampir semua neuron SSP.
SINTESIS
GLUTAMAT
• Glutamat atau asam glutamat
adalah neurotransmitter
asam amino untuk sintesis
protein.
• Ketika digunakan sebagai
neurotransmitter, glutamat
disintesis dari glutamin
dalam sel glial
• glutamat pertama kali dirilis
dari vesikel sinaptik
diambil ke dalam sel glial
dengan pompa reuptake
yang dikenal sebagai
transporter asam amino
rangsang (EAAT)
SINTESIS GLUTAMAT
• Glutamin dilepaskan dari sel-
sel glial melalui transportasi
terbalik dengan pompa atau
transporter
• Transpoter : trasnporter asam
amino netral spesifik (SNAT
glial dan panah 4 pada Gambar
9-33C).
• Ketika SNATs glial dan ASC-
Ts beroperasi di dalam, mereka
mengangkut glutamin dan
asam amino lainnya ke dalam
sel glial.
• glutamin bisa keluar dari sel
glial dan hop naik ke neuron
melalui berbagai jenis neuron
SNAT beroperasi dalam hati
dengan cara reuptake (panah 5
pada Gambar 9-33C).
• Didalam neuron
glutamin diubah
glutamat oleh enzim
dalam mitokondria
disebut glutaminase
(panah 6 pada Gambar
9-33D).
• Glutamat kemudian
diangkut ke dalam
vesikel sinaptik melalui
glutamat transporter
vesikular (vGluT, panah
7 pada Gambar 9-33D)
di mana disimpan untuk
rilis berikutnya selama
neurotransmisi.
Sintesis glutamat cotransmitters
glisin dan d-serin
• Sistem glutamat merupakan salah satu reseptor kunci untuk
co-transmitter membuat glutamat agar dapat berfungsi.
• Reseptor reseptor NMDA
• Co-transmitter asam amino glisin atau asam amino lain
yang terkait erat dengan glisin, dikenal sebagai d-serin.
• Glycine disintesis oleh neuron glutamat, sehingga neuron
glutamat harus mendapatkan glisin yang mereka butuhkan
untuk reseptor NMDA baik dari neuron glisin atau dari sel-
sel glial.
• Glisin sendiri dapat diambil ke dalam sel glial dari ruang
ekstraselular atau aliran darah dengan tipe 1 glisin
transporter, atau Gly-Tl (Gambar 9-34).
Neurodegenerative hypothesis of
schizoprenia
&
Neurodevelopmental hypothesis and
genetics of schizoprenia
Neurodegenerative hypothesis of
schizophrenia
• Both functional and structural abnormalities of
the brain of schizophrenics neurodegenerative
process with progressive loss of neuronal
function may be ongoing during the course of
schizophrenia
• Hypothesis : genetic programming of abnormal
apoptosis and subsequent degeneration of
critical neurons, prenatal exposure to anoxia,
toxins, infection, or malnutrition and a process of
neuronal loss known as excitotoxicity that initially
can cause positive symptoms
STAGES OF SCHIZOPHRENIA
Neurodegenerative basis for the
disorder
• Full functioning (100 percent) early in life : virtually asymptomatic
(Stage I)
• During a prodromal phase (Stage II) starting in the teens: odd
behaviors and subtle negative symptoms
• The acute phase in the twenties (Stage III): positive symptoms,
remissions, and relapses but never quite getting back to previous
levels of functioning.
• This is often a chaotic stage of illness with a progressive downhill
course. The final phase of the illness may begin in the forties or
later, with prominent negative and cognitive symptoms and some
waxing and waning, but often more of a "burnout" stage of
continuing disability.
• Continuing and relentless downhill course (-) and the patient may
become progressively resistant to treatment with antipsychotic
medications (Stage IV)
Excitotoxicity and the glutamate system in
neurodegenerative disorders
• Excitotoxicity could be the final common
pathway progressive worsening in any
number of neurologic and psychiatric
disorders
Normal excitatory neurotransmission at NMDA
receptors