Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Data Obyektif
• Pemeriksaan umum : TD meningkat
• Oedema pada muka dan tangan
• Kenaikan BB yg cepat
• Spasme arteriole dan kilauan retina
• Pemeriksaan thoraks
• Reflek tendon profunda (lutut &
kaki):hyperrefleksi merupakan petunjuk dari
peningkatan iritabilitas susunan saraf pusat
kejang
• Px abdomen : rasa sakit daerah hepar
• Px uterus : menilai umur kehamilan, adanya
kontraksi, presentasi janin
• Px pelvis : keadaan serviks, stasi bagian
terbawah pertimbangan penting kelahiran
pervaginam atau perabdominal
• Tes laborat : Px darah lengkap pe Ht
hemokon sentrasi menurunnya volume
plasma.Jika Ht meburun hemolisis
intravaskuler. Apusan darah sel darah
merah yg mengalami distorsi.
Urinalisis : protein + 3 /+4/ urin 24 jam
mengandung ≥ 5 g PEB
Diagnosa banding
Hypertensi kronik,penyakit ginjal, oedema dan
proteinuri kehamilan, hepatitis,apendisitis peny
susunan syaraf pusat.
Komplikasi potensial
perdarahan retina, gagal jantung,solutio
plasenta, gagal ginjal, nekrosis hepar, anemia
hemolitik mikrioangiopati, perdarah an otak,
oedema paru, pelepasan retina.
RENCANA
• Data diagnostik tambahan : tes kimia darah,
tes fungsi hati, elektrolit darah, pengukuran
keluaran urin,bersihan kreatinin, pemantauan
Djj, amniosentesis, USG, estriol, HPL.
PENATALAKSANAAN & PENDIDIKAN PASIEN
• Prinsip umum : PE menetap hingga
kehamilan berahir kelahiran janin &
plasenta merupakan pengobatan satu-
satunya.
Tujuan pengobatan PE
• Mencegah terjadinya eklamsi
• Anak harus lahir dengan kemungkinan hidup
yg besar
• Persalinan harus dengan trauma yg sekecil
mungkin dan jgn menyebabkan peny pd
kehamilan dan persalinan berikutnya (SC)
• Mencegah hypertensi menetap
• Mencegah keadaan patologik yg tersisa
Dasar pengobatan
•Istirahat
•Diit
•Obat antihypertensi
•Sedatip
•Induksi persalinan
Jika pasien hampir aterminduksi persalinan Jika masih
< 7 bln sikap konserfatif/SC
Perencanaan kelahiran tergantung pd : umur kehamilan,
beratnya proses peny, keadaan serviks.
Pengobatan jalan
• Obat jalan dilakukan jika PE ringan (TD < 140/90, tdk ada
oedema & proteinuri)
• Anjuran yg diberikan:
Istirahat sebanyak mungkin
Kurangi garam
Px hamil 2 x seminggu
Bisa diberikan sedatif & antihypertensi
Pasien harus tahu tanda bahaya
Preeklamsi ringan
• Profilaksis
Diagnosa dini hanya bisa dibuat dengan
antepartumcare, periksa hamil dilakukan 2 x
seminggu setelah bln ke 6, sekali seminggu
pada bln terahir. Secara rutin harus
ditentukan TD, BB,proteinuri. Terutama pada
pasien yg mempunyai faktor presdisposisi
terhadap PE.
Pasien harus tahu tanda bahaya (sakit kepala,
gangguan penglihatan, tangan & muka
bengkak) harus memeriksakan diri jika
salah satu dari gejala tsb timbul
Faktor Predisposisi
•Nulliparitas
•Riwayat keluarga dg PE & Eklamsi
•Mempunyai hypertensi sebelumnya
•Nutrisi kurang terutama diet kurang protein
•Gemely
•Diabetes
•HT kronis
•Molahydatidosa
•Hydrop fetalis
PER
• PER Ringan
Aterm kelahiran dianjrkan untuk mencegah
komplikasi pada ibu dan janin.
Belum aterm : tirah baring di RS usaha
pengawasan yg cermat.
TD dipx 4 x sehari
BB, proteinuri, keluaran urin di px tiap hari
Jumlah trombosit, pengukuran estriol,NST, sonografi
evaluasi kesehatan ibu dan janin
Pengobatan di RS
• Bila : TD ≥140/90
• Proteinuri ++
• Penambahan BB 1,5 kg/ lebih dalam
seminggu
• Pasien dengan TD meningkat diatas
140/90 harus dirawat inapkan
PEB/PREEKLAMSI BERAT
• Di rawat inapkan dgn posisi tidur miring
meningkatkan filtrasi glumerolus
• TD, BB, proteinuri, masukan & keluaran
dipantau ketat
• Terapi antikejang (MGSO 4) dianjurkan
mencegah kejang.
Dosis awal 4 g dilarutkan dlm 500 ml D 5%
diberikan iv dalam waktu 10-30 menit.
Diikuti 1-2 g perjam dlm invus yang
diencerkan
• Harus dipantau reflek patela, pernafasan,
aliran urin.
• Alternatif lain 10 g MGSO4 diberikan secara
im.
• Ikuti 5 g MGSO4 (dalam 10 ml larutan D 5%)
setiap 4 jam secara im dg jarum 3
inci.Suntikan awal diikuti dengan 5 g MGSO4
setiap 4 jam sepanjang reflek patela masih
ada, aliran urin mencapai ≥100 ml selama 4
jam sebelumnya, pernafasan tidak depresi
Terapi antihypertensi
• Jika TD tiba-tiba meningkat diatas 170-180
mmHg sistolenya,atau 110-120 diastolenya
hidralazin dianjurkan mengurangi resiko
perdarahan otak, dosis awal 5 mg iv, TD
dipantau tiap 5 menit.Jika tdk turun dibawah
100 mmHg dalam 20 menit, berikan dosis
ulang 5-10 mg. dosos ini diulang setiap
interval 20 menit sampai diastole 100
mmHg.TD yg terlalu cepat turun dpt
mengganggu perfusi plasenta bahaya pd
janin.
• Kelahiran
Janin aterm, ada bukti gawat intrauterin,PE
menetap/tambah buruk kelahiran
dianjurkan kesehatan ibu &
janin.Persalinan dpt diinduksi dgn oksitosin
dan amniotomi jika presentasi janin dan
serviks memungkinkan.SC dianjurkan pd
kasus makpresentasi janin, gawat janin,
induksi gagal.
NUHUN
PIZAAAAAAAN