Vous êtes sur la page 1sur 16

Asuhan Keperawatan Pada

Klien dengan Nefrolihtiasis


Oleh :
Rodianson Tuah
2014
PENDAHULUAN

Nefrolitiasis merujuk pada penyakit batu


ginjal. Batu atau kalkuni dibentuk di dalam
saluran kemih mulai dari ginjal ke
kandung kemih oleh kristalisasi dari
substansi ekskresi di dalam urin.
Pengertian
Neprolithiasis : batu yang terbentuk di paremkim ginjal.
Ureterolithiasis: terbentuknya batu di ureter. Batu yang
terbentuk dapat ditemukan disetiap bagian ginjal sampai ke
kandung kemih dan uretra dan ukurannya sangat bervariasi
dari deposit granuler yang kecil yang disebut pasir atau kerikil,
sampai batu sebesar kandung kemih yang berwarna oranye.
Nefrolitiasis adalah adanya batu atau kalkulus dalam pelvis
renal batu-batu tersebut dibentuk oleh kristalisasi larutan urin
(kalsium oksolat asam urat, kalium fosfat, struvit dan sistin).
Ukuran batu tersebut bervareasi dari yang granular (pasir dan
krikil) sampai sebesar buah jeruk. Batu sebesar krikil biasanya
dikeluarkan secara spontan, pria lebih sering terkena penyakit
ini dari pada wanita dan kekambuhan merupakan hal yang
mungkin terjadi.
Etiologi
1. Idiopatik : gangguan aliran urin, gangguan metabolik, infeksi saluran kemih, dehidrasi, dll
2. Faktor Intrinsik :
1. Herediter (keturunan) : penyakit ini diduga diturunkan dari orang tuanya.
2. Umur : penyakit ini paling sering didapatkan pada usia 30-50 tahun
3. Jenis kelamin : jumlah pasien laki-laki tiga kali lebih banyak dibandingkan dengan
3. Faktor Ekstrinsik :
1. Geografis :
Pada beberapa daerah menunjukkan angka kejadian batu saluran kemih yang lebih
tinggi dari pada daerah lain sehingga dikenal sebagai daerah stonebelt.
2. Iklim dan temperatur
3. Asupan air
Kurangnya asupan air dan tingginya kadar mineral kalsium pada air yang dikonsumsi
4. Diet
Diet tinggi purin, oksalat dan kalsium mempermudah terjadinya batu
5. Pekerjaan
Penyakit ini sering dijumpai pada orang yang pekerjaannya banyak duduk atau kurang
aktifitas atau sedentary life
6. Infeksi
Infeksi oleh bakteri yang memecahkan ureum dan membentuk amonium akan
mengubah pH uriun menjadi alkali dan akan mengendapkan garam-garam fosfat
sehinggga akan mempercepat pembentukan batu yang telah ada.
Pathofisiologi
Batu terbentuk di traktus urinarius ketika konsertrasi substansi
tertentu seperti Ca oksalat,kalsium fosfat, dan asam urat
meningkat. Batu juga dapat terbentuk ketika terdapat defisiensi
substansi tertentu, seperti sitrat yang secara normal pencegah
kristalisasi dalam urin. Kondisi lain yang mempengaruhi laju
pembentukan batu mencakup PH urine dan status cairan pasien.
Ketika batu menghambat aliran urin, terjadi obstruksi,
menyebabkan peningkatan tekanan hidrostatik dan distensi piala
ginjal serta ureter proksimal. Batu yang terjebak di ureter,
menyebabkan gelombang nyeri yang luar biasa. Umumnya batu
diameter < 0,5-1 cm keluar spontan. Bila nyeri mendadak menjadi
akut, disertai nyeri tekan di seluruh area kostovertebral dan
muncul mual dan muntah, maka pasien sedang mengalami kolik
renal.
Beberapa Teori Pembentukan Batu
1. Teori supersaturasi (Teori Inti /Nukleus)
2. Teori matriks mukoprotein yang terdiri dari 65% protein, 10%
heksose, 3-5 heksosamin dan 10% air.
3. Teori kurang inhibitor : Pada kondisi normal kalsium dan fosfat
hadir dalam jumlah yang melampui daya kelarutan, sehingga
diperlukan zat penghambat pengendapat. Phospat
mukopolisakarida dan dipospat merupakan penghambatan
pembentukan kristal. Bila terjadi kekurangan zat ini maka akan
mudah terjadi pengendapan.
4. Teori epistaxi : Merupakan pembentukan baru oleh beberapa zat
secra- bersama-sama, salauh satu batu merupakan inti dari batu
yang merupakan pembentuk pada lapisan luarnya. Contohnya
ekskresi asam urayt yanga berlebihan dalam urin akan
mendukung pembentukan batu kalsium dengan bahan urat
sebagai inti pengendapan kalsium.
5. Teori kombinasi
Beberapa Jenis Batu

a. Batu kalsium dapat di sebabkan oleh


- Hiperkalsiuria abortif: Gangguan metabolisme yang
menyebabkan terjadinya absorbsi khusus yang berlebihan juga
pengaruh vitamin D dan hiperparatiroid.
- Hiperkal siuria renalis: kebocoran pada ginjal
b. Batu oksalat dapat disebabkan oleh
- Primer autosomal resesif
- Ingesti-inhalasi: Vitamin C, ethylenglicol, methoxyflurane,
anestesi.
- Hiperoksaloria: inflamasi saluran cerna, reseksi usus halus, by
pass jejenoikal, sindrom malabsorbsi
Lanjutan..................
c. Batu asam urat
Permukaanya halus, berwarna coklat lunak. Batu ini dapat disebabkan oleh:
- Makanan yang banyak mengandung purin
- Pemberian sitostatik pada pengobatan neoplasma
- Dehidrasi kronis
- Obat: tiazid, lazik, salisilat
d. Batu sturvit
Batu ini biasanya berbentuk tanduk rusa. Biasanya mengacu pada riwayat
infeksi, terbentuk pada urin yang kaya ammonia alkali persisten akibat UTI
kronik. Batu sistin terjadi terutama pada beberapa pasien yang mengalami
defek absorbsi sistin.
e. Batu Sistin
Berbentuk kristal kekuningan . timbul akibat tingginya kadar sistin dalam
urin.keadan ini terjadi pada penyakit sistinuria. Kelainan herediter yang
resesif autosomal dari pengangkutan asam amino dimembran batas sikat
tubulus proksimal meliputi sistim, arginin, ornitin, sitrulin dan lisin.
Manifestasi Klinik
1. Hematuria
2. Piuria
3. Polakisuria/fregnancy
4. Urgency
5. Nyeri pinggang menjalar ke daerah pingggul, bersifat terus
menerus pada daerah pinggang
6. Kolik ginjal yang terjadi tiba-tiba dan menghilang secara perlahan-
lahan
7. Rasa nyeri pada daerah pinggang, menjalar ke perut tengah bawah,
selanjutnya ke arah penis atau vulva.
8. Anorexia, muntah dan perut kembung
9. Hasil pemeriksaan laboratorium,leukosit meningkat.
Diangnostik

Pemeriksaan urine (mikroskopik, sedimentasi, biakan,


sensitivitas kuman)
Faal ginjal
Foto polos abdomen, IVP,USG, Pemeriksaan kelainan
metabolik.
Penatalaksanaan
1. Terapi medis dan simtomatik
2. Terapi mekanik (Litotripsi)
Pada batu ginjal, litotripsi dilakukan dengan bantuan nefroskopi
perkutan untuk membawa tranduser melalui sonde kebatu yang
ada di ginjal. Cara ini disebut nefrolitotripsi. Salah satu alternatif
tindakan yang paling sering dilakukan adalah ESWL. ESWL
(Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy) adalah tindakan
memecahkan batu ginjal dari luar tubuh dengan menggunakan
gelombang kejut.
3. Tindakan Bedan :
- Pielolititomi: jika batu berada di piala ginjal
- Nefrotomi: bila batu terletak di dalam ginjal atau nefrektomi
- Ureterolitotomi: bila batu berada dalam ureter
- Sistolitotomi: jika batu berada di kandung kemih
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Aktivitas/Istirahat
Pekerja monoton, dengan lingkungan bersuhu tinggi, imobilisasi
(cidera medula spinalis)
Sirkulasi
Riwayat ISK kronis, obstruksi sebelumnya, penurunan haluaran
urine, kandung kemih penuh, rasa terbakar, dorongan
berkemih, oliguria,hematuria,piuria,perubahan pola berkemih.
Nutrisi dan Cairan
Mual/muntah, nyeri tekan abdomen, diet tinggi purin, kalsium,
oksalat dan atau fosfat, dehidrasi, perilaku kurang kurang
minum. Distensi abdomen, penurunan peristaltik.
Nyeri dan Kenyaman
Nyeri akut, nyeri berat dengan lokasi tergantung lokasi batu,
nyeri tidak hilangdengan posisi atau tindakan. Nyeri tekan
pada palpasi ginjal.
Keamanan
Riwayat alkoholisme, demam , menggigil.
Pembelajaran
Riwayat batu dalam keluarga, penyakit ginjal, HT, gout, ISK
kronis, pemakaian obat-obatan tertentu.
Masalah Keperawatan yang lazim
terjadi
Pre Operasi :
1. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang paparan sumber
informasi
2. Nyeri akut berhubungan dengan peradangan sekunder terhadap iritasi
batu dan spasme otot polos
3. Resiko infeksi berhubungan dengan statis urine dan adanya benda asing
4. Resiko mengalami defisit cairan berhubungan dengan neusea, muntah.
5. Cemas berhubungan dengan perubahan dalam status kesehatan, krisis
situasional
Post Operasi :
1. Nyeri akut berhubungan dengan post pembedahan (agen injuri: mekanik)
2. Resiko infeksi berhubungan dengan tindakan invasit.
3. Defisit self care
PRIORITAS KEPERAWATAN
1. Menghilangkan Nyeri
2. Mempertahakan fungsi ginjal secara adequat.
3. Mencegah komplikasi
4. Memberikan informasi tentang proses penyakit secara
komprehensif.
PEMULANGAN PASIEN
1. Nyeri hilang/terkontrol
2. Keseimbangan cairan dan eletrolit dipertahankan
3. Komplikasi tercegah/minimal
4. Proses penyakit dipahami klien dan keluarga secara
komprehensif.
Kata bijak
Musisi harus menciptakan musik.
Pelukis harus menggoreskan lukisannya.
Penyair harus menulis sajaknya.
Mereka HARUS melakukannya agar mencapai
puncak kedamaian dalam diri mereka sendiri.
Seseorang HARUS menjadi apa yang mereka
bisa jadi. ( Abraham Maslow)

Vous aimerez peut-être aussi