Vous êtes sur la page 1sur 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

KLIEN DENGAN GAGAL


GINJAL AKUT

OLEH :

RODIANSON TUAH

AKPER PEMKAB KOTIM

2014
REVIEW ANFIS
SISTEM PERKEMIHAN
PENDAHULUAN
Gagal ginjal terjadi ketika ginjal tidak mampu mengangkut
sampah metabolik tubuh atau melakukan fungsi regulernya.

Gagal Ginjal Akut : hilangnya fungsi ginjal secara mendadak


dan hampir lengkap akibat kegagalan sirkulasi renal atau
disfungsi tubular dan glomerulus.
Situasi klinis yang umum di jumpai pada klien
dengan gagal ginjal akut :

Anuria : produksi urine kurang dari 50ml/hari


Oliguria : produksi urine kurang dari 400ml/hari
Kadang didapatkan pula produksi urien normal.
ETIOLOGI
1. Pra renal : berhubungan dengan perfusi ginjal (
kekurangan volume cairan)
2. Renal /Intra renal : terjadi perubahan parenkim ginjal
karena iskhemia atau substansi nefrotik. 90% akibat NTA
ditandai dengan oliguria akut. Kerusakan sel epitel
tubular disebabkan ; a). Iskhemi/hipoferfusi pra renal .b)
kerusakan langsung pada nefrotoksik.
3. Post renal : terjadi akibat dari obstruksi pada sepanjang
saluran perkemihan dari tubulus sampai meatus uretra.
MANIFESTASI KLINIK
Klien nampak sangat menderita dan letargi disertai mual
persisten, muntah dan diare.
Kulit dan membran mukosa kering dan nafas berbau ureum.
Pada sistem persyarafan terdapat rasa lemah, sakit kepala dan
kedutan otot dan kejang.
Penurunan haluaran urine, oliguria, perubahan berat jenis urine,
pruritus, anoreksia, HT, peningkatan BB, edema, nyeri pada tulang
& sendi.
Perubahan nilai lab BUN,Kreatinin, hiperkalemia, Asidosis
metabolik, abnormalitas Ca++ dan PO4-, Anemia.
PEMERIKSAAN
DIAGNOSTIK
Pemeriksaan faal ginjal, elektrolit serum, pemeriksaan darah
lengkap, BGA, EKG, IVP, USG,dll.
PENATALAKSANAAN
1. Dialisis
2. Penanganan hiperkalemi
3. Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit.
4. Pertimbangan nutrisional ( protein 1g/kgBB selama fase
oliguria)
5. Cairan IV dan diuretik ( Manitol, furosemid dan trafusi
albumin jika tjd hipoproteinemia)
6. Koreksi asidosi dan peningkatan kadar PO4-
7. Pemantauan berlanjut selama fase pemulihan.
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian :
Aktivitas/istirahat :
Keletihan, kelemahan, malaise
Kelemahan otot dan kehilangan tonus otot.
Sirkulasi :
Hipo/hipertensi, gangguan irama jantung, nadi lemah
(hipovolemia), hipotensi ortostatik,DVJ, nadi kuat ( hipervolemia),
edema anasarka ( pre obital, matakaki dan sakrum), pucat dan
kecenderungan perdarahan.
Eliminasi :
Perubahan pola berkemih, disuria,perubahan warna urine ( kuning
pekat, coklat, merah), Oliguria ( 12-21 hari), Poliuria 2-6 L/hari.
Makanan dan Cairan :
Peningkatan BB ( edema), Penurunan BB ( dehidrasi), mual,
muntah, anoreksia, nyeri ulu hati, penggunaan diuretik, perubahan
turgor kulit, edema anasarka atau ekstremitas bawah.
Neurosensori :
Sakit kepala, penglihatan kabur,
kram otot/kejang ( sindrom kaki gelisah), gangguan status mental,
penurunan tingkat kesadaran.
Nyeri dan ketidaknyamanan :
Nyeri tubuh, sakit kepala, perilaku berhati-hati dan gelisah.
Pernafasan :
Nafas pendek, takipnoe, dispnoe, kusmaul, nafas bau amonia,
batuk dengan sputum kental warna merah muda pada edema
paru.
Keamanan :
Perhatikan adanya reaksi transfusi, seperti demam (sepsis dan
dehidrasi) ptekia, pruritus, kulit kering.
PEMBELAJARAN KELUARGA
Riwayat polikistik dalam keluarga, nefritis herediter, batu saluran
kencing, penyakit keganasan.
Riwayat paparan zat berbahaya.
PRIORITAS KEPERAWATAN :
1. Membuat/ mempertahankan keseimbangan cairan dan
elektrolit.
2. Mencegah komplikasi.
3. Memberikan dukungan emosi untuk klien dan orang terdekat.
4. Memberikan informasi tentang penyakit/prognosis dan
kebutuhan pengobatan.

TUJUAN PEMULANGAN :
1. Homoestasis meningkat.
2. Komplikasi dicegah/minimal
3. Menerima/menyadari keadaannya.
4. Proses penyakit , prognosis dan program pengobatan
dipahami.

Vous aimerez peut-être aussi