Vous êtes sur la page 1sur 29

Oleh

Ni Ketut Alit A
Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga
Reproduksi
 Hak reproduksi setiap orang baik laki-laki
maupun perempuan (tanpa memandang perbedaan
kelas sosial, suku, umur, agama dll) mempunyai
hak yang sama untuk memutuskan secara bebas
dan bertanggung jawab (kepada diri, keluarga dan
masyarakat) :
 mengenai jumlah anak, jarak antar anak, serta
untuk menentukan waktu kelahiran anak dan
dimana akan melahirkan”
 1)Hak seseorang memperoleh kehidupan seksual yang
aman dan memuaskan serta mempunyai kapasitas untuk
bereproduksi;

 2) Hak laki-laki dan perempuan memperoleh informasi


serta memperoleh aksebilitas yang aman, efektif,
terjangkau baik secara ekonomi maupun kultural;

 3) Hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang


memadai sehingga perempuan mempunyai kesempatan
untuk menjalani proses kehamilan secara aman.
 suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang
utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau
kecacatan dalam segala aspek yang
berhubungan dengan sistem reproduksi,
fungsi serta prosesnya.
KESEPAKATAN :
 perubahan paradigma dalam pengelolaan masalah
kependudukan dan pembangunan dari pendekatan
pengendalian populasi dan penurunan fertilitas
keluarga berencana menjadi pendekatan yang
berfokus pada kesehatan reproduksi serta hak
reproduksi
“Keadaan sempurna fisik, mental dan
kesejahteraan sosial dan tidak semata-mata
ketiadaan penyakit atau kelemahan, dalam segala
hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi dan
fungsi dan proses”
Implies need for access to medical care to ensure reproductive
health:
 IEC on human sexuality, repro health, responsible parenting
& the discouragement of harmful practices
 Treatment for RTI’s, STI’s, HIV/AIDS
 Treatment for repro system tumor, cancers
 Family planning services
 Antenatal, postnatal and delivery care
 Neonatal & infant care
 Safe & legal abortion services where related to medical
complications
 Prevention & appropriate treatment for fertility
MATERNAL MORTALITY:
A GLOBAL TRAGEDY

 Annually, 585,000 women die


of pregnancy related
complications

 99% in developing world

 1% in developed countries
 380 women become pregnant

 190 women face unplanned or unwanted pregnancy

 110 women experience a pregnancy related


complication

 40 women have an unsafe abortion

 1 woman dies from a pregnancy-related complication


Gendered and age effect of epidemic :

 young women at greatest risk of infection: est. (15-24 yrs) 4


women for every 1 man
 Differential patterns in mortality for women and men
 HIV epidemic has grown exponentially
 95/96, 10% of deaths among 15-49 yr olds due to AIDS, > to
40%
Total fertility rate 2.9
Urban 2.3, Rural 3.9,
(World average: 2.7)
Teenage pregnancy
 35/100 births to women  19 years of age
Fertility planning status
 53% mistimed: 36% unplanned,17% unwanted
 98% of teenage pregnancies unintended
 Contraception is available free of charge through
most public sector health facilities

 71% of women initiate after first birth


 No reliable figures
 Est. 15-20% of couples report difficulties falling
pregnant
 High proportion of infertility, preventable through STI
rx
 Assisted conception services available in private
sector – cost
 Some local initiatives – absence of policy & service
delivery
 1 in 4 women physically/sexually abused by
partner
 44% of men have abused a partner
 Rape incidence : 2070/100,000 women- years
among women aged 17-48
 39% of 12-17 year- old girls have been forced to
have sex
1. Age at child birth (Too Early, Too Late)
2. Parity (Too Many)
3. Too close pregnancies (Too Close)
4. Family size
5. Malnutrition
6. Poverty
7. Illiteracy
8. Ignorance and prejudices
9. Lack of maternity services
10.Shortage of health manpower
11.Delivery by untrained dais
12.Poor environmental sanitation
13.Poor communication and transport facilities
14.Social customs
 Kesehatan ibu dan bayi baru lahir
 Keluarga Berencana
 Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi
Saluran Reproduksi (ISR), termasuk PMS-
HIV / AIDS
 Pencegahan dan penangulangan
komplikasi aborsi
 Kesehatan Reproduksi Remaja
 Pencegahan dan Penanganan Infertilitas
 Kanker dan Osteoporosis
 Berbagi aspek kesehatan reproduksi lain
misal mutilasi genetalia, fistula dll.
Masa Reproduksi Umur Pertama Haid, haid tdk teratur

Umur Perkawinan Pertama, Kehamilan,


Fertilitas
Jml Anak Lahir

Persen Penggunaan, drop out KB, Jenis,


Penggunaan KB
tempat pelayanan, unmet need

Akses/K1, K4, Komponen ANC: 5 T/,


Pelayanan Tablet Fe, Imunisassi TT, Komplikasi
Kesehatan kehamilan, Operasi Perut, Persalinan
Nakes, Kunjungan Nifas, Kap. Vit. A
Kes. Ibu: Indikator Nasional

Persen keguguran, pengguguguran,


Keguguran
upaya mengakhiri, tenaga yang
/Pengguguran
menolong
Hubungan seksual pra-nikah, umur
Perilaku Seksual pertama berhubungan seksual,
penyuluhan kespro pada remaja
1. Kemiskinan sekitar 40 % berakibat kesakitan kecacatan
dan kematian
2. Kedudukan perempuan dalam keluarga masalnya keadaan
sosioekonomi, budaya dan nilai-nilai yang berlaku
dimasyarakat
3. Akses ke fasilitas kesehatan yang memberikan kespro
belum memadai (jarak, jauh, kurang informasi,
keterbatasan biaya, tradisi)
4. Kondisi biologis dan psikologis individu
5. Kualitas pelayanan kespro (pelayanan kes kurang
memperhatikan klien, kemampuan fasilitas kesehatan yang
kurang memadai)
1. Perempuan di nomor duakan dalam aspek kehidupan
(makan sehari-hari, pendidikan, kerja dan kedudukan)

2. Perempuan terpaksa nikah di usia muda karena tekanan


ekonomi keluarga

3. Keterbatasan perempuan dalam mengambil keputusan


untuk kepentingan dirinya

4. Tingkat pendidikan perempuan yang belum merata dan


masih rendah menyebabkan informasi yang diterima
tentang kespro terbatas.
• Bagian Integral MANUSIA
Lahir Kapasitas & Fungsi nya

Aspek reproduksi &seksualitas


( SEHAT-SAKIT)

Pelayanan Profesional Keperawatan

HOLISTIK & HUMANISTIK


(Biologis, Psikologis, Sosiologis, Spiritual)
AKTUALISASI DIRI
HARGA DIRI

DICINTAI – MENCINTAI

KESELAMATAN –KEAMANAN

KEBUTUHAN FISIOLOGIS – BIOLOGIS


1. Periode Prenatal & Infant
Terbentuk Sigot- berkembang sesuai
muatan genetik
Tumbuh & berkembang – peran gender

2. Periode Anak ( Todler- Pra sekolah-


Sekolah)
Perbedaan struktur & anatomis tubuh
Mengenali & mengembangkan identitas
gender
3. Periode Remaja
Tanda seks skunder, perubahan bentuk tubuh.
Menyesuaikan dengan identitas gender, perilaku
peran gender, dan belajar peran sosial

4. Periode Dewasa dan Usia Pertengahan


Anatomi & fisiologi matur
Mengembangkan hubungan intim

5. Periode Usia Lanjut


Proses penuaan ( menopause& andropause)
perubahan body image – status pernikahan
Interaksi kontekstual dan faktor
perkembangan :
KAPASITAS REPRODUKSI &
SEKSUAL

BIOLOGIS

PERAN
IDENTITAS GENDER
GENDER

Vous aimerez peut-être aussi