Vous êtes sur la page 1sur 8

ANTIBIOTIK

Antibiotik (L. Anti = lawan, bios = hidup) adalah


zat-zat kimia yang dihasilkan oleh fungi dan
bakteri, yang memiliki khasiat mematikan atau
menghambat pertumbuhan kuman, sedangkan
toksisitasnya bagi manusia relatif kecil. Turunan
zat-zat ini dibuat secara semi-sintesis, juga
termasuk kelompok ini, begitu pula
semua senyawa dengan khasiat antibakteri.
PENISILIN
A. Indikasi
Indikasi masing-masing penisilin dapat berbeda satu dengan yang lain karena adanya perbedaan
dalam berbagai sifat. Dalam menentuukan berbagai macam jenis penisilin perlu diperhatikan faktor-
faktor berikut; potensi, spektrum antimikroba, ketahanannya terhadap asam, adanya penisilinase
dan sifat farmakokinetik. Pedoman umum dalam memilih jenis penisilin adalah sebagai berikut:
1. Untuk mikroba yang sensitive terhadap penisilin khususnya yang gram positif, penisilin G
memiliki potensi yang baik. Indikasi penisilin V dan fenitsilin pada umumnya sama dengan
penisillin G.
2. Ampisilin dan amoksilin umumnya digunakan untuk infeksi E.coli dan P. Mirabilis. Terhadap
kuman gram positif bukan pengahsil penisilinase golonagan obat ini kurang efektif daripada
penisiline G. Kabernisilin dan penisilin antipseudomonas lainnya umunya hanya digunakan
untuk infeksi. P.aeruginosa.
3. Penisilin tahan asam umumnya efektif bila di berikan secara oral.
4. Penisiline yang tahan terhadap penisilinase hanya di gunakan untuk infeksi oleh stafilokokus
dan penisilinase.
5. Sifat farmakokinetik perlu diperhatikan untuk dapat mengendalikan kadar masing-masing
penisilin dalam darah sehingga efektifitasnya terjamin. Untuk menjelaskan hal itu perlu di
gunakan contoh berikut : penisilin G yang larut dalam air (Kristal na-panisiline G) bila
diberikan intra muskular akan cepat mengahasilkan kadar obat yang lebih tinggi dalam darah
di banding seiaan penisilne repositer.
PENISILIN
B. Contoh Obat
Berdasarkan perkembangannya, terbantuk derivate-derivat Penisilin seperti dibawah ini :
1. Penisilin spectrum sempit :
 Benzil penisilin = penisilin G
Tidak tahan asam lambung, sehingga pemberian secara oral akan diuraikan oleh asam lambung, karena itu
penggunaannya secara injeksi atau infus intra vena.
 Penisilin V = Fenoksimetil penisilin
Penisilin ini tahan asam lambung, pemberian sebaiknya dalam keadaan sebelum makan.
 Penisilin tahan Penisilinase
Derivat ini hampir tidak terurai oleh penisilinase, tetapi aktivitasnya lebih ringan dari penisilin G dan penisilin V.
umumnya digunakan untuk kuman-kuman yang resisten terhadap obat-obat tersebut. Contohnya kloksasin,
dikloksasin, flukloksasilin.
Kombinasi amoksisilin dengan asam klavulanat menghasilkan efek sinergisme dengan khasiat 50 kali lebih kuat,
efektif terhadap E.coli, H.influenza dan staphylococcus aureus. Contohnya Augmentin (Beecham).
Asam klavulanat adalah senyawa β lactam dari hasil fermentasi streptomyces clavuligerus.
2. Penisilin spectrum luas :
 Ampisilin
Spectrum kerjanya meliputi banyak kuman gram positif dan gram negative yang tidak peka terhadap penisilin G.
khasiatnya terhadap kuman-kuman gram positif lebih ringan daripada penisilin-penisilin spectrum sempit.
Banyak digunakan untuk mengobati berbagai macam infeksi atau peradangan pada saluran pernafasan
(bronkitis), saluran pencernaan (disentri), dan infeksi saluran kemih.
 Amoksisilin
Spectrum kerjanya sama dengan ampisilin, tetapi absorbsinya lebih cepat dan lengkap. Banyak digunakan
terutama pada bronkitis menahun dan infeksi saluran kemih.
 Co-amoxiclav
PENISILIN
C. Farmakokinetik
 Absorbsi
Penisilin G mudah rusak dalam suasana asam (pH 2). Cairan lambung dengan dengan
pH 4 tidak terlalu merusak penisilin. Adanya makanan akan menghambat absorbsi yang
mungkin disebabkan absorbsi penisilin pada makanan. Kadar maksimal dalam darah
tercapai dalam 30-60 menit. Sisa 2/3 dari dosis oral diteruskan ke kolon. Di sini terjadi
pemecahan oleh bakteri dan hanya sebagian kecil obat yang keluar bersama tinja. Bila
dibandingkan dosis oral terhadap IM, maka untuk mendapatkan kadar efektif dalam
darah, dosis penisilin G oral haruslah 4 sampai 5 kali lebih besar daripada dosis IM.
Oleh karena itu penisilin G tidak dianjurkan untuk diberikan oral. Untuk memperlambat
absorbsinya, Penisilin G dapat diberikan dalam bentuk repositori umpamanya penisilin
G benzatin, penisilin G prokain sebagai suspensi dalam air atau minyak. Jumlah
ampisilin dan senyawa sejenisnya yang diabsorbsi pada pemberian oral dipengaruhi
besarnya dosis dan ada tidaknya makanan dalam saluran cerna. Dengan dosis lebih
kecil persentase yang diabsorbsi relatif lebih besar. Absorbsi amoksisilin di saluran
cerna jauh lebih baik daripada ampisilin. Dengan dosis oral yang sama, amoksisilin
mencapai kadar dalam darah yang tingginya kira-kira 2 kali labih tinggi daripada yang
dicapai ampisilin, sedang masa paruh eliminasi kedua obat ini hampir sama.
Penyerapan ampisilin terhambat oleh adanya makanan di lambung, sedang amoksisilin
tidak.
PENISILIN
 Distribusi
Penisilin G terdistribusi luas dalam tubuh. Ikatan proteinnya 65%. Kadar obat yang memadai
dapat tercapai dalam hati, empedu, ginjal, usus, limfe dan semen, tetapi dalam CSS sukar
dicapai. Pemeberian intratekal jarang dikerjakan karena resiko yang lebih tinggi dan efektifitasnya
tidak lebih memuaskan. Ampisilin juga didistribusi luas di dalam tubuh dan pengikatannya oleh
protein plasma hanya 20%. Penetrasi ke CSS dapat mencapai kadar efektif pada keadaan
peradangan meningen. Pada bronkitis atau pneumonia ampisilin disekresi ke dalam sputum sekitar
10% kadar serum. Distribusi amoksisilin secara garis besar sama dengan ampisilin

 Bio transformasi dan eksresi.


Biotransformasi penisilin umumnya dilakukan oleh mikroba. Proses biotransformasi oleh hospes
tidak bermakna berdasarkan pengaruh enzim penisilinase dan amidase. Amidase memecah rantai
samping (radikal ekor), dengan akibat penurunan potensi antimikroba yang sangat mencolok.
Penisilin umumnya diekskresi melalui proses sekresi di tubuli ginjal yang dihambat oleh
probenesid, masa paruh eliminasi penisilin dalam darah diperpanjang oleh probenesid menjadi 2-3
kali lebih lama.
Selain probenesid, beberapa obat lain juga menngkatkan masa paruh waktu eliminasi penisislin
dalam darah, antara lain fenilbutazon, sulfinpirazon, asetosal dan indometasin. Kegagalan fungsi
ginjal akan memperlambat ekskresi penisilin.
PENISILIN
D. Farmakodinamik
Baik amoksisilin dan kloksasilin adalah derivat penisilin dan bersifat
bakterisidal. Obat¬obat ini mengganggu sintesis dinding sel bakteri,
sehingga menyebabkan sel menjadi lisis. Amoksisilin dapat diproduksi
dengan atau tanpa asam klavulanat, suatu agen yang mencegah
pemecahan amoksisilin dengan menurunkan resistensi terhadap obat
antibak¬terial. Penambahan asam klavulanat menambah efek amoksisilin.
Preparat amoksisilin asam klavulanat (Augmentin) dan amoksisilin
trihidrat (Amoxil) mempunyai farmakokinetik dan farmakodinamik yang
serupa, dan demikian pula efek samping dan reaksi merugikannya. Jika
memakai aspirin dan probenesid bersama amoksisilin atau kloksasilin,
maka kadar antibakterial serum dapat meningkat. Efek amoksisilin dan
kloksasilin berkurang jika dipakai bersama eritromisin dan tetrasiklin.
Mula kerja, waktu untuk mencapai kadar puncak, dan lama kerja dari
amoksisilin dan kloksasilin sangat serupa.
PENISILIN
E. Efek Samping
Reaksi merugikan yang sering dari pemberian penisilin
adalah hipersensitifitas dan super¬infeksi (timbulnya
infeksi sekunder jika flora tubuh terganggu). Mual,
muntah atau diare merupakan gangguan gastrointestinal
yang sering. Ruam kulit merupakan indikator dari
adanya reaksi alergi yang ringan sampai sedang. Reaksi
alergi yang berat dapat. menjadi syok anafilaksis. Efek
alergi terjadi pada 5-10% orang yang menerima
senyawa penisilin; oleh karena itu, pernantauan ketat
sewaktu pemberian dosis penisilin pertama dan dosis
selanjutnya perlu dilakukan.

Vous aimerez peut-être aussi