zat-zat kimia yang dihasilkan oleh fungi dan bakteri, yang memiliki khasiat mematikan atau menghambat pertumbuhan kuman, sedangkan toksisitasnya bagi manusia relatif kecil. Turunan zat-zat ini dibuat secara semi-sintesis, juga termasuk kelompok ini, begitu pula semua senyawa dengan khasiat antibakteri. PENISILIN A. Indikasi Indikasi masing-masing penisilin dapat berbeda satu dengan yang lain karena adanya perbedaan dalam berbagai sifat. Dalam menentuukan berbagai macam jenis penisilin perlu diperhatikan faktor- faktor berikut; potensi, spektrum antimikroba, ketahanannya terhadap asam, adanya penisilinase dan sifat farmakokinetik. Pedoman umum dalam memilih jenis penisilin adalah sebagai berikut: 1. Untuk mikroba yang sensitive terhadap penisilin khususnya yang gram positif, penisilin G memiliki potensi yang baik. Indikasi penisilin V dan fenitsilin pada umumnya sama dengan penisillin G. 2. Ampisilin dan amoksilin umumnya digunakan untuk infeksi E.coli dan P. Mirabilis. Terhadap kuman gram positif bukan pengahsil penisilinase golonagan obat ini kurang efektif daripada penisiline G. Kabernisilin dan penisilin antipseudomonas lainnya umunya hanya digunakan untuk infeksi. P.aeruginosa. 3. Penisilin tahan asam umumnya efektif bila di berikan secara oral. 4. Penisiline yang tahan terhadap penisilinase hanya di gunakan untuk infeksi oleh stafilokokus dan penisilinase. 5. Sifat farmakokinetik perlu diperhatikan untuk dapat mengendalikan kadar masing-masing penisilin dalam darah sehingga efektifitasnya terjamin. Untuk menjelaskan hal itu perlu di gunakan contoh berikut : penisilin G yang larut dalam air (Kristal na-panisiline G) bila diberikan intra muskular akan cepat mengahasilkan kadar obat yang lebih tinggi dalam darah di banding seiaan penisilne repositer. PENISILIN B. Contoh Obat Berdasarkan perkembangannya, terbantuk derivate-derivat Penisilin seperti dibawah ini : 1. Penisilin spectrum sempit : Benzil penisilin = penisilin G Tidak tahan asam lambung, sehingga pemberian secara oral akan diuraikan oleh asam lambung, karena itu penggunaannya secara injeksi atau infus intra vena. Penisilin V = Fenoksimetil penisilin Penisilin ini tahan asam lambung, pemberian sebaiknya dalam keadaan sebelum makan. Penisilin tahan Penisilinase Derivat ini hampir tidak terurai oleh penisilinase, tetapi aktivitasnya lebih ringan dari penisilin G dan penisilin V. umumnya digunakan untuk kuman-kuman yang resisten terhadap obat-obat tersebut. Contohnya kloksasin, dikloksasin, flukloksasilin. Kombinasi amoksisilin dengan asam klavulanat menghasilkan efek sinergisme dengan khasiat 50 kali lebih kuat, efektif terhadap E.coli, H.influenza dan staphylococcus aureus. Contohnya Augmentin (Beecham). Asam klavulanat adalah senyawa β lactam dari hasil fermentasi streptomyces clavuligerus. 2. Penisilin spectrum luas : Ampisilin Spectrum kerjanya meliputi banyak kuman gram positif dan gram negative yang tidak peka terhadap penisilin G. khasiatnya terhadap kuman-kuman gram positif lebih ringan daripada penisilin-penisilin spectrum sempit. Banyak digunakan untuk mengobati berbagai macam infeksi atau peradangan pada saluran pernafasan (bronkitis), saluran pencernaan (disentri), dan infeksi saluran kemih. Amoksisilin Spectrum kerjanya sama dengan ampisilin, tetapi absorbsinya lebih cepat dan lengkap. Banyak digunakan terutama pada bronkitis menahun dan infeksi saluran kemih. Co-amoxiclav PENISILIN C. Farmakokinetik Absorbsi Penisilin G mudah rusak dalam suasana asam (pH 2). Cairan lambung dengan dengan pH 4 tidak terlalu merusak penisilin. Adanya makanan akan menghambat absorbsi yang mungkin disebabkan absorbsi penisilin pada makanan. Kadar maksimal dalam darah tercapai dalam 30-60 menit. Sisa 2/3 dari dosis oral diteruskan ke kolon. Di sini terjadi pemecahan oleh bakteri dan hanya sebagian kecil obat yang keluar bersama tinja. Bila dibandingkan dosis oral terhadap IM, maka untuk mendapatkan kadar efektif dalam darah, dosis penisilin G oral haruslah 4 sampai 5 kali lebih besar daripada dosis IM. Oleh karena itu penisilin G tidak dianjurkan untuk diberikan oral. Untuk memperlambat absorbsinya, Penisilin G dapat diberikan dalam bentuk repositori umpamanya penisilin G benzatin, penisilin G prokain sebagai suspensi dalam air atau minyak. Jumlah ampisilin dan senyawa sejenisnya yang diabsorbsi pada pemberian oral dipengaruhi besarnya dosis dan ada tidaknya makanan dalam saluran cerna. Dengan dosis lebih kecil persentase yang diabsorbsi relatif lebih besar. Absorbsi amoksisilin di saluran cerna jauh lebih baik daripada ampisilin. Dengan dosis oral yang sama, amoksisilin mencapai kadar dalam darah yang tingginya kira-kira 2 kali labih tinggi daripada yang dicapai ampisilin, sedang masa paruh eliminasi kedua obat ini hampir sama. Penyerapan ampisilin terhambat oleh adanya makanan di lambung, sedang amoksisilin tidak. PENISILIN Distribusi Penisilin G terdistribusi luas dalam tubuh. Ikatan proteinnya 65%. Kadar obat yang memadai dapat tercapai dalam hati, empedu, ginjal, usus, limfe dan semen, tetapi dalam CSS sukar dicapai. Pemeberian intratekal jarang dikerjakan karena resiko yang lebih tinggi dan efektifitasnya tidak lebih memuaskan. Ampisilin juga didistribusi luas di dalam tubuh dan pengikatannya oleh protein plasma hanya 20%. Penetrasi ke CSS dapat mencapai kadar efektif pada keadaan peradangan meningen. Pada bronkitis atau pneumonia ampisilin disekresi ke dalam sputum sekitar 10% kadar serum. Distribusi amoksisilin secara garis besar sama dengan ampisilin
Bio transformasi dan eksresi.
Biotransformasi penisilin umumnya dilakukan oleh mikroba. Proses biotransformasi oleh hospes tidak bermakna berdasarkan pengaruh enzim penisilinase dan amidase. Amidase memecah rantai samping (radikal ekor), dengan akibat penurunan potensi antimikroba yang sangat mencolok. Penisilin umumnya diekskresi melalui proses sekresi di tubuli ginjal yang dihambat oleh probenesid, masa paruh eliminasi penisilin dalam darah diperpanjang oleh probenesid menjadi 2-3 kali lebih lama. Selain probenesid, beberapa obat lain juga menngkatkan masa paruh waktu eliminasi penisislin dalam darah, antara lain fenilbutazon, sulfinpirazon, asetosal dan indometasin. Kegagalan fungsi ginjal akan memperlambat ekskresi penisilin. PENISILIN D. Farmakodinamik Baik amoksisilin dan kloksasilin adalah derivat penisilin dan bersifat bakterisidal. Obat¬obat ini mengganggu sintesis dinding sel bakteri, sehingga menyebabkan sel menjadi lisis. Amoksisilin dapat diproduksi dengan atau tanpa asam klavulanat, suatu agen yang mencegah pemecahan amoksisilin dengan menurunkan resistensi terhadap obat antibak¬terial. Penambahan asam klavulanat menambah efek amoksisilin. Preparat amoksisilin asam klavulanat (Augmentin) dan amoksisilin trihidrat (Amoxil) mempunyai farmakokinetik dan farmakodinamik yang serupa, dan demikian pula efek samping dan reaksi merugikannya. Jika memakai aspirin dan probenesid bersama amoksisilin atau kloksasilin, maka kadar antibakterial serum dapat meningkat. Efek amoksisilin dan kloksasilin berkurang jika dipakai bersama eritromisin dan tetrasiklin. Mula kerja, waktu untuk mencapai kadar puncak, dan lama kerja dari amoksisilin dan kloksasilin sangat serupa. PENISILIN E. Efek Samping Reaksi merugikan yang sering dari pemberian penisilin adalah hipersensitifitas dan super¬infeksi (timbulnya infeksi sekunder jika flora tubuh terganggu). Mual, muntah atau diare merupakan gangguan gastrointestinal yang sering. Ruam kulit merupakan indikator dari adanya reaksi alergi yang ringan sampai sedang. Reaksi alergi yang berat dapat. menjadi syok anafilaksis. Efek alergi terjadi pada 5-10% orang yang menerima senyawa penisilin; oleh karena itu, pernantauan ketat sewaktu pemberian dosis penisilin pertama dan dosis selanjutnya perlu dilakukan.