Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
UU 12/ 2011
penataan
substansi tentang Perencanaan
hukum Pembentukan
Per-UU-an
Undang-Undang Nomor
TAP MPR Nomor 12 Tahun 2011 Tentang
III/MPR/2000 tentang Pembentukan Peraturan
Sumber Hukum dan Perundang-undangan
Tata Urutan Peraturan
Perundang-undangan
Jenis Peraturan
Perundang-undangan Undang-Undang
Nomor 10 Tahun
2004 Tentang
TAP MPRS Nomor Pembentukan
XX/MPRS/1996 tentang Peraturan
Memorandum DPR-GR Perundang-
mengenai Sumber Tertib undangan
Hukum Republik Indonesia
dan Tata Urutan Peraturan
Perundangan Republik
Mengenai Indonesia
jenis hierarki peraturan perundang-undangan di indonesia dapat
berbeda antara yang dikeluarkan pada suatu masa tertentu dengan masa yang lai,
dan tergantung pada penguasa dan kewenangannya untuk membuat suatu
keputusan yang berbentuk peraturan perundang-undangan
UU 12/2011 ttg PEMBENTUKAN PER-UU-AN
Materi baru dalam Undang-Undang Nomor 12 tahun 2011 tentang pembentukan peraturan perundang-
undangan :
Penambahan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat sebagai salah satu jenis Peraturan
Perundang-undangan dan perubahan hierarkinya, termasuk kedudukan Perda Provinsi dan
Kabupaten/Kota;
Perluasan cakapan perencanaan peraturan perundang-undangan yang tidak hanya untuk Prolegnas
dan Prolegda melainkan juga perencanaan Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, dan peraturan
perundang-undangan lainnya;
Pengaturan Naskah Akademik sebagai suatu persyaratan dalam penyusunan Rancangan Undang-
Undang atau Rancangan Peraturan Daerah Provinsi dan Rancangan Peraturan Daerah
Kabupaten/Kota;
Pengaturan mekanisme pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Pencabutan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang;
Pengaturan mengenai keikutsertakan perancang, peneliti, dan tenaga ahli dalam tahapan
pembentukan peraturan perundang-undangan; dan
Penambahan teknik penyusunan Naskah Akademik dalam Lampiran I Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2011.
Program legislasi merupakan skala prioritas program
pembentukan Peraturan Perundang-undangan dalam
kerangka sistem hukum nasional
PROLEGNAS
PROLEG PP
PROLEG
PERPRES
PROLEGDA
PHD sebagai SUB SISTEM HUKUM NASIONAL
Secara Konstitusional Pasal 18 ayat (6) UUD 1945 (amandemen
kedua) menyatakan bahwa “pemerintahan daerah berhak menetapkan
peraturan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-
peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan.”
kemudian dalam Pasal 62 ayat (2) UU 23/ 2004 diatur bahwa Perda
ditetapkan oleh kepala daerah setelah mendapat persetujuan bersama
DPRD dibentuk dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah
provinsi/kabupaten/kota dan tugas pembantuan.
dalam penyusunan perundang-undangan, pemerintah daerah harus
memperhatikan keutuhan NKRI, kemakmuran rakyat setempat dan
seluruh bangsa indonesia, peraturan perundang-undangan yang lebih
tinggi, dan dalam batas kewenangan.
Peraturan Daerah, menurut Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan termasuk jenis peraturan
perundang-undangan, karenanya Perda dan produk-
produk legislasi daerah lainnya menjadi bagian yang
tidak terpisahkan dari hukum nasional secara
keseluruhan.
Dari sisi pandang kesistiman, maka produk
legislasi daerah adalah salah satu bagian dari sistim
hukum nasional, khususnya pada sub sistim peraturan
perundang-undangan.
PROLEGDA/ PROPEMPERDA
Kewenangan pemerintah daerah untuk menyusun
peraturan daerah diatur dalam Pasal 18 Ayat (6) UUD NRI
Tahun 1945 : “ Pemerintahan daerah berhak menetapkan
peraturan daerah dan peraturan-peraturan lain untuk
melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan”.
Propemperda adalah instrumen perencanaan program
pembentukan Peraturan Daerah yang disusun secara
terencana, terpadu, dan sistematis. (Pasal 1 angka 10 UU No.
12 Tahun 2011
TERENCANA Penyusunan Prolegda merupakan kegiatan yang
disengaja dan direncanakan :
Perencanaan penyusunan Peraturan daerah
dilakukan dalam Prolegda (pasal 32 UU No.12 Tahun
2011).
Prolegda ditetapkan untuk jangka waktu 1 (satu)
tahun berdasarkan skala prioritas pembentukan
Rancangan Peraturan Daerah (pasal 34 ayat (2))
Penyusunan dan Penetapan Prolegda dilakukan
setiap tahun sebelum penetapan RAPBD.
Syarat Teknis
Ada penejelasan atau keterangan dan/atau Naskah Akademik.
Draft Ranperda
Dapat dibuat suatu model analisa dengan menggunakan syarat substantif
dengan tujuan untuk mengelaborasi kesesuaian suatu Rencana
pembentukan peraturan daerah dengan peraturan perundang-undangan
lainnya, kebutuhan masyarakat dan potensi manfaat
URGENSI PERENCANAAN PERDA