Vous êtes sur la page 1sur 31

PERENCANAAN TRANSPORTASI

MULTIMODA

OLEH:
ERLINA INDRIASARI,M.Sc
NIP. 197611062000032001

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


MATERI

PENDAHULUAN

TRANSPORTASI MULTIMODA/ INTERMODA

JARINGAN TRANSPORTASI MULTIMODA/


INTERMODA

PENDEKATAN PERENCANAAN
TRANSPORTASI MULTIMODA/ INTERMODA

PENGALAMAN PERENCANAAN
MULTIMODA/ INTERMODA
LATAR BELAKANG

• Manajemen transportasi multimoda sebagai bahan ajar


disusun dengan format belajar sistem modul dan secara self
1 instructional

• Materi bahan ajar bersumber dari literatur, buku teks


transportasi multimoda, makalah seminar dan publikasi jurnal
serta sumber lainnya yang terkait dengan transportasi
2 multimoda

• Peserta diklat diharapkan dapat memiliki kemampuan berfikir/


kognitif dengan tingkat kemampuan intelektual dasar
3
TRANSPORTASI MULTIMODA/ INTERMODA

TRANSPORTASI
Perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan alat
pengangkutan, baik yang digerakkan oleh tenaga manusia, hewan
(kuda, sapi, kerbau), atau mesin. Konsep transportasi didasarkan pada
adanya perjalanan (trip) antara asal (origin) dan tujuan (destination).

MULTIMODA
Angkutan barang dengan menggunakan paling sedikit 2 (dua)
moda angkutan yang berbeda atas dasar 1 (satu) kontrak
sebagai dokumen angkutan

INTERMODA
Pengangkutan barang dengan ciri, antara lain:
menggunakan 2 (dua) jenis moda/ alat transpor atau lebih; menggunakan hanya
satu dokumen pengangkutan yang dikeluarkan oleh satu operator yang
bertanggung-jawab penuh; terjadi peralihan barang dari suatu negara ke negara
lain; tersedia pelayanan door to door.
TUJUAN PENYELENGGARAAN MULTIMODA

Mewujudkan pelayanan one stop service pada angkutan


barang, sehingga akan tercipta penyelenggaraan yang single
seamless service (S3) yaitu: single operator, single tariff
dan single document untuk angkutan barang.
SEGMEN KEGIATAN ANGKUTAN MULTIMODA
BEBERAPA KEGIATAN USAHA

1 2
a. Pergudangan/ warehousing; a. Pengangkutan dengan
b. Penyimpanan/ inventory; menggunakan angkutan
c. Sortasi; jalan, perkretaapian, SDP
d. Pengepakan; atau kombinasinya;
e. Penandaan; b. Asuransi;
f. Pengukuran; c. Klaim asuransi.
g. Penimbangan;
h. Stuffing;
i. Stripping.

Pabrik/ Pergudangan Pengangkutan ke/


dari transshipment point
BEBERAPA KEGIATAN USAHA

3 4
a. Pergudangan/ warehousing;
b. Bongkar/ muat;
c. Tally;
d. Kepabeanan; a. Asuransi;
e. Karantina; b. Klaim asuransi.
f. Stuffing;
g. Stripping;
h. Pengurusan Dokumen.

Transshipment point Pengangkutan


PERKEMBANGAN MULTIMODA

Transportasi menjadi salah satu permasalahan yang ditemukan di


beberapa kota besar.

Semakin hidup suatu kota, pergerakan masyarakatnya semakin tinggi.

Ekspor Indonesia mengalami pemulihan dengan tingkat pertumbuhan


yang cukup tinggi
PERKEMBANGAN MULTIMODA

Ringkasan Perkembangan Ekspor Indonesia

Sumber : BPS 2011

Struktur Pemenuhan Permintaan Konsumsi Rumah Tangga


Lokal, Antar Propinsi dan Impor
PERAN MULTIMODA

Mengurangi waktu yang hilang pada waktu transhipment


point, mengangkut lebih cepat, menekan kerugian terhadap
jarak

Menghemat pemodalan, mengurangi beban dokumentasi,


formalitas dan birokrasi

Menghemat biaya karena tarif rata-rata dan biaya


asuransi turun

Meningkatkan daya saing barang ekspor di pasar global


PERAN MULTIMODA

Kunci sukses dari pelaksanaan penyelenggaraan transportasi multimoda:

a. Tepat waktu
b. Utuh bentuk/wujud
c. Utuh jumlah
d. Pelayanan yang baik
e. Biaya kompetitif
f. Kepercayaan meningkat
g. image.
PERMASALAHAN MULTIMODA

Keterpaduan pelayanan penumpang belum didukung pelayanan manajemen


terpadu;
Keterbatasan penerapan dokumen tunggal dan jumlah operator multimoda;
Jaringan pelayanan belum terwujud pada antarmoda perkotaan angkutan
penumpang;
Pelayanan antarmoda/multimoda dalam negeri terbatas pada angkutan
barang kemasan kecil dan skala pengiriman terbatas;
Keterpaduan jaringan prasarana transportasi masih terbatas pada transportasi
jalan dengan transportasi sungai dan danau, penyeberangan, laut dan udara;
Keterpaduan moda KA dan pelabuhan laut terbatas di Pulau Jawa;
Keterbatasan kualitas SDM, pembinaan yang belum terintegrasi, dan
kebutuhan norma, standar, pedoman, dan kriteria (NSPK) yang belum cukup
mengatur keterpaduan pelayanan dan prasarana transportasi.
JARINGAN MULTIMODA/ INTERMODA

TRANSPORTASI
DARAT

Jaringan
Jaringan jalan Jaringan jalur transportasi
nasional kereta api sungai dan
danau

Pelabuhan
Arteri Kolektor Strategis sungai dan
Jalan tol Umum Khusus Alur pelayaran
primer primer nasional pelabuhan
danau
JARINGAN MULTIMODA/ INTERMODA

TRANSPORTASI
LAUT

Tatanan
Alur pelayaran
kepelabuhanan

Pelabuhan Pelabuhan
Internasional Nasional
umum khusus
JARINGAN MULTIMODA/ INTERMODA

TRANSPORTASI
UDARA

Ruang udara
Tatanan
untuk
kebandarudaraan
penerbangan

Bandar udara Bandar udara Di atas bandar Di sekitar bandar


Jalur penerbangan
umum khusus udara udara
SIMPUL TRANSPORTASI MULTIMODA

Simpul transpotasi mengarah pada suatu tempat yang berfungsi untuk kegiatan
menaikkan dan menurunkan penumpang, membongkar dan memuat barang,
mengatur perjalanan serta tempat pemindahan intramoda dan antarmoda.

Wujud dari simpul berupa terminal transportasi


jalan, stasiun kereta api, terminal perairan
pedalaman, pelabuhan penyeberangan,
pelabuhan laut, dan bandara.
PENDEKATAN PERENCANAAN
TRANSPORTASI MULTIMODA

Misi Ekonomi Indonesia 2025


PENDEKATAN PERENCANAAN
TRANSPORTASI MULTIMODA

Pengembangan Koridor Komoditas Ekonomi


PENDEKATAN PERENCANAAN
TRANSPORTASI MULTIMODA

a. Kondisi Saat Ini b. Kondisi Mendatang


Pola Perjalanan Angkutan Barang
PENDEKATAN PERENCANAAN
TRANSPORTASI MULTIMODA

Indikasi permasalahan kelancaran pengiriman barang


multimoda /antarmoda
PENDEKATAN PERENCANAAN
TRANSPORTASI MULTIMODA

Tahap proses dan pengambilan keputusan dalam


transportasi barang
PENDEKATAN PERENCANAAN
TRANSPORTASI MULTIMODA

Metode Pendekatan
Teknis
BANGKITAN PERGERAKAN

Bangkitan pergerakan adalah tahapan pemodelan yang memperkirakan jumlah


pergerakan yang berasal dari suatu zona atau tata guna lahan dan jumlah
pergerakan yang tertarik ke suatu tata guna lahan atau zona.
BANGKITAN PERGERAKAN

JARINGAN LINTAS
ANGKUTAN BARANG

DATA:
Jaringan Jalan KINERJA
(dimensi, perkerasan, geometrik jalan, JARINGAN JALAN
peran, dan fungsi, serta kelas jalan)
DAYA DUKUNG
LINGKUNGAN

POLA PERGERAKAN ARUS


LALU LINTAS BARANG

DATA:
Perjalanan Eksisting

PEMODELAN DATA:
LALU LINTAS Tata guna lahan, jaringan
transportasi Jalan
DATA:
Kawasan CBD, pasar
induk dan tradisional

DATA: POTENSI
Industri, pertanian, PERJALANAN
pertambangan

Pelabuhan,
terminal barang

Alur Analisi Jaringan Lintas dan Terminal Angkutan Barang


DISTRIBUSI PERGERAKAN

Pola sebaran arus lalulintas antara zona asal i ke zona tujuan d adalah hasil dari
dua hal yang terjadi secara bersamaan.

Pemisahan ruang

Intensitas tata guna lahan

Pemisahan ruang dan intensitas tata


guna lahan
PEMILIHAN MODA DAN RUTE

Pemilihan
Moda

Pemilihan moda dan rute dilakukan bersama-sama


PENGALAMAN PERENCANAAN MULTIMODA

Penelitian yang dilakukan oleh Kementerian Transportasi Belgia-Wallonia


antara tahun 1997 dan 1999 dengan tujuan menyediakan alat untuk mengukur
dampak dari berbagai jenis kebijakan dan / atau infrastruktur baru pada arus
angkutan barang dalam dan melalui Wallonia.

Model yang dikembangkan harus menetapkan arus barang dengan benar ke


jaringan Walloon berdasarkan permintaan yang ditentukan dalam sebuah
matriks asal-tujuan (O-D).

Bagian penting dari penelitian ditujukan untuk mengumpulkan data yang


relevan untuk membangun matriks O-D, untuk menentukan jaringan itu
sendiri, dan untuk mengembangkan fungsi biaya transportasi yang berarti.

Skenario referensi digunakan dalam langkah pertama untuk membuat


proyeksi untuk tahun 2010: untuk membuat proyeksi ini serealistis mungkin,
diputuskan infrastruktur baru di Belgia dan di negara-negara perbatasan
yang akan efektif pada tahun 2010 diperkenalkan pada model jaringan.
PENGALAMAN PERENCANAAN MULTIMODA

Bagian dari jaringan digital Pergerakan moda baru dan lalu lintas
setelah jumlah internalisasi biaya eksternal
PENGALAMAN PERENCANAAN MULTIMODA

Skenario Referensi
THANK YOU FOR YOUR ATTENTION

TERIMAKASIH

Vous aimerez peut-être aussi