Vous êtes sur la page 1sur 39

SELAMAT DATANG

PARA PESERTA KURSUS WELDING INSPECTORS


ANGKATAN KE XXXII

PT. BIRO KLASIFIKASI INDONESIA


JAKARTA

Instruktur :
Nama : SURPAN
Jabatan : Tenaga ahli
Pengalaman kerja : Th 1973 - saat ini
Di Lab uji Mekanik
PENGARAHAN PRAKTEK
DASAR
ATAS USULAN DARI PESERTA KURSUS WI
ANGKATAN SEBELUMNYA

TUJUAN
- Peserta sudah mengenal peralatan yang akan
digunakan dalam praktek
- Memudahkan peserta mengoperasikan alat dan
pembuatan report
1. Dengan pengarahan / petunjuk kerja yang benar, akan
menjamin HSE
( Health Safety & Environment )
MATERI PRAKTEK
PRAKTEK NDT
1. UJI ULTRASONIC
2. UJI RADIOGRAPHY
3. UJI MAGNETIC PARTICLE
4. UJI DYE PENETRANT
PRAKTEK DT
UJI TARIK
UJI LENGKUNG
UJI PUKUL TAKIK
UJI KEKERASAN
PRAKTEK LAS
Praktek Ultrasonic flaw Detector
Pengenalan alat
Kalibrasi probe Normal
Horizontal linierity
Vertical linierity
Resolusi
Dead Zone
Attenuation
Velocity
Sentivity
Kalibrasi Probe TR
Kalibrasi Probe Sudut
Menentukan index point
Transfer loss
Sizing 6 dB drops/ Equalisasi
Sizing 20 dB drops
Reporting
Praktek Ultrasonic flaw Detector
Pemeriksaan sambungan las dengan Standard ASME
Pemeriksaan sambungan las dengan Standard AWS
Pemeriksaan sambungan las dengan Sandard DGS
Pemeriksaan sambungan las dengan Standard API
Sizing (panjang,lebar & lokasi cacat )
PENGENALAN ALAT
ULTRASONIC USK 7 S
13 12 11 10

9
14 8
5 6 7

1 2 3 4
15
FUNGSI TOMBOL
Tombol 1 ON / OFF, Probe N/Sudut & TR
Tombol 2 Socket
Tombol 3 Focus kontrol
Tombol 4 Charger
Tombol 5 Gain kenaikan 20 dB
Tombol 6 Gain kenaikan 2 dB
Tombol 7 Menghilangkan grace/rumput
Tombol 8 Gain kenaikan 0,5 dB
Tombol 9 Gate kanan ( las muka )
Tombol 10 Penggeseran kiri/kanan pulsa
Tombol 11 Indikator batrei
Tombol 12 Melebarkan/mengecilkan jarak pulsa
Tombol 13 Gate kiri (las akar )
Tombol 14 Range dengan kelipatan 5
15 Sreen
PENGENALAN ALAT
PROBE NORMAL MB 2 SN
 M= Mini
 B=Barium
 2=Prequency
 S=Selaput
 N=Normal
 Near Zone ?
PENGENALAN ALAT
PROBE T.R. MSEB 4 H
 M=Mini
 S=Transmitter
 E=Receiver
 B=Barium
 4=Prequency
 H=Hard surface
 Near Zone ?
PENGENALAN ALAT
PROBE SUDUT
 M=Mini
 W=Sudut
 B=Barium
 45=Derajat
 N=Near Zone?
 4=Prequency
PENGENALAN ALAT
TEST BLOCK V 1

Lucite
PENGENALAN ALAT
TEST BLOCK V 2
TEST BLOCK ASME
PENGENALAN ALAT
WALL THICKNESS METER

PENGENALAN ALAT
SISIR LAS
PENGENALAN ALAT
CARA PENG .SISIR LAS
PENGENALAN ALAT
CARA PENG .SISIR LAS
KALIBRASI PROBE NORMAL
 DIFINISI KALIBRASI
 Menentukan kebenaran nilai
alat ukur dengan cara
membandingkan terhadap
standar ukur yang telah
diketahui besarannya
 KALIBRASI JARAK
 Letakan probe pada ketebalan
25 mm
 Atur tombol 10&12 sehingga
pulsa terletakdi skala
2,5.5,0.7,5 & 10 untuk range
100 mm
PENGECEKAN
 Letakan probe pada
lucite
 Pulsa yang nampak
pada layar CRT harus
diskala 5 untuk range
100 mm
KALIBRASI PROBE NORMAL

 KALIBRASI
SENSITIVITY
 Berlaku untuk ketebalan >
50 mm dengan
menggunakan DAC block/
ASME block
RESOLUSI
 DIFINISI
Kemampuan alat dapat
memisahkan dua buah
cacat yang letaknya
berdekatan
 Tempatkan probe pada
block V1 diatas notch
 3 puncak pulsa terpisah
akan nampak pada layar
CRT
 Posisi pulsa terletak pada
skala 8.5 , 9.1, 10 untuk
range 100 mm secara
terpisah
VERTICAL LINIERITY
 Posisi probe pada ketebalan 25 mm (V1)
 Set tinggi pulsa pada 100% FSH
 Dengan tombol gain, turunkan 6 dB
 Puncak pulsa akan berada pada posisi 50% FSH
 Dengan tombol gain yang sama, turunkan 20 dB
 Puncak pulsa harus berada pada posisi 10% FSH
 Hitung posisi 20%FSH. Berapa penurunan dB
nya?
HORIZONTAL LINIERITY
 Letakan probe pada
ketebalan 25 mm
 Atur tombol 10&12
sehingga pulsa
terletakdi skala
2.5,5.0,7,5 & 10 untuk
range 100 mm
 Cek akurasi dari kaki
pulsa II & III
DEAD ZONE
 Letakan probe pada
ketebalan 5 mm
 Pulsa akan tampak di
layar CRT sulit untuk
dibaca
DEAD ZONE
 Letakan probe pada
ketebalan 10 mm
 Pulsa akan tampak di layar
CRT lebih jelas dari
ketebalan 5 mm
 Sekarang dapat diketahui
daerah dead zone adalah 5
mm ( tergantung dari
frequency probe yang
digunakan )
VELOCITY
 Lakukan kalibrasi
jarak dengan probe
normal pada block V1
 Sekarang letakan
probe pada benda uji
yang akan dicari
Velocitynya
 Rumus Velocity =Vel
Steel X Tebal benda
uji/sound path
ATTENUATION
 Lakukan kalibrasi jarak pada benda uji dengan
probe normal
 Cari pulsa yang letaknya berada diluar 3 x Near
Zone
 Atur tinggi pulsa tsb ( S1) sampai 80% FSH dan
catat besar gainnya
 Atur tinggi pulsa yang berikutnya ( S2 ) sampai
80% FSH dan catat besar gainnya
 Selisih gain( S2-S1 )/6 dB adalah Attenuation
 Unit Attenuation : dB/mm
KALIBRASI PROBE T.R step 1
 KALIBRASI JARAK
 Letakan probe pada
ketebalan 25 mm
 Atur posisi pulsa
dengan tombol 10 &
12 sehingga pulsa
terletakdi skala 5
untuk range 50 mm
KALIBRASI PROBE T.R step 2
 Letakan probe pada
ketebalan 50 mm (lucite )
 Pulsa yang nampak pada
layar CRTdiatur dengan
menggunakan tombol 10
& 12 posisi pulsa
ditempatkan diskala 10
 Ulangi langkah step 1 & 2
sampai penunjukan sesuai
dengan tebal benda
KALIBRASI PROBE SUDUT
 KALIBRASI JARAK
 Letakan probe pada test
block V2 menghadap ke R
25 mm
 Atur jarak pulsa I & II
sehingga posisis pulsa 1
pada skala 2,5 dan pulsa II
diskala 10 untuk range
100 mm
KALIBRASI PROBE SUDUT
 PENGECEKAN
 Letakan probe pada test
block V2 menghadap ke R
50 mm
 Pulsa 1 harus terletak
pada skala 5 untuk range
100 mm
KALIBRASI SENSITIVITY
 Probe menghadap lubang
1,5 mm pada test block V1
 Pulsa akan timbul di skala
sesuai dengan perhitungan
kedalaman lubang
 T = S Cos B
 Atur tinggi pulsa pada
ketinggian 80% FSH
 Catat dB nya
MENENTUKAN TITIK EMISI
 Letakan probe pada test block V1 / V2
dengan menghahap ke radius
 Geser posisi probe mundur / maju dan cari
titik puncak pulsa yang tertinggi
 Lihat garis yang segaris diantara garis yang
ada di probe dengan garis yang ada di test
block dan beri tanda.
 Garis tsb adalah garis/titik emisi
MENENTUKAN
TRANSFER LOSS
 Letakan 2 probe yg sama salingberhadapan pada
test block V1 di ketebalan 25 mm
 Cari titik puncak pulsa yang tertinggi dan
tempatkan pada 80% FSH ( A dB )
 Pindahkan probe tadi pada benda uji
 Geser posisi probe maju / mundur dan cari titik
pulsa yang tertinggi dan tempatkan pada 80% FSH
( B dB )
 B-A ( A-B )adalah Transferloss
SIZING
 6 dB Drops ( 50%
FSH )
 Panjang cacat
 (GerakanKiri – kanan)

 Equalisasi
 (Tinggi 2 puncak
 Pulsa yang sama)
SIZING
 20 dB Drops (10%
FSH)
 Tinggi cacat
 (Gerakan Maju
mundur)
DGS

 MA : Type alat
 4 : Jarak proyeksi
 7 : probe sudut 70
 2 : Range 2 X 50 mm
REPORTING
LEMBAR KERJA PRAKTEK ULTRASONIC F.D
NO ABSEN : 20

BENDA UJI NO : 5

OBJEK : MENENTUKAN CACAT LAS

PERALATAN : ULTRASONIC SET


Merek -KRAUTKRAMER
Type -USK 7 S
: PROBE -MWB 60 - 4 N
: COUPLANT -OLI
: TEST BLOCK -V2
: METHODE - CONTACT
: SCANNING -

PROSEDUR
KALIBRASI JARAK
Range : 100 mm
Probe diletakan pada posisi radius 25 mm pada test block V2
Atur jarak pulsa I di skala 2.5
pulsa II di skala 10.0
Gambar CRT

PENGECEKAN
Probe diletakan pada posisi radius 50 mm pada test block V2
pulsa I di skala 5.0
Gambar CRT

KALIBRASI SENSITIVITY
Letakan probe pada ketebalan 100 mm block V1 menghadap ke lubang 1,5 mm
Atur tinggi pulsa 80% FSH dan catat db nya
Gambar CRT

SIZING 6 DB Drops & 20 DB Drops


-- Gambar penampang depan
-- Gambar padangan atas
PERAGAAN PRAKTEK UT

Vous aimerez peut-être aussi