Vous êtes sur la page 1sur 44

Analisis Jabatan

Penunjang Medis
Rumah Sakit

Kelompok 3
Alfiyah
Anggita Bunga
Nurkarti Azni
Ratna Indrasari
Yossy Syarnen
OUTLINE

Pengertian Analisis Jabatan

Informasi dalam Analisis Jabatan

Kegunaan Analisis Jabatan

Contoh Analisis Jabatan Pelayanan Penunjang Klinik


Pengertian Analisis Jabatan
Analisis jabatan adalah suatu kegiatan untuk mencatat,
mempelajari dan menyimpulkan keterangan-keterangan atau
fakta-fakta yang berhubungan dengan masing-masing JABATAN
secara sistematis dan teratur, yaitu :

- Apa yang dilakukan pekerja pada jabatan tersebut


- Apa wewenang dan tanggung jawabnya
- Mengapa pekerjaan tersebut harus dilakukan
- Bagaimana cara melakukannya
- Alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaannya .
- Besarnya upah dan lamanya jam bekerja
- Pendidikan, pengalaman dan latihan yang dibutuhkan
- Keterampilan, sikap dan kemampuan yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan
tersebut

Sumber : UNDIKNAS,2012
Informasi yang diperoleh dari Analisis
Jabatan:
Nama jabatan

Posisi dalam organisasi

Tugas-tugas

Fungsi

Hasil Kegiatan

Wewenang dan tanggung jawab yang dibebankan pada


pemangku jabatan

Persyaratan fisik, mental, pengetahuan, pendidikan dan lain-lain


Pengumpulan informasi untuk analisis
jabatan bisa dilakukan dengan cara :

2. Melakukan
wawancara langsung 3. Melakukan
1. Menyebarkan
dengan pekerja yang pengamatan langsung
kuesioner ( daftar
bersangkutan, orang pada pelaksanaan
pertanyaan/angket)
yang pernah pekerjaan atau
kepada para pemegang
melaksanakan mempelajari buku
Jabatan
pekerjaan itu ataupun catatan harian
atasan langsungnya
Analisis Jabatan mencakup 2 elemen, yaitu :

• Suatu catatan yang sistematis


1. Uraian Jabatan tentang tugas dan tanggung jawab
suatu jabatan tertentu, yang ditulis
(Job Description) berdasarkan fakta-fakta yang ada.

• Persyaratan minimal yang harus


2. Spesifikasi Jabatan dipenuhi oleh orang yang
atau menduduki suatu jabatan.
Persyaratan Jabatan
Kegunaan Analisis Jabatan

1. Sebagai dasar untuk melakukan Evaluasi Jabatan

2. Sebagai dasar untuk menentukan standard hasil kerja seseorang

3. Sebagai dasar untuk melakukan rekrutmen, seleksi dan penempatan


pegawai baru
4. Sebagai dasar untuk merancang program pendidikan dan latihan

5. Sebagai dasar untuk menyusun jalur promosi

6. Untuk rnerencanakan perubahan-perubahan dalam organisasi dan


penyederhanaan kerja
7. Sebagai dasar untuk mengembangkan program kesehatan dan
keselamatan kerja
PETA JABATAN
Manager Senior
Pelayanan Penunjang

Manager Penunjang Klinik Manager Penunjang Non Klinik

Ka. Instalasi Lab. Klinik Ka. Instalasi Laundry & Linen

Ka. Instalasi Radiologi Ka. Instalasi Jasa Boga/Dapur

Ka. Instalasi Apotik & Ka. Instalasi Sterilisasi Alkes


Depo Farmasi

Ka. Instalasi Bank Darah Ka. Instalasi Kamar Jenazah


1. Nama Jabatan : Manajer Penunjang Medis

A. Pengertian

Adalah seorang tenaga yang memiliki kemampuan managerial dan memenuhi persyaratan yang di

beri tanggung jawab dan wewenang mengelola pelayanan Penunjang Medis

B. Kedudukan Organisasi
Atasan Langsung : Manajer Service Pelayanan Penunjang
Bawahan Langsung :

• Kepala Instalasi Laboratoriun


• Kepala Unit Radiologi
• Kepala Instalasi Apotik dan Depo Farmasi
• Kepala Instalasi Bank Darah
C. Tugas Pokok :

Mengkoordinasi, mengatur, mengendalikan kegiatan penunjang medis, pemenuhan kebutuhan perlengkapan dan fasilitas penunjang
medis, pembinaan dan bimbingan pelaksanaan penunjang medis.

D. Uraian Tugas/Fungsi
1. Melaksanakan fungsi Perencanaan meliputi :
• Menyusun falsafah Penunjang Medis dan tujuan sesuai dengan falsafah dan tujuan rumah sakit
• Menyusun kebutuhan tenaga Penunjang Medis sesuai jenis dan penempatannya secara makro ataupun mikro.
• Mempersiapkan rencana program dan anggaran, meliputi kebutuhan alat dan sarana fisik dan prasarana penunjang pelayanan
Penunjang Medis.
• Menyusun program pengembangan SDM Penunjang Medis melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan serta bimbingan sesuai
kebutuhan pelayanan di rumah sakit.
• Menyusun program orientasi bagi tenaga Penunjang Medis yang baru yang akan bekerja di rumah sakit.
• Menyusun program pengendalian mutu pelayanan Penunjang Medis.
• Menyusun standar, protap, SOP pelayanan Penunjang Medis berkoordinasi dengan seluruh tim/staf bagian Penunjang Medis
2. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan meliputi :
• Melaksanakan koordinasi dengan para kepala instalasi/unit untuk kelancaran pelaksanaan pelayanan di rumah sakit
• Melaksanakan rapat koordinasi dengan para kepala kepala instalasi/unit secara berkala atau sewaktu-waktu.
• Melaksanakan recruitment tenaga Penunjang Medis dan menyeleksi, serta membantu mengadakan perjanjian dengan
staf-staf Penunjang Medis dengan bekerjasama dengan bagian SDM
• Melaksanakan rotasi dan mutasi.
• Mengarahkan Manajemen tenaga Penunjang Medis baik professional maupun non profesional.
• Mengkoordinasi aktivitas yang bervariasi di unit-unit Penunjang Medis.
• Meningkatkan dan memelihara hubungan baik dengan staf perawatan, staf medis unit lain, pasien dan keluarganya, serta
instansi lainnya
• Mengembangkan, mengarsipkan pelaksanaan dan penyediaan Standar Penunjang Medis untuk meningkatkan
pelayanan Penunjang Medis yang optimal
• Bekerjasama dengan semua unit yang terkait didalamnya secara lintas sektoral demi tercapainya pelayanan yang
optimaI.
• Ikut serta dalam pengembangan dan pemasaran rumah sakit.
• Menyelenggarakan pengelolaan pelayanan Penunjang Medis sehingga dapat tersedia pelayanan Penunjang Medis
yang efektif dan efisien dan profesiona
• Membuat laporan berkala dan laporan khusus Penunjang Medis dengan menganalisa data pelaksanaan informasi,
dokumen/laporan yang dibuat oleh kepala instalasi/unituntuk disampaikan kepada Manajer Senior Pelayanan
Penunjang.

3. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian meliputi:


• Mengawasi, mengendalikan, dan menilai penerapan kebijakan pelayanan tata tertib dan etika profesi Penunjang
Medisberkoordinasi dengan kepala instalasi/unit.
• Mengawasi, mengendalikan, dan menilai pendayagunaan tenaga/SDM Penunjang Medis secara efektif, dan efesien.
• Melaksanakan penilaian kinerja staf Penunjang Medis, berkoordinasi dengan kepala instalasi/unitsecara berkala
• Berperan serta dalam penilaian pelaksanaan program bimbingan sistem/mekanisme pendidikan Penunjang Medis
yang menggunakan rumah sakit sebagai tempat praktek
• Berperan serta dalam melaksanakan penilaian mutu pelayanan Penunjang Medis, berkoordinasi dengan tim mutu
rumah sakit.
• Melaksanakan supervisi secara berkala/sewaktu-waktu agar tujuan pelayanan Penunjang Medis yang diinginkan
dapat tercapai, supervisi ini dilakukan secara mandiri atau bersama kepala instalasi/unit .
E. Hasil Jabatan/Kerja

1. Dokumen falsafah dan tujuan penunjang medis


2. Dokumen kebutuhan tenaga Penunjang Medis sesuai jenis dan penempatannya
3. Dokumen perencanaan program dan anggaran
4. Dokumen program pengembangan SDM Penunjang Medis
5. Dokumen program orientasi bagi tenaga Penunjang Medis yang baru yang akan bekerja di rumah sakit
6. Dokumen penyusunan program pengendalian mutu pelayanan Penunjang Medis.
7. Protap, SOP pelayanan Penunjang Medis
8. Dokumen laporan berkala dan laporan khusus Penunjang Medis
9. Hasil evaluasi kinerja staf Penunjang Medis

(Sumber : RS Puri Asih dalam https://www.scribd.com/document/359395146/Uraian-Tugas-Bagian-Penunjang-Medis)


F. Wewenang
Dalam melaksanakan tugasnya, Manajer Penunjang Medis mempunyai wewenang antara lain sebagai berikut
1. Memberikan pengarahan, teguran, nasehat/pendapat kepada bawahannya dalam pelaksanaan tugas Penunjang
Medis
2. Menetapkan sistem pelayanan Penunjang Medis dan metode kerja guna melaksanakan tugas secara efektif

3. Mengawasi pelaksanaan kegiatan pelayanan Penunjang Medis, menganalisa dan mengevaluasi pelayanan
Penunjang Medis yang ditetapkan di rumah sakit untuk meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pasien
4. Menetapkan kenaikan jenjang karier, pemindahandan pengembangan-pengembangan pendidikan dan pelatihan bagi
staf penunjang medis
5. Mengamati bawahan langsung dalam melaksanakan tugasnya masing-masing dan secara berkala memberikan penilaian.
6. Menjaga agar kebutuhan-kebutuhan standar disetiap bagian tersedia dengan lengkap dan dalam keadaan siap pakai.
Mengusulkan kerja sama dengan pihak ke tiga yang berkaitan dengan kelancaran operasional di bagiannya
7. Menerima tanggung jawab yang didelegasikan oleh Wakil Direktur.
8. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan, khususnya yang berkaitan dengan pelayanan
G. Persyaratan Jabatan
Pendidikan : Sarjana (S1) di bidang medis
Kursus/Pelatihan : Manajemen dan Administrasi RS
Pengalaman kerja : Minimal 3 tahun di RS (level manajerial)
Kondisi fisik : Sehat Jasmani dan Rohani
Lain-lain :
• Mempunyai akhlak yang baik, berdedikasi dan loyalitas yang tinggi, tegas, berwibawa, dan mampu
mengorganisasikan bawahannya
• Memiliki kemampuan managerial / kepemimpinan
• Memiliki kemampuan Decision Making Effective Communication
• Menguasai sistem manajemen kinerja (KPI)
• Memahami konsep standar pelayanan Penunjang Medik
• Mempunyai kondite / penilaian kinerja kategori baik
• Bersedia mengembangkan ilmu
2. INSTALASI LABORATORIUM KLINIK

 POSISI : Bertanggungjawab kepada Manajer Penunjang Klinik


 TUGAS POKOK
Mengkoordinir penyelenggaraan kegiatan di Instalasi Laboratorium agar mencapai produktivitas kerja
dan mutu layanan yang maksimal
FUNGSI
 Menyusun Program Kerja dan RASK Laboratorium.
 Menyusun rencana kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana.
 Menyusun Prosedur Kerja.
 Kelancaran pelaksanaan tugas pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat dan pasien safety.
 Mutu pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat keperawatan dan administrasi
 Ketersediaan peralatan dan bahan kerja siap pakai setiap saat.
 Kebijakan operasional Laboratorium.
 Monitoring kehadiran peserta pertemuan.
 Melaksanakan Reward dan Punishment
 Pembuatan telaahan staf
 Pembuatan laporan dan evaluasi kegiatan Laboratorium.
 Pembuatan DP3
HASIL JABATAN/KERJA
 Program kerja dan RASK Laboratorium
 Rencana Kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana
 Prosedur Kerja di Laboratorium
 Pembagian tugas
 Tersedianya peralatan dan bahan kerja
 Terlaksananya pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat dan program pasien safety
 Kebijakan operasional Laboratorium
 Reward dan Punishment
 Telaahan staf
 Laporan dan evaluasi kegiatan Laboratorium
 DP3 7.
WEWENANG

• Mengoreksi data, prosedur kerja, laporan dan hasil kerja bawahan


• Mengatur tenaga, prosedur kerja, pemanfaatan sarana dan prasarana
• Mengajukan usulan kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana serta pemeliharaannya.
• Mengkoordinir pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat , pendidikan dan
penelitian di Laboratorium.
• Berkoordinasi dengan instansi dan satuan kerja terkait
• Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan
• Memberikan Reward dan Punishment sesuai ketentuan yang berlaku
PRASYARAT dan KUALIFIKASI

 Pendidikan : Dokter Patologi Klinik


 Pelatihan : Pelatihan Managemen Laboratorium
 Pengalaman Kerja : 2 tahun Laboratorium
 Kondisi fisik : Sehat jasmani dan rohani
3. Nama Jabatan : Kepala Instalasi Radiologi

 POSISI
Bertanggungjawab kepada Manajer Penunjang Klinik
 TUGAS POKOK
Mengkoordinir, mengevaluasi, mengawasi dan mengembangkan penyelenggaraan kegiatan di Instalasi
Radiologi RS agar mencapai produktivitas kerja dan mutu layanan yang maksimal
 FUNGSI
• Merencanakan dan menyusun program kerja dan anggaran tahunan yang meliputi utilisasi optimal seluruh
prasarana, sarana dan sumber daya manusia
• Memberi masukan kepada Pimpinan RS dalam permasalahan pelayanan dan pengembangan Instalasi Radiologi
• Merencanakan pengembangan prasarana, sarana dan pembinaan sumber daya manusia agar mampu
menerapkan teknologi-teknologi mutakhir dengan menjunjung tinggi profesionalisme dan layanan prima terhadap
pasien dan tenaga kesehatan lainnya
• Mengadakan rapat rutin dengan staf Instalasi Radiologi untuk membahas masalah yang ada.
• Menyusun dan mengevaluasi secara berkala SOP tindak medik radiodiagnostik, imejing diagnostik, radiologi
intervensional serta melakukan revisi bila perlu
Menerima dan menjawab konsul dokter baik dalam lingkungan Rumah Sakit maupun luar Rumah Sakit.
Mengawasi dan melakukan evaluasi seluruh kegiatan operasional, untuk kemudian melakukan perbaikan
dan penyempurnaan yang berkesinambungan
Menghadiri pertemuan dengan unit-unit lain dalam lingkungan rumah sakit
Menjamin pelaksanaan seluruh aspek proteksi radiasi
Mengevalusasi kecelakaan radiasi dari sudut pandang klinis
 HASIL JABATAN/KERJA
• Dokumen perencanaan kegiatan & anggaran
• Dokumen perencanaan kebutuhan alat dan perlengkapan radiologi
• Dokumen pertanggungjawaban kegiatan
• Dokumen kepegawaian yang meliputi data diri tiap tenaga yang ada, sertifikat/bukti upaya
peningkatan SDM
• Catatan kondisi peralatan
• SOP instalasi radiologi
• Laporan evaluasi hasil kerja
 WEWENANG
• Mengkoordinasi, mengawasi dan mengevaluasi seluruh kegiatasn operasional, dalam rangka
peningkatan mutu
• Menetapkan jenis, jumlah dan kualitas kebutuhan berupa sarana, prasarana dan sumber
daya manusia Unit Radiologi
• Mengusulkan jenis, jumlah dan kualitas kebutuhan berupa sarana prasarana baik berupa Alat
Kesehatan dan sumber daya manusia kepada manajemen
 PRASYARAT
1. Kepala instalasi radiografi harus seorang dokter spesialis radiologi yang diakui
Kementerian pendidikan dan Kementerian Kesehatan serta memiliki SIP
2. Kursus/Pelatihan: Pelatihan radiologi terkait
3. Pengalaman Kerja :
Pengalaman di radiologi minimal 5 tahun
4. Persyaratan fisik : Sehat jasmani dan rohani
5. Persyaratan Umur : Maksimal 70 tahun
6. Beragama
7. Dapat bekerja purna waktu
4. Kepala Instalasi Farmasi

A. Pengertian
Adalah seseorang yang diberikan jabatan untuk memimpin
penyelenggaraan semua fungsi kefarmasian yang mengelola semua aspek
obat, mulai dari produksi, pengembangan dan pelayanan kefarmasian untuk
semua individu penderita dan professional kesehatan.

B. Posisi dalam Organisasi


Berada dibawah tanggjungjawab Divisi Pelayanan dinaungi oleh Direksi
Pelayanan dan Penunjang Medik.
Mengusahakan
agar instalasi
Melakukan
Memimpin Mengatur dan farmasi dapat
kegiatan-kegiatan
Uraia seluruh kegiatan mengawasi memberikan hasil
untuk
instalasi farmasi administrasi yang seoptimal
n mungkin dengan
pengembangan
rencana kerja
Tugas Mengkoordinir dan mengawasi dinas
kerja bawahannya, termasuk
mengatur daftar giliran dinas, Administrasi kefarmasian:
pembagian tugas dan tanggung memberikan pelayanan kefarmasian
jawab (narkotika, pelayanan ke unit- yang sebaik-baiknya kepada pasien
unit, buku defekta, kartu stok) dan unit-unit terkait.

Mengatur dan mengawasi


penyimpanan dan kelengkapan obat
sesuai dengan syarat teknis farmasi
terutama di ruang peracikan
Administrasi inventaris: pengatur
penyimpanan, pencatatan serta
pengeluaran dan pemeliharaannya

Mempertimbangkan usul-usul yang


diterima dari bawahannya serta
meneruskan/mengajukan saran-saran Mengadakan pembelian yang sehat
untuk perbaikan pelayanan dan
kemajuan instalasi farmasi

Administrasi personalia: memupuk


dan membina loyalitas anggota,
meningkatkan pengetahuan dan
Mengusulkan untuk penambahan keterampilan anggota
karyawan baru, penempatan kenaikan
pangkat/golongan/jabatan,
peremajaan bagi karyawan
bawahannya

Administrasi laporan: bersama-sama


administrasi mengatur dan
mengawasi data-data administrasi
Memeriksa kembali resep-resep yang
untuk penyusunan laporan
telah dilayani dan laporan-laporan
managerial dan
obat yang harus ditandatangani.
pertanggungjawabannya.
C. Fungsi
Menyelenggarakan, mengkoordinasikan, mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan pelayanan farmasi serta melaksanakan
pembinaan teknis kefarmasian rumah sakit.

D. Hasil Jabatan/Kerja
 Laporan perencanaan kegiatan Instalasi Farmasi
 Laporan anggaran Instalasi Farmasi
 Laporan kebutuhan tenaga dan beban kerja Instalasi Farmasi
 Jadwal shift tenaga instalasi farmasi
 Laporan perencanaan dan pengadaan obat
 Laporan inventaris obat
 Laporan evaluasi kegiatan Instalasi Farmasi
 Laporan penentuan tarif obat
Tanggung Pembuatan obat yang digunakan di rumah
Wewenang Jawab sakit

Menyediakan dan suplai obat ke bagian-


bagian rumah sakit
Memimpin seluruh
kegiatan instalasi Menggunakan system pencatatan yang baik

farmasi
Merencanakan, mengorganisasi, menentukan
kebijakan depo obat di rumah sakit

Memberi informasi mengenai obat kepada


pasien, dokter dan perawat

Merawat fasilitas instalasi farmasi rumah


sakit
Persyaratan Manajer Instalasi Farmasi

1. Lulusan S1 Farmasi dan S2 Manajemen Rumah Sakit


2. Memiliki pengalaman kerja min 5 tahun dibidang Farmasi
3. Sehat jasmani dan rohani
4. Bersedia ikut pelatihan kepemimpinan
5. Kepala Instalasi Bank Darah

A. Nama Jabatan : Kepala Instalasi Bank Darah

B. Posisi : Bertanggung jawab kepada manajer


penunjang klinis
C. Tugas Kepala Instalasi Bank Darah :

1. Membuat program kegiatan dan anggaran Bank Darah


2. Membuat prosedur standar operasional dan standar pelayanan Bank Darah
3. Membuat perencanaan kebutuhan dan pengembangan fasilitas (SDM, Sarana dan
Prasarana) Bank Darah
4. Memimpin dan mengawasi kegiatan kelancaran pelayanan Bank Darah
5. Memimpin rapat internal Bank Darah
6. Mengawasi kelancaran, kelengkapan, dan pembinaan rekam medik
7. Melaksanakan Continue Improvement rantai pelayanan yang menimbulkan Complain
pelanggan di Bank Darah
8. Berkoordinasi dengan pihak – pihak internal maupun eksternal dalam meningkatkan
pelayanan Bank Darah
9. Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan program kegiatan, prosedur, dan instruksi kerja
serta standar pelayanan Bank Darah
10. Melaksanakan pengawasan terhadap keberadaan dan fungsi alat medis dan non medis di
Bank Darah
11. Pemantauan dan pengembangan prosedur pelayanan Bank Darah
12. Membuat laporan kegiatan pelayanan Bank Darah
13. Berkoordinasi dengan UTD PMI Kab/Kota
D. Fungsi Kepala Instalasi Bank Darah

Sebagai penanggung jawab pelaksanaan dan


pengembangan pelayanan Instalasi Bank Darah
di RS.
E. Hasil Kegiatan Kepala Instalasi Bank Darah

 Dokumen perencanaan program dan anggaran Bank Darah


 Protap, SOP pelayanan Bank Darah
 Dokumen kebutuhan tenaga teknis bank darah sesuai dengan spesifikasi jabatan
 Dokumen kebutuhan sarana prasarana di instalasi Bank Darah
 Dokumen penyusunan pengembangan prosedur pelayanan Bank Darah
 Dokumen laporan berkala dan laporan khusus pelayanan Bank Darah
 Hasil evauluasi program dan pelayanan Bank Darah
 Hasil evaluasi kinerja staf Bank Darah
 Hasil evaluasi komplain pelanggan di pelayanan Bank Darah
F. Wewenang Kepala Instalasi Bank Darah

1. Menentukan keputusan berkenan dengan kebijakan pelayanan dan pengembangan


Instalasi Bank Darah.
2. Mengusulkan rencana/program pengembangan BDRS sesuai kebutuhan.
3. Memberikan teguran dan peringatan kepada staf/karyawan yang tidak disiplin dan akan
meneruskan kepada Kepala Bidang Penunjang Medis jika teguran terakhir tidak diindahkan.
4. Mengajukan permintaan bahan dan perlengkapan ALKES (logistik).
5. Menolak sampel pemeriksaan rujukan dari luar yang tidak layak periksa dan merekam
alasan penolakan.
6. Merekam daftar hadir staf, membina dan menjaga disiplin kerja BDRS.
G. Prasyarat Kepala Instalasi Bank Darah
Nama Pendidikan Sertifikasi Pengalaman Kerja Jumlah
Jabatan Kebutuh
an
KEPALA S1  STR, Sertifikat Minimal 3 tahun 1
INSTALASI KEDOKTERA Dokter Bank Darah
N RS
Kompetensi yang harus dimiliki adalah :
 Berlatar belakang pendidikan untuk medis S1 Kedokteran
 Pengetahuan tentang manajemen bank darah meliputi perencanaan dan evaluasi
manajemen rumah sakit
 Berkomunikasi dengan tenaga kesehatan dari berbagai profesi
 Mengetahui kriteria dan jenis tenaga kesehatan serta pengembangan karirnya
 Mampu melaksanakan tindakan sesuai dengan kewenangan profesi di bidang transfusi
darah
 Teknologi informasi : kemampuan mengoperasikan komputer
Hasil analisis jabatan berupa uraian jabatan dan spesifikasi jabatan
selanjutnya dituangkan ke dalam daftar jabatan berikut ini.
Tabel 1: DAFTAR JABATAN
Unit Kerja: Penunjang Medis
Syarat Jabatan
No Nama Ikhtisar Tugas
Pendidikan Pelatihan Pengalaman Keahlian Keterampilan
Jabatan

1. Manajer Mengkoordinasi, Sarjana Manajemen Minimal 3 Menguasai Decision


Penunjang mengatur, (S1) di dan tahun sistem Making
Medis mengendalikan bidang Administrasi manajeme Effective
kegiatan penunjang medis RS n kinerja Communicati
medis, pemenuhan (KPI) on
kebutuhan Memahami
perlengkapan dan konsep kemampuan
fasilitas penunjang standar managerial /
medis, pembinaan pelayanan kepemimpina
dan bimbingan Penunjang n
pelaksanaan Medik
penunjang medis.

2. Kepala Mengkoordinir Dokter Pelatihan Minimal 2


Instalasi penyelenggaraan Patologi Manajemen tahun
Laboratoriu kegiatan di Instalasi Klinik Laboratorium
m Klinik Laboratorium
Syarat Jabatan
No Nama Jabatan Ikhtisar Tugas
Pendidikan Pelatihan Pengalaman Keahlian Keterampilan

3. Kepala Mengkoordinir, mengevaluasi, Dokter Pelatihan Minimal 5 Radiologi Radiologi


Instalasi mengawasi dan Spesialis terkait tahun terkait terkait
Radiologi mengembangkan Radiologi
penyelenggaraan kegiatan di
Instalasi Radiologi RS

4. Kepala Menyelenggarakan,mengkoor S1 Farmasi Kepemimpi Minimal 5


Instalasi dinasikan,mengatur dan dan S2 nan tahun
Farmasi mengawasi seluruh kegiatan Manajemen
pelayanan farmasi serta Rumah
melaksanakan pembinaan Sakit
teknis kefarmasian rumah
sakit

5. Kepala Merencanakan, Sarjana (S1) Sertifikat Minimal 3 manajeme tindakan


Instalasi Bank Mengkoordinir, mengawasi, di bidang Dokter tahun n bank sesuai
Darah mengevaluasi, dan medis Bank darah dengan
mengembangkan Darah RS kewenangan
penyelenggaraan kegiatan di profesi di
Instalasi Bank Darah bidang
transfusi
darah
Tabel 2: CONTOH DAFTAR PEGAWAI MENURUT JABATAN
Unit Kerja: _______________________________
Jabatan Pegawai Kualifikasi
No Nama Nama Diangkat Pensiun Pendidikan Pelatihan Pengalaman Keahlian Kete-
rampilan

1. Manajer
Penunjang
Medis
2. Kepala
Instalasi
Laboratorium
Klinik

3. Kepala
Instalasi
Radiologi
4. Kepala Instalasi
Farmasi

5. Kepala Instalasi
Bank Darah

Diisi dengan nama pejabat yang duduk di jabatan, sesuai hasil


analisis jabatan
Kesimpulan

Analisis jabatan adalah suatu kegiatan yang sangat


berguna untuk berbagai keperluan perancangan organisasi
agar mendapatkan tenaga kerja pada posisi yang tepat.

Analisis jabatan suatu keharusan dan harus dilakukan


sejak awal sebelum diadakan perekrutan tenaga kerja.

Semua Personel Manager harus menguasai Teknik Analisis


Jabatan karena kegiatan ini merupakan dasar kegiatan-
kegiatan lain di bidang manajemen sumber daya manusia.
Daftar Pustaka
• Firman, 2017. Uraian Tugas Bagian Penunjang Medis,

• https://www.scribd.com/document/359395146/Uraian-Tugas-Bagian-Penunjang-Medis (Tanggal 7-11-2017)

• Pancaningrum, Dyah A. 2008. Laporan Praktikum Kesehatan Masyarakat Pengadaan Barang Farmasi di Instalasi
Farmasi RSU Zahirah Jakarta. Laporan Magang Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Depok.

• Karina, Nindia. Gambaran Beban Kerja Pegawai di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Hasanah Graha Afiah Tahun 2012.
Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. 2012
• http://radiologynet.blogspot.co.id/2014/11/standar-pelayanan-administrasi-dan.html
• Kepmenkes Nomor 1014/Menkes/SK/XI/2008 tentang Standar Pelayanan Radiologi Diagnostik di Sarana Pelayanan
Kesehatan
• Peraturan Bupati Sumedang Nomor 27 Tahun 2009 tentang uraian tugas jabatan struktural pada RSUD Kabupaten
Sumedang
• Uraian Tugas RSUD Soreang
• Universitas Pendidikan Nasional (UNDIKNAS) Denpasar. 2012. Analisis Jabatan (Job Analysis)

Vous aimerez peut-être aussi