Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
keselamatan
pasien, staff
dan organisasi
Pengukuran Kuantitatif
IPSG : 15 Mata Rantai Aman
Inventariasi Aset ( X1 )
Penilaian Aset ( X3 )
Untuk mengukur variabel yang digunakan dalam kaizen ini serta untuk menguji hipotesis
dan mendefinisikan variabel-variabel yang akan dianalisis (Siregar, 2004: 518-520), maka
kami memberikan definisi operasional sebagai berikut.
Optimalisasi Aset adalah suatu proses perencanaan, pengadaan, pengelolaan dan perawatan, hingga
penghapusan suatu sumber daya yang dimiliki individu atau organisasi secara efektif dan efisien dalam
rangka mencapai tujuan individu atau organisasi tersebut (Siregar : 2004).
Pengukuran Kuantitatif
Populasi dan Sampel Pengukuran Kuantitatif
A. Validitas :
Keterangan :
B. Pengukuran Reliabilitas
• Keterangan :
Uji reliabilitas dalam penelitian ini
dinyatakan dengan melihat nilai Cronbach
Alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliabel
jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.6
(Sekaran, 2003:311). Secara umum,
keandalan kurang dari 0.60 dianggap buruk,
keandalan dalam kisaran 0.70 bisa diterima,
dan lebih dari 0.80 adalah baik (Sekaran,
2006:182).
Berdasarkan hasil perhitungan yang di dapat
indeks reliabilitas dari masing – masing
variabel lebih besar dari 0,60, yang berarti
bawah innstrumen tersebut reliabel. Dengan
demikian instrumen yang di pakai dalam
penelitian ini adalah reliabel atau dapat di
andalkan dan responden cukup konsisten
dalam menjawab pertannyaan – pertanyaan
pada instrumen.
Pengukuran Kuantitatif
Metode Hitung :
A. Hitung persentase = (jumlah hitung / total populasi) x 100 %
Jumlah skor yang diperoleh = 1119. Jumlah skor ideal (bila semua responden menjawab skor
tertinggi pada setiap butir) = 5 x 6 x 48 = 1.440 ( 5 Skor tertinggi; 6 = jumlah butir instrument ,
48 = ukuran sampel ). Jadi tingkat kualitas Optimaslisasi Aset Manajemen RS. Pelni adalah:
1.119 : 1.440 x 100% = 0,77 atau 77 % dari criteria yang diharapkan, atau mendapat nilai 77
(Untuk skor tertinggi 100).
SK K S B SB
Jadi Nilai pelaksanaan manajemen aset yang berlaku, meliputi inventarisasi aset,legal audit
aset, penilaian aset, serta pengawasan dan pengendalian aset mendapat nilai 77 atau Baik
(Rentang Angka 61 % - 80 %).
Pengukuran Kuantitatif
( 25 + 20 + 26 + 26 + 23 + 25 + 25 + 27 + 23 + 23 + 23 + 22 + 23 + Mean
26 + 23 + 29 + 18 + 17 + 26 + 26 + 29 + 18 + 12 + 23 + 24 + 15 +
21 + 23 + 29 + 14 + 29 + 23 + 30 + 21 + 26 + 29 + 25 + 22 + 19 +
23 + 28 + 24 + 21 + 25 + 21 + 29 + 21 + 19)/48 = 1119/48 = 23
25 20 26 26 23 25 25 27 23 23 23 22 23 26 23 29 18 17 26 26 29
18 12 23 24 15 21 23 29 14 29 23 30 21 26 29 25 22 19 23 28 24
21 25 21 29 21 19 ) = 30 Modus
Pengukuran Kuantitatif
Metode hitung
A. Cross Tabulation
Keterangan :
• Interval Kekuatan. Sejumlah penulis statistik membuat interval kategorisasi kekuatan hubungan korelasi.
Jonathan Sarwono, misalnya, membuat interval kekuatan hubungan sebagai berikut:
Output 1
Lihat nilai R = 0,080 ini berarti
bahwa korelasi antara variabel X
dengan Y adalah 0,080
Output 2
Output 3
Untuk membuat persamaan garis Regresi dapat
dilihat dari kolom B.•Constan = 2,376
• dan Pendapatan = -,086 •
Berarti persamaan garisnya adalah:
Y = 2,376 + -, 086
• Berbicara tentang sistem, maka dikenal juga adanya Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3). SMK3 merupakan sistem manajemen secara keseluruhan yang
meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses
dan sumber daya yang dibutuhkan bagi perkembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian
dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian
risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja, guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien
dan produktif.
• Dengan memahami tujuan dari tata pengelolaan SMK3 secara tepat dan benar, maka akan
diketahui manfaat dari hasil penerapan SMK3 yang dilaksanakan terhadap usaha untuk:
1. Perlindungan karyawan;
2. memperlihatkan kepatuhan terhadap undang-undang dan peraturan;
3. mengurangi biaya;
4. membuat sistem manajemen yang efektif;
5. meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan.
Pengukuran Kualititatif
B. Pengukuran kualitatif
1. Observasi
2. Wawancara Mendalam
3. Coding Transkrip
4. Analisa
Pengukuran Kualititatif