• Pada negara yang sedang berkembang paling sering
disebabkan oleh infeksi parasit, seperti amuba dan berikutnya (kurang sering) oleh protozoa yang lain dan etiologi cacing. • Pada negara maju abses hati oleh infeksi parasit lebih jarang ditemukan. Di negara barat abses bakterial lebih sering
• Infeksi asendens, berasal dari saluran empedu
ekstrahepatik (kolangitis asendens) • Tumbuh pada pembuluh darah, baik portal atau arterial, mekanisme sebagian besar berasal dari saluran gastrointestinal • Infeksi langsung ke hati dari sumber yang berdekatan • Luka tusuk
• Kondisi yang lemah dengan defisiensi sistem imun,
contohnya pada usia tua, pengobatan imunosupresi, Faktor risiko penderita kanker yang mendapatkan kemoterapi dan menunjukkan depresi sumsum tulang adalah keadaan yang sering terjadi. Abses hati piogenik (bacterial) • Bakteri yang sering menyebabkan abses antara lain: Etiologi E. coli, Klebsiella pneumoniiae, Proteus spp., pseudomonas dan Streptococcus milleri
• Rongga tunggal atau ganda,
• Ukuran lesi bervariasi dari yang kecil berdiameter beberapa milimeter hingga lesi yang masif dgn Makroskopik diameter beberapa sentimeter. • biasanya di lobus kanan, diisi dengan bahan berbau busuk, kuning krem, nekrotik Mungkin memiliki kapsul berserat
•nekrosis mencair dengan banyak neutrofil
Mikroskopik Hepatosit yang berdekatan tampak reaktif • demam, nyeri abdomen kuadran kanan atas serta hepatomegali yang lunak. Penyakit Gejala kuning dapat terjadi sebagai akibat dari obstruksin bilier
• Drainase, antibiotik; obati sumber infeksi
Pengobatan jika diketahui
•Kematian tergantung pada ukuran abses (30 -
90% jika besar), jumlah abses, tingkat Prognosis keparahan penyakit yang mendasarinya, usia pasien • Sumber : http://www.pathologyoutlines.com/topic/live rpyogenicabscess.html