Vous êtes sur la page 1sur 13

CPOB 2012

Bab IV : Peralatan
Aneks IV : Pembuatan Inhalasi
Dosis Terukur Bertekanan (Aerosol)
KELOMPOK 4 : IKHSAN P
EVA ANDRIANI
HANA ROHANATUL J
IRWIN MAULIDA
PERALATAN
PRINSIP :
Peralatan untuk pembuatan obat hendaklah memiliki:
• desain dan konstruksi yang tepat,
• ukuran yang memadai,
• serta ditempatkan dan dikualifikasi dengan tepat
Tujuannya adalah:
• agar mutu obat terjamin sesuai desain serta seragam dari bets-ke-bets
• untuk memudahkan pembersihan serta perawatan agar dapat mencegah kontaminasi silang,
penumpukan debu atau kotoran dan, hal-hal yang umumnya berdampak buruk pada mutu
produk.
DESAIN DAN KONSTRUKSI
4.1 • Peralatan manufaktur hendaklah didesain, ditempatkan dan dirawat sesuai dengan
tujuannya.

4.2
• Permukaan peralatan yang bersentuhan dengan bahan awal, produk antara atau produk jadi
tidak boleh menimbulkan reaksi, adisi atau absorbsi yang dapat memengaruhi identitas,
mutu atau kemurnian di luar batas yang ditentukan.

4.3
• Bahan yang diperlukan untuk peng-operasian alat khusus, misalnya pelumas atau pendingin
tidak boleh bersentuhan dengan bahan yang sedang diolah sehingga tidak memengaruhi
identitas, mutu atau kemurnian bahan awal, produk antara ataupun produk jadi.

4.4 • Peralatan tidak boleh merusak produk akibat katup bocor, tetesan pelumas dan hal sejenis
atau karena perbaikan, perawatan, modifikasi dan adaptasi yang tidak tepat.
Lanjutan
4.5 • Peralatan manufaktur hendaklah didesain sedemikian rupa agar mudah dibersihkan.
Peralatan tersebut hendaklah dibersihkan sesuai prosedur tertulis yang rinci serta disimpan
dalam keadaan bersih dan kering.

4.6 • Peralatan pencucian dan pembersihan hendaklah dipilih dan digunakan agar tidak menjadi
sumber pencemaran.

4.7 • Peralatan produksi yang digunakan hendaklah tidak berakibat buruk pada produk. Bagian
alat produksi yang bersentuhan dengan produk tidak boleh bersifat reaktif, aditif atau
absorbtif yang dapat memengaruhi mutu dan berakibat buruk pada produk.

4.8 • Semua peralatan khusus untuk pengolahan bahan mudah terbakar atau bahan kimia atau
yang ditempatkan di area di mana digunakan bahan mudah terbakar, hendaklah dilengkapi
dengan perlengkapan elektris yang kedap eksplosi serta dibumikan dengan benar.
Lanjutan
4.9 • Hendaklah tersedia alat timbang dan alat ukur dengan rentang dan ketelitian yang
tepat untuk proses produksi dan pengawasan.

4.10
• Peralatan untuk mengukur, menimbang, mencatat dan mengendalikan hendaklah
dikalibrasi dan diperiksa pada interval waktu tertentu dengan metode yang
ditetapkan. Catatan yang memadai dari pengujian tersebut hendaklah disimpan.

4.11
• Filter cairan yang digunakan untuk proses produksi hendaklah tidak melepaskan serat
ke dalam produk. Filter yang mengandung asbes tidak boleh digunakan walaupun
sesudahnya disaring kembali menggunakan filter khusus yang tidak melepaskan serat.

4.12
• Pipa air suling, air deionisasi dan bila perlu pipa air lain untuk produksi hendaklah
disanitasi sesuai prosedur tertulis. Prosedur tersebut hendaklah berisi rincian batas
cemaran mikroba dan tindakan yang harus dilakukan.
PEMASANGAN DAN PENEMPATAN
4.13. Peralatan hendaklah dipasang sedemikian rupa untuk mencegah risiko kesalahan atau
kontaminasi.
4.14. Peralatan satu sama lain hendaklah ditempatkan pada jarak yang cukup untuk menghindarkan
kesesakan serta memastikan tidak terjadi kekeliruan dan kecampurbauran produk.
4.15. Semua sabuk (belt) dan pulley mekanis terbuka hendaklah dilengkapi dengan pengaman.
4.16. Air, uap dan udara bertekanan atau vakum serta saluran lain hendaklah dipasang sedemikian
rupa agar mudah diakses pada tiap tahap proses. Pipa hendaklah diberi penandaan yang jelas untuk
menunjukkan isi dan arah aliran.
4.17. Tiap peralatan utama hendaklah diberi tanda dengan nomor identitas yang jelas. Nomor ini
dicantumkan di dalam semua perintah dan catatan bets untuk menunjukkan unit atau peralatan yang
digunakan pada pembuatan bets tersebut kecuali bila peralatan tersebut hanya digunakan untuk satu
jenis produk saja.
4.18. Peralatan yang rusak, jika memungkinkan, hendaklah dikeluarkan dari area produksi dan
pengawasan mutu, atau setidaknya, diberi penandaan yang jelas.
PERAWATAN
4.19. Peralatan hendaklah dirawat sesuai jadwal untuk mencegah malfungsi atau pencemaran yang dapat memengaruhi
identitas, mutu atau kemurnian produk.

4.20. Kegiatan perbaikan dan perawatan hendaklah tidak menimbulkan risiko terhadap mutu produk.

4.21. Bahan pendingin, pelumas dan bahan kimia lain seperti cairan alat penguji suhu hendaklah dievaluasi dan
disetujui dengan proses formal.

4.22. Prosedur tertulis untuk perawatan peralatan hendaklah dibuat dan dipatuhi.

4.23. Pelaksanaan perawatan dan pemakaian suatu peralatan utama hendaklah dicatat dalam buku log alat yang
menunjukkan tanggal, waktu, produk, kekuatan dan nomor setiap bets atau lot yang diolah dengan alat tersebut. Catatan
untuk peralatan yang digunakan khusus untuk satu produk saja dapat ditulis dalam catatan bets.
Lanjutan
4.24. Peralatan dan alat bantu hendaklah dibersihkan, disimpan, dan bila perlu disanitasi dan disterilisasi untuk mencegah
kontaminasi atau sisa bahan dari proses sebelumnya yang akan memengaruhi mutu produk termasuk produk antara di luar
spesifikasi resmi atau spesifikasi lain yang telah ditentukan.

4.25. Bila peralatan digunakan untuk produksi produk dan produk antara yang sama secara berurutan atau secara
kampanye, peralatan hendaklah dibersihkan dalam tenggat waktu yang sesuai untuk mencegah penumpukan dan sisa
kontaminan (misal: hasil urai atau tingkat mikroba yang melebihi batas).

4.26. Peralatan umum (tidak didedikasikan) hendaklah dibersihkan setelah digunakan memproduksi produk yang
berbeda untuk mencegah kontaminasi silang.

4.27. Peralatan hendaklah diidentifikasi isi dan status kebersihannya dengan cara yang baik.

4.28. Buku log untuk peralatan utama dan kritis hendaklah dibuat untuk pencatatan validasi pembersihan dan pembersihan
yang telah dilakukan termasuk tanggal dan personil yang melakukan kegiatan tersebut.
ANEKS 4
PEMBUATAN INHALASI
DOSIS TERUKUR BERTEKANAN (AEROSOL)
PRINSIP
Pembuatan aerosol memerlukan pertimbangan khusus karena sifat alami dari bentuk sediaan ini.
Pembuatan hendaklah dilakukan dalam kondisi yang dapat menekan sekecil mungkin pencemaran
mikroba dan partikulat di dalam kondisi ruangan terkendali (misalnya suhu dan kelembaban rendah).
Ada dua jenis metode pembuatan dan pengisian yang umum dilakukan pada saat ini yaitu:
a. Proses pengisian-ganda (pengisian dengan tekanan). Untuk produksi bentuk ini, bahan berkhasiat
disuspensikan dalam propelan bertitik didih tinggi, kemudian diisikan ke dalam wadah, ditutup
dengan katup, kemudian melalui katup diisikan propelan lain yang bertitik didih rendah. Suspensi
bahan berkhasiat dalam propelan dijaga pada suhu rendah untuk mengurangi kehilangan akibat
penguapan, dan
b. Proses pengisian–tunggal (pengisian dingin). Bahan berkhasiat disuspensikan dalam suatu
campuran propelan, kemudian dijaga pada tekanan tinggi atau pada suhu rendah atau kedua-
duanya. Suspensi ini kemudian diisikan langsung ke dalam wadah dengan satu kali pengisian.
BANGUNAN, FASILITAS DAN PERALATAN

1. Pembuatan dan pengisian hendaklah sedapat mungkin dilakukan dengan sistem tertutup.

2. Jika produk atau komponen yang bersih terpapar udara, maka udara yang masuk ke dalam
ruangan hendaklah disaring serta memenuhi persyaratan kelas kebersihan D dan jalan masuk
ke ruangan hendaklah melalui ruang penyangga.

3. Suhu dan kelembaban ruang pembuatan dan pengisian hendaklah dikendalikan sedemikian
rupa untuk mencegah kondensasi dan penguapan propelan.

4. Jika berat jenis propelan yang digunakan lebih besar dari udara, hendaklah disediakan
penghisap udara di dekat lantai.

5. Hendaklah berhati-hati jika menggunakan propelan yang mudah terbakar. Untuk mencegah
ledakan api, hendaklah tersedia ruangan dan peralatan yang tahan ledakan.
PRODUKSI DAN PENGAWASAN MUTU
6. Katup aerosol terukur merupakan suatu konstruksi yang lebih kompleks dibandingkan
dengan kebanyakan komponen farmasi lain. Spesifikasi, pengambilan sampel dan pengujian
hendaklah disesuaikan dengan keadaan ini. Oleh karena itu sangatlah penting dilakukan
audit sistem pemastian mutu terhadap produsen katup.

7. Katup aerosol berperan penting untuk mendapatkan bentuk aerosol dan dosis yang
tepat oleh karena itu hendaklah divalidasi.

8. Wadah dan katup hendaklah dibersihkan untuk memastikan tidak ada sisa cemaran
seperti bahan pembantu operasional (misal: pelumas) atau cemaran mikroba.

9. Wadah dan katup yang telah dibersihkan hendaklah selalu disimpan di dalam wadah
yang bersih dan tertutup dan selalu dicegah terhadap pencemaran selama penanganan
selanjutnya. Wadah hendaklah disediakan di jalur pengisian dalam keadaan bersih atau
dibersihkan di tempat (on-line) segera sebelum dilakukan proses pengisian.

10. Seluruh propelan (bentuk cair atau gas) hendaklah disaring untuk menghilangkan
partikel yang lebih besar dari 0,2 mikron.
Lanjutan
11. Hendaklah dijaga agar suspensi selalu homogen sejak dari awal hingga selesai proses
pengisian.

12. Untuk mencegah kebasahan masuk ke dalam produk, ujung saluran pengisian
hendaklah selalu dibilas (purged) dengan gas nitrogen kering atau udara kering atau
tindakan lain.

13. Tangki dan alat lain hendaklah dibersihkan sesuai prosedur pembersihan yang telah
divalidasi untuk memastikan bebas dari cemaran.

14. Hanya tangki serta alat yang bersih dan kering saja yang boleh digunakan.

15. Jika dilakukan proses pengisian ganda, perlu dipastikan bahwa kedua pengisian
menghasilkan berat yang benar untuk memperoleh komposisi yang benar. Untuk tujuan
ini pemeriksaan berat 100 % pada tiap tahap sangat dianjurkan.
Lanjutan
16. Tiap wadah terisi hendaklah diperiksa terhadap kebocoran.

17. Uji kebocoran hendaklah dilakukan sedemikian rupa untuk mencegah cemaran mikroba
atau sisa kelembaban.

18. Uji fungsi katup hendaklah dilakukan terhadap tiap wadah terisi setelah disimpan dalam
waktu tertentu

Vous aimerez peut-être aussi