Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Anamnesis
Os demam sejak 2 hari SMRS. Demam dirasakan naik turun, meninggi pada malam hari.
Os sudah di bawa berobat oleh keluarga ke dokter, diberikan obat penurun panas namun
panas tidak turun. Os juga mengeluh sangat mual dan hampir muntah. Nafsu makan Os
menurun.
Beberapa jam SMRS, Os demam tinggi, oleh keluarga Os sempat diukur dengan
termometer, suhu Os mencapai 40 ̊ C. Saat demam tinggi, Os sempat kejang sebanyak 1
kali, kejang seluruh badan dengan durasi ± 2 menit. Sebelum kejang keadaan OS sadar.
Saat kejang, Os tidak sadar, mata OS mendelik ke atas, tangan dan kaki berguncang.
Setelah kejang, Os tetap sadar dan menangis. Kejang yang terjadi tidak disertai muntah.
Menurut ibu Os, Os juga batuk sejak 4 hari SMRS, batuk Os tidak berdahak. Tidak ada
riwayat nyeri menelan, sakit telinga, mencret. Ayah Os mengakui adanya riwayat kejang
demam pada saat Os berusia 9 bulan, kejang seluruh badan 1 kali dalam 24 jam dengan
durasi ± 4 menit. Os sempat di rawat selama 3 hari di Rumah Sakit.
Kelahiran
◦ Tempat kelahiran : Rumah Sakit
Keadaan bayi
◦ Berat badan lahir : 3200 gram
◦ Lingkar kepala : 35 cm
◦ Langsung menangis, tidak pucat, tidak biru, tidak kuning, tidak kejang, tidak ada
kelainan bawaan.
Riwayat kelahiran
Miring : 5 bulan
Tengkurap : 6 bulan
Tumbuh gigi : 6 bulan
Merangkak : 7 bulan
Duduk : 7 bulan
Berdiri : 12 bulan
Berjalan : 14 bulan.
Kesimpulan: tumbuh kembang anak sesuai dengan usianya.
BCG +
Hepatitis B + + +
Polio + + + +
DTP + + +
Campak +
Hib - - - -
MMR - -
Riwayat Imunisasi
Susu:
ASI (sampai usia 3 bulan), selanjutnya
diberikan susu formula setiap kali terlihat
ingin minum.
Makanan padat: Dimulai usia 6 bulan.
Makanan sekarang:
◦ Makanan : Nasi biasa
◦ Variasi : Ikan, sayur, daging
◦ Frekuensi : 3 kali sehari.
◦ Nafsu makan : Baik (dalam keadaan sehat), nafsu
makan menurun saat sakit.
Riwayat Nutrisi
Silsilah Keluarga (Family’s Tree)
Pemeriksaan umum Antropometri
TB : 110 cm
KU: Lemas BB : 25 kg
Pemeriksaan Fisik
Tanggal pemeriksaan : 28 Januari Pukul 13.30 WIB
Kepala: Normocephali, rambut hitam, distribusi merata dan tidak mudah
dicabut
Mata : simetris kanan dan kiri, KA (-/- ), SI(-/-), pupil isokor, diameter(3 mm/3
Telinga: Bentuk normotia, liang telinga lapang, (-), serumen (-/-) sekret (-/-),
membran timpani utuh (+/+) , pembeseran KGB preaurikular dan
retroaurikular (-).
Leher : Pembesaran KGB dan kelenjar tiroid (-), kaku kuduk (-)
Pemeriksaan sistem
Thorax:
◦ Inspeksi: Tampak simetris pada keadaan statis dan dinamis, tidak ada
retraksi sela iga, pulsasi ictur cordis tidak terlihat.
◦ Palpasi: Sela iga normal, massa (-), teraba ictus cordis pada garis
midclavicula sela iga V.
◦ Perkusi:
Jantung :
◦ Batas jantung kanan ICS VI linea parasternal dextra
◦ Batas jantung kiri ICS V 1 cm medial linea midklavikula sinistra
◦ Batas jantung atas ICS II linea parasternalis sinistra
◦ Auskultasi :
Paru : Suara nafas vesikuler pada seluruh basal paru, ronkhi -/- ,
wheezing-/- .
Jantung : Bunyi jantung I & II, reguler, murni, murmur (-), gallop (-).
Abdomen:
◦ Inspeksi : Datar, lesi kulit (-), bekas operasi (-)
Resume
Pasien tampak rewel, berat badan pasien 25 kg. Pada pemeriksaan tanda-
tanda vital, di dapatkan nadi: 118 x/menit, frekuensi nafas: 32 x / menit, dan
suhu: 38,3 (axilla). Pemeriksaan jantung, paru, abdomen dalam batas normal.
Pada pemeriksaan neurologis, tidak ditemukan adanya kaku kuduk, Kernig (-) ,
Brudzinsky (-) , Laseque (–), pemeriksaan reflex-reflex fisiologis dalam batas
normal. Antropometri Z Score dengan SD +2 status gizi baik.
Diagnosis Banding
Kejang Demam Sederhana
ISPA
Gizi Baik
Diagnosis Kerja
Cell dyn ulang
Pemeriksaan elektrolit
EEG / USG kepala
Pemeriksaan Anjuran
Non Medika Mentosa Medikamentosa
Rencana Pengelolaan
Menjelaskan kepada keluarga pasien bahwa kejang demam umumnya mempunyai prognosis
baik.
Menjelaskan kepada keluarga mengenai kemungkinan kejang kembali sehingga keluarga akan
diberikan obat penurun panas dan kejang yang harus panas.
Menjelaskan kepada orang tua, jika terjadi kejang, maka yang harus dilakukan adalah:
◦ Tetap tenang dan tidak panik
◦ Kendorkan pakaian yang ketat terutama disekitar leher
◦ Bila tidak sadar, posisikan anak terlentang dengan kepala miring, bersihkan muntahan atau
lendir di mulut atau hidung. Walaupun kemungkinan lidah tergigit, jangan memasukan
sesuatu kedalam mulut
Edukasi
◦ Sediakan termometer, ukur suhu, observasi dan catat lama dan bentuk kejang
◦ Tetap bersama pasien selama kejang
◦ Berikan diazepam rektal. Dan jangan diberikan bila kejang telah berhenti
◦ Bawa ke dokter atau rumah sakit bila kejang berlangsung 5 menit atau lebih
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Prognosis
Terima Kasih