Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
1. Infertilitas pria
2. Disfungsi ereksi
3. Hipogonadotropik hipogonadism
4. KB pria
5. Male aging
PENIS
• Standar pengukuran penis adalah Strecthed Penile
Length (SPL).
• Panjang penis diukur dari basis penis sampai ujung glans,
tanpa mengukur preputium. Basis penis didapatkan dengan
menekan lemak suprapubik dengan menyandarkan penis
pada sebuah penggaris yang kaku atau spatula kayu.
Penggaris atau spatula kayu yang diletakkan pada bagian
ventral penis secara vertikal, ditekan sampai teraba
simpfisis pubis. Penis kemudian ditarik sejauh mungkin
(stretched) secara vertical.
• Pengukuran dilakukan sebanyak 3 kali dan reratanya
digunakan sebagai hasil pengukuran panjang penis. Setelah
melakukan pengukuran penis perlu dievaluasi keadaan
anatomis penis, skrotum dan testis.
• Mikropenis adalah ukuran panjang penis kurang dari -2.5
SD untuk usia tanpa disertai kelainan struktural penis lain
(misalnya hipospadia).
Kriteria morfologi sperma
disebut normal bila
• Kepala : berbentuk oval, akrosom
menutupi 1/3nya, panjang 3-5 mikron,
lebar ½ s/d 2/3 panjangnya.
• Midpiece : langsing (< ½ lebar
kepala), panjang 2x panjang kepala,
dan berada dalam satu garis lengan
sumbu panjang kepala.
• Ekor : batas tegas, berupa garis
panjang 9 x panjang kepala.
PEMERIKSAAN
PARAMETER SPERMA
Parameter-parameter sperma dapat
dinyatakan secara :
1. Kuantitatif, misalnya volume,
jumlah spermatozoa/ml, kadar
fruktosa.
2. Semi kuantitatif, misalnya
viskositas sperma, motilitas
spermatozoa.
3. Kuantitatif, misalnya bau dan
warna sperma.
Pemeriksaan makroskopis