Vous êtes sur la page 1sur 17

ASUHAN KEPERAWATAN

KLIEN DENGAN DIABETIK


KETOASIDOSIS

JONS PERI
IS
 Suatu kondisi kegawatdaruratan medis yg memerlukan
tindakan segera
 Gangguan metabolik paling serius terutama pada DM
tipe I dan sering terjadi juga pada DM tipe 2
 Kondisi penangan yang serius perlu lanjutan : area
critikal care
 Peningkatan metabolisme karbohidrat yang disertai
metabolisme lemak dan protein produk sisa benda
keton yg terakumulasi di dalam darah dan terekresi di
urine (ketonuria)
 Efek lanjut : kehilangan kesadaran : koma diabetik
spesifikasi utama DKA

hiperglikemia

Dehidrasi cairan & elektrolit


caused poliuri

Asidosis
faktor pemicu :

 Penggunaan insulin yg tidak terkontrol


 Adanya resistensi insulin yg membentuk antibody
insulin dalam tubuh
 Infeksi yg meluas
 Stress
 Kehamilan
Mekanisme terjadinya DKA

Penggunaan Penurunan Lipolisis lemak &


insulin yg tidak ambilan glukosa protein :
tepat oleh sel Hiperglikemia

Peningkatan osmosis
cairan ditubuls renal
asidosis Ketososis : deuresisi osmosis :
elektrolit hilang dan
dehidrasi
Tanda & gejala
Koma
diabetik

Status mental : ggn Poli dipsi & poli uri, Gejala


kesadaran (CM sd Coma) gastrointestinal :anoreksia,
mual/muntah, nyeri abdomen

Hipotensi, sakit Nafas aseton, pernafasan


kepala kusmaull & hiperventilasi,
takikardi, kulit kering
komplikasi

 Syok hipovolemik
 Sindroma uremia : GNA sd CKD
 Ancaman Kematian............
Manajemen kolaboratif
- rehidrasi pemberian cairan isotonik - Pemberian kalium (KCL)perlu di
(NaCl 0,9%) loading 1000 ml perode 2 perhatikan : henti jantung, despnea
pemberian cairan Nacl 0.9% 2 liter s.d extrem
4 liter/2 sd 3 jam. -pemberian natrium bicarbonat/bicnat
- Caution : pasien dg ggn sebagai bahan koreksi asidosis (pH : <
cardiovaskular : tetesan diperhatikan 7,3).
bila perlu berikan 15-20 ml/kgbb Nacl - Pemberian insulin IV 10 unit/jam
0,45% koreksi BSS pemberian insulin drip
- Perhatikan tekanan darah kearah dilakukan bila BSS masih tinggg (>300
stabil, bunyi paru, dan koreksi mg/dl) sd BSS 250 mg/dl stabil
natrium serta kalium darah - Pantau tingkat kesadaran
- Koreksi hasil gula darah sewaktu - Pasang selang nasogastrik : hindari
setelah pemberian cairan cepat muntah & aspirasi (pasien coma)
Pengkajian :
 Pantau adanya disritmia dengan EKG : indikasi
kalium yg abnormal
 Pantau hemodinamik : Vital sign, AGD, bunyi
nafas, status mental
 Kaji status neurologis : edema serebral
 Observasi adanya asidosis metabolik : hipotensi,
hiperventilasi, sakit kepala, nafas bau aseton
 Pantau dehidrasi lanjut : kulit kering, membran
mukosa oral, haluaran urine
 Pantau sirkulasi : CTR dan sianosis
Diagnosa keperawatan

Goal : Fluid balance,


DX : kekurangan volume hydration, elektrolit &
cairan dalam tubuh acid balance serta status
nutrsi : food & fluid intake
• Faktor yg. B.d • Kriteria Hasil : vital
• Kehilangan volume cairan sign normal, optimal
secara aktif
haluaran urine, tidak
• Kegagaalan mekanisme
pengaturan terjadi dehidrasi
Intervensi :
 MONITOR CAIRAN
 · Tentukan riwayat jumlah dan tipe intake cairan dan eliminasi
 · Tentukan kemungkinan faktor resiko daari ketidakseimbangan cairan &
elektrolit
 · Monitor berat badan
 · Monitor serum dan elektrolit urine
 · Monitor serum dan osmolaritas urine
 · Monitor BP, HR, RR
 · Monitor tekanan darah dan perubahan irama jantung
 · Monitor parameter hemodinamik invasif
 · Catat secara akurat intake dan output
 · Monitor membran mukosa dan turgor kulit, serta rasa haus
 · Monitor warna dan jumlah
Con`t intervensi
 MANAJEMEN CAIRAN
 · Pertahankan posisi tirah baring selama masa akut
 Kaji adanya peningkatan JVP, edema dan asites
 · Tinggikan kaki saat berbaring
 · Buat jadwal masukan cairan
 · Monitor intake nutrisi
 · Timbang BB secara berkala
 · Monitor TTV
 · Pantau haluaran urine (karakteristik, warna, ukuran)
 · Keseimbangan cairan secara 24 jam
 · Monitor tanda dan gejala asites dan edema
 · Ukur lingkaran abdomen, awaaaasi tetesan infus
 · Pantau albumin serum
 · Kaji turgor kulit
Diagnosa keperawatan

Goal : vital status,


DX : pola nafas tidak efektif kepatenan jalan
nafas & ventilasi
• Faktor yg. B.d • Kriteria Hasil : normal
• Keletihan vital sign, jalan nafas
• Hiperventilasi adekuat (suara nafas
• Nyeri frekuaensi normal),
• Keletihan otot pernafasan tadak ada dyspnea&
• Kerusakan neurologis sianosis
Intervensi :
 Airway Management :
- atur posisi klien untuk memaksimalkan ventilasi
- identifikasi pasien dlm pemasangan alat jalan nafas buatan
- berikan terapi O2
- lakukan fisioterapi dada
- latih batuk efektif
- atur intake u/ cairan mengoptimalkan keseimbangan & humidifikasi
- monitor respirasi dan status O2
- berikan bronkodilator
DX : Asidosis
 Tujuan : perawat dapat memantau dan menangani asidosis
 INTERVENSI :
 Pantau tanda gejala asidosis metabolik : Pernafasan cepat dan dalam, Sakit
kepala, Mula dan muntah
 Pantau nilai AGD Bikarbonat plasma & PH arteri darah rendah
 Kaji Perubahan tingkah laku or mengantuk
 Beri cairan iv sesuai program tergantung dari penyebab dasar
 Pantau laboratorium darah sesuai penyebab
TERIMA KASIH
Con`t intervensi
 Terapi oksigen
- Pertahankan jalan nafas yang paten
- Pertahankan posisi pasien
 Monitoring vital sign & sianosis perifer

Vous aimerez peut-être aussi