Vous êtes sur la page 1sur 17

Asuhan Keperawatan pada

Pasien Fraktur

ANJA HESNIA KHOLIS


Indikator

1. Mahasiswa mampu menjelaskan anatomi, fisiologi,


kimia, fisika dan biokimia terkait fraktur
2. Mahasiswa mampu menjelaskan patofisiologi,
farmakologi dan terapi diet pada fraktur
3. Mahasiswa mampu membuat asuhan keperawatan
(pengkajian, analisa data, diagnosis keperawatan,
intervensi, implementasi dan evaluasi secara
komprehensif meliputi bio-psiko-sosio-spiritual)
pasien fraktur
Kasus 1

Tn. K usia 55 tahun terjatuh ketika sedang


memperbaiki rumah dengan ketinggian ± 5 m,
kesadaran composmentis tidak mual dan muntah.
Pasien bedrest dengan posisi supinasi. TD 120/70
mmHg, N 84x/m, RR 20x/m, S 36,4 0C. Skala nyeri 3,
aktivitas dibantu oleh keluarga. Pasien terpasang Neck
collar, pasien merasa ekstremitas bawah kesemutan.
5555 5555
Kekuatan otot 2222 3333
Keluarga dan pasien mengatakan harus segera pulang
dikarenakan akan menikahkan anaknya.
Kasus 2

Ny. W usia 60 tahun seorang ibu rumah tangga,


mengalami nyeri pada lengan atas kiri akibat
terjatuh dari kamar mandi. Pasien berada di tempat
tidur, luka tertutup pada lengan atas kiri, aktivitas
hanya dibantu oleh keluarga. Gerakan terbatas
karena nyeri yang dirasakan. Saat ini pasien
dipersiapkan untuk operasi ORIF. Pasien sering
menanyakan tentang proses operasi yang akan
dijalani. Pasien selalu meminta ditunggui oleh anak
perempuannya.
Kasus 3

Tn. AP usia 28 tahun pekerjaan sebagai PNS,


mengalami kecelakaan lalu lintas tunggal saat naik
motor, kemudian dibawa ke RSU. Pasien merasa
nyeri skala 7 pada paha sebelah kiri, terutama bila
digerakkan. Terdapat deformitas, tampak tonjolan di
paha sebelah kiri, bila diraba dapat dirasakan
krepitasi dan jika digerakkan pasien merasa
kesakitan. Mobilitas dan aktivitas pasien terbatas di
tempat tidur. Terpasang traksi kulit 4 kg. Tanda-
tanda vital dalam batas normal.
Kasus 4

Seorang laki-laki usia 58 tahun dirawat di rumah


sakit setelah jatuh terpental dari sepeda motor
dengan bertumpu pada bahu kiri. Saat ini hari kedua
post operasi ORIF, klien mengeluh nyeri pada bahu
kiri skala 5, yang bertambah berat apabila pasien
bergerak. Pasien takut bergerak karena lukanya.
Tidak ada rembesan darah dari luka bekas operasi.
Pasien mempercayai istrinya setelah operasi tidak
diperbolehkan makan ayam. Sehingga setiap
mendapat menu ayam, pasien tidak
menghabiskannya.
Buatlah asuhan keperawatan pada kasus
diatas!

Waktu 15 menit
Penyebab Fraktur

Trauma
(90%)

(80%)

(15%)

(5%)
 85 % Laki-laki
 Rentang usia 15-60
 Rata-rata pendidikan SMP s/d SMA

1. Ekstremitas bawah
Femur, tibia-fibula, calcaneus, tarsal, metatarsal,
falang
2. Ekstremitas atas
clavicula, humerus, radius-ulna, karpal, metacpal,
falang
Proses degeneratif (10 %)

• Proses kehilangan jaringan tulang


• Penurunan penyerapan kalsium seiring
bertambahnya usia
Pengkajian

Keluhan utama Provoking


Quality
Region Status fungsional
Scale
Time

Pemeriksaan fisik
yang terkait
Lanjutan pengkajian…

a. Tanda-tanda vital, pengkajian nyeri, ROM


b. Makan, menggunakan pakaian, berhias, kontrol
terhadap BAB dan BAK, kemampuan ke kamar
mandi, berpindah dari tempat tidur ke kursi, naik
turun tangga.
c. Riwayat pernah mengalami jatuh, diagnosa
sekunder lebih dari 1 penyakit, menggunakan alat
bantu jalan, terpasang terapi intravena, gaya
berjalan dan cara berpindah, status mental
d. Persepsi sensori, kelembaban kulit, aktivitas,
mobilitas, nutrisi, gesekan.
Masalah Keperawatan

1. Nyeri akut
2. Gangguan mobilitas fisik
3. Gangguan integritas kulit
4. Risiko infeksi
5. Risiko disfungsi neurovaskuler perifer
6. Risiko konstipasi
7. Risiko ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari
kebutuhan
8. Kurang pengetahuan
(Black & Hawks, 2009)
Outcome

1. Nyaman
2. Perbaikan mobilitas
3. Kemandirian dalam perawatan diri
4. Kulit utuh, tidak terdapat ulkus dekubitus
5. Terbebas dari manifestasi infeksi apapun
6. Fungsi neurovaskuler normal, pengisian kapiler cukup, tidak ada gangguan
sensoris
7. Pola BAB teratur
8. Asupan nutrisi baik
9. Memahami faktor risiko personal, terjadinya fraktur karena jatuh, menjaga
kesehatan tulang, mengubah perilaku yang berisiko

(Black & Hawks, 2009)


NIC

1. Pain management
2. Relaxation therapy
3. Distraction
4. Infection control
5. Wound care
6. Positioning
7. Imobilization care
8. Exercise therapy
9. Self assistance
10. Nutrition management
11. Teaching preoperative
Daftar Pustaka

Bulechek, G. M., Butcher, H. K., & Dochterman J. M.,(2013). Nursing


Intervention Classification (NIC). 6th Ed. St Louis Missouri : Elsevier
Saunders.
Black, J.M., & Hawks, J.H., (2009). Medical Surgical Nursing Clinical
Management for Positive Outcomes. 8th Ed. St Louis Missouri : Elsevier
Saunders.
De la Torre-García, M., Hernández-Santana, a., Moreno-Moreu, N., Luis-
Jacinto,R., Deive-Maggiolo, J. C., & Rodríguez, J. C. (2011). Use of the Barthel
Index to measure functional recovery in an elderly population after hip
fracture. Revista Española de Cirugía Ortopédica Y Traumatología
(EnglishEdition), 55(4), 263–269. doi:10.1016/S1988-8856(11)70317-0
Herdman, T. H., & Kamitsuru, S., (2014). NANDA International Nursing
Diagnosis : Definition & Classification 2015-2017. 10th Ed. Oxford : Willey
Blackwell
Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M. L., Swanson, E., (2013). Nursing Outcome
Classification (NOC). 5th Ed. St Louis Missouri : Elsevier Saunders.
Terima
Kasih

Vous aimerez peut-être aussi