Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Mastitis
Oleh :
Silfa Natalia Jitmau, S. Ked
Sebagian besar mastitis terjadi dalam 6 minggu pertama setelah bayi lahir
(paling sering pada minggu ke-2 dan ke-3), meskipun mastitis dapat
terjadi sepanjang masa menyusui bahkan pada wanita yang sementara
tidak menyusui.
• Data nasional dari AS menunjukkan bahwa perempuan kurang
dari 1 bulan postpartum sering mengalami nyeri sebagai alasan
untuk menyusui; 29% melaporkan bahwa“menyusui terlalu
menyakitkan,” dan 24% mencatat bahwa“payudaranya yang
overfull atau membengkak.
• Payudara terdiri dari tiga unsur yaitu kulit, lemak subkutan, dan
jaringan payudara yang terdiri dari jaringan parenkim dan stroma.
1. Chest wall
2. Muscles pectoralis
3. Lobules
4. Nipple surface
5. Areola
6. Lactiferous duct
7. Fatty tissue
8. Skin
DEFINISI
Mastitis adalah radang pada payudara yang terjadi biasanya
pada masa nifas atau sampai 3 minggu setelah persalinan,
penyebabnya adalah sumbatan saluran susu dan
pengeluaran susu yang kurang sempurna.
Stasis ASI terjadi jika ASI tidak di keluarkan dengan efisien dari
payudara.
• Hal ini terjadi jika payudara terbendung segera setelah melahirkan, atau setiap saat
jika bayi tidak mengisap ASI, kenyutan bayi yang buruk pada payudara,pengisapan
yang tidak efektif, pembatasan frekuensi/durasi menyusui, sumbatan pada saluran
ASI, suplai ASI yang sangat berlebihan dan menyusui untuk kembar dua atau lebih.
• Bila ASI tidak segera dikeluarkan makan terjadi tegangan alveoli yang berlebihan dan
mengakibatkan sel epitel yang memproduksi ASI menjadi datar dan tertekan,
sehingga permeabilitas jaringan ikat meningkat.
Lanjutan……
• Beberapa komponen (terutam protein kekebalan tubuh dan natrium) dari plasma
masuk kedalam ASI dan selanjutnya kejaringan sekitar sel sehingga memicu respon
imun.
• Stasis ASI, adanya respon inflamasi, dan kerusakan jaringan memudahkan terjadinya
infeksi.
• Terdapat beberapa cara masuknya bakteri yaitu melalui duktus laktiferus ke lobus
sekresi, melalui puting yang lecet, ke kelenjar limfe sekitar duktus (peruduktal) atau
melalui penyebaran hematogen pembuluh darah.
Tanda dan Gejala
Mastitis
Penghentian
Abses berulang/kroni
menyusui dini
s
Penatalaksanan
Medikamentosa berupa
antibiotic dan analgesic
Supotif (direkomendasikan untuk
pengobatan mastitis oleh
WHO)
Pencegahan
Kesimpulan
1. Mastitis adalah peradangan pada payudara yang dapat disertai infeksi
atau tanpa infeksi, organisme penyebab utama adalah Staphylococcus
aureus.
2. Penegakan diagnosis mastitis berdasarkan, anamnesis, pemeriksaan fiki dan
bila terdapat abses dapat dilakukan pemeriksaan penunjang yaitu kultur
dan USG.
3. Secara umum mastitis ditangani dengan tindakan supotif, dan
medikamentosa berupa antibiotic dan analgesic. Jika tidak segera diobati
bisa terjadi abses.
4. Penangana mastitis yang terbaik adalah pencegahan berupa IMD dan 10
langkah keberhasilan menyusui.