Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
APRILIANI AMALI
15777038
Pembimbing
800
700
600
500
angka kejadian
400
300 angka kematian
200
100
0
2014 2015 2016
2015 2016
2. Manfaat Aplikasi
Dapat Digunakan oleh managemen rumah sakit sebagai bahan
masukan penetapan prosedur tetap (protap) penderita stroke.
Kerangka Teori
Faktor Faktor
Jenis stroke
individu penatalaksanaan
demografi penyakit
Stroke Stroke
komorbid Perawatan
Hemoragik Iskemik
usia penyakit
jantung
Jenis
kelamin Hipertensi
Diabetes
Mellitus
Hiperkolesterolnemia
Outcome
penderita
stroke
Kerangka Konsep
Variabel independen variabel dependen
Jenis
kelamin
Usia
Jenis Outcome
Penderita
stroke stroke
Penyakit
Komorbid
Lama
Perawatan
Definisi Operasional
1. Jenis kelamin dibedakan menjadi laki-laki dan perempuan.
Dapat dilihat langsung melalui observasi tanda-tanda
biologis ada tidaknya jakun.
1) laki-laki
2) Perempuan
2. Usia adalah masa hidup penderita mulai dari lahir sampai
dilakukannya penelitian yang dihitung berdasarkan tahun
kelahiran dilihat dari kartu identitas pasien atau akte
kelahiran.
Kriteria objektif berdasarkan WHO :
1) Masa remaja Akhir : 17 – 25 tahun
2) Masa Dewasa : 26 - 45 tahun
3) Masa Lansia : 46 - 65 tahun
4) Masa Manula : >65 tahun
Definisi Operasional
3. Penyakit Komorbid adalah penyakit penyerta
yang diderita oleh pasien, seperti :
hiperkolesterolnemia,hipertensi,pjk,diabetes
mellitus.
.
Desain Penelitian
Dalam penelitian ini metode yang
digunakan adalah metode analitik
observasional dengan menggunakan
pendekatan studi nested case control
untuk mengetahui faktor yang
mempengaruhi outcome penderita stroke
di ICU RSU Anutapura Palu.
Desain Penelitian
Observasi
Meninggal
Subyek
Usia
Hidup
Penderita stroke di ICU
Jenis
Kelamin
Penyakit
Komorbid
Lama
Perawatan
Jenis Stroke
Lokasi dan Waktu Penelitian
a. Lokasi penelitian
Penelitian dilakukan di ICU RSU
Anutapura Palu, Sulawesi Tengah.
b. Waktu penelitian
Tahun 2018 (ketika sudah disetujui
komisi etik)
Populasi dan Subjek Penelitian
a. Populasi penelitian
Penderita stroke yang dirawat di
Bagian ICU RSU Anutapura Palu,
Sulawesi Tengah
b. Subjek penelitian
Penderita stroke yang terpilih dan
memenuhi kriteria penelitian.
Kriteria inklusi dan Eksklusi
Kriteria inklusi Kriteria Eksklusi
• Penderita stroke yang • Penderita stroke dengan
dirawat di ICU Anutapura perdarahan intrakranial
• Laki-laki atau Perempuan karena kecelakaan
• Bersedia ikut tanpa paksaan
Besar sampel
Penelitian ini bersifat analitik observasional, maka besar sampel
dapat ditentukan dengan menggunakan rumus besar sampel
penelitian analitik kategorik tidak berpasangan sebagai berikut:
Cara Pengambilan Sampel
• Pengambilan sampel dilakukan dengan cara
Non-Probability Sampling. Teknik Non-
Probability Sampling yang digunakan adalah
Consecutive Sampling yaitu semua subyek
yang di diagnosa stroke.
Alur Penelitian
Populasi
Penelitian
Informed consent
Kriteria
inklusi
Subjek penelitian
wawancara
Pengambilan data
Kuisioner
Pengumpulan
data
Analisis data
Penulisan hasil
Penyajian
Implikasi Penelitian
Penelitian ini tidak memiliki implikasi etika karena :
1. Sebelum melakukan penelitian, peneliti menjelaskan
secara lengkap tentang tujuan, cara penelitian yang
akan dilakukan dan dimintakan persetujuan dari
subjek .
2. Subjek yang akan diteliti setuju dan mempunyai hak
untuk bertanya atau pun menolak untuk mengikuti
penelitian ini tanpa ada paksaan dan rasa takut.
3. Penelitian ini tidak menimbulkan kerugian dan bahaya
karena hanya menggunakan metode wawancara
dengan alat kuisioner
4. Peneliti tidak akan mencantumkan nama
penderita pada lembar pengumpulan data
(kuesioner, dan lembar observasi) yang akan
diisi oleh peneliti dan semua data disimpan
dengan aman dan disajikan secara lisan maupun
tulisan secara anonim.
5. Semua pemeriksaan yang dilakukan sehubungan
dengan penelitian tidak memungut biaya , dan
subjek peneliti diberikan kompensasi sebagai
ucapan terima kasih yakni berupa barang
(makanan)
Terima Kasih
Modified Ranking Scale
0 : Tanpa gejala
1 : Tidak ada gejala cacat yang signifikan, mampu
melaksanakan semua kegiatan seperti biasa, meskipun ada
beberapa gejala.
2 : Cacat ringan, dapat melakukan kegiatan sendiri tanpa asisten
tapi tidak bisa melakukan semua pekerjaan seperti dulu
3 : Cacat moderate, membutuhkan bantuan orang lain dalam
berkegiatan tapi bisa berjalan tanpa didampingi
4 : Cacat yang cukup parah, tidak bisa mengurus diri sendiri dan
harus didampingi ketika berjalan
5 : Cacat yang parah, membutuhkan orang yang siap merawat
dan mendampingi, terbaring di tempat tidur
6 : Meninggal