Vous êtes sur la page 1sur 25

Rijalul Fikri

FISIOLOGI PENCERNAAN
Organ Pencernaan
Mulut
Di dalam mulut terdapat beberapa organ penting
untuk proses pencernaan. Antara lain gigi geligi, lidah dan
kelenjar ludah.

Geligi
Ada 2 macam :
a. Gigi sulung, mulai tumbuh pada usia 6 – 7 bulan,
jumlahnya 20 buah.
b. Gigi permanen, mulai tumbuh pada usia 6 – 18 tahun,
jumlahnya 32 buah.
Lidah
Dibagi atas 3 bagian yaitu radiks, dorsum dan apex
lingua. Pada radiks lingua terdapat epiglotis yang berfungsi
menutup jalan napas pada saat menelan.
Fungsi lidah yaitu mengaduk makanan, membentuk
suara, sebagai alat pengecap dan membantu proses menelan.

Kelenjar ludah
Saliva dihasilkan dalam rongga mulut, ada 3 buah
kelenjar ludah terbesar yang terdapat di sekitar mulut, yaitu :
a. Kelenjar parotis
b. Kelenjar submaksilaris
c. Kelenjar sublingualis
Faring
Merupakan organ yang berfungsi ganda, selain
sebagai saluran pencernaan juga berfungsi sebagai saluran
napas.
Faring terdiri atas :
 nasofaring
 orofaring
 laringofaring

Esofagus
Merupakan saluran yang menghubungkan faring dan lambung,
panjangnya ± 25 cm. terletak di belakang trakea dan di depan
vertebra.
Lambung
Lambung terletak oblik dari kiri ke kanan menyilang
di abdomen atas tepat di bawah diafragma. Secara anatomis
lambung terbagi atas fundus, korpus dan antrum pilorikum.
Lambung terdiri atas 4 lapisan yaitu :
 tunika intima
 muskularis
 submukosa
 mukosa
Usus Halus
Merupakan tabung kompleks, berlipat-lipat yang
membentang dari pilorus sampai katup ileosekal. Panjang ± 12
kaki.
Usus halus dibagi atas duodenum, jejenum dan
ileum. Duodenum panjangnya ± 25 cm, pemisahan antara
duodenum dan jejenum ditandai dengan adanya ligamentum
Treitz. Kira-kira ⅖ dari sisa usus halus adalah jejenum dan ⅗
bagian terminal adalah ileum.
Peralihan dari usus halus ke usus besar di tandai
dengan adanya katup ileosekal yang berfungsi mencegah
refluks isi usus besar ke dalam usus halus.
Otot yang meliputi usus halus mempunyai dua lapisan :
a. Lapisan luar yang terdiri atas serabut-serabut
longitudinal yang lebih tipis
b. Lapisan dalam yang terdiri atas serabut otot sirkular

Di sepanjang mukosa usus halus terdapat tonjolan kecil


yang disebut vili. Jumlahnya sekitar empat sampai lima juta
di sepanjang usus halus. Vili inilah yang berfungsi sebagai
alat absorpsi.
Usus Besar

Merupakan tabung muskular berongga dengan


panjang sekitar 5 kaki yang terbentang dari caecum sampai
kanalis ani. Usus besar mempunyai berbagai fungsi yang
semuanya berkaitan dengan proses akhir isi usus. Fungsi
yang paling utama adalah mengabsorpsi air dan elektrolit.
Fisiologi Pencernaan
Sistim pencernaan bertanggung jawab sejak dari proses
mengunyah dan menelan serta proses lainnya yang berperanan
dalam mengubah makanan ke dalam bentuk yang dapat
dipergunakan oleh sel, dan membuang sampah-sampah
metabolisme.
Untuk menjalankan fungsi tersebut, sistim pencernaan
melakukan beberapa fungsi, yaitu :
o fungsi pergerakan
o fungsi sekresi dan digesti
o fungsi absorpsi
Sistim pencernaan juga berfungsi untuk menghasilkan
hormon yang bekerja secara spesifik pada organ saluran cerna.
Pergerakan Saluran Cerna
Terdapat 2 (dua) gerakan dasar yang terjadi pada
saluran cerna, yaitu :

Gerakan Propulsif
Biasa juga disebut sebagai gerak peristalitik,
merupakan gerakan pada otot polos akibat dari adanya struktur
sincitium. Gerak ini berfungsi untuk mendorong makanan ke
arah distal.

Gerakan Mixing
Merupakan gerakan pencampuran yang terjadi di sepanjang
saluran cerna.
Ingesti
Merupakan proses di mana seseorang memakan
makanan. Tediri dari :
a. Memasukkan makanan ke dalam mulut
b. Mengunyah makanan (mastikasi)
c. Melunakkan makanan dengan sekresi dari kelenjar
ludah
d. Menelan makanan (deglutition)
Proses Mengunyah
Proses mengunyah terdiri dari proses memotong dan
menggiling yang dilakukan oleh gigi. Pada proses ini semua
otot pengunyah bekerja untuk memberi kekuatan pada gigi
dalam proses mengunyah.

Fungsi mengunyah :
a. Memecah makanan menjadi partikel yang lebih kecil
b. Mencampur bahan makanan dengan enzim yang
dihasilkan oleh kelenjar ludah
c. Membuat kontak antara makanan dengan reseptor
rasa dan bau
Proses Menelan
Pada dasarnya proses menelan terdiri dari 3 (tiga) tahap , yaitu
:
a. Tahap volunter, pada fase ini makanan yang sudaha
dalam bentuk bolus akan didorong oleh lidah ke arah
orofaring.
b. Tahap faringeal, pada fase ini palatum molle akan
terangkat untuk menutup nasofaring, sedangkan
epiglotis akan menutup laring bersamaan dengan
tertutupnya glotis dan plica vocalis. Makanan akan
didorong ke esofagus oleh gerakan peristaltik faring.
c. Tahap esofageal, pada fase ini bolus akan didorong ke
arah lambung oleh gerak peristaltik.
Fungsi Lambung
Setelah melewati esofagus, bolus akan masuk ke
lambung dan akan disimpan selama beberapa menit sampai
beberapa jam. Di lambung makanan akan mengalami proses
digesti dan dicampur dengan asam lambung.
Jadi secara mekanik, lambung berfungsi :
a. Tempat penyimpanan (storage)
b. Mencampur makanan dengan asam lambung
c. Menghasilakan getah cerna
d. Mengosongkan makanan dari lambung ke
duodenum
Proses Digesti
Merupakan proses hidrolisis dari bahan makanan agar
mudah di absorpsi. Proses digesti bahan-bahan nutrisi
melibatkan berbagai enzim pencernaan.

Proses Digesti Karbohidrat


Digesti karbohidrat dimulai oleh enzim ptialin yang
terdapat dalam saliva. Selanjutnya digesti karbohidrat
berlanjut pada usus halus yang dijalankan oleh enzim amilase
yang akan mengubah polisakarida dan disakarida menjadi
monosakarida yang siap untuk diabsorpsi.
Proses Digesti Protein
Digesti protein dimulai pada lambung oleh enzim
pepsin. Pepsin ini akan mengubah protein menjadi proteose,
pepton, dan polipeptida. Selanjutnya proses digesti protein akan
berlanjut di usus halus oleh enzim tripsin dan peptidase yang
akan merubahnya menjadi asam amino yang siap diabsorpsi
oleh sel.

Proses Digesti Lemak


Digesti lemak terjadi pada mulut, lambung dan usus
halus yang dijalankan oleh enzim lipase yang akan mengubah
lemak menjadi asam lemak yang siap diabsorpsi oleh tubuh.
Proses Defekasi
Diawali oleh terjadinya refleks defekasi, yaitu bila feses
memasuki rectum, terjadi distensi rectum (refleks
rectosfingter) yang akan mengirim sinyal ke pleksus
mienterikus untuk memulai terjadinya gelombang peristaltik
pada kolon desenden, sigmoid dan rectum sehingga feses
terdorong ke anus. Sfingter ani interna akan mengalami
relaksasi, bila sfingter ani eksterna pada saat itu juga
mengalami relaksasi maka defekasi akan terjadi.
Defekasi dapat dihambat oleh kontraksi sfingter ani
eksterna yang berada di bawah pengaruh kesadaran.
See U next time..!!!

MAKACIH BOZZZ!!

Vous aimerez peut-être aussi