Vous êtes sur la page 1sur 13

Pembahasan Rencana

Proposal Dalam
Pemberdayaan
Masyarakat

Oleh Mulaiha
Judul
Proposal
HUBUNGAN STATUS KADARZI
(KELUARGA SADAR GIZI )
DENGAN STATUS GIZI BALITA
DIPROVINSI SUMATERA BARAT
1. Latar Belakang

Sebagai upaya penanggulangan masalah gizi,


provinsi Sumatera Barat menjadikan kegiatan
pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian
Kadarzi sebagai salah satu kegiatan pokok dalam
program perbaikan gizi masyarakat. Diharapkan
prilaku kadarzi dipraktikan dalam kehidupan
sehari-hari oleh masyarakt dapat memperbaiki
keaadaan gizi terutama pada balita
2. Tujuan
a. Meningkatkan dukungan kebijakan
peningkatan KADARZI dari para
pengambil keputusan di pusat, provinsi
dan kabupaten/kota

b. Meningkatkan aksi nyata berbagai


komponen masyarakat untuk menumbuh
kembangkan perilaku KADARZI

c. Menimbulkan kemampuan masyarakat


untuk mendukung terwujudnya kadarzi
3. Prinsip
Pemberdayaan
Masyarakat
1. Menumbuhkembangkan potensi masyarakat
dalam meningkatkan kadarzi
2.Mengembangkan gotong-royongmasyarakat
dalam meningkatkan kadarzi
3.Menggali kontribusi masyarakat untuk
mendukung program yang dilaksanakan oleh
posyandu
4.Menjalin kemitraan antara masyarakat,
tokoh masyarakat, dan pengambil
kebijakan
4. Indikator Hasil Pemantauan Kadarzi
Dalam Pemberdayaan Masyarakat

1. Input:
 Sumber Daya Manusia
KADARZI adalah suatu keluarga yang mampu mengenal, mencegah dan
mengatasi masalah gizi setiap anggotanya. Suatu keluarga disebut
KADARZI apabila telah berperilaku gizi yang baik yang dicirikan minimal
dengan:
a. Menimbang berat badan secara teratur.
b. Memberikan Air Susu Ibu (ASI) saja kepada bayi sejak lahir sampai umur
enam bulan (ASI eksklusif).
c. Makan beraneka ragam.
d. Menggunakan garam beryodium.
e. Minum suplemen gizi sesuai anjuran.
1. Input:

 Adanya pedoman promosi KADARZI.


 Adanya rencana kerja promosi
KADARZI.
 Adanya dana promosi KADARZI.
 Adanya sarana dan prasarana
promosi KADARZI.
 Adanya tenaga terlatih KADARZI.
4. Indikator Hasil Pemantauan Kadarzi
Dalam Pemberdayaan Masyarakat
2. Proses
 Dilaksanakannya advokasi dan sosialisasi
KADARZI.
 Terbentuknya kelompok jejaring KADARZI.
 Terbentuknya forum jurnalis peduli KADARZI.
 Peningkatan kapasitas jurnalis.
 Dilaksanakannya kampanye KADARZI.
 Dilaksanakannya pendampingan keluarga.
4. Indikator Hasil Pemantauan Kadarzi
Dalam Pemberdayaan Masyarakat
3) Output
 Adanya kebijakan dengan lintas sektor dan
kemitraan dengan swasta (SK, Perda,
anggaran, rencana kerja, dll).
 Adanya kegiatan promosi KADARZI oleh mitra
potensial.
 Meningkatnya pengetahuan, sikap dan
perilaku (PSP) keluarga
4. Indikator hasil pemberdayaan masyarakat

4. Outcome
 Meningkatnya jumlah
keluarga yang
menerapkan KADARZI.
.
Kesimpulan

Pemberdayaan masyarakat merupakan sasaran


utama dalam promosi kesehatan yang bertujuan
untuk memandirikan masyarakat agar mampu
memelihara dan meningkatkan status kesehatannya
menjadi lebih baik dengan menggunakan prinsip
pemberdayaan dimana petugas kesehatan berperan
untuk memfasilitasi masyarakat dalam
meningkatkan pengetahuan, kemauan dan
kemampuannya untuk memlihara dan meningkatkan
status kesehatannnya.
Daftar Pustaka

1. Pedoman strategi kie keluarga sadar gizi (kadarzi) , Depkes


2010
2. Yuni, Hubungan status Kadarzi dengn status balita, FKM UI
2009
3. Notoatmodjo, S. (2007). Promosi kesehatan & ilmu perilaku.
Jakarta: Rineka Cipta.
4. Nurbeti, M. (2009). Pemberdayaan masyarakat dalam konsep
“kepemimpinan yang mampu menjembatani”: bagaimana
mengukurnya?. Dari:http://www.kesehatanmasyarakat.com/20
09/02/pemberdayaan-masyarakat-dalam-konsep.html
Terima kasih

Vous aimerez peut-être aussi