Vous êtes sur la page 1sur 7

Laporan dan asuhan keperawatan pada Ny.

S
Dengan DX CHF
Di RSUD BANGIL R. MELATI
OLEH
Kelompok III

Dionesia J.M. Fahik


Ferdinandus Rian
Hibiria Ana Thresia
Graciane Prisilia B. Bere
Hildegardis Moy
Heron Sapu Bayu
Herwindi
Hartina A. Hi Ismail Torano
Pengertian CHF

Congestive Heart Failure (CHF) adalah suatu kondisi dimana jantung mengalami
kegagalan dalam memompa darah guna mencukupi kebutuhan sel-sel tubuh akan
nutrien dan oksigen secara adekuat.

Klasifikasi CHF
Gagal jantung akut –kronik
Gagal Jantung Kanan- Kiri
Gagal Jantung Sistolik-Diastolik

Etiologi

Kelainan otot jantung


Aterosklerosis koroner
Hipertensi sistemik atau pulmonal
Peradangan dan penyakit miokardium
Penyakit jantung lain seperti stenosis katup
semilunar, tamponade perikardium,
perikarditis konstruktif, stenosis katup AV
Faktor sistemik seperti demam, tirotoksikosis,
hipoksia, anemia.
Patofisiologi

Kelainan fungi otot jantung disebabkan karena aterosklerosis koroner, hipertensi


arterial dan penyakit otot degeneratif atau inflamasi, kelainan fungsi otot jantung
menyebabkan menurunnya kontraktilitas otot jantung.
Aterosklerosis koroner mengakibatkan disfungsi miokardium karena terganggunya
aliran darah ke otot jantung.Terjadi hipoksia dan asidosis (akibat penumpukan asam
laktat).Infark miokardium (kematian sel jantung) biasanya mendahului terjadinya
gagal jantung. Hipertensi sistemik atau pulmonal (peningkatan afterload)
meningkatkan beban kerja jantung dan pada gilirannya mengakibatkan hipertrofi
serabut otot jantung. Efek tersebut (hipertrofi miokard) dapat dianggap sebagai
mekanisme kompensasi karena akan meningkatkan kontraktilitas jantung. Tetapi
untuk alasan tidak jelas, hipertrofi otot jantung tadi tidak dapat berfungsi secara
normal, dan akhirnya akan terjadi gagal jantung.
Manifestasi Klinis

Gagal Jantung Kiri Gagal Jantung Kanan Gagal Jantung Kongestif

Dispnea d’Effort Fatigue Dispnea nokturnal


Fatigue  Edema paroksismal atau orthopnea
 Orthopnea  Liver Engorgement Peningkatan tekanan vena
Dispnea nokturnal Anoreksia dan kembung jugularis
Paroksismal Asites Ronchi basah tidak nyaring
Batuk Hipertrofi jantung kanan Kardiomegali
Pernafasan Cheynestokes Irama derap atrium kanan Edema paru akut
Takikardia Murmur Edema pergelangan kaki
Ronchi Tanda penyakit paru kronik Batuk di malam hari
Pembesaran jantung Peningkatan tekanan Vena Hepatomegali
Irama derap jugularis Efusi Pleura
Ventricular heaving Hidrotoraks Takikardia (>120x/menit)
Bunyi derap dan bunyi  Hepatomegali Penurunan BB >4,5kg
jantung S4 dalam 5 hari setelah terapi
Pulsus alternans
Kongesti vena pulmonalis
Pemeriksaan
Komplikasi Penunjang

EKG
ECG
Efusi pleura Rontgen dada
Aritmia Scan Jantung
Elektrolit
Trombus
ventrikuler kiri
Hepatomegali
Penatalaksanan Non farmakologi

1. Diet pembatasan natrium (< 4 gr/hari) untuk menurunkan edema.


2. Menghentikan obat-obatan yang memperparah seperti NSAIDs karena efek
prostaglandin pada ginjal menyebabkan retensi air dan natrium
3. Pembatasan cairan (kurang lebih 1200-1500 cc/hari)
4. Olah raga secara teratur

farmakologi

First line drugs; diuretic jenis obat Obatnya adalah: thiazide diuretics untuk CHF sedang, loop diuretic, metolazon
Second Line drugs; ACE inhibitor jenis obat : Digoxin, Hidralazin; Isobarbide dinitrat, Calsium Channel Blocker
Terima kasih

Vous aimerez peut-être aussi