Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
• 12/8 = 3/2
• 20/12 = 5/3
• 14/8 = 7/4
• 32/24 = 4/3
Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan
Pecahan
• Penjumlahan bilangan pecahan
• Untuk menjumlahkan dua buah bilangan pecahan, maka syarat utama dari kedua bilangan tersebut adalah harus
memiliki penyebut yang sama. Contohnya:
•
• 3/5 + 1/5 = 4/5
• 1/4 + 5/4 = 6/4
• 2/5 + 7/5 = 9/5
• 4/7 + 8/7 = 12/7
• 9/6 + 1/6 = 10/6
• 5/2 + 6/2 = 11/2
•
• Sedangkan untuk menjumlahkan bilangan pecahan yang memiliki bilangan penyebut berbeda, maka kalian harus
menyamakan kedua penyebut tersebut dengan cara mencari kpk dari kedua bilangan yang menjadi penyebut.
Contohnya:
•
• 1/2 + 1/4 = 2/4 + 1/4 = 3/4
• 2/3 + 3/6 = 4/6 + 3/6 = 7/6
• 4/3 + 5/6 = 8/6 + 5/6 = 13/6
•
• 3/5 + 2/4 = 12/20 + 10/20 = 22/20
• 2/3 + 3/8 = 16/24 + 9/24 = 25/24
• Pengurangan Bilangan Pecahan
• konsep pengurangan pada bilangan pecahan sama saja dengan konsep penjumlahannya.
pengurangan bisa dilakukan langsung apabila penyebutnya sama. dan apabila penyebut
dari kedua bilangan pecahan yang dikurangkan adalah berbeda, maka harus disamakan
terlebih dahulu. contohnya:
•
• Penyebut sama:
•
• 3/2 - 1/2 = 2/2 = 1
• 5/6 - 4/6 = 1/6
• 4/3 - 2/3 = 2/3
•
• 12/4 - 5/4 = 7/4
• 25/5 - 9/5 = 16/5
•
•
• Penyebut berbeda:
•
• 5/7 - 2/3 = 15/21 - 14/21 = 1/21
• 5/3 - 3/4 = 20/12 - 9/12 = 11/12
• 4/3 - 5/6= 8/6 - 5/6 = 3/6
Perkalian bilangan pecahan
Contoh bilangan pecahan : 1/2, 1/3, 2/3, 1/4, 2/4, dan sebagainya.
1/2 dibaca satu per dua ( dapat juga dibaca 1 banding 2 atau 1 dibagi
2 ), artinya 1 dari 2 bagian. Angka yang dibagi disebut pembilang dan
angkan pembagi disebut penyebut.
B. Jenis bilangan pecahan dan contohnya
Contoh:
Contoh:
Contoh:
Contoh:
• 5 ‰ artinya 5/1000
• 25 ‰ artinya 25/1000
• Demikian tentang pengertian dan contoh bilangan pecahan
biasa, senilai, campuran, desimal, persen, serta permil. Semoga
bermanfaat.
SEJARAH
Sumber:
http://www.basic-mathematics.com/history-of-fract
ions.html
http://www-history.mcs.st-andrews.ac.uk/HistTopic
Sejarah Pecahan
• http://heaventhink.blogspot.com
Bilangan asli
Dalam matematika, terdapat dua kesepakatan mengenai
himpunan bilangan asli. Yang pertama definisi menurut
matematikawan tradisional, yaitu himpunan bilangan
bulat positif yang bukan nol {1, 2, 3, 4, ...}. Sedangkan
yang kedua definisi oleh logikawan dan ilmuwan
komputer, adalah himpunan nol dan bilangan bulat positif
{0, 1, 2, 3, ...}. Bilangan asli merupakan salah satu konsep
matematika yg paling sederhana dan termasuk konsep
pertama yang bisa dipelajari dan dimengerti oleh
manusia, bahkan beberapa penelitian menunjukkan
beberapa jenis kera juga bisa menangkapnya.
• Wajar apabila bilangan asli adalah jenis pertama dari
bilangan yang digunakan untuk membilang,
menghitung, dsb. Sifat yang lebih dalam tentang
bilangan asli, termasuk kaitannya dengan bilangan
prima, dipelajari dalam teori bilangan. Untuk
matematika lanjut, bilangan asli dapat dipakai untuk
mengurutkan dan mendefinisikan sifat hitungan suatu
himpunan.
• Setiap bilangan, misalnya bilangan 1, adalah konsep
abstrak yg tak bisa tertangkap oleh indera manusia,
tetapi bersifat universal. Salah satu cara
memperkenalkan konsep himpunan semua bilangan asli
sebagai sebuah struktur abstrak adalah melalui aksioma
Peano (sebagai ilustrasi, lihat aritmetika Peano).
• Konsep bilangan-bilangan yg lebih umum dan
lebih luas memerlukan pembahasan lebih
jauh, bahkan kadang-kadang memerlukan
kedalaman logika untuk bisa memahami dan
mendefinisikannya. Misalnya dalam teori
matematika, himpunan semua bilangan
rasional bisa dibangun secara bertahap,
diawali dari himpunan bilangan-bilangan asli.
Bilangan asli dapat digunakan untuk
menghitung (satu apel, dua apel, tiga apel, ...).
Sejarah bilangan asli
• Bilangan asli memiliki asal dari kata-kata yang digunakan untuk
menghitung benda-benda, dimulai dari bilangan satu.
• Kemajuan besar pertama dalam abstraksi adalah
penggunaan sistem bilangan untuk melambangkan angka-angka.
Ini memungkinkan pencatatan bilangan besar. Sebagai contoh,
orang-orang Babylonia mengembangkan sistem berbasis posisi
untuk angka 1 dan 10. Orang Mesir kuno memiliki sistem
bilangan dengan hieroglif berbeda untuk 1, 10, dan semua
pangkat 10 sampai pada satu juta. Sebuah ukuran batu
dari Karnak, tertanggal sekitar 1500 SM dan sekarang berada di
Louvre, Paris, melambangkan 276 sebagai 2 ratusan, 7 puluhan
dan 6 satuan; hal yang sama dilakukan untuk angka 4622
• Kemajuan besar lainnya adalah
pengembangan gagasan angka nol sebagai
bilangan dengan lambangnya tersendiri. Nol
telah digunakan dalam notasi posisi sedini 700
SM oleh orang-orang Babylon, namun mereka
melepaskan bila menjadi lambang terakhir
pada bilangan tersebut. Konsep nol pada masa
modern berasal dari
matematikawan , Brahmagupta.
• Pada abad ke-19 dikembangkan definisi bilangan asli
menggunakan teori himpunan. Dengan definisi ini,
dirasakan lebih mudah memasukkan nol
(berkorespondensi dengan himpunan kosong) sebagai
bilangan asli, dan sekarang menjadi konvensi dalam
bidang teori himpunan, logika dan ilmu
komputer. Matematikawan lain, seperti dalam bidang
teori bilangan, bertahan pada tradisi lama dan tetap
menjadikan 1 sebagai bilangan asli pertama.
Penulisan
• Para ahli matematika menggunakan N atau {\displaystyle
\mathbb {N} } untuk menuliskan himpunan seluruh
bilangan asli. Himpunan bilanan ini bisa dikatakan tidak
terbatas.
• Untuk menghindari kerancuan apakah nol termasuk ke
dalam himpunan bilangan atau tidak, seringkali dalam
penulisan ditambahkan indeks (superscrip). Indeks "0"
digunakan untuk memasukkan angka 0 kedalam himpunan,
dan indeks "{\displaystyle *} " atau "{\displaystyle 1} "
ditambahkan untuk tidak memasukkan angka 0 kedalam
himpunan.
Sejarah bilangan asli
• Bilangan asli memiliki asal dari kata-kata yang digunakan untuk
menghitung benda-benda, dimulai dari bilangan satu.
•
• Kemajuan besar pertama dalam abstraksi adalah penggunaan
system bilangan untuk melambangkan angka-angka. Ini
memungkinkan pencatatan bilangan besar. Sebagai contoh,
orang-orang Babylonia mengembangkan sistem berbasis posisi
untuk angka 1 dan 10. Orang Mesir kuno memiliki sistem
bilangan dengan hieroglif berbeda untuk 1, 10, dan semua
pangkat 10 sampai pada satu juta. Sebuah ukuran batu dari
Karnak, tertanggal sekitar 1500 SM dan sekarang berada di
Louvre, Paris, melambangkan 276 sebagai 2 ratusan, 7 puluhan
dan 6 satuan; hal yang sama dilakukan untuk angka 4622.
• Kemajuan besar lainnya adalah
pengembangan gagasan angka nol sebagai
bilangan dengan lambangnya tersendiri. Nol
telah digunakan dalam notasi posisi sedini 700
SM oleh orang-orang Babylon, namun mereka
mencopotnya bila menjadi lambang terakhir
pada bilangan tersebut. Konsep nol pada masa
modern berasal dari matematikawan India
Brahmagupta.
Pada abad ke-19 dikembangkan definisi bilangan asli
menggunakan Teori himpunan. Dengan definisi ini,
dirasakan lebih mudah memasukkan nol
(berkorespondensi dengan himpunan kosong)
sebagai bilangan asli, dan sekarang menjadi
konvensi dalam bidang teori himpunan, logika dan
ilmu computer. Matematikawan lain, seperti dalam
bidang teori bilangan bertahan pada tradisi lama
dan tetap menjadikan 1 sebagai bilangan asli
pertama.
BILANGAN ASLI
Secara umum, definisi bilangan dan beberapa
bilangan lainnya sudah dibahas pada artikel
tentang pengertian bilangan dan macam-macam
bilangan beserta contohnya.
A = { 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 }
Maksudnya yaitu himpunan bilangan asli yang kurang dari 10 adalah dimulai
dari 1 sampai 9.
A = { 1, 2, 3, 4, 5, 6 , 7 }
Artinya bahwa himpunan bilangan asli yang kurang dari delapan adalah dimulai dari
satu sampai dengan tujuh.
A = { 1, 2, 3, 4 }
Maksudnya yaitu himpunan bilangan asli yang kurang dari 5 adalah dimulai dari satu
sampai dengan empat.
A = { 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 }
Maksudnya yaitu bilangan asli antara satu dan sepuluh dimulai dari 2 sampai dengan
9.
A={}
Maksudnya yaitu bilangan asli antara enam dan tujuh adalah tidak ada.
8. Contoh himpunan bilangan asli antara 10 dan
50 yang habis dibagi 4