Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
1. Berdiri (ihram)
2. Ruku’ (munajah)
3. Sujud (mi’raj).
4. Duduk (tabdil).
1. Berdiri (Ihram) itu karena huruf ALIF asalnya dari API yang bersifat
JALALULLAH, yang artinya sifat KEBESARAN ALLAH TA’ALA,
yang terdiri atas 2 (dua) perkara yaitu
a. Kuat
b. Lemah
Yang merupakan kudrat dan iradat-Nya juga, karena hamba itu
tidak mempunyai KUAT dan LEMAH karena hamba itu di-KUAT-
kan dan di-LEMAH-kan oleh ALLAH.
4. Duduk (Tabdil) huruf HA, asalnya dari TANAH, yang artinya TANAH itu
bersifat KAMALULLAH rtinya sifat KESEMPURNAAN ALLAH
TA’ALA, yang terdiri atas 2 (dua) perkara :
a. ADA
b. TIADA
Adapun hamba itu tidak ADA dan TIADA. Adapun yang dihilangkan
tatkala DUDUK itu adalah pada segala WUJUD/ZAT hamba yang baharu,
karena hamba itu wujudnya ADAM yang artinya hamba tiada mempunyai
wujud apapun karena hamba itu diadakan/maujud, hidupnya hamba itu di-
hidupkan, matinya hamba itu di-matikan dan kuatnya hamba itu di-kuatkan.
MENGAPA ALLAH MEWAJIBKAN
SHALAT ?
Qiyam : Dalam posisi ini seseorang berdiri tegak namun rileks, posisi ini sebagai
awal pembukaan diri.
Ruku’ : Posisi ini memudahkan aliran darah untuk kembali ke jantung karena
pengaruh karena pengaruh aktivitas penarikan oleh urat-urat jantung sehingga
jantung lebih leluasa menarik darah tanpa rintangan gaya gravitasi bumi.
I’tidal : Aliran darah yang telah berada pada rongga kaki mempunyai
kesempatan leluasa untuk berjalan cepat menuju rongga perut dimana
urat – urat yang sedang lunak siap menerima darah yang tengah berjalan
dari arah kaki.
Gerakan dari berdiri menuju sujud : Gerakan ini membangkitkan semua
proses pemompaan darah urat samping secara maksimal dan seaktif
mungkin
Gerakan sujud : Gerakan ini memunculkan sirkulasi darah yang
sempurna searah dengan tarikan gaya gravitasi bumi
T U J UA N S H A L A T
Kesadaran
kedudukan Rasa
sebagai budak berkewajiban.
Menimbulkan rasa
Latihan
kepatuhan kepada
kepatuhan
Allah.
“Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, Maka (mereka itu)
adalah saudara-saudaramu seagama" (QS. At Taubah: 11)
S H A L AT DA L A M K E A DA A N S A K I T
1. Niat
2. Berdiri Bagi Yang Mampu
3. Takbir sebanyak 4 kali
Rukun Shalat 4. Mengangkat dua Tangan Saat Takbir
Jenazah 5. Membaca Al-Fatihah
6. Membaca shalawat atas Rasulullah SAW
7. Doa kepada jenazah
8. Membaca doa setelah takbir keempat
9. Salam
Cara Menyalati Jenazah
Posisi imam saat menyalati jenazah perempuan dan lelaki. Diantara cara
yang diajarkan Rasulullah saw. Bagi imam dalam meyalati jenazah lelaki
adalah hendaknya berada persis di bagian kepala jenazah. Dan untuk
jenazah perempuan, hendaknya imam berada di bagian tengah (perut).
Sebagai landasan atas hal ini adalah sebuah hadits yang bersumber dari
Anas ra.bahwasanya ada seseorang yang melakukan shalat tepat dibagian
kepalanya. Setelah jenazahnya dipangkat, kemudian di datangkan dengan
jenazah perempuan dan ia merubah posisinya tepat di bagian tengah
jenazah.(HR Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah).