Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Disusun oleh:
dr Mega Purnama Sari
Program dokter Internship RSUD Ciawi
Identitas Pasien
• IDENTITAS PASIEN
• Nama : Ny. P
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Umur : 22 tahun
• Agama : Islam
• Status : Belum Menikah
• Alamat : Kp.Cimanggu. Bogor
• Tanggal masuk : 18 – 12 - 2017
Anamnesa
Nyeri dirasakan pasien
terutama di kedua kaki dan
memberat sejak 1mgg smrs.
Nyeri yang dirasakan pasien
hingga membuat pasien sulit
Os mengeluh
nyeri di seluruh berjalan, os hanya bisa
Os rujukan dari RS tubuh terutama berbaring. Kedua anggota
Melania daerah gerak pasien sulit digerakkan.
persendian sejak
Lengan dan badan terasa
3 bulan smrs.
lemas , kedua kaki pasien
nyeri bila digerakkan nafsu
makan menurun, pusing (+),
demana - mual -, muntah -.
BAB dan BAK dbn
Riwayat Penyakit Dahulu
asma, DM, hipertensi, kejang, tb paru disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami
keluhan serupa. Riwayat hipertensi ada (ayah).
PEMERIKSAAN FISIK
saat di IGD
Hb 11,2 11,7 – 15,5 g/dL
Ht 35,4 35 – 47 %
TERAPI :
Metylprednisolon 3x16mg po
Na diklofenak 2x50mg po
Kesan :
bronkopneumoni
dd TB paru
Tgl 19 Desember 2017 20 Desember 2017
S Nyeri pada seluruh tubuh pada persendian B. Nyeri pada seluruh tubuh pada persendian
terutama kaki. Lemas + terutama kaki. Batuk +, lemas +
O KU / KES : TSS / CM KU/Kes : TSS / Cm
Td : 100/80 mmHg Td : 90/70mmHg
Nadi : 80 x/menit Nadi : 86 x/menit
RR : 20 x/menit RR : 20 x/menit
Suhu : 37,3 oC Suhu : 36.7 oC
Wajah : butterfly rash + Wajah : butterfly rash +
Mata : CA +/+, SI -/- Mata : CA +/+, SI -/
Ektremitas : Cor / pulmo : dbn
Motorik superior 4/4, inferior 3/3 Ekstremitas :
LED : 25 mm/jam Motorik superior 4/4, inferior 3/3
Ro thoraks + Albumin :
1.83
Rotgen cervical : paracervical muscle spasme
Thoracolumbal dbn
A SLE SLE
Anemia Anemia
Bp dd tb paru Bp dd tb paru
hipoalbumin
P Inf RL 20tpm + Deksketoprofen 25mg /8 Inf RL 20tpm + Deksketoprofen 25mg/8jam
jam Na diklofenak 2x50mg po albumin 20% 250cc
Metylprednisolon 3x16mg po STOP Antasida 3x1C
Na diklofenak 2x50mg po Ranitidin 2x50mg iv
Antasida 3x1C Metylprednisolon 2x125mg iv
• Acc pemberian
metylprednisolon
• A : tetraparese ec dd mielitis
TB
A SLE SLE
Anemia Anemia
Bp dd tb paru Bp dd tb paru
hipoalbumin
A SLE
Anemia
Bp dd tb paru
Gangguan :
renal
Neurologi
Hematologi
ANA
imunologi
1. Anemia 60%
8. Proteinuria 30%
2. Leukopenia 45% 9. Hematuria 30%
3. Trombocytopenia 30% 10. Hypocomplementemia 60%
4. False test for syphilis 25% 11. ANA 95-100%
5. Lupus anticoagulant 7% 12. Anti-native DNA 50%
13. Anti-Sm 20%
6. Anti-cardiolipin antibody 25%
7. Direct coomb test positive 30%
Penatalaksanaan
• Tujuan : meningkatkan kualitas hidup pasien
dengan pengenalan dini dan pengobatan
paripurna.
• Tujuan khusus :
a) mendapatkan masa remisi yang panjang,
b) menurunkan aktifitas penyakit seringan
mungkin,
c) mengurangi rasa nyeri dan memelihara
fungsi organ agar aktifitas hidup keseharian
baik
Pilar Pengobatan
Edukasi dan konseling
• cara mencegah kekambuhan antara lain
dengan melindungi kulit dari paparan sinar
matahari (ultra violet) dengan memakai tabir
surya, payung, atau topi
• latihan secara teratur, pengaturan diet agar
tidak kelebihan berat badan, osteoporosis, atau
dislipidemia.
• informasi pengawasan berbagai fungsi organ,
baik berkaitan dengan aktifitas penyakit ataupun
akibat pemakaian obat-obatan.
A) Pengobatan SLE Ringan
• Edukasi
• Pasien diberikan harapan yang realistic
sesuai keadaannyaObat-obatan
o Anti analgetik
o Anti inflamasi non steroidal (OAINS)
o Glukokortikoid topikal potensi ringan (untuk
mengatasi ruam)
o Klorokuin basa 4mg/kg BB/hari
o Kortikosteroid dosis rendah < 10 mg/hari
prednisone
o Tabir surya : topikal minimum sun protection
factor 15 (SPF 15)
o Istirahat
Pengobatan SLE Berat
atau Mengancam Nyawa
a. Glukokortikoid dosis tinggi
• Lupus nefritis, serebritis atau trombositopenia :
40-60 mg/hari (1mg/kg BB) Prednisone atau
metilprednisolon intravena sampai 1 g/hari
selama 3 hari berturut turut. Selanjutnya
diberikan oral.
b. Obat imunosupresan atau sitotoksik
• Azatioprin, siklofosfamid, metotreksat,
klorambusil, siklosporin dan nitrogen mustard.
• lupus nefritis diberikan siklofosfamid
(oral/intravena) azatioprin; arthritis berat
diberikan metotreksat (MTX).
Prinsip dasar tindakan
pencegahan eksaserbasi
• 1. Monitoring teratur
• 2. Istirahat terjadwal dan tidur cukup
• 3. Fotoproteksi
• 4. Atasi infeksi.
• 5. Rencanakan kehamilan / hindari kehamilan .
Prognosis
• LES memiliki angka survival untuk masa 10 tahun
sebesar 90%.
• Penyebab kematian dapat langsung akibat
penyakit lupus, yaitu karena gagal ginjal,
hipertensi maligna, kerusakan SSP, perikarditis,
sitopenia autoimun
EVALUASI
• Pemeriksaan ureum creatinin dan urin lengkap
tidak dilakukan sesuai saran dari DPJP