Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Kelompok 3
DOSEN PENGAMPU:
VI-A
Ratna Sari Dewi, M.Farm.,Apt
Asri Nurul Ismi (1601006)
Dian Anggraini (1601010)
Egie Octafiranti (1601013)
Sandika Syaputra (1601044)
Rafika Ramadhani (1401039)
Sub Pokok
Metode pemecahan masalah farmasi klinik,
Bahasan terbagi menjadi:
Metode PAM
Metode FARM
Metode SOAP
Metode PAM
Problem
Assessment atau Action
Monitoring
Problem
Subjective
Objective
Assessment
Plan
Subjective
Subjective dari metode SOAP adalah data-data yang dirasakan oleh pasien
yang bersifat subjektif misalnya sakit kepala, sesak nafas dan lain-lain. Data
tentang apa yang dirasakan pasien merupakan gambaran apa adanya mengenai
pasien yang dapat diperoleh dengan cara mengamati, berbicara dan merespon
pasien.
Data yg diperoleh dari :
1. Informasi umum pasien
2. Keluhan utama (Chief Complaint = CC)
3. Riwayat penyakit (History of Present Illness = HPI)
4. Riwayat Penyakit Lalu (Past Medical History = PMH)
5. Riwayat sosial (Social History = SH)
6. Riwayat keluarga (Family History = FH)
7. Riwayat Pengobatan (Medication History = MH)
8. Status Alergi (Allergy = All)
9. Review sistem (Review of System = ROS)
Objective
Objective adalah data-data yang bersifat bisa
dibuktikan dengan angka dan data tertentu,
misalnya hasil pemeriksaan SGPT, SGOT,
tekanan darah, gula darah, respitory rate dan
lain-lain. Atau dapat dikatakan riwayat pasien
yang terdokumentasi pada catatan medik dan
hasil berbagai uji dan evaluasi klinik misalnya
seperti tanda-tanda vital, hasil test lab, hasil uji
fisik, hasil radiografi, CT-SCAN, ECG, dan lain-
lain.
Assesment
Assesment adalah penilaian dari 8 DRP (Drug Related Problem) atau
masalah terkait obat yang menggambarkan suatu keadaan, dimana
menilai adanya ketidaksesuaian pengobatan dalam mencapai terapi
yang sesungguhnya. Misalnya apakah dosisnya kurang atau lebih dan
ada tidaknya indikasi yang belum diobati misalnya pasien merasa
pusing tapi tanpa ada obat pusing atau tekanan darahnya dan lain
sebagainya. Ada juga obat tanpa indikasi misalnya pasien mendapatkan
paracetamol tanpa ada indikasi penggunaan paracetamol yang tepat
selain itu juga perlu diperhatikan penggunaan obat yang kurang tepat.
Misalnya pasien arthirits reumathoid mendapatkan aspirin dengan dosis
500mg, tapi pasien mempunyai ulkus peptikum, sehingga perlu
dipertimbangkan. Selain itu reaksi obat yang dikehendaki apakah
pasien memiliki alergi tertentu, kemudian interaksi obat yang
memungkinkan timbulnya masalah baru.
Plan
Plan adalah tindak lanjut dari assesment atau
penilaian yang sudah dilakukan misalnya pasien
gagal mendapatkan obat, dosis berlebih, interaksi
obat serta indikasi tanpa obat. Hal-hal yang akan
dilakuka terhadap pasien, meliputi treatment yang
diberikan, termasuk obat yang harus dihindari,
parameter pemantauan (terapi dan toksisitas) dan
endpoint terapi informasi pada pasien. Kita dapat
membuat rencana terkait hal tersebut misalnya jika
gagal mendapatkan obta, kira-kita faktor apa yang
menyebabkan hal ini terjadi, apakah obat tersebut
terlalu mahal.