Vous êtes sur la page 1sur 26

LAPORAN PENDAHULUAN

PERUBAHAN PERSEPSI
SENSORI : HALUSINASI
Jon Farizal,SST
KASUS
Gangguan persepsi sensori : Halusinasi.
PROSES TERJADINYA MASALAH
Menurut Maramis, halusinasi adalah pencerapan tanpa adanya
rangsangan pada panca indra yang terjadi dalam keadaan sadar
dan dasarnya mungkin organik, fungsional, psikotik ataupun histeria.
Halusinasi adalah : respon yang neurobiologik yang maladaptif
(Stuart and sunnden, 1998).
Penyebab dari halusinasi adalah gangguan perkembangan dari
fungsi otak atau sistem syaraf pusat, psikologis, adanya penolakan
dan kekerasan dalam kehidupan. Karena adanya faktor sosial
budaya (konflik sosial, kemiskinan, kehidupan terisolasi).
Manifestasi klinis dari halusinasi adalah karena tampak gelisah, tidak
mampu menghambil keputusan, curiga, merasa tidak aman,
kebingungan, agresif, destruktif, menarik diri, inkoheren dan
taksangguap membedakan khayalan dan kenyataan. Ditemukan
halusinasi dengar, raba, kecap, dan lain – lain(depkes RI, 1992).
Hal ini bisa terjadi pada pasien halusinasi adalah resiko mencederai
diri sendiri, orang lain , dan lingkungan.
POHON MASALAH
RESIKO MENCEDERAI DIRI SENDIRI,
OR-LA DAN LINGKUNGAN (Efek)

Perubahan persepei sensori halusinasi


(Core problem)

Isolasi sosial : menarik diri


(Causa)
MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA
YANG PERLU DIKAJI
Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan
Ds : klien mengatakan ingin menyerang orang disekitar suara yang
menghinanya.
Do : Agresif, desruktif terhadap orang lain yang ada disekitarnya, merobek
bajunya sendiri.

Perubahan persepsi sensori : Halusinasi


Ds : klien mengatakan sering mendengar suara orang yang menghinanya.
Do : klien bicara sendiri, ketakutan, gelisah dan inkoheren.

Isolasi sosial : menarik diri.


Ds : klien mengatakan malas untuk bertenu orang lain karena takut dihina.
Do : klien tampak menyendiri, kontak mata tidak ada.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

• Resiko mencederai diri, orang lain dan


lingkungan berhubungan dengan
Halusinasi
• Perubahan persepsi sensori : halusinasi
berhubungan dengan Menarik diri.
FORMAT PENGKAJIAAN
– Identitas klien
• Nama : Sdr. P
• Umur : 20 Tahun
• No. Rm. : 026800
• Pendidikan : SMP
• Alamat : Semarang.
– Identitas penanggung jawab
• Nama : Tn. B
• Umur : 42 tahun
• Pekerjaan : wiraswasta
• Hubungan dengan klien : ayah kandung
• Alamat : semarang
ALASAN MASUK

• Klien masuk rumah sakit jiwa magelang


pada tanggal 18 februari 2005 diantar
keluarga, dengan alasan klien
mengamuk, memecahkan genteng
tetangga, selalu bingung, gelisah, klien
lebih banyak diam. Sering melihat
bayangan putih,pasien terkadang
menangis, sedih dan berteriak – teriak
jika bayangan datang.
FAKTOR PREDISPOSISI
• Klien sebelumnya pernah mengalami gangguan jiwa
sudah 2 kali dirawat di RSJP magelang, dengan
masalah yang sama yaitu gangguan persepsi
halusinasi.sebelumnya klien diberi obat berupa :
Clorpromazine 1X100 mg, Hallopuridol 2X2.5 mg,
trihexsyphenidyl 2X2 mg, zefrodal 2X2 mg. Ketika
dirumah obat tidak diminum secara teratur, bahkan
obat sampai dibuang, kontrol tidak rutin, klien pernah
mangalami pengalaman yang tidak menyenangkan
karena klien semenjak klien terbiasa dimanja oleh
ibunya dan klien sangat takut dengan ayahnya.
Sewaktu SD, SMP dalam bergaul klien selalu
dikucilkan oleh teman – temannya. Klien sering
dikeroyok mendapat ancaman dari temannya. Sejak
kecil klien tidak diberi kesempatan untuk mengambil
keputusan sendiri, klien merasa dibanding –
bandingkan dengan kedua adiknya. (kurang lebih
kelas 5 SD keatas) klien mengalami gangguan dalam
berinteraksi denga orang lain.
PEMERIKSAAN FISIK

• Tekanan darah : 110/90 mmhg


• Nadi : 84 kali permenit
• Respirasi : 24 kali permenit.
a.Genogran

Keterangan

: laki – laki : klien

: perempuan : tinggal serumah

: kakek (meninggal) : hubungan suami - istri

: nenek (meninggal) : hubungan anak / keluarga


Konsep diri
• Gambaran diri
• Klien mensyukuri kondisi tubuhnya, namun ada bagian yang
kurang ia sukai yaitu hidungnya pesek dan badannya yang tinggi.
• Identitas diri
• Klien mengatakan anak pertama dari tiga saudara.
• Klien seorang laki – laki dan Dia tidak mengingkari nya.
• Peran diri
• Klien adalah seorang kakak dari kedua adiknya, namun dia tidak
bisa menjalankan perannya karena Dia merasa adiknya lebih
unggul
• Ideal diri
• Klien inggin melanjutkan sekolahnya karena terlambat karena
klien dirawat di RSJ.
• Harga diri
• Klien mengatakan sedih, kecewa dan minder karena tidak bisa
berperan sebagai kakak dari kedua adiknya dan tidak bisa
melanjutkan sekolahnya yang tertunda.
Hubungan sosial

• Klien mengatakan bahwa ayah dan ibunya


adalah orang yang berarti bagi dirinya.
• Klien mengatakan malu jika bergaul dengan
teman – temannya karena Ia gagal dalam
sekolah dan tidak lulus SMK. Selain itu, Ia
menganggap bahwa dirinya mempunyai tubuh
yang lebih besar dibanding teman – temannya,
dan hidungnya pesek.
• Klien mau bergaul dengabn orang yang lebih
sukses dari dirinya dan klien juga menganggap
bahwa lingkungan tempat tinggalnya tidak mau
bersahabat.
Spiritual

Nilai dan keyakinan, klien beragama islam


dan yakin adanya Tuhan, serta percaya
kepada hal – hal yang goib
Kegiatan ibadah, klien mau melakukan
ibadah dengan motivasi
STATUS MENTAL
Penampilan, penampilan klien rapi, kancing baju dipasang
sesuai dengan tempatnya dan rambut rapi.
Pembicaraan, Klien tampak kooperatif, intonasi bicara
sedang, tidak bisa memulai pembicaraan, cara
pembicaraan inkoheren dan kontak mata kurang.
Aktifitas motorik, Klien tampak lesu, tremor, jari – jari
tangan tampak gemetar.
Alam perasaan, Kien tampak sedih dan murung.
Afek, Tumpul.
Interaksi selama wawancara, Saat interaksi klien tampak
koopratif dan mau menjawab jika ditanya lebih
dahulu, kontak mata kurang, suka mengalihkan
pembicaraan, bila dianggap tidak sesuai dengan
keinginannya dan mudah tersinggung.
Persepsi
• Halusinasi penglihatan
Klien mengatakan bayangan datang hanya sebentar
dan sekilas saja.
Klien mengatakan bayangan itu tidak pasti muncul,
kadang dalam satu hari sampai 8 kali.
Klien mengatakan bayangan datang saat dikamar
mandi dengan menyentuh air dan saat
memegang benda tajam serta saat sendirian.
Klien mengatakan pada saat halusinasi itu datang,
kien tampak takut
Klien mengatakan saat halusinasi itu datang, klien
menghardik dan biasanya memanggil perawat.
Klien mengatakan isi halusinasi berupa darah,
feses, permen karet dan hal – hal yang
menakutkan (berupa bayangan putih).
Proses pikir
Sirkumtansial
Isi pikir, Obsesi.
Tingkat kesadaran
Klien tampak mondar - mandir, saat ditanya klien
mengatakan saya sedang bingung, ketika ditanya tentang dimana
Ia sekarang, jam berapa, siapa nama keluarganya, dan klien
mampu menjawab denga benar.
Memori
Pada saat diinteraksi klien mampu menyebutkan hari,
tanggal, nama perawat dan mampu mengingat masa lalunya.
Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien mampu berhitung sederhana
Kemampuan penilaian
Setelah diberi antara mandi dan makan klien mengatakan mandi
dulu baru makan.
Daya titik diri
Klien mengatakan tahu dirinya berada di RSJ magelang, klien
sadar tentang sakit yang diderita.
KEBUTUHAN PERSIAPAN
PULANG
Makan
• Klien makan 3 kali sehari, satu piring nasi
dan lauk pauk,
• Minum kurang lebih 12 gelas perhari tanpa
paksaan dan dengan bantuan minima
• BAB / BAK
• Mandiri dan teratur.
Mandi
• Klien mandi 2 kali perhari, keramas satu
minggu 2 kali dan sikat gigi sehabis makan
sebanyak 3 kali sehari mandiri
Istirahat dan tidur
Klien tidur siang mulai pukul 13.00 – 15.00 WIB dan
Klien tidur malam mulai pukul 21.00 – 05.00 WIB.
Kegiatan sebelum dan sesudah tidur klien berdo’a
dan membereskan tempat tidurnya
Berpakaian dan berias
Klien ganti pakaian seminggu 3 kali secara mandiri.
Penggunaan obat
Klien minum obat secara teratur sesuai anjuran
dokter dan perawat
Pemeliharaan kesehat
Melanjutkan perawatan dengan dukungan keluarga
dan lingkunagan.
Kegiatan didalam rumah
• Mempersiapkan makanaan dengan
dimotifasi dan bantuan orang lain.
• Menjaga kerapian rumah dengan
dimotifasi dan bantuan.
• Mencuci pakaian dengan bantuan
• Pengaturan keuangan dengan bantuan.
Kegiatan diluar rumah
Klien mau bergaul dengan saudara dan
tetangga.
MEKANISME KOPING

• Mal adaptif
• Bila menjumpai masalah klien lebih
sering mernyendiri atau bahkan bila
tidak dapat jalan keluarklien
melampiaskan marahnya dengan cara
merusak lingkungan (mengamuk)
MASALAH PSIKO SOSIAL DAN
LINGKUNGAN

• Masalah dengan pendidikan : klien


mengatakan sekolahnya tidak selesai.
• Masalah dengan keluarga : klien
mengatakan Dia selalu dibanding –
bandingkan dengan adiknya.
PENGETAHUAN KURANG
TENTANG

• Klien kurang tahu tentang faktor


pencetus dari halusinasi.
• Klien merasa bingung dengan
penyakitnya karena tidak sembuh
sembuh dan belum juga pulang.
ASPEK MEDIS DAN THERAPI
MEDIS

• Clhorpromazine 1 X 100 mg
• Halloporidol 2 X 2.5 mg
• Triheksylpenidyl 2 X 2 mg
• Cofridal 2 x 2 mg
POHON MASALAH
Resiko mencederai diri sendiri, ( Efek )
orang lain dan lingkungan

Perubahan persepsi sensori (core problem )


: halusinasi penglihatan

Isolasi sosial : menarik diri (Causa )

Gangguan konsep diri :


harga diri rendah
DAFTAR DIAGNOSA
KEPERAWATAN

• Resiko mencederai diri sendiri, orang


lain dan lingkungan berhubungan
dengan Halusinasi
• perubahan persepsi sensori : Halusinasi
berhubungan dengan menarik diri
• isolasi sosial : menarik diri berhubunga
dengan Harga diri rendah.
TERIMA KASIH

Vous aimerez peut-être aussi