Vous êtes sur la page 1sur 12

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN

DENGAN GANGGUAN SISTEM


PENCERNAAN

By. Ns. Muhammad Hidayat. S.Kep


PENGKAJIAN

Gunakan pertanyaan terbuka nyeri  PQRST  asupan nutrisi

 Riwayat nutrisi  resiko u ggn nutrisi keluhan 5 hari  ABCD  ggn nutrisi
 Intake diit ( dipengaruhi latar belakang budaya, agama kesukaan,
kesehatan mental dan fisik )
 Alergi terhadap jenis makanan
 Intolerensi tentang jenis makanan
 Diit khusus
 Kesulitan menelan
 Pola kebiasaan untuk penggunaan alkohol atau kopi

 Riwayat kesehatan masa lalu


 Penyakit utama dan hospitalisasi ( penatalaksanaan medis )
 Medikasi
Lanjutan pengkajian

 Riwayat keluarga
 Apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit saluran
pencernaan
 Riwayat psikososial dan gaya hidup
 Pekerjaan
 Kebiasaan-kebiasaan ( kegiatan sehari-hari dirumah )
 Gangguan indigesti makanan
 Mual dan muntah
 Nyeri
 Konstipasi atau diare
 Bersendawa
 Kesulitan dalam mengunyah atau menelan
 Kebiasaan BAB ( warna, konsistensi, adakah nyeri, darah dll )
 Stress
Pemeriksaan Fisik

 Abdomen  system pencernaan, perkemihan dan reproduksi


 Terletak dibawah diafragma dan diatas rongga pelvis
 Gunakan 4 metode  Inspeksi, auskultasi, perkusi dan palpasi
( perkusi dan palpasi mempengaruhi bising usus )
 Untuk menentukan letak organ :
a. Pembagian 4 kuadran
Scr visual buat garis vertikal dr px ke arah simpisis pubis
dan garis horizontal memotong umbilkus
1. Kuadran kanan atas / Right Upper Quadran / RUQ RUQ LUQ
2. Kuadran kiri atas / Left Upper Quadran / LUQ
3. Kuadran kanan bawah / Right Lower Quadran / RLQ RLQ LLQ
4. Kuadran kiri bawah / Left Lower Quadran / LLQ
Lanjutan Pemeriksaan Fisik

b. Pembagian 9 region
2 garis vertikal yg ditarik keatas dr titik tegah ligamen inguinal
dan 2 garis horizontal ( satu grs sejajar dengan tulang rusuk
terbawah dan satu grs sejajar dengan puncak iliaca )
pembagain ini menghasilkan :
1. epigastrium
2. hipokondria kiri 3 1 2
3. hipokondria kanan
4. umbilikus
5. lateral / lumbal kiri 6 4 5
6. lateral / lumbal kanan
7. suprapubis
8. inguinal / iliaca kiri 9 7 8
9. inguinal kanan
Visualisasi 4 kuadran

Right Upper Quadrant Left Upper Quadrant


Hati Liver lobus kiri
Duodenum Spleen, lambung
Bagian kepala dari pankreas Badan pankreas
Kelenjar adrenal kanan Kelenjar adrenal kiri
Bagian atas ginjal kanan Bagian atas ginjal kiri
Kolon asenden dan tranversum Kolon tranversum dan desenden
Right lower Quadrant Left Lower Quadrant
Bagian bawah ginjal kanan Bagian bawah ginjal kiri
Cecum dan appendiks Kolon desenden
Kolon asenden Sigmoid
Ureter kanan Ureter kiri
Ovarium dan tuba uterin kanan Ovarium dan tuba uterin kiri
Visualisasi 9 region

Hipokondria kanan Epigastri Hipokondria kiri


Hati bagian atas Sebagian hati Lambung, Spleen
Duodenum Pancreas Sebagain pankreas
Bagian atas ginjal kanan Duodenum Bagian atas ginjal kiri
Kelenjar adrenal kanan Aorta Kelenjar adrenal kiri
Lateral kanan Umbilikus Lateral kiri
Kolon asenden Bagian bawah duodenum Kolon desenden
Bagian bawah ginjal kanan yeyenum, ileum Bagian bawah ginjal kiri
Duodenum Yeyenum
yeyenum ileum
Inguinal kanan Supra Pubik Inguinal kiri
Cecum, appendiks Ileum Sigmoid
Ileum bagian bawah Bleder Ureter kiri
ureter kanan uterus Ovarium dan tuba uterin
Ovarium dan tuba uterin
Prosedur pemeriksaan fisik

Persiapan
☺ Alat : selimut, stetoskop, penggaris, meteran, sarung tangan, lampu periksa
☺ Cuci tangan
☺ Jelaskan prosedur
☺ Anjurkan klien untuk berkemih
☺ Pastikan ruangan hangat dan cukup penerangan
Hal-hal yg perlu diperhatikan :
1. Jaga privasi klien
2. Gunakan universal precaution
3. Jika ada nyeri abdomen, maka memeriksa daerah yang nyeri pada urutan
terakhir
4. Anjurkan klien merelaksasi otot-otot abdomen dgn cara mengambil nafas
dalam
5. Berdiri disebelah kanan klien  hepar dan limfa disebelah kanan
Inspeksi

 Atur posisi klien : supine


a. Letakkan bantal dibawah lutut
b. Buka daerah abdomen ( jaga privasi  Abservasi kulit abdoment
klien ) Warna kulit seharusnya konsisten
dengan warna kulit pada bagian
tubuh yang lain, perhatikan adanya
 Visualisasikan kuadran atau region
skar, strie, pembesaran vena, lecet
abdoment
/ kemerahan pada kulit, adanya
ostomy ( lokasi, karakteristik )
 Observasi kesimetrisan abdoment
 Observasi gerakan dinding
 Observasi lokasi umbilikus abdoment
Normal berada ditengah abdoment, pulsasi aorta abdoment dibawah
pertahikan apakah inverted atau processus xiphoideus ( px )
menonjol, kebersihan atau ada tanda-
tanda infeksi
Auskultasi , Perkusi dan Palpasi

 Auskultasi Bising usus  selama 60 detik ( N 5 – 30 kali )  gunakan


stetoskop

 Perkusi
a. Timpany : suara yang keras  lambung dan intestin
b. Dullness : suara redup  hati, limpha, kandung kemih yang distensi
c. Hyperresonance: lebih keras dari timpany  intestin yang distensi atau berisi
udara

 Palpasi
a. Palpasi abdoment secara dangkal, dgn tekanan sedang
b. Palpasi hepar ( normal tidak teraba )
c. Palpasi limpha ( normal tidak teraba )
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Diagnostik
a. Endoskopi / EGD ( Esofago Gastro Duodenoskopi )
- Gastroskopi
- Esofagoskopi
-. Kolonoskopi ( Anoskopi, Protoskopi, Sigmoidoskopi )
b. Ultra Sono Grafi ( USG ) Abdoment
c. Tomografi komputer
d. MRI
 Lab
a. Darah : Hb, Leuko, Trombo, Protein, Albumin, elektrolit ( Na, K, Cl ), Hormon,
Gula darah, Enzim hati, billirubin, penanda tumor
b. Faeces
DIAGNOSA KEPERAWATAN

 Perubahan membran mukosa oral berhubungan dengan kondisi patologis,


infeksi, trauma mekanik ( obat, sakit akibat gigi palsu )
 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakmampuan untuk mencerna nutrien, masukan makanan yang tidak
adekuat dll
 Kekurangan volume cairan berhubungan dengan tidak adekuat pemasukan
makanan dan cairan, pengeluaran yang berlebihan
 Nyeri
 Resiko infeksi
 Resiko penyebaran infeksi
 dll

Vous aimerez peut-être aussi