Vous êtes sur la page 1sur 25

FARMAKOLOGI

ANTIMIKROBA

Fatma S. Siharis, M. Si., apt


ANTIMIKROBA
Antimikroba (AM)
 Antimikroba adalah obat pembasmi mikroba, khususnya
mikroba yang merugikan manusia.

 Antibiotik : zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba terutama


fungi, yang dapat menghambat atau membasmi mikroba jenis
lain

 AM : Harus memiliki sifat toksisitas selektif setinggi mungkin


Pengelompokan Antimikroba
Berdasarkan toksisitas selektif (Sensitivitas bakterial)
 Bakteriostatik : menghambat pertumbuhan miroba
 Bakterisid : membunuh mikroba

Berdasarkan Teurapeutic Indeksnya


 KHM (Kadar Hambat Minimum) : kadar minimum yang

diperlukan untuk menghambat pertumbuhan mikroba


 KBM (Kadar Bunuh Minimum) : Kadar minimum yang

diperlukan untuk membunuh mikroba


ANTIMIKROBA….
 Pengelompokan Berdasarkan Spektrum:

 Penisillin G : aktif terhadap bakteri gram +, resisten


terhadap bakteri gram –
 Streptomisin : sebaliknya

 Tetrasiklin : Aktif terhadap bakteri gram + dan –

-
MEKANISME KERJA

Berdasarkan mekanisme kerja AM diekolompokkan menjadi:


1. Mengganggu metabolisme sel mikroba
2. Menghambat sintesis dinding sel mikroba
3. Mengganggu permeabilitas membran sel mikroba
4. Menghambat sintesis sel protein mikroba
5. Menghambat sintesis atau merusak asam nukleat sel mikroba
1. Mengganggu metabolisme sel mikroba

 AM yang termasuk : sulfonamid, sulfon, trimetoprim, asam p-


aminosalisilat (PAS), Efek : Bakteriostatik

Mekanisme:
Mikroba mensintesis asam folat dari Asam Amino Benzoat
(PABA) untuk kebutuhan hidupnya.
laNJUTAN
 Sulfonamid/sulfon menang bersaing dengan PABA u/diikut
sertakan dalam pembentukan asam folat ---terbentuk asam
folat yang nonfungsional---kehidupan mikroba terganggu

 Dihidrofolat : aktif dalam bentuk tetrahidrofolat. Trimetoprim


menghambat enzim dihidrofolat reduktase--- asam
tetrahidrofolat tidak terbentuk.

 PAS : Analog PABA, bekerja menghambat sintesis asam folat


pada M. Tuberculosis
2. Menghambat sintesis dinding sel mikroba

 Obat yang termasuk : Penisilin, sefalosporin, basitrasin,


vankomisin, sikloserin

 Dinding sel terdiri dari polipeptidoglikan. Sikloserin


menghambat reaksi yang paling dini dalam proses sintesis
dinding sel; diikuti berturut-turut oleh basitrasin, vankomisin,
penisilin, sefalosporin.

 Efek : bakterisidal
MEKANISME PEMBENTUKAN PEPTIDOGLIKAN
3. Mengganggu Permeabilitas membran sel mikroba

 Obat yang termasuk : polimiksin


 Polimiksin (senyawa amonium-kuertener): merusak membran sel,
setelah bereaksi dengan fosfat pada fosfolipid membran sel
mikroba.
 Kerusakan membran sel: keluarnya komponen pentinga dari
dalam sel mikroba yaitu protein, asam nukleat, nukleotida dll
 Polimiksin tidak aktif terhadap gram positif
4. Menghambat sintesis sel protein mikroba

 Obat yang termasuk : golongan aminoglikosida, makrolid,


linkomisin, tetrasiklin, kloramfenikol
 Stretptomisin : berikatan dengan komponen 3OS dan
menyebabkan kode pada mRNA salah dibaca oleh tRNA saat
sintesis protein. (Obat lain dng mekanisme sama : gentamisin,
kenamisin, neomisin)
 Eritromisin : berikatan dengan ribosom 5OS : Menghambat
translokasi kompleks peptida tRNA-peptida dari lokasi asam
amino ke lokasi peptida, shingga rantai polipeptida tidak
dapat diperpanjang. Karena lokasi asam amino tidak dapat
menerima kompleks tRNA yang baru.
5. Menghambat sintesis atau merusak asam nukleat sel
mikroba

 Obat yang termasuk : rifampisin golongan kuinolon

 Rifampisin berikatan dengan enzim polimerase-RNA


sehingga menghambat sintesis RNA dan DNA oleh enzim
tersebut.

 Golongan kuinolon menghambat enzim DNA girase


pada kuman yang fungsinya menata kromosom yang
sangat panjang menjadi bentuk spiral hingga bisa muat
dalam sel yang kecil.
RESISTENSI
Mekanisme umum Resistensi :
1. Obat tidak dapat mencapai tempat kerja di
dalam sel mikroba
2. Inaktivasi obat
3. Mikroba mengubah tempat ikatan (binding site)
AM
 Penyebaran ristensi:
 Vertikal : diturunkan ke generasi berikutnya
 Horizontal : dari suatu sel donor

• Dilihat dari segi bagaimana resistensi dipindahkan, maka


dibedakan menjadi :
- Mutasi
- Transduksi
- Trasnformasi
- Konjugasi
Bagaimana cara antibiotika membunuh kuman ??

 Antibiotika harus memiliki konsentrasi yang optimal di


daerah infeksi
 Antibiotika harus berada di daerah infeksi dalam
waktu yang cukup lama

 Untuk dapat membunuh kuman, maka kadar antibiotika dalam darah


atau jaringan setidaknya mencapai kadar MIC (minimal inhibitory
concentration)
Daya bunuh kuman
 CONCENTRATE Dependent Killing
 TIME Dependent Killing
Daya bunuh kuman berdasarkan MIC:
concentrate dependent killing

1. Kelompok antibiotika yang bila SEMAKIN TINGGI


KADARNYA di atas MIC maka daya bunuh kuman
semakin meningkat
concentrate dependent killing
 Bila kita ingin meningkatkan daya bunuh kuman
maka kita harus meningkatkan dosis walalupun itu
berarti mengurangi frekuensi pemberian antiiotika.
 Dosis Gentamisin : 2 x 40 mg iv
 Bilaingin mengoptimalkan daya bunuh kuman maka
seharusnya dosis dirubah menjadi: Gentamisin 1 x
80 mg

Memberikan gentamisin 3 x 40 (meningkatkan frekuensi)


tidak akan meningkatkan daya bunuh kuman
Daya bunuh kuman berdasarkan MIC:
concentrate dependent killing

Termasuk dalam kelompok ini adalah:


- Aminoglikosida:
- gentamisin, amikasin, tobramisin
- Daptomisin
- Fluoroquinolones
- Ketolides
Daya bunuh kuman berdasarkan MIC:
time dependent killing
“semakin lama dosis berada di atas MIC, semakin baik daya bunuh
kumannya” ATAU
“semakin lama atau semakin sering T above MIC, semakin baik daya
bunuh kuman

Untuk antibiotika “Time dependent killing” parameter : T> MIC


Time dependent killing
 Bila kita ingin meningkatkan daya bunuh kuman
maka kita harus mempertahankan konsentrasi
selama /sesering mungkin berada di atas MIC
 Misal: Dosis cefotaxim: 2 x 500 mg iv
 Bilaingin mengoptimalkan daya bunuh kuman maka
seharusnya dosis dirubah menjadi: Cefotaxim 4x
250 mg atau 3x500mg

Memberikan Cefotaxim1 x 1000 mg atau 2x750 mg


(meningkatkan dosis), tidak akan meningkatkan daya
bunuh kuman
Apakan kmbinasi ini rasional?
 Kombinasi inhibitor sintesis protein (bakteriostatik)
dengan obat yang mempengaruhi dinding sel
(mengharuskaa sel membelah agar dapat
bekerja).
 Dua obat yang menghambat pembentukan suatu
produk metabolit penting, tetapi pada dua tempat
berbeda pada jalur metabolik.
 Kombinasi inhibitor sintesis dinding sel dan suatu
obat yang bekerja secara intraseluler.
TUGAS :

1. Jelaskan mengenai 4 cara bagaimana resistensi


dipindahkan
2. Jelaskan mengenai faktor-faktor yang
memudahkan resistensi
3. Jelaskan mengenai Efek Samping penggunaan
Antimikroba
4. Jelaskan faktor-faktor yang memudahkan
terjadinya super infeksi.

Vous aimerez peut-être aussi