Vous êtes sur la page 1sur 36

Gambaran Pneumothorax

dalam Radiologi
Pembimbing :
dr. Alfa Rondo, Mkes .Sp.Rad

Oleh :
Galuh R Mufti 16014101084

Stase Radiologi
RSUP Prof R.D. Kandou
Pendahuluan
• Paru-paru merupakan unsur elastis yang akan mengempis
dan mengempiskan udara melalui trakea yang
dipengaruhi tekanan ruang untuk mempertahankan
keberlangsungan pernafasan.
• Pneumotoraks adalah keadaan terdapatnya udara atau
gas dalam rongga pleura. Dengan adanya udara dalam
rongga pleura tersebut, maka akan menimbulkan
penekanan terhadap paru-paru sehingga paru-paru
tidak dapat mengembang dengan maksimal
sebagaimana biasanya ketika bernafas
Anatomi
Definisi
Pneumotoraks adalah suatu keadaan
terdapatnya udara atau gas di dalam pleura
akibat robeknya pleua atau suatu keadaan
dimana udara terkumpul di dalam kavum
pleura sehingga memisahkan rongga
viceralis dengan parietalis yang
menyebabkan kolapsnya paru yang terkena
insidensi
• Insidensi pneumotoraks sulit diketahui karena episodenya
banyak yang tidak diketahui.
• Di Amerika Serikat, insidens pneumotoraks spontan
primer pada laki-laki adalah 7,4 kasus per 100.000
orang tiap tahunny, pada wanita insidensnya adalah 1,2
kasus per 100.000 orang. Sedangkan insidens
pneumotoraks spontan sekunder pada laki-laki adalah
6,3 kasus per 100.000 orang dan wanita 2,0 per
100.000 orang.
• Pneumotoraks spontan primer terjadi pada usia 20 – 30
tahun dengan puncak insidens pada usia awal 20-an
sedangkan pneumotoraks spontan sekunder lebih sering
terjadi pada usia 60 – 65 tahun.
spontan

penyebab
traumatik

Pneumotoraks
Tertutup

Jenis fistula Pneumotoraks


Klasifikasi Terbuka

Pneumotoraks
Ventil

Pneumotoraks
parsialis
Luas paru
kolaps
Pneumotoraks
totalis
Klasifikasi Menurut penyebab

Pneumotoraks spontan
• Primer : pneumotoraks yang terjadi secara tiba-tiba tanpa diketahui
sebabnya.
• Sekunder: pneumotoraks yang terjadi dengan didasari oleh riwayat
penyakit paru yang telah dimiliki sebelumnya, misalnya fibrosis kistik,
penyakit paru obstruktik kronis (PPOK), kanker paru-paru, asma, dan
infeksi paru.

Pneumotoraks traumatik
• Pneumotoraks traumatik non-iatrogenik: pneumotoraks yang terjadi
karena jejas kecelakaan, misalnya jejas pada dinding dada, barotrauma.
• Pneumotoraks traumatik iatrogenik: pneumotoraks yang terjadi akibat
komplikasi dari tindakan medis.
Klasifikasi Menurut jenis fistula
Pneumotoraks Tertutup (Simple Pneumothorax)

• Pada tipe ini, pleura dalam keadaan tertutup (tidak ada jejas terbuka
pada dinding dada), sehingga tidak ada hubungan dengan dunia luar

Pneumotoraks Terbuka (Open Pneumothorax),

• pneumotoraks dimana terdapat hubungan antara rongga pleura dengan


bronkus yang merupakan bagian dari dunia luar (terdapat luka terbuka
pada dada).

Pneumotoraks Ventil (Tension Pneumothorax)

pneumotoraks dengan tekanan intrapleura yang positif dan makin lama


makin bertambah besar karena ada fistel di pleura viseralis yang bersifat
ventil.
Klasifikasi Menurut luas paru kolaps

Pneumotoraks partial

• pneumotoraks yang menekan pada sebagian kecil paru


(< 50% volume paru)

Pneumotoraks totalis

• pneumotoraks yang mengenai sebagian besar paru (> 50%


volume paru).
Pneumotoraks Partial
Pneumotoraks Totalis
Cara menghitung luas pneumothrax
• Menjumlahkan jarak terjauh antara celah pleura pada garis vertikal, ditambah
dengan jarak terjauh antara celah pleura pada garis horizontal, ditambah
dengan jarak terdekat antara celah pleura pada garis horizontal, kemudian
dibagi tiga, dan dikalikan sepuluh (2).

• % luas pneumotoraks

• A + B + C (cm)
__________________ x 10
• 3
Diagnosis
Gejala Klinis
• Sesak napas
• Nyeri dada
• Batuk-batuk
• Denyut jantung meningkat.
• Kulit mungkin tampak sianosis karena kadar
oksigen darah yang kurang.
• Tidak menunjukkan gejala (silent) yang terdapat
pada 5-10% pasien, biasanya pada jenis
pneumotoraks spontan primer
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi :
• (hiper ekspansi dinding dada
• Pada waktu inspirasi, bagian yang sakit gerakannya tertinggal
• Trakea dan jantung terdorong ke sisi yang sehat
Palpasi :
• Pada sisi yang sakit, ruang antar iga dapat normal atau melebar
• Iktus jantung terdorong ke sisi toraks yang sehat
• Suara Fremitus melemah atau menghilang pada sisi yang sakit
Perkusi :
• Suara ketok pada sisi sakit, hipersonor sampai timpani dan tidak menggetar
• Batas jantung terdorong ke arah toraks yang sehat, apabila tekanan
intrapleura tinggi
Auskultasi :
• Pada bagian yang sakit, suara napas melemah sampai menghilang
Gambaran Radiologi
Pneumothorax
• Adanya gambaran hiperlusen avaskular pada
hemitoraks yang mengalami pneumotoraks

• Hiperlusen avaskular menunjukkan bagian yang


mengalami pneumothoraks, paru yang kolaps
memberikan gambaran radioopak.

• Bagian paru yang kolaps dan yang mengalami


pneumotoraks dipisahkan oleh batas paru kolaps berupa
garis radioopak tipis yang berasal dari pleura visceralis,
yang biasa dikenal sebagai pleural white line.
Tanda panah menunjukkan
pneumothorax line
Foto Rontgen pneumotoraks (PA), bagian yang ditunjukkan
dengan anak panah merupakan bagian paru yang kolaps.
• Untuk mendeteksi pneumotoraks pada foto dada posisi
supine orang dewasa maka tanda yang dicari adalah
adanya deep sulcus sign.
• Normalnya, sudut kostofrenikus berbentuk lancip dan
rongga pleura menembus lebih jauh ke bawah hingga
daerah lateral dari hepar dan lien. Jika terdapat udara
pada rongga pleura, maka sudut kostofrenikus menjadi
lebih dalam daripada biasanya
• Terdapat tanda lain pneumotoraks berupa tepi jantung
yang terlihat lebih tajam. Keadaan ini biasanya terjadi
pada posisi supine di mana udara berkumpul di daerah
anterior tubuh utamanya daerah medial.
• Deep sulcus sign
• Jika pneumotoraks luas maka akan menekan
jaringan paru ke arah hilus atau paru menjadi
kolaps di daerah hilus dan mendorong mediastinum
ke arah kontralateral.
• Jika pneumotoraks semakin memberat, akan
mendorong jantung yang dapat menyebabkan
gagal sirkulasi. Selain itu, sela iga menjadi lebih
lebar
Tension Pneumotoraks
pneumotoraks
• Pada pneumothorax perlu diwaspadai terjadinya
loculated pneumothorax atau encysted
pneumothorax.
• Keadaan ini terjadi karena udara tidak dapat
bergerak bebas akibat adanya adhesif pleura.
• Tanda terjadinya loculated pneumothorax adalah
adanya daerah hiperlusen di daerah tepi paru yang
berbentuk seperti cangkang telur.
Loculated Pneumotoraks.
• Pada pneumotoraks perlu diperhatikan
kemungkinan terjadi keadaan ini

a. Pneumomediastinum
b. Emfisema subkutis
c. hidropneumothrax
Pneumomediastinum
terdapat ruang atau celah hitam pada tepi jantung
mulai dari basis sampai ke apeks.
Emfisema Subkutan
dapat diketahui bila ada rongga hitam di bawah kulit.
Hidropneumotoraks.
• Bila ada cairan di dalam rongga pleura, maka akan
tampak permukaan cairan sebagai garis datar di
atas diafragma.
DIAGNOSIS BANDING
• Dalam radiologi, bleb atau bulla digambarkan sebagai area yang
hiperlusen, dengan dinding bleb atau bulla yang sangat tipis. Dalam
beberapa kasus, dimana bleb atau bulla dapat memberikan
gambaran radiologi yang mirip dengan pneumotoraks.

• Untuk membedakannya, dapat dilihat dari daerah yang hiperlusen


apakah pada daerah tersebut terdapat gambaran vaskularisasi
atau tidak. Pada pneumotoraks daerah hiperlusen-nya tidak
terdapat vaskular sehingga biasa disebut hiperlusen avaskular.

• pada bleb atau bulla yang besar, jaringan paru di sekitar bulla
akan mengalami pemadatan yang diakibatkan oleh pendesakan
bulla tersebut kepada jaringan paru.
Gambar Bleb dan Bulla Paru
• Gambaran foto • Gambaran foto
pneumothorax thoraks bulla paru
PENATALAKSANAAN
• Observasi dan Pemberian O2
• Tindakan dekompresi, dengan cara :
• Menusukkan jarum melalui dinding dada terus
masuk rongga pleura
• Membuat hubungan dengan udara luar melalui
kontra ventil :
• Dapat memakai infus set
• Jarum abbocath
• Pipa water sealed drainage (WSD)
• Tindakan bedah
PROGNOSIS

• Pasien dengan pneumotoraks spontan hampir separuhnya


akan mengalami kekambuhan, setelah sembuh dari
observasi maupun setelah pemasangan tube
thoracostomy.
• Kekambuhan jarang terjadi pada pasien-pasien
pneumotoraks yang dilakukan torakotomi terbuka.
Pasien-pasien yang penatalaksanaannya cukup baik,
umumnya tidak dijumpai komplikasi.
KESIMPULAN
• Pneumotoraks merupakan suatu keadaan dimana rongga
pleura terisi oleh udara, sehingga menyebabkan
pendesakan terhadap jaringan paru yang menimbulkan
gangguan dalam pengembangannya terhadap rongga
dada saat proses respirasi

• Berdasarkan penyebabnya, pneumotoraks dapat terjadi


baik secara spontan maupun traumatik. Pneumotoraks
spontan itu sendiri dapat bersifat primer dan sekunder.
Sedangkan pneumotoraks traumatik dapat bersifat
iatrogenik dan non iatrogenik. Dan menurut fistel yang
terbentuk, maka pneumotoraks dapat bersifat terbuka,
tertutup dan ventil (tension).
• pada hasil foto röntgen berupa gambaran radio-
hiperlusen tanpa adanya corakan bronkovaskuler pada
lapang paru yang terkena, disertai adanya garis putih
yang merupakan batas paru . Dari hasil rontgen juga
dapat diketahui seberapa berat proses yang terjadi
melalui luas area paru yang terkena pendesakan serta
kondisi jantung dan trakea.

• Pada prinsipnya, penanganan pneumotoraks berupa


observasi dan pemberian O2 yang dilanjutkan dengan
dekompresi.

• pneumotoraks yang berat dapat dilakukan tindakan


pembedahan.
TERIMAKASIH

Vous aimerez peut-être aussi