Vous êtes sur la page 1sur 14

KELOMPOK KOMUNITAS :

MARVITA
EVI
VENY
DWI
SUPARNO
ABRI
GIRINTA
 Tuberkulosisparu adalah suatu penyakit
menular langsung yang disebabkan oleh
kuman TBC (Depkes RI, 2002). Definisi lain
menyebutkan bahwa Tuberkulosis paru
adalah suatu penyakit infeksi menahun yang
menular yang disebabkan oleh mybacterium
tuberculosis (Depkes RI, 1998)
 Tuberculosis merupakan penyakit paru
yang disebabkan mycobacterium tuberculosis
ditemukan oleh Robert Koch (1882).
 Kuman berbentuk batang, mempunyai
sifat khusus yaitu tahan terhadap asam pada
pewarnaan, oleh karena itu disebut pula
sebagai Basil Tahan Asam (BTA), kuman TB
cepat mati dengan sinar matahari langsung.
 Basil tuberculosis dapat hidup dan tetap
virulen beberapa minggu dalam keadaan
kering tetapi dapat mati pada suhu 60
derajad C dalam 15 – 20 menit.
 tuberkulosisprimer : terjadi karena kuman
dibatukkan atau dibersinkan keluar menjadi
droplet nuclei dalam udara
 tuberkulosis post primer : dari TBC primer
akan muncul bertahun-tahun lamanya
menjadi TBC post Primer
 DEMAM 40 – 41
 BATUK NON PRODUKTIF BATUK PRODUKTIF
 HEMAPTOE
 SESAK NAFAS
 NYERI DADA
 PLEURITIS
 Malaise dengan gejala :anorexia, berat badan
menurun, sakit kepala, nyeri otot, keringat
malam hari
(Soeparman, 1990; Heitkemper, 2000).
 AIRBORNE
 RUMAH LEMBAB(SIRKULASI YANG KURANG)
 riwayat penyakit,
 pemeriksaan fisik,
 foto thoraks,
 uji tuberkulin,
 laboratorium,
 pemerikasaan patologi anatomi (PA).
 Di Indonesia sebagai standar untuk penegakan
diagnosis tuberkulosis paru adalah pemeriksaan
mikroskopis. Pemeriksaan mikroskopis sangat
cocok dengan kondisi Puskesmas dalam
menegakkan diagnosis tuberkulosis paru (Depkes
RI, 2002).
 TUJUAN :
1. Menyembuhkan klien dengan gangguan
seminimal mungkin;
2. Mencegah kematian klien yang sakit sangat
berat;
3. Mencegah kerusakan paru lebih luas dan
komplikasi yang terkait;
4. Mencegah kambuhnya penyakit;
5. Mencegah kuman TBC menjadi resisten;
6. Melindungi keluarga dan masyarakat
terhadap infeksi (Crofton, Norman & Miller,
2002).
 wajibkan minum obat selama 6 bulan
 jenis obat INH atau Isoniasid (H), Rifampicin
(R), Pirazinamid (Z), Etambutol (E), dan
Streptomisin (Soeparman, 1990)
 Paduan pengobatan terbaru dengan
menggunakan FDCs (Fix Dose Combinations)
yaitu kombinasi dari obat anti tuberkulosis
dalam satu kemasan (WHO, 2002)
 Peran perawat komunitas untuk menghindari
terjadinya resistensi obat adalah dengan
selalu memantau pengobatan dengan
kunjungan rumah dan memberikan
penyuluhan akibat ketidakteraturan minum
obat.
Selain menggunakan OATS ada metode lain
yang dapat digunakan :Directly Observed
Treatment Shortcourse (DOTS)
a. Dukungan politik.
b. Mikroskop komponene utama diagnosa
TB paru melalui pemeriksaan sputum .
c. Pengawasan minum obat (PMO) yaitu
orang yang dikenal dan dipercaya baik oleh
pasien maupun petugas kesehatan
d. Pencatatan dan pelaporan.
e. Panduan obat anti TB paru jangka
pendek
A. Pengkajian
B. Analisa Data
C. DIAGNOSA PERAWATAN
D. INTERVENSI KEPERAWATAN DAN RASIONAL
TERIMA KASIH

Vous aimerez peut-être aussi