Vous êtes sur la page 1sur 17

VERONA SHAQILA EFMARALDA

1606966331
SELEKSI DAN PENGADAAN
Kepatuhan Penggunaan
Formularium Nasional
•Kepatuhan penggunaan formularium nasional 
kesesuaian penulisan resep oleh DPJP dengan
formulariun nasional untuk pasien JKN
•Tujuan : Tergambarnya efesiensi pelayanan obat
kepada pasien JKN
•Sumber data yang digunakan adalah rekam medis,
dikumpulkan dalam bulanan.
•Kriteria Inklusi Pasien JKN, Kriteria ekslusi obat
yang ada dalam CP namun tidak ada dalam fornas
•Standar ≥80%
Keteresediaan Obat Formularium
• Fomularium obat adalah daftar obat yang digunakan di rumah
sakit yang telah ditetapkan jumlah item nama/jenis obat
• Tujuan Tergambarnya ketersediaan obat sesuai Formularium
• Sampling Seluruh item obat yang diorder dalam resep
setiap pasien
• Metode : Prosfektif
• Pencatatan : dilakukan setiap bulan oleh staf farmasi instalasi
farmasi
• Pelaporan dan analisa : dilakukan tiap bulan oleh Ka Instalasi
Farmasi
• Target : 100%
PENYIMPANAN DAN PENERIMAAN
oRumah sakit menetapkan tata laksana
pengaturan penyimpanan sediaan
farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis
habis pakai yang baik, benar, serta aman.

Diharuskan
Sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis
memiliki
habis pakai disimpan di tempat yang sesuai Pengawasan
di semua
lokasi
gudang di instalasi di satelit atau penyimpanan.
logistik farmasi depo farmasi
Presentase Obat expired
Area Manajerial
Sasaran Terselenggaranya sistem penyimpananyang efektif
Strategis dan efisien
Definisi Jumlah perbekalan farmasi kadaluarsa selama 1
tahun dibagi jumlah perbekalan farmasi yang
tersedia selama 1 tahun

Kriteria Inklusi: Perbekalan farmasi yang dikelola oleh


instalasi farmasi
Eksklusi: Perbekalan farmasi emergensi slow
moving, perbekalan farmasi yang dibawa pasien
dari luar rumah sakit
Wilayah Gudang, instalasi farmasi/ satelit farmasi
pengamatan

Frekuensi Tiap 3 bulan


penilaian data

Sumber data Hasil stock opname bulanan


Tipe Indikator Output
Target capaian <5%
Kepatuhan pelabelan obat high alert
Area Manajerial
Sasaran Strategis Terwujudnya penyelenggaraan sistem
penyimpanan obat high alert yang berbasis mutu
dan keselamatan pasien
Definisi Kesesuaian pelabelan obat high alert dalam
penyimpanan
Kriteria Inklusi: Obat high alert yang disimpan di gudang
dan instalasi farmasi
Wilayah Gudang, instalasi farmasi/ satelit farmasi
pengamatan
Frekuensi penilaian Bulanan
data
Tipe Indikator Output
DISTRIBUSI
Waktu tunggu obat jadi/racik

Area Manajerial
Sasaran Strategis Terselenggaranya pelayanan kefarmasian
yang efektif
Kategori Ketepatan waktu pelayanan
Indikator
Definisi Rata-rata waktu yang diperlukan mulai dari
pasien memberikan resep ke instalasi
farmasi hingga obat diserahkan
Kriteria Inklusi: Pasien rawat jalan dan pasien rawat
inap
Wilayah Instalasi farmasi/ satelit farmasi
pengamatan
Frekuensi Bulanan
penilaian data
Tipe Indikator Proses
Target capaian Obat jadi : +15 menit, Obat racik: +30 menit
FARMASI KLINIS
Persentase Kejadian Nyaris Cidera Peresepan
Obat (Medication Error)
• Prespektif : Proses
Input Proses Output
• Sasaran
– Terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan
kefarmasian klinik berbasis mutu dan keselamatan
pasien dalam pencegahan kesalahan oba
Definisi
– Kesalahan Peresepan Obat yang dimaksud adalah
kesalahan yang teridentifikasi pada verifikasi resep oleh
bagian farmasi, meliputi benar pasien, benar obat, benar
dosis, benar rute, benar waktu pemberian, tidak ada
duplikasi, tidak ada interaksi obat
– Jumlah kesalahan yang terjadi dalam tahap peresepan
yang dapat teridentifikasi sebelum pasien terpapar
akibat dari kesalahan tersebu
Persentase Kejadian Nyaris Cidera
Peresepan Obat (Medication Error)

 Frekuensi Pengumpulan Data : Bulanan


 Inklusi : Resep/instruksipengobatanpasienrawatinap yang
ditulisoleh DPJP
 Ekslkulsi: Resep pasien rawat jalan Standar:
Hasil < 5%
 Formula
Σ 𝑟𝑒𝑠𝑒𝑝 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑖𝑑𝑒𝑛𝑡𝑖𝑓𝑖𝑘𝑎𝑠𝑖 𝑘𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑖𝑣𝑒𝑟𝑖𝑓𝑖𝑘𝑎𝑠𝑖
• 𝑥 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑟𝑒𝑠𝑒𝑝 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑢𝑙𝑖𝑠 𝑑𝑜𝑘𝑡𝑒𝑟
 PIC: Ka. Instalasi Farmasi RS
Persentase Pemberian Konseling
pasien pulang
• Prespektif : Proses Input Proses Output
• Sasaran
– Terselenggaranya pelayanan farmasi klinis dalam
menjamin terapi yang aman, efektif, dan
berkualitas.
• Definisi
– Pasien pulang yang dimaksud adalah: pasien rawat
inap yang pulang ke rumah atas persetujuan dokter
penanggung jawab pasien
– Konseling adalah suatu aktivitas pemberian
nasihat atau saran terkait terapi Obat dari
Apoteker (konselor) kepada pasien dan/atau
keluarganya.
Persentase Pemberian Konseling
pasien pulang
 Frekuensi Pengumpulan Data : Bulanan
 Inklusi : Pasien rawat inap yang diperbolehkan
pulang atas kemamuan sendiri dan/atau disetujui
oleh DPJP
 Ekslkulsi: Pasien pulang tanpa persetujuan DPJP
 Formula Standar:
Hasil > 85%
Σ 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑙𝑖𝑛𝑔
• 𝑥 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑝𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑠𝑒𝑡𝑢𝑗𝑢𝑖 𝐷𝑃𝐽𝑃
 PIC: Ka. Instalasi Farmasi RS

Vous aimerez peut-être aussi