Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
DESENTRALISASI
NAMA ANGGOTA :RTS.NURAFNI PUTRI W (RRC1C016016)
MEILANI (RRC1C016022)
M.KASPUN NAZIR (RRC1C016052)
Menjelang tahun 1978 , Grup XYZ telah melakukan ekspansi kearah yang
berbeda . Grup tersebut mendirikan pabrik untuk menghasilkan kemasan
yang akan digunakan untuk es krim , sereal , rokok , dan produk lainya.
Hanya sebagian kecil dari kapasitas penghasil bahan kemasan yang
diperlukan untuk es krim dan sisanya direncanakan untuk dijual keluar. Grup
tersebut mendirikan pabrik es krim lagi di jawa timur. Pada awal tahun 1980
an , baik pabrik bahan kemasan maupun pabrik es krim di jawa timur
dijadwalkan untuk berproduksi. Tuan Z bertanggung jawab atas operasi di
jawa timur dan bekasi sementara , tuan Y pindah ke medan untuk
mengawasi dan menjalankan usahanya.
Percakapan yang digambarkan diatas terjadi
pada awal tahun 1980 an antara tuan A dan
tuan K. Tuan K adalah seorang insinyur produk
susu yang memperoleh keahlianya melalui
pelatihan , telah dipindahkan dari medan.
Untuk membantu dengan instalasi pabrik es
krim di jawa timur
Istilah desentralisasi digunakan dalam jumlah besar literature yang
beragam. Dengan demikian , istilah ini memiliki arti berbeda bagi orang
yang berbed. Untuk membatasi lingkup dari pembahasan ini
desentralisasi hanya membahas dlama konteks perusahaan bisnis.
Meskipun demikian , dalam bab ini desentralisasi mempunyai beberapa
arti penting. Definisi yang paling popular dari desentralisasi adalah
definisi dari H.A simon : “suatu organisasi administrative adalah
tersentralisasi sejauh keputusan dibuat pada tingkatan yang relative
tinggi dalam organisasi tersebut , terdesentralisasi sejauh keputusan itu
didelegasikan oleh manajemen puncak kepada tingkatan wewenang
eksekutif yang lebih rendah”. Semakin luas kesempatan berpartisipasi
diberikan kepada bawahan pada aspek struktur organisasi akan semakin
mengarah pada struktur desentralisasi.
LINGKUNGAN SEBAGAI FAKTOR PENENTU
DESENTRALISASI
Bagian ini membahas mengenai kondisi-kondisi pendahulu yang
menciptakan kebutuhan akan jenis-jenis perilaku manajerial yang
dijelaskan oleh Vancil (1980). Hanya dengan memahami mengapa
perilaku-perilaku semacam itu dibutuhkan, adalah mungkin untuk
memahami akan kebutuhan desentralisasi. Suatu pembahasan
umum mengenai alasan-alasan dibutuhkannya desentralisasi
mencakuo hal-hal sebagai berikut :
a) Desentaralisasi membebaskan manajemen puncak untuk fokus
pada keputusan-keputusan strategis jangka panjang dan bukannya
terlibat dalam keputusan-keputusan operasi.
b) Desentralisasi memungkin organisasi untuk memberikan respon
secara cepat dan efektif terhadap masalah (manajer lokal)
memiliki informasi yang paling baik dan oleh sebab itu, dapat
memberikan respon yang lebih baik pada kebutuhan-kebutuhan
lokal.
c) Sistem yang tersentralisasi tidak mampu menangani
semua informasi yang rumit yang diperlukan untuk
membuat keputusan yang optimal.
d) Desentralisasi menyediakan dasar pelatihan yang baik
bagi manajemen puncak masa depan.
e) Desentralisasi memenuhi kebutuhan akan otonomi dan
dengan demikian merupakan suatu alat motivasional yang
kuat bagi para manajer.
a) Tingkat kompetisi dan saling ketergantungan a) Harga kompetitif berbasis pasar digunakan
yang tinggi antarunit sebagai ukuran dari efisiensi ekonomi
b) Tingkat kompetisi menengah antar unit. b) Harga berbasis pasar digunakan sebagai
Kolaborasi dibutuhkan pada variabel-variabel batasan untuk mengukur elemen-elemen
yang tidak dicakup oleh harga umum antara harga internal dengan harga
eksternal. Perbedaan keduannya digunakan
sebagai suatu sinyal varians untuk investigasi
lebih lanjut
c) Kebutuhan yang setara, baik untuk c) Harga transfer yang dinegosiasikan
kompetisi maupun untuk kolaborasi untuk memberikan kepada unit-unit
suatu cara untuk melakukan
pemecahan masalah secara bersama-
sama
d) Kolaborasi yang lebih besar d) Harga transfer yang ditentukan untuk
dibandingkan dengan kompetisi menyatukan pihak-pihak dan
antarunit menunjukan kepada mereka
kebutuhan untuk berkolaborasi