Vous êtes sur la page 1sur 39

REFERAT

OBSTRUKSI BILIER

Disusun oleh :
Nurul Hidayah
10777044
Pembimbing : dr. Andi Wahyudi Pababbari, Sp.PD
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS AL-KHAIRAAT
PALU
2016
LATAR BELAKANG
Obstruksi biliaris merupakan suatu keadaan tersumbatnya saluran
empedu sehingga empedu tidak dapat mengalir ke dalam usus untuk dikeluarkan di
dalam feses. Obstruksi bilier tersebut menyebabkan terjadinya penumpukan
empedu sehingga menyebabkan ikterus obstruktif.

Bahaya akut dari ikterus obstruktif adalah terjadinya infeksi saluran


empedu (kolangitis akut), terutama apabila terdapat pus di dalam saluran empedu
dengan tekanan tinggi seperti kolangitis piogenik akut atau kolangitis supuratifa.
Kematian terjadi akibat syok septic dan kegagalan berbagai organ. Selain itu
sebagai akibat obstruksi kronis dan atau kolangitis kronis yang berlarut-larut pada
akhirnya akan terjadi kegagalan faal hati akibat sirosis biliaris. Ikterus obstruktif
yang tidak dapat dikoreksi baik secara medis kuratif maupun tindakan pembedahan
mempunyai prognosis yang jelek.1,2

Gangguan pada saluran empedu mempengaruhi sebagian besar populasi


di seluruh dunia, dan mayoritas kasus yang disebabkan cholelithiasis (batu
empedu). Di Amerika Serikat, 20% dari orang yang lebih tua dari 65 tahun memiliki
batu empedu dan 1 juta kasus baru didiagnosis batu empedu dilaporkan setiap
tahun.1 Di Indonesia, dilaporkan angka insidensi gangguan pada saluran empedu
terjadi pada wanita sebesar 76% dan pada laki-laki 36% dengan usia lebih dari 40
tahun.
OBSTRUKSI BILIER

Definisi :

Obstruksi biliaris adalah sumbatan pada


saluran yang mengalirkan cairan empedu dari
liver menuju kandung empedu atau dari
kandung empedu menuju usus kecil. Sumbatan
ini bisa terjadi pada semua bagian sistem
biliaris.
ETIOLOGI

OBSTRUKSI BILIER INTRAHEPATIK

Hepatitis

Sirosis Hepatis

Obat-obatan
ETIOLOGI
Obstruksi Bilier Ekstrahepatik

Intra luminer

Intra mural

Ekstra luminer
Epidemiologi

Amerika Serikat Ras


•Insiden obstruksi bilier •Bergantung pada penyebab
Jenis kelamin
sekitar 5 kasus per 1000 obstruksinya Bergantung pada
orang •Orang Hispanik dan Eropa penyebab obstruksinya Indonesia
•Batu empedu merupakan utara memiliki risiko lebih
penyebab paling umum
obstruksi bilier
tinggi batu empedu
dibanding orang Asia dan
Perempuan > Laki-laki Wanita 76%
memiliki batu empedu
•Mortalitas / Morbiditas Afrika
bergantung pada penyebab Dekade 6 : 25% wanita Laki-laki 36%
obstruksinya Amerika memiliki batu dengan usia
empedu, 50% wanita lebih dari 40
berusia 75 tahun
memiliki batu empedu tahun
20% pria berusia 75
tahun memiliki batu
empedu
ANATOMI
METABOLISME BILIRUBIN
GEJALA KLINIS

• Ikterus
• Feses berwarna seperti dempul
• Urine berwarna pekat
• Nyeri perut di sisi kanan atas (kolik bilier)
• Demam
• Pruritus
• Nausea
• Vomitus
DIAGNOSIS
ANAMNESIS
Mata, badan menjadi kuning, kencing
berwarna pekat seperti air teh, badan terasa
gatal (pruritus), disertai atau tanpa kenaikan
suhu badan, disertai atau tanpa kolik diperut
kanan atas. Kadang-kadang feses berwarna
keputih-putihan seperti dempul. Tergantung
kausa ikterus obstruksi, yaitu :
• Bila kausa oleh karena batu
• Bila kausa oleh karena tumor
DIAGNOSIS
BATU TUMOR

•Ikterus pada sclera atau •Ikterus pada sclera atau


kulit kulit
•Gatal •Gatal
•Febris/afebris •Febris/afebris
•Nyeri tekan perut kanan •Courvoisier Sign (+)
atas •Splenomegaly
•Hepatomegaly •Occult blood
•Defans muscular
•Murphy Sign (+)
DIAGNOSIS

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
1. Darah
2. Urin
3. Tes Faal Hati
DIAGNOSIS

PEMERIKSAAN RADIOLOGI
USG ABDOMEN
DIAGNOSIS

PEMERIKSAAN RADIOLOGI
USG ABDOMEN
DIAGNOSIS

PEMERIKSAAN RADIOLOGI
CT SCAN ABDOMEN
DIAGNOSIS

PEMERIKSAAN RADIOLOGI
ERCP
DIAGNOSIS

PEMERIKSAAN RADIOLOGI
MRCP
PENATALAKSANAAN

MEDIKAMENTOSA
1. Garam empedu per oral
2. Ursodeoxycholic acid
3. Anti histamin
4. Rifampin
PENATALAKSANAAN
1. Pembedahan terhadap batu
• Kolesistektomi
• papilotomi
2. Pembedahan terhadap striktur/stenosis
3. Pembedahan terhadap tumor
• Drainase eksterna
• Drainase interna (pintasan bilio-digestif)
KOMPLIKASI
1. Cholangitis akut
2. Gagal ginjal akut
3. Syok septik
4. Gangguan pembekuan darah
PROGNOSIS

Ikterus obstruksi yang tidak dapat


dikoreksi baik secara medis kuratif maupun
tindakan pembedahan mempunyai prognosis
yang jelek.
KASUS
IDENTITAS

Nama : Tn. R
Umur : 36 tahun
Pekerjaan : Petani
Alamat : Desa Tomini
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SMA
Tanggal Pemeriksaan : 27-08-2016
Ruangan : Pav. Walet Atas
ANAMNESIS
KELUHAN Kuning Seluruh Badan
UTAMA

RIWAYAT Pasien masuk rumah sakit dengan keluhan


PENYAKIT
SEKARANG kuning pada seluruh badan disertai pada kedua
mata sejak 3 bulan yang lalu. keluhan ini muncul
perlahan dan menetap hingga sekarang. Pasien
juga mengeluh sakit perut sebelah kanan yang
menjalar ke pinggang dan tembus kebelakang.
Nyeri perut dirasakan kadang-kadang dan hilang
timbul. Pasien juga merasa demam, lemas dan
gatal. Nafsu makan sangat berkurang dan membuat
berat badannya menurun. Pasien juga selalu
merasa mual dan muntah lebih dari 5 kali. Feses
pasien berkonsistensi padat berwarna abu-abu dan
buang air kecil lancar seperti biasa serta berwarna
teh tua.
ANAMNESIS

Riwayat Hipertensi disangkal,


RIWAYAT Diabetes mellitus disangkal, kolesterol
PENYAKIT
TERDAHULU disangkal, riwayat alergi makanan maupun
obat juga disangkal.

RIWAYAT
PENYAKIT Tidak ada keluhan yang sama dalam keluarga
DALAM
KELUARGA
PEMERIKSAAN FISIK

Kondisi : Tampak sakit sedang


Kesadaran : Compos Mentis
Tanda Vital :
• Tekanan Darah : 130/80 mmHg
• Nadi : 80 x/menit
• Suhu : 37,8 oC
• Respirasi : 18 x/menit

KEPALA
Bentuk : Normochepal

MATA
Konjugtiva : Anemis -/-
Sklera : Ikterik +/+
Pupil : Isocor +/+, ukuran 2mm.
PEMERIKSAAN FISIK
TELINGA
Bentuk : Normochepal, jejas (-), massa (-)

HIDUNG
Bentuk simetris, deviasi (-), darah (-), massa (-)

MULUT
Bibir : Sianosis (-)
Gigi : Susunan normal
Lidah : Eutrofi (-), tremor (-), massa (-)
Faring : Hiperemis (-)
Tonsil : Ukuran T1/T1

LEHER
• Kelenjar Getah Bening : Pembesaran (-)
• Tiroid : Pembesaran (-) mengikuti gerakan menelan (+)
• JVP : Peningkatan (-)
PEMERIKSAAN FISIK

THORAX

PULMO
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris antara kiri dan kanan.
Palpasi : Nyeri tekan tidak ada, vocal fremicus kiri sama dengan kanan
Perkusi : Sonor pada kedua lapangan paru
Auskultasi : Vesicular +/+ , Rhonki -/- , weezing -/-

CARDIO
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba ICS 5 linea mid clavicula sinistra.
Perkusi : Batas jantung kanan atas ICS 2 linea parasternal dextra.
Batas jantung kanan bawah ICS 4 linea parasternal dextra.
Batas jantung kiri atas ICS 2 linea parasternal sinistra
Batas jantung kiri bawah ICS 5 linea midclavicula sinistra
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II regular, murmur (-) gallop (-)
PEMERIKSAAN FISIK
ABDOMEN
Inspeksi : Tampak datar kesan normal
Auskultasi : Peristaltik (+) kesan normal
Perkusi : Perubahan bunyi dari pekak ke tymphani 3 cm
di bawah arcus costa
Palpasi : Nyeri tekan regio abdomen (-) Hepatomegali (+)
3 jari di bawah arcus costa, Splenomegali (-), nyeri ketok
costovertebra dextra , massa (-), Murphy Sign (+)
EKSTREMITAS

ATAS
• Akral Hangat, Udem (-)

BAWAH
• Akral Hangat, Udem (-)
RESUME
Pasien laki-laki (36 tahun) masuk rumah sakit dengan keluhan ikterik
pada seluruh badan disertai kedua sclera 3 bulan yang lalu. Nyeri kolik
abdomen regio hypocondric dextra, menjalar dan tembus kebelakang. Febris,
malaise, nausea, pruritus dan vomitus. Riwayat defekasi, feses berwarna abu-
abu dan riwayat miksi, urin berwarna teh tua. Riwayat komsumsi alkohol sejak
SMP dan riwayat merokok. Pasien pernah dirawat dengan keluhan yang sama.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum pasien sakit
sedang/Compos Mentis/Gizi baik. Tanda vital TD 130/80 mmHg, N 80x/m, P
18x/m, S 37,8◦C. Kulit tampak ikterik seluruh badan, sclera ikterik +/+,
hepatomegaly 3 jari di bawah arcus costa, nyeri ketok costovertebra dextra,
Murphy Sign (+)
DIAGNOSIS

SUSPEK CHOLELITIASIS
TERAPI
• IVFD Ringer Laktat 20 tpm
• Tab Urdahex 250 mg 1-0-1
• Tab Lansoprazole 30 mg 1x1
• Tab Paracetamol 500 mg 2x1
• Tab Cetirizine 10 mg 1x1
• Inj Ondancentron 4 mg
PROGNOSIS
DUBIA AT BONAM
PEMBAHASAN KASUS

Pada kasus ini berdasarkan anamnesis dan


pemeriksaan pasien ini sesuai dengan
gejala yang ada pada cholelitiasis.
Teori Kasus
ETIOLOGI DAN FAKTOR • Hepatitis virus • Konsumsi alkohol
RESIKO • Siroris biliaris
• Konsumsi Alkohol
Teori Kasus

GAMBARAN KLINIS • Ikterus Keluhan kuning pada seluruh


• Feses berwarna seperti badan disertai pada kedua
dempul mata sejak 3 bulan yang lalu.
• Urine berwarna pekat keluhan ini muncul perlahan
• Nyeri perut di sisi kanan atas dan menetap hingga
(kolik bilier) sekarang. Pasien juga
• Demam mengeluh sakit perut sebelah
• Pruritus kanan yang menjalar ke
• Nausea pinggang dan tembus
• Vomitus kebelakang. Nyeri perut
dirasakan kadang-kadang dan
hilang timbul. Pasien juga
merasa demam, lemas dan
gatal. Nafsu makan sangat
berkurang dan membuat berat
badannya menurun. Pasien
juga selalu merasa mual dan
muntah lebih dari 5 kali. Feses
pasien berkonsistensi padat
berwarna abu-abu dan buang
air kecil lancar seperti biasa
serta berwarna teh tua.
Teori Kasus

PENATALAKSANAAN 1. Garam empedu per • IVFD Ringer Laktat 20 tpm


• Tab Urdahex 250 mg 1-0-1
oral • Tab Lansoprazole 30 mg 1x1
2. Ursodeoxycholic • Tab Paracetamol 500 mg 2x1
• Tab Cetirizine 10 mg 1x1
acid • Inj Ondancentron 4 mg
3. Anti histamin
4. Rifampin
TERIMA KASIH

Vous aimerez peut-être aussi