Vous êtes sur la page 1sur 22

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN

LANSIA DENGAN MASALAH


PSIKOSOSIAL : DEMENSIA

By. Dian Yuniar,M.Kep


DEFINISI
• Gangguan kognitif dan memori yang dapat
mempengaruhi aktifitas sehari-hari, kumpulan
gejala yang disebabkan bbrp penyakit atau
kondisi tertentu sehingga terjadi perubahan
kepribadian dan tingkah laku (Grayson, 2004)
• Kemunduran kognitif yang sedemikian berat
sehingga menganggu aktivitas hidup sehari-
hari dan aktifitas sosial (wahyudi, 2002)
ETIOLOGI
1. D = Drugs (obat )
2. E = Emotional ( gangguan emosi:depresi)
3. M = Metabolic dan Endokrin (ex:DM, GGK,
hepar, tiroid, ginjal, ggn elektrolit)
4. E = Eye/Ear ( disfungsi mata dan telinga)
5. N = Nutritional ( nutrisi kurang )
6. T = Tumor dan Trauma
7. I = Infeksi ( herpes, pnemococus, TB, abses
otak, neurosifilis, AIDS)
8. A = Arterosklerosis ( komplikasi ex: IMA,
gagal jantung, alkohol)
KLASIFIKASI
Berdasarkan proses pemulihannya, demensia dapat
dibedakan menjadi 2 golongan :
• Demensia yang bisa disembuhkan; demensia akibat :
– Keracunan obat,
– Radang selaput otak,
– Depresi berat,
– Tumor, atau
– Beberapa penyakit ginjal, hati, jantung, dan paru-paru
• Demensia yang tidak dapat pulih ;
– Alzheimer
– Demensia senilis
MANIFESTASI KLINIK
• Fase I : Ditandai dengan gangguan memori subjektif,
konsentrasi buruk dan gangguan visio spatial.
Lingkungan yang biasa menjadi asing.
• Fase II : Terjadi tanda yang mengarah ke kerusakan
fokal-kortikal, walaupun tidak terlihat pola defisit yang
khas.
• Fase III : Pembicaraan terganggu berat, mungkin sama
sekali hilang. Penderita tampak terus menerus apatik.
Banyak penderita tidak mengenali diri sendiri atau
orang lain yang dikenalnya, disertai inkontinensia.
Division Signs and Symptoms

Mild Short-term memory is impaired


Dementia Aphasia, Agnosia, Apraxia
Emotional lability (irritable, hostile, and agitated.)

Moderate The ability to perform simple daily activities


Dementia becomes impaired
Personality changes may progress
Psychotic symptoms may occur
Behavior disorders may develop

Severe Patients cannot perform the most basic activities


Totally dependent on other people.
Memory for recent and remote events is completely
lost
patients may become unable to move
Reflex motor function (eg, ability to swallow) is lost
PREVENTIF ACTIONS
• Kurangi Konsumsi Lemak
• Konsumsi makanan yang mengandung :
– vitamin B kompleks,
– vitamin C dan E,
– fosfatidilserin,
– ginkgo biloba.
• Meditasi dan Latihan
TERAPI
• Correction of contributing factors
• Environmental measures
• Nursing-home care
• Drugs
• Caregiver support
Asuhan Keperawatan
Klien Lansia dengan
Demensia
PENGKAJIAN
1. Identitas Klien (nama, umur, jenis kelamin,
alamat, pekerjaan)
2. Keluhan Utama : tanya keluhan lansia ( klien
kehilangan ingatan)
3. Riwayat kesehatan sekarang : uraian
mengenai keadaan klien saat ini, mulai
timbulnya keluhan sampai saat pengkajian.
4. Riwayat kesehatan dahulu: adanya masalah
sebelumnya dan penanganannya.
Lanjutan............

5. Riwayat kesehatan keluarga:


keluarga ada yg mengalami ggn spt
klien, ada penyakit genetik
6. Pemeriksaan fisik :
 Keadaan Umum : biasa lemah
 kesadaran : composmentis
TTV : S = n, N = n (70-82x/menit),
TD=naik/turun, RR=n/meningkat
Lanjutan............

 Pemeriksaan review Of System ( ROS )


a) Sistem Pernafasan ( B1:Breathing) : dapat
ditemukan peningkatan frekuensi nafas atau masih
dalam batas normal.
b) Sistem Sirkulasi ( B2: Blood) : tidak ditemukan
adanya kelainan, frekuensi nadi masih dalam batas
normal.
c) Sistem Persyarafan ( B3:Brain) : Gejala : Adanya
keluhan dalam penurunan kemampuan kognitif,
mengambil keputusan, mengingat yang baru berlalu,
penurunan tingkah laku (diobservasi oleh orang
terdekat).
Tanda : klien mengalami gangguan memori,
kehilangan ingatan, gangguan konsentrasi, kurang
perhatian, ggn.persepsi sensori, insomnia.
Lanjutan.........

a) Sistem Perkemihan ( B4:Bladder) : dorongan


berkemih dapat mengindikasikan kehilangan
tonus otot, inkontinensia, diare/konstipasi
b) Sistem Pencernaan ( B5:Bowel) : klien makan
kurang atau berlebih krn kadang lupa apakah
sdh makan atau belum, penurunan BB
c) Sistem Muskuloskeletal (B6:Bone) : klien
mengalami ggn dalam pemenuhan aktifitas.
Pola fungsi kesehatan
a. pola persepsi dan gaya hidup :ggn persepsi,
ggn memelihara dan menangani masalah
kesehatan.
b. pola nutrisi:mengalami perubahan
c. Pola Eliminasi: mengalami perubahan
d. Pola istirahat/tidur: insomnia
e. Pola aktifitas dan istirahat: mengalami ggn,
kaji dengan KATZ Index
f. Pola hubungan dan peran : mengetahui ttg
hub dan peran klien ( APGAR Keluarga)
Lanjutan..........

a. Pola Sensori dan Kognitif : mengalami kebingungan,


kurang konsentrasi, kehilangan minta, mudah lupa,
cepat marah, disorientasi ( kaji dengan SPMSQ)
b. Pola persepsi dan konsep diri : ggn persepsi, kaji
tingkat depresi klien dgn Inventaris Depresi Beck
(IDB) atau Geriatric Depresion Scale ( GDS)
c. Pola seksual dan Reproduksi : terjadi penurunan
minat
d. Pola mekanisme/penangulangan stress dan koping:
tidak efektif
e. Pola tata nilai dan kepercayaan: klien tidak mengalami
ggn dalam spiritual
Diagnosa Keperawatan yang sering
muncul pada lansia dengan demensia

Domain I Promosi Kesehatan


1. Defisit perawatan diri
2. Hambatan mobilitas fisik
3. Kerusakan memori
faktor yang berhubungan : ggn psikiatri,
perubahan pada fungsi kognitif.
Domain 2. Nutrisi
1. Ketidakseimbangan nutrisi:kurang dari kebutuhan
Faktor yang berhubungan : ggn psikososial,
ketidakmampuan makan, ketidakmampuan mencerna
makanan, kurang asupan makanan
Lanjutan dx.kep.....
Domain 3 . Eliminasi dan pertukaran
1. Gangguan eliminasi urine
2. Konstipasi
Domain 4. Aktifitas/Istirahat
1. Insomnia
2. Gangguan pola tidur
3. Hambatan mobiltas fisik
4. Defisit perawatan diri
Lanjutan dx/kep......

Domain 5 Persepsi/Kognisi
1. Kerusakan memori
2. Hambatan komunikasi verbal
Domain 8 Seksualitas
1. Ketidakefektifan pola seksualitas
Domain 9 Koping/toleransi stres
1. Ketidakefektifan koping
2. Ketidakberdayaan
Domain 11 Keamanan/perlindungan
1. Resiko Jatuh
2. Resiko cedera
Intervensi keperawatan
a. Manajemen demensi
b. Terapi Obat dengan pengawasan dokter
c. Intervensi Non Obat :
1) Intervensi lingkungan
2) Intervensi perilaku
3) Sikap dan pertanyaan yang berulang
4) Perilaku seksual yang wajar/sesuai
c. Intervensi psikologis : psiko terapi individual, psiko terapi
kelompok, psiko terapi keluarga
d. Intervensi untuk care giver : dukungan mental, adaptasi,
peningkatan kemandirian
e. Intervensi pikun : latih terus menerus dan berulang, tingkatkan
perhatian, realita
f. Aktifitas keagamaan
g. Mengembangkan hobi.
Evaluasi
• Klien menunjukan perhatian,
konsentrasi dan orientasi yang baik
• Pola tidur tidak terganggu
• Klien mengunakan alat bantu
• Tidak ada masalah seksualita...dll
TUGAS
• BUAT NIC DAN NOC UTK
DIAGNOSA YANG BIASA
MUNCUL PADA LANSIA YANG
DEMENSIA !!!!!.................

Vous aimerez peut-être aussi