Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
3. Hiperurikosuria
Peningkatan kadar asam urat dalam air kemih yang dapat memacu
pembentukan batu kalsium karena masukan diet purin yang berlebih.
4. Penurunan jumlah air kemih
Dikarenakan masukan cairan yang sedikit.
5. Jenis cairan yang diminum
Minuman yang banyak mengandung soda seperti soft drink, jus apel dan
jus anggur.
6. Ginjal Spongiosa Medula
Disebabkan karena volume air kemih sedikit, batu kalsium idiopatik
(tidak dijumpai predisposisi metabolik).
Vesikolitiasis atau batu
buli-buli
ETIOLOGI
7. Hiperoksalouria
Kenaikan ekskresi oksalat diatas normal (45 mg/hari), kejadian ini
disebabkan oleh diet rendah kalsium, peningkatan absorbsi kalsium
intestinal, dan penyakit usus kecil atau akibat reseksi pembedahan yang
mengganggu absorbsi garam empedu
8. Batu Asan Urat
Batu asam urat banyak disebabkan karena pH air kemih rendah, dan
hiperurikosuria (primer dan sekunder).
9. Batu Struvit
Batu struvit disebabkan karena adanya infeksi saluran kemih dengan
organisme yang memproduksi urease
Vesikolitiasis atau batu
buli-buli
1. Konservatif
Terapi ditujukan untuk batu yang ukurannya kurang dari 5 mm, karena
diharapkan batu dapat keluar spontan. Memberikan minum yang
berlebihan disertai diuretik. Dengan produksi air kemih yang lebih
banyak diharapkan dapat mendorong batu keluar dari saluran kemih.
2. Litotripsi
Untuk batu kandung kemih, batu dipecahkan dengan litotriptor secara
mekanis melalui sistoskop atau dengan memakai gelombang ultrasonic
atau elektrohidrolik
Vesikolitiasis atau batu
buli-buli
Terapi
3. Terapi pembedahan
Terapi bedah digunakan jika tidak tersedia alat litotriptor,
alat gelombang kejut atau bila cara non bedah tidak berhasil.
Indikasi bedah : Misalnya apabila batu kandung kemih
selalu menyebabkan gangguan miksi yang hebat sehingga
perlu diadakan tindakan pengeluarannya.
• Litotriptor hanya mampu memecahkan batu dalam batas
ukuran 3 cm kebawah.
• Batu diatas ukuran ini dapat ditangani dengan batu kejut
atau sistolitotomi.
Vesikolitiasis atau batu
buli-buli
Pemeriksaan
. Penunjang
1. Pemeriksaan urin
2. Pemeriksaan Imaging
• Urografi : Pemeriksaan radiologis
• Cystogram/ intravenous pyelografi
Jika pada pemeriksaan secara klinik dan foto KUB tidak dapat
menunjukkan adanya batu, maka langkah selanjutnya adalah
dengan pemeriksaan IVP. Adanya batu akan ditunjukkan dengan
adanya filling defek.
• Ultrasonografi (USG)
Batu buli akan terlihat sebagai gambaran hiperechoic, efektif untuk
melihat batu yang radiopaque atau radiolucent
3. CT scan
Vesikolitiasis atau batu
buli-buli
Pemeriksaan Penunjang
4. MRI
Pemeriksaan ini akan menunjukkan adanya lubang hitam
yang semestinya tidak ada pada buli yang seharusnya terisi
penuh, ini diassosiasikan sebagai batu.
5. Sistoskopi
Pada pemeriksaan ini dokter akan memasukkan semacam
alat endoskopi melalui uretra yang ada pada penis,
kemudian masuk kedalam blader
Vesikolitiasis atau batu
buli-buli
KOMPILASI